Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rikola Fedri
"ABSTRAK
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator keberhasilan pembangunan
manusia yang berkualitas berdasarkan pada tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan
tingkat pendapatan. Dengan kata lain semakin baik tingkat pendidikan, tingkat
kesehatan dan tingkat pendapatan maka akan semakin besar juga capaian IPM suatu
negara atau daerah. Hasil regresi data panel pada 33 Provinsi tahun 2008-2010,
menunjukkan bahwa transfer dana BOS signifikan dan positif dalam peningkatan
Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah sedangkan APBD Sektor Pendidikan
tidak signifikan. Trasfer dana Jamkesmas signifikan dan positif dalam peningkatan
Angka Harapan Hidup sedangkan APBD Sektor Kesehatan tidak signifikan. PNPM
Mandiri tidak signifikan dalam peningkatan Pengeluaran Per Kapita sedangkan PDRB
Per Kapita sebagai variabel kontrol signifikan.
Secara bersama-sama model regresi data panel hubungan transfer dana BOS,
Jamkesmas dan PNPM Mandiri signifikan terhadap pencapaian IPM dengan R-Square
sebesar 0.995, yang berarti 99,5% model dapat menjelaskan hubungan antara transfer
dana BOS, Jamkesmas dan PNPM terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
disetiap Provinsi di Indonesia. Transfer dana BOS dan PNPM Mandiri signifikan
terhadap pencapaian IPM sedangkan transfer dana Jamkesmas tidak signifikan.
Untuk
variabel kontrol APBD Sektor Pendidikan dan APBD Sektor Kesehatan keduanya tidak
signifikan terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia sementara PDRB Per
Kapita signifikan terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.

ABSTRACT
Human Development Index (HDI) is an indicator of the quality of human development
based on the level of education, health and income level. In other words, the better
level of education, health and income level, the greater also the achievements of the
HDI of a country or region. The results of the panel data regression in 33 provinces in
2008-2010, indicates that the BOS funds transfer significant and positive in improving
the literacy rate and the average length of school while education sector budget not
significant. Jamkesmas fund trasfer significant and positive in increasing life
expectancy while health sector budget not significant. PNPM Mandiri not significant
in increasing expenditure per capita while the GDP Per Capita as control variables
significant.
The panel data regression model funds transfer BOS, Jamkesmas and PNPM Mandiri
significantly to the achievement of the HDI with R-Square of 0995, which means that
99.5% of models can explain the relationship between the transfer of funds BOS,
Jamkesmas and PNPM to increase Human Development Index in every province in
Indonesia. BOS funds transfer and PNPM Mandiri significantly to the achievement of
the IPM whereas Jamkesmas not significant. For education and health sector budget
as control variables both not significant to the increase in the Human Development
Index while GDP Per Capita significantly to the improvement of the Human
Development Index."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyatno
"Kebijakan Sekolah gratis melalui dana BOS adalah sebagai pendamping, merupakan solusi tersendatnya wajib belajar di provinsi Jawa Barat sebagai akibat kesulitan orang tua membiayai anak untuk sekolah. Padahal pemerintah propinsi telah mencanangkan bahwa tahun 2010 target penuntasan wajib belajar. Sehingga kebijkan sekolah gratis menjadi tumpuan untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan berkaitan dengan implementasi kebijakan sekolah gratis yang dirumuskan pemerintah di tinjau dari empat aspek implemantasi kebijakan yakni faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi di Cileungsi Kabupaten Bogor Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (Case Study), desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, sedangkan kondisi nyata di lapangan diangkat berdasarkan hasil studi kasus-kualitatif dan teknik penyajiannya digunakan studi deskriptif-analitik. Instrumen penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian dan temuan adalah sebagai berikut : Implementasi kebijakan sekolah gratis dilihat dari : 1) Faktor-faktor komunikasi, adalah: a) Banyaknya pihak yang terlibat memadai dilihat dari kemampuan bekerja; b) Media efektif dilihat dari sampainya pesan-pesan sekolah gratis pada masyarakat; dan c) Waktu sosialisasi efektif; 2) Faktor sumber daya, manusia kurang efektif dilihat dari keterbatasan wewenang pengelola dalam memanfaatkan dana sekolah gratis melalui BOS;3) Faktor sikap (disposisi), respon masyarakat positif begitu juga komitmen para pengelola sekolah gratis; dan 4) Faktor Struktur Birokrasi,:a) Mekanisme penyaluran dana mengalami hambatan dalam waktu penerimaan; b) Mekanisme pelaporan sesuai dengan pedoman sekolah gratis; Manfaat sekolah gratis bagi masyarakat adalah: 1)Memberikan keringanan dalam menyekolahkan anaknya; 2) Membangun kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa. Faktor pendorong adalah:1) Kebijakan pemerintah tentang sekolah gratis direspon positif; 2) Masyarakat terdorong menyekolahkan anak di sekolah gratis. Sedangkan Penghambat dalam implemenatasi sekolah gratis antara lain : 1) Jumlah dana yang di terima di berbagai wilayah sama nominasinya tanpa melihat kebutuhan sekolah masing-msing; (2) waktu penyaluran tidak tiap bulan; dan 3) Kesulitan dalam membuat pelaporan yang dirasakan oleh tiap sekolah.

The sekolah gratis policy through Operational School Aids funding is a back up solution to the barrier of the implementation of the obligatory studies in West Java Province, which is caused by the parents? inability to pay their children?s school fee. The provincial government aims at achieving the target of the obligatory studies in 2010. Therefore, the government expects that the free school policy could solve the problem. This research aims at investigating the problems involving the implementation of the government free school policy by looking at the four aspects of the policy implementation: communication factor, resources, disposition and bureaucratic structure in Cileungsi, Bogor District. This research is a case study research, with qualitative research design, The real condition in the field is evaluated based on the result of the qualitative-case study and will be presented in descriptive-analytical studies. The methods of data collection in this research are observation, interview and questionnaire. The result of this research is as follows: the implementation of the free school policy from 1) the communication factor is indicated that the policy of free school has been socialized 2) the resources factor, lack of effectiveness of the resources factor due to the limited authorities of the manager in using the funding of BOS; 3) Attitude factor (disposition), the responses of the society and the manager of free school policy are positive; and 4) the factor of the bureaucratic structure: a) there was a delay in the mechanism of receiving the funding; b) the mechanism of the report has followed the free school guidelines. The benefit of free school for the society is: 1) To reduce parents? burden in sending their children to school; 2) To build good cooperation between school and parents. The supporting factor is: 1) The government policy on the free school has been responded positively; 2) Parents are motivated to send their children to the free school. The obstacles of the implementation of the free school policy is: 1) the amount of funding received by various places is the same without considering the needs of each school; 2) the time of the receipt of funding is not each month; and 3) the difficulties of drafting the report faced by each school."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28145
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Deskripsi ookista-ookista Eimeria illinoisensis dan Eimeria bukidnonensis dari sapi-sapi perah (Bos taurus) yanag berassal dari kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bandung telah dibuat dan prevalensi serta waktu sporulasinya telah dilaporkan. Deskripsi ookista-ookista ini yang dibuat oleh Levine dan Ivens (1970) juga dikemukakan sebagai perbandingan.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amaliasari, athor
"Tesis ini membahas Kajian Terhadap Pengenaan Dana BOS oleh Beberapa Sekolah Dasar di Jakarta Timur Tahun 2010.(Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kotamadya Jakarta Timur). Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti semua orang. Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi penanggulangan kemiskinan, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (i) penilaian para penyelenggara SD terhadap dana BOS ini, yaitu: (a) apakah jumlahnya memang telah dirasakan memadai; (b) apakah memang begitu membantu dalam pemberian pelayanan yang baik kepada siswa?;(c) apakah waktu penerimaan dana sesuai dengan yang semestinya?;.(ii). Sejauh ini, untuk pembiayaan apa sajakah dana BOS ini digunakan?
Penelitian ini bertujuan (i).Memaparkan penilaian para penyelenggara SD di Jakarta Timur terhadap dana BOS; (ii). Memaparkan perihal penggunaan dana BOS oleh para penyelenggara SD di Jakarta Timur. Metode penelitian ini meliputi: metode pendekatan yuridis empiris dan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Data di peroleh dengan teknik pengumpulan data, yang terdiri dari data primer, berupa; studi kepustakaan dan data sekunder.
Hasil penelitian ini adalah BOS ternyata dapat memperkuat kemampuan sekolah dalam memberikan materi pelajaran dan kegiatan tambahan kepada siswa. Oleh karena itu beberapa komponen yang semula di bebankan orang tua siswa melalui SPP menjadi berkurang, adanya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, beban biaya sekolah menjadi berkurang, dapat dirasakan masyarakat akan dapat mengurangi anak putus sekolah. Hambatan pelaksanaan BOS antara lain pencairan BOS sering terlambat, hal ini menjadi pengganggu kegiatan belajar mengajar.
Rekomendasi antara lain, searah tujuan BOS hendaknya pemanfaatan dana BOS benar-benar diharapkan untuk operasional sekolah yang menunjang peroses belajar, sumber dana sekolah berasal dari APBD BOS dan sumbangan orang tua siswa, ketiga komponen ternyata sumbangan orang tua siswa paling dominan. Keberadaan BOS tetap dipertahankan, jumlah anggaran perlu ditingkatkan dan serta realisasi pencairan dana BOS yang dilakukan tiap triwulan dan pencairan diawal bulan harus dapat terwujud. Penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa pemberian 20% dari anggran APBN kepada penggunaan dana BOS harus di perdayakan secara kritis demi tercapaianya tujuan BOS itu sendiri bagi masa depan yang lebih baik.

This thesis discusses The study of the used of school operation fund at some public elementary school in east Jakarta in 2010. (Case: in public elementary in east Jakarta municipality). Education is something that must be followed by everyone. Education is one key to poverty alleviation, both in the medium and long term.Problems in this study were (i) assessment of the primary organizers of the BOS funds, namely: (a) whether the amount is already being felt inadequate, (b) whether it is so helpful in providing good service to students? (C) whether the timereceipt of funds in accordance with the schedule?;. (ii). So far, to finance what are the BOS funds were used?
This study aims to (i). Describe the assessment of the organizers of the primary school in East Jakarta to the BOS funds, (ii). Describe about the use of the funds by the organizers of the primary school in East Jakarta.
Methods of study include: methods of empirical and juridical approach specification descriptive analytical research. The data was obtained with a data collection technique, which consists of primary data, in the form; study of literature and secondary data.
Results of this study is the BOS was able to strengthen the ability of schools to provide course materials and additionaln activities to students. Therefore some components originally in charge of parents through the SPP to be reduced, an increase in quality and quantity of educational facilities, the burden of school fees be reduced, can be felt the community will be able to reduce school dropouts. Barriers to implementation include the melting BOS BOS is often too late, it is becoming bullies teaching and learning activities.
Among other recommendations, the direction of utilization of funds should aim BOS BOS really - really expected that support for school operations peroses study, the source of school funding comes from the BOS Budgets and parental contributions, all three components of parental contributions was the most dominant.BOS is maintained, the amount of the budget should be increased and the disbursement of funds and the realization of BOS conducted each quarter and the beginning of the month the disbursement must be realized. This study we can conclude that administration of 20% of its budget to the use of the funds must be empowered as critical for the achievement of goals BOS itself for a better future."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T 28167
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
"Penelitian ini fokus pada analisis pengaruh program BOS pada Departemen Pendidikan Nasional terhadap Angka Partisipasi Kasar: 2006 ? 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan estimasi Data Panel Model Efek Tetap. Hasil penelitian ini menyarankan keharusan adanya koordinasi antara Pemeritah Pusat dan Pemerintah Daerah serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam keberhasilan pendidikan nasional dan agar sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan program (terutama progam BOS) sehingga dampak positif dari kebijakan pendidikan yang diterapkan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Penelitin ini juga menyarankan agar pemerintah dapat meningkatkan jumlah dana pada program pendidikan ini karena hasil estimasi menunujukkan adanya korelasi yang kuat antara peningkatan dana dan peningkatan APK.
The study is focus on analyzing the impact of the Education Operational Assistance (BOS) Program to the gross enrollment rates achievement. The study is use the quantitative analysis (Fixed Effect Model). The main suggestion of this study is the necessity of coordination in planning and implementation of the program (especially BOS program) among stakeholders, including Central and Local Government should be existence with the result that people obtain benefits of the program. Secondly, there is high correlation between funding of the educational program and gross enrollment rate, hence, allocation for this program should be increased by the government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library