Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Zaenudin Sakti Wibowo
"Aktivitas pekerjaan pada proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Identifikasi dan analisa awal potensi bahaya pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, sumber daya dan lingkungan yang ada dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Tetapi penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja masih belum maksimal, hal ini dikarenakan tidak adanya anggaran terpisah pada sektor ini. Sehingga, pembiayaan pada sistem manajemen ini diambil dari anggaran proyek, yang menyebabkan berkurangnya keuntungan perusahaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko serta pengendaliannya, mengidentifikasi dan mengembangkan sasaran dan program K3, mengidentifikasi dan menganalisis komponen biaya K3 serta menghitung biaya K3 pada proyek infrastruktur bendungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Survey kepada ahli dan responden digunakan untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder biaya K3 existing diperoleh dari proyek dengan teknik accidental sampling. Potensi bahaya terjatuh dari ketinggian adalah potensi bahaya dengan nilai risiko tertinggi. Pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian administratif dan penggunaan APD dan APK. Struktur komponen biaya K3nya termasuk biaya khusus K3. Dari hasil perhitungan biaya K3 pada 3 proyek, diperoleh biaya K3 rata-rata sebesar 1,27% atau lebih tinggi dari kebijakan beberapa perusahaan BUMN.
Work activities on construction projects can experience problems caused by various things, one of which is the occurrence of workplace accidents. Early identification and analysis of potential hazards in each work package, implementation method, work activities, resources and the existing environment can prevent work accidents from occurring. But the application of an occupational health and safety management system is still not optimal, this is due to the absence of a separate budget in this sector. Thus, financing in this management system is taken from the project budget, which causes a reduction in the profits of the construction company. The objectives of the study are to identify the potensial hazards, risk assessment and to identify the risk controls, to identify the safety objectives and programmes, to identify and to analyze the safety cost components and also to calculate the total of safety cost. This research is used qualitative approach and descriptive analysis. Surveying to the experts and respondents is used to get primary data, and the secodary data for existing safety cost is obtained from the projects with accidental sampling technique. Falling from height is the highest risk. The risk controls which can do are administrative controls and using PPE and Wor Potective Equipment. The safety cost compoonets is categorized as safety specific cost. The safety cost calculation results from 3 project samples are 1,27% or higher than the policy of some construction state owned company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Winny Widiani
"Pengembangan Green Retrofitting masih minim dilakukan. Penerapan green building pada bangunan yang telah terbangun tentunya menjadi sangat penting karena hingga tahun 2040, duapertiga bangunan di dunia merupakan bangunan dalam kategori telah terbangun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aktivitas pekerjaan green retrofitting bangunan gedung bertingkat pada aspek ASD berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 melalui Work Breakdown Strcture berdasarkan tahap pelaksanaan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan green retrofitting atau pengubahsuaian dalam mencapai sertifikasi GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Selain itu, penelitian
juga melakukan pemeringkatan aktivitas WBS green retrofitting terhadap kualitas perencana sumber daya.
Although green retrofitting bring excellent benefits, the development status of greenretrofitting is still unsatisfactory. The green retrofitting concept has yet to become anationwide concern. According to Architecture (2030), two-thirds of buildings will beclassified as existing by 2040. The objectives of the research are to identify, develop, andanalyze work activity implementations of green retrofitting from an appropriate sitedevelopment aspect on high-rise buildings based on the GBCI and permen PUPR No. 21Tahun 2021. In addition, the outcome ranked activity as having the greatest impact on theplanning resource project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ismailah Nur Elliza
"Kesuksesan suatu proyek dapat dicapai dengan pendefinisian lingkup proyek sesuai dengan persyaratan proyek. Kebutuhan akan WBS yang terstandarisasi untuk proses pendefinisan lingkup dalam pengelolaan waktu proyek gedung sangat penting, karena akan menyajikan pendekatan yang terintegrasi terhadap pengelolaan proyek dan dasar dari pengukuran kinerja khususnya waktu.
Tujuan dari penelitian ini adalah menggembangkan WBS standar pekerjaan struktur berbasis risiko untuk memudahkan proses penjadwalan pekerjaan struktur proyek. Strategi penelitian ini adalah metode analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian ini adalah 5 level utama wbs dan 2 level turunan wbs, 7 peristiwa risiko dominan dan respon risiko yang digunakan sebagai pengembangan WBS.
The success of a project can be achieved by defining project scope according to the project requirements. Standardized WBS for defining project scope in time management on the building project is very important, because it will provide an integrated approach to the management project and provide a basic for measuring performance, especially time. The purpose of this research is to develop a standardized WBS based risk to facilitate the scheduling process for structure work. Research strategy used is analysis risk qualitative method. The result of this research is 5 main level and 2nd level of WBS, 7 risk event dominant and risk respond used to develop a standardized WBS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48907
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Made Widhi Adnyana Surya Pratita
"Work Breakdown Structure WBS adalah perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat dikelola lebih baik. Kualitas proyek juga penting untuk dikontrol dan pendekatan risiko kini disyaratkan untuk keseluruhan proses manajemen mutu. Oleh karena itu, pengembangan WBS berbasis risiko diusulkan untuk perencanaan kualitas pekerjaan flyover.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa standar WBS terdiri dari 6 level dengan 5 variabel risiko dominan pada kualitas kinerja dan direkomendasikan respon risiko sebagai pengembangan standar WBS.
Work Breakdown Structure WBS is a breakdown of project works into smaller components so it can be better managed. It is also known that the quality of project works is also important to controlled in order to avoid mismatch. The approaches of risk considerations are now required for the whole process on quality management. Therefore, the development of risk based standardized WBS is proposed for quality planning of flyover works. The conducted research consists of several stages with qualitative risk analysis method. The result indicate that standardized WBS consists of 6 level with 5 dominant risk variables on quality performance and recommended risk responses as the development of standardized WBS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50742
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library