Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhilah
"Kegiatan ekspor yang dilakukan Indonesia terhadap buah-buahan sering sekali terjadi masalah dalam penerimaan kualitas produk pada negara tujuan ekspor karena kandungan pestisida yang banyak. Hal tersebut menjadikan buah-buahan yang di ekspor mengalami karantina di negara tujuan. Perlu adanya sosialisasi terhadap ilmu teknologi pertanian kepada para petani di Indonesia agar kualitas produk terjamin. Namun, disisi lain Indonesia juga perlu menindaklanjuti pembuatan dan penyediaan transportasi dalam pengiriman buah tersebut agar dapat bertahan lama. Transportasi dan fasilitas yang disediakan berupa kontainer berpendingin (Refrigerated Shipping Container) atau dalam pengiriman buah-buahan untuk mempertahankan nilai produk dan meminimalkan pemborosan dalam sistem rantai pendingin. Palet buah apel menjadi objek dalam penelitian ini dengan variabel struktur terperinci dari lantai reefer T-bar dan ketahanan aliran udara palet kayu. Konsumsi energi dari reefer dengan desain kemasan apel yang berbeda, akan diidentifikasi untuk melihat pengaru area ventilasi pada penggunaan dan penghematan energi dengan kerapatan (Density) kemasan buah baik rendah maupun tinggi. Selain itu, efek kipas evaporator pada konsumsi energi dilakukan simulasi dengan buah apel yang beroperasi pada kecepatan rendah, sedang, dan tinggi serta variabel kecepatan kipas evaporator. Dampak iklim lingkungan juga mempengaruhi peningkatan suhu buah dan konsumsi energi karena terjadinya transfer panas pada dinding reefer ketika beroperasi di wilayah suhu tinggi. Sehingga, dengan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) dikembangkan unutk dapat memperkirakan aliran udara, perpindahan panas, dan penggunaan energi dengan akurasi yang memuaskan. Setelah itu, model yang divalidasi digunakan untuk menyelidiki kinerja kotak kemasan berventilasi yang umum digunakan.

Indonesian export activities for fruits often cause problems in the acceptance of product quality in export destination countries because of the high levels of pesticides. This condition can make the fruits which exported were quarantined in the destination country. The farmers in Indonesia needs the socialization of agricultural technology so that product quality is guaranteed. However, on the other hand Indonesia also needs to follow up on making and providing transportation in the delivery of the fruit so that it can last a long time. Transportation and facilities provided in the form of refrigerated containers (reefer) for shipping fruits to maintain product value and minimize the wasting in the cool chain system. The apple palette was the object of this study with detailed structural variables from the T-bar reefers floor and airflow resistance of the wooden pallets. Energy consumption from reefers with different apple package designs will be identified to see the impact of the ventilation area on the use and energy savings of both low and high fruit packaging densities. In addition, the effect of the evaporator fan on energy consumption was simulated with apples operating at low, medium, and high speeds as well as the variable speed of the evaporator fan. The impact of the environmental climate also affects the increase in fruit temperature and energy consumption due to the transfer of heat to the reefers walls when operating in high-temperature regions. Thus, the Computational Fluid Dynamics (CFD) method was developed to be able to estimate airflow, heat transfer, and energy use with satisfactory accuracy. After that, a validated model is used to investigate the performance of ventilated packaging boxes that are commonly used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Sofyan
"Pabrik es menggunakan siklus refrigerasi kompresi uap dalam sistem refirigerasinya. Pada sistem ini digunalran sistem pendinginan tidak langsung dengan menggunakan media air garam sebagai media pendingin kedua ( secondary refrigerant ).
Secondary refrigerant dibutuhkan pabrik es karena pembekuan air dalain cetakan tidak dapat dilakukan langsung oleh evaporator disebabkan karena terlalu besamya volume air yang harus didinginkan. Air garam digunakan sebagai secondary refrigerant karena rnernpunyai titik beku dibawah titik beku air mentah dimana titik beku air garam ditentukan oleli jenis gararn dan konsentrasi garam.
Siklus refrigersi uap yang terjadi adalah sebagai berikut 2 Refrigerant mengalami penekanan pada kompresor lalu mengalir kondensen Didalain kondenser, refrigerant mengalami pengembunan sehingga berubah Fuse dari nap menjadi cztir.
Kemudian cairan refrigerant ditampung didalam receiver tank. Dari receiver tank, refrigerant mengalir melalui expansion valve, dimana pada bagian ini refrigerant mengalaini penurunan tekanan yang menyebabkan turunnya titik didili refrigerant.
Selama refrigerant mengalir dalam kompresor, ia menyerap panas clari air garam sehingga terjadi perpidahan kalor dari refrigerant ke air garam_ Setanta petjalanan ini refrigerant mengalami perubahan fase dari cair ke uap_ Dari evaporator, -refrigerant mengalir lrekompresor. Siklus ini dapar terus berlangsung apabila tidal; terjadi kebocoran refrigerant dalam pemipaan.
Fungsi evaporator dalarn siklus refrigerasi uap adalah sebagai media penukar kalor. Didalam evaporator, terjadi penyerapan kalor dari refrigerant ke air garam sehingga air garam mengalami pendinginan, sehingga kemampuan evaporator untuk menukar kalor sangat penting dalam sister: refrigerasi dalam rnesin es. Sehingga perhitungan evaporator adalah salah sntu hal yang penting dalam perancangan secara keseluruhan. Karena evaporator berfungsi untuk ‘mendinginkan' air garam maka kemampuan evaporator yang dirancang dipengaruhi oleh volume air ga_ram dan volume air dalam cetakan.
Perancangan dalam evaporator ini mencakup perhitungan beban pendinginan, laju aliran refrigerant, luas pendinginan dan panjang pipa, tinn penumnan tekanan pada evaporator. Untuk dapat memproduksi 100 ton es perhari maka diperlukan 2 buah tangki air garam yang masing-masing memiliki dua buah evaporator dengan dimensi 8x 92 x 0,6 m2 dengan menggunakan pipa kepala 4 dan pipa utama 1 1/4. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library