Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriani Widyanti
Abstrak :
Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada PT Garuda Indonesia dalam melakukan pengelolaan demand khususnya untuk penumpang group untuk kemudian d iaplikasikan pada Yield Management System sehingga dapat membantu mengoptimalkan pendapatan. Yield Management Sys tem ( MS) a dalah s i stem manajemen pendapatan yang digunakan untuk melakukan opti masi pendapatan dari s uatu r ute penerbangan melalui penerapan peragaman harga, penetapan alokasi kursi p e sawat dan penetapan restr iksi pada masing-masing tingkat harga. I mp lementasi YMS ini semakin penting pada rute-rute pene rbangan yang tidak t eregulasi dimana terjadi persaingan yang ketat. St rategi bersaing melalui kualitas pelayanan dan kebijakan harga biasanya sangat mudah diikuti oleh pesaing s ehingg a peran da n k emampuan dalam melakukan kontrol terhadap inventaris kursi, yang merupakan bagian dari YMS, menjadi faktor yang sangat menentukan. Pada rute-rute penerbangan yang didominasi oleh wisatawan, keberadaan penumpang dalam group-group dapat menjadi signifikan disebabkan karena jumlah dan besarnya. Perlakuan terhadap penumpang group tidak dapat disamakan dengan penumpang individual dikarenakan adanya karakteristik-karakteristik yang menjadi ciri khas penumpang group yaitu: - proses booking dilakukan jauh-jauh hari dan biasanya dilakukan oleh pihak ketiga - harga tiket ditentukan berdasarkan kesepakatan - pemesanan dilakukan terhadap sekelompok kursi sehingga terjadi pergeser an penumpang individual yang dapat member ikan kontribusi pendapatan lebiht inggi - penumpang group dalam mengisi kursi lebih tinggi kepastiannya daripada penumpang individual Karena itulah perlakuan dan perhatian khusus terhadap penumpang group tidak dapat diabaikan. Pasar Jakarta-Tokxo di pilih sebagai bahan kajian dalam karya akhir i ni disebabkan karena load factor, s eat factor dan pangsa pasar Garuda relatif terhadap JAL sebagai pesaing utama, cenderung menurun dalam dua tahun terakhir ini . Padahal data pasar mengindikasikan adanya kecender ungan untuk terus naik dengan l aju pertumbuhan penumpang yang cukup baik. Hal ini menunjukkan adanya peluang bagi Garuda untuk meningkatkan pendapatan melalui serangkaian kebijakan yang melibatkan unsur-unsur pemasaran dan YMS. Disamping hal di atas, segmen rute ini khususnya dan Indonesia-Jepang umumnya, proporsi penumpang yang mengguna kan moda perjalanan dalam bentuk group juga cukup tinggi. Dengan deniikian pengelolaan group mi juga menjadi faktor penentu keberhasilan YMS yang diterapkan. Metode yang digunakan dalam melakukan peranalan penumpang group ini adalah dengan inenggunakan transformasi diskrit (transforivasi z) dan teori konvolusi dengan inenggunakan data historis penerbangan Jakarta-Tokyo bulan Mel 1994 s/d Mei 1995. Hasil perainalan yang diperoleh keinudian diaplikasikan pada YMS yang uinuxn digunakan bagi penulupang individual. Untuk mendukung impleinentasi YMS, pada karya akhir mi juga dilakukan tinjauan terhadap kondisi eksternal dan internal perusahaan.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T10125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Trisetyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kemampuan Macaulay Duration dalam menerangkan risiko tingkat suku bunga, sekaligus memperkenalkan variabel baru, yakni Elastisitas Yield yang ditemukan oleh Lawrence Fisher (2005). Berdasarkan analisis regresi dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam tesis ini maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yang diteliti yakni Macaulay Duration, Yield Elasticity dan Yield, masing-masing mampu menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder. Namun, diantara ketiga variabel bebas yang diteliti, Yield Elasticity merupakan variabel yang paling baik dalam menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder.
ABSTRACT
This research analyzes the use of Macaulay Duration in explaining interest rate risk, and also introducing Yield Elasticity, which is a new variable, founded by Lawrence Fisher in 2005. Based on the regression analysis and hypothesis testing which have been done within this research, it can be concluded that the three independent variables can explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond, they are Macaulay Duration, Yield Elasticity and Yield. Among those three variables, Yield Elasticity appears to be the best explanatory variable to explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond.
2009
T26377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufiq Rochman; Sudarmadi
Abstrak :
ABSTRAK
Deregulasi dibidang usaha jasa angkutan udara InternasiOflal yang dimUlai di Amerika Serikat, ditandai dengan diperbolehkannya setiap Airline yang ada untuk menentukan tarif, jumlah frekuensi penerbangan dan menetapkan rute penerbangan sendiri. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan penerbangan melakukan strategi perang tarif untuk memperoleh panysa pasar didalam pasar yang ada. Sebagal Flag Carrier, maka Garuda Indonesia juga harus rnampu mengantisiPasi kondisi di pasar Internasional demikiari itu dengan menerapkan strategi yang tepat untuk dapat mempertahankan ataU bahkan meningkatkan keberadaannya.

Sebagai akibat adanya perang tarif di pasar Internasional, maka munculah bermacam-macam jenis tarif untuk kelas kompartemen yang sama, terutarna kelas ekonorni. Hal ini mengakibatkan kemung kinan terjadinya dilusi, yaltu pendapatan yang rendah pada jumlah penumpang yang tiriggi karena terlalu banyak penumpang yang mmnba yar tiket dengan potongan harga, atau penumpang yang naik kelas karena hadiah. Untuk mengatasi hal tersebut maka Airline perlu menerapkan suatu Yield Management agar tetap rnendapatkan profit yang maksimal walaupun harus menerapkan jenis tarif yang berbeda dalam kelas yang sama.

Sudah saatnya PT. Garuda Indonesia menerapkan Yield Manage ment agar mampu bersaing dipasar Internasional, disamping saat ini Garuda Indoneala telah banyak memiliki staff yang mengerti tentang konsep Yield Management, juga memiliki sistem pencatatan harga tiket yang dibayarkan penurnpang yang akan mendukung penera pan konsep tersebut. Dengan menggunakan Yield Management kita dapat meramalkan Jumlah penumpang untuk tiap kelas tarif dalam suatu penerbangan dengan menggunakan data historia, juga kemudian dapat dihitung alokasi kursi (seat allocation) dan otorisasi pesanan berlebih (authorized capacity) untuk tiap kelas tarif tersebut, agar tetap mendapatkan profit yang maksimal dalam suatu penerbangan.

Jika kita ingin menerapkan Yield Management pada jalur?jalur penerbangan yang tersebar dan dalam jumlah yang besar, dimana akan melibatkan penggunaan data yang juga cukup besar, maka pengolahannya perlu menggunakan bantuan perangkat komputer. Kami rnengusulkan suatu Model Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) berbasis komputer untuk mengatasi perrnasalahan penerapari Yield Management diatas. Untuk mengembang kan SPK tersebut, maka perlu rnemodif?ikasi sistem reservasi yang telah dimiliki dengan menambahkan kemampuan pencatatan kelas tarif untuk kelas kompartemen ekonomi. Disamping itu agar terca pai hasil yang lebih optimal dalam penerapan SPK tersebut, maka perlu dilakukan riset pasar? untuk memperoleh hasil yang lebih baik teritang perkiraan kebutuhan kelas tarif dan peramalan jum?Iah penumpangnya.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library