Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Budi Setiawan
Jakarta: Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, 2009
305.23 MUH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Mahardewo
Abstrak :
Kemenangan bangsa Jepang atas bangsa rusia pada perang tahun 1904-1905, adalah awal yang sangat penting bagi perkembangan bangsa Asia. Semangat yang diperlihatkan oleh bangsa Jepang itu menimbulkan pula semangat kepada bangsa asia yang lain. Bangsa Asia yang pada waktu itu banyak terjajah, mulai memberanikan diri untuk melepaskan diri dari ikatan penjajah. Timbulnya kesadaran untuk melepaskan diri dari penjajahan, merupakan awal dari kebangkitan bangsa Asia yang dipelopori oleh bangsa Jepang dalam perang tahun 1904-1905 dimana bangsa asia dapat mengalahkan bangsa asing. Bagi bangsa Indonesia kebangkitan bangsa Asia dan kemenangan bangsa Jepang itu, merupakan pendorong bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Selain itu kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi bangsa Indonesia melalui politik etis yang dikeluarkan oleh pemerintah hindia belanda secara langsung telah merobah pola pikir bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar akan keadaan dirinya yang terbelakang akibat dari sistem penjajahan. Bangsa Indonesia yang diwakili oleh kaum mudanya mulai menyadari akan manfaat ilmu yang telah dipelajari. Pendidikan barat yang dipelajari telah memberikan cakrawala Baru bagi mereka. Mereka sadar tanpa adanya rasa persatuan diantara sesama pemuda, tidaklah akan tercapai cita.cita kemerdekaan. Kesadaran yang timbul di kalangan muda mulai terlihat pada awal abad ke 20. Hal ini ditandai dengan lahirnya sebuah perkumpulan yang bernama Boedi Oetomo. Lahirnya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 adalah awal dari apa yang disebut dengan rasa kebangkitan nasional Indonesia. Boedi Oetomo sebagai organisasi modern pertama di Indonesia telah memberikan dorongan kepada pemuda Indonesia lainnya untuk mendirikan organisasi semacam. Setelah kelahiran dan keberhasilan Boedi Oetomo maka lahirlah perkumpulan-perkumpulan pemuda lainnya. Sifat dari perkumpulan/organisasi pemuda setelah kelahiran Boedi Oetomo mempunyai berbagai macam bentuk dan sifat seperti, bersifat kedaerahan, bersifat politik, bersifat keagamaan dan ada pula yang berbentuk kepanduan . Salah satu organisasi pemuda yang lahir setelah itu adalah Perhimpoenan Peladjar Peladjar Indonesia. Organisasi ini lahir pada bulan September 1926 di Jakarta. Para pendirinya mempunyai tujuan Indonesia merdeka dengan mempersatukan gerakan perjuangan sehingga tidak ada perbedaan antara penjajah dan terjajah Perjuangan PPPI juga ingin mencapai kemakmuran bangsa melalui pemerataan hak dan ekonomi. PPPI dalam melaksanakan kegiatannya banyak bergerak di bidang politik, salah satunya ialah dalam Kongres Pemuda II dimana pada akhirnya terkenal dengan sumpah pemuda. Selain di bidang politik PPPI juga bergerak lapangan, sosial budaya dan juga ekonomi. Kegiatan yang mereka lakukan ini pada dasarnya demi kemajuan bangsa Indonesia, agar tujuan akhir kemerdekaan bangsa dan kemakmuran dapat tercapai serta hapusnya penjajahan dari Indonesia. Sekali lagi untuk mencapai tujuan kemerdekaan mereka para pendiri dan anggota lainnya menginginkan adanya persatuan di kalangan pemuda sehingga kekuatan yang menjadi satu lebih diperhitungkan. Kegiatan PPPI dan Organisasi pemuda lain yang menginginkan tercapainya Indonesia merdeka, tidaklah mendapat dukungan dari pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda merasa kegiatan pemuda itu adalah suatu ancaman. Peraturan-peraturan yang melarang kegiatan politik dan pengawasan terhadap orang-orang yang dicurigai diberlakukan. Pemuda Indonesia melihat peraturan yang ada tidaklah mundur bahkan terus berjuang dengan tujuan Indonesia merdeka. Bagi PPPI kegiatan mereka tidak berhenti hanya sampai tahun 1932 saja, kegiatan mereka terus berlanjut sampai kedatangan bangsa Jepang. Karena ketakutan Pemerintah Hindia Belanda terhadap kegiatan PPPI mereka membuat USI (Unitas Studiosorum Indonesiensis) tahun 1933, dengan maksud memecah perhatian pelajar yang menjadi anggota PPPI dari kegiatan politik. Bagi yang ingin terus berpolitik mereka tetap memilih PPPI sebagai tempat berjuang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DPP.GPPA '45 , 1990
305.23 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pergerakan pemuda di Brunei Darussalam, sejak kemunculan Barisan Pemuda (BARIP) pada tahun 1946 sampai pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Rakyat Brunei (PRB) pada tahun 1962. Penjajahan yang dilakukan oleh Inggris di Brunei menyebabkan munculnya rasa nasionalisme dari para pemuda Brunei. Para pemuda Brunei mulai mendirikan organisasi pergerakan dari Barisan Pemuda (BARIP) pada tahun 1946, Brunei Film Production Company (BRUFIPCO) pada taun 1952 dan Partai Rakyat Brunei (PRB) pada tahun 1956. Ketiga organisasi tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memperjuangkan kemerdekaan Brunei Darrusalam. Akan tetapi tujuan mereka mendapat pertentangan dari pihak Inggris. Pergerakan yang dilakukan oleh pemuda Brunei melalui cara diplomasi hingga pemberontakan. Dampak yang ditimbulkan dari pergerakan itu sangat berpengaruh bagi kondisi pemerintahan Brunei. Mulai dari penolakan sultan Brunei untuk bergabungnya Brunei ke Federasi Malaysia hingga pelarangan PRB karena dianggap partai berbahaya oleh sultan.
This thesis discusses the youth movement in Brunei Darussalam, since the emergence of the Youth Front (BARIP) in 1946 until the insurgency conducted by the Brunei People's Party (PRB) in 1962. Colonization by the British in Brunei sense of nationalism led to appearance of the youth of Brunei. The youth movement Brunei began to established an organization of the Youth Front (BARIP) in 1946, Brunei Film Production Company (BRUFIPCO) on the epidemic of 1952 and Brunei People's Party (PRB) in 1956. All three organizations have a common goal of independence for Brunei Darussalam. But the goals they get opposition from the British. Performed by the youth movement of Brunei through diplomatic means to revolt. The impact of the movement was very influential for the condition of the government of Brunei. Starting from the rejection of the sultan of Brunei to Brunei to joining the Federation of Malaysia to ban the party PRB because it was considered dangerous by the sultan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S76
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Purwadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kaum muda di Indonesia masih tereksklusi dari pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi HKSR . PKBI memfasilitasi gerakan kaum muda untuk pemenuhan HKSR dengan memobilisasi sumberdaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mememahami bagaimana PKBI memobilisasi gerakan kaum muda untuk pemenuhan HKSR. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif. Untuk memahami Peran PKBI dalam memobilisasi gerakan kaum muda, penelitian ini menggunakan teori tipologi organisasi masyarakat sipil, teori tipologi LSM serta teori mobilisasi sumber daya. Penelitian ini menunjukkan bahwa PKBI memfasilitasi gerakan kaum muda dengan memobilisasi sumberdaya internal dan eksternal. Hasil penelitian ini memperlihatkan tipologi PKBI sebagai LSM cenderung mengalami perubahan pada setiap era. Penelitian ini juga menemukan isu kunci yang memperlemah gerakan kaum muda yaitu kapital sosial antar aktor internal dan eksternal serta belum optimalnya penguatan agency aktor gerakan.
ABSTRACT
Young people in Indonesia are still excluded from the fulfillment of sexual and reproductive health and rights SRHR . PKBI facilitates the youth movement for the fulfillment of SRHR by mobilizing resources. The purpose of this study is to understand how PKBI mobilizes the youth movement for the fulfillment of HKSR. This study uses a qualitative methodology. To understand the role of PKBI in mobilizing the youth movement, this research uses theory of civil society organization typology, theory of NGO typology and theory of resource mobilization. This research shows that PKBI facilitates the youth movement by mobilizing internal and external resources. The results of this study show the typology of PKBI as an NGO tended to change in each era. The study also found key issues that weaken youth movement, there is social capital between internal and external actors and agency of movement actor.
2017
T47578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover