Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fajar Hidayat
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Electronic Word of Mouth (eWOM) oleh konsumen Restoran The Playground Cabang Pondok Indah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Electronic Word of Mouth dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembentukan electronic word of mouth.

The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Electronic Word of Mouth (eWOM) by consumers of The Playground Restaurant at Pondok indah Mall. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of The Playground Restaurant, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has significant influence on the formation of electronic word of mouth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IJAL 3(1-2)(2013/2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
IJAL 3(1-2)(2013/2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anneta Saraswati
"Kata ‘google’ saat ini tidak hanya dikenal sebagai sebuah nama brand. Dalam bahasa Inggris, kata ‘google’ dikenal sebagai kata kerja. Dalam teori pembentukan kata, kemunculan verba ‘google’ tidak memiliki penjelasan yang cukup komprehensif. Terdapat sedikitnya tiga bentuk pembentukan kata yang digunakan untuk menjelaskan hal ini, yakni conversion, word coinage, dan neologism. Conversion dan word coinage tidak dapat sepenuhnya digunakan untuk menjelaskan penggunaan kata ‘google’ sebagai kata kerja, sedangkan neologism tidak relevan untuk konteks saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba ‘google’ mengalami conversion pada tahap pertama dan neologism di tahap kedua. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan kata tidak selalu mengikuti pola pembentukan baku, terutama di era digital seperti sekarang ini.

The word ‘google’ is now known not only as a brand name, but also as a verb in daily conversation. In the study of word formation, the emergence of the verb ‘google’ has not been given a comprehensive explanation. There are at least three forms of word formation used to explain the verb formation of ‘google’; conversion, word coinage, and neologism. However, conversion could only partially explain the verb formation of ‘google’. Word coinage could not comprehensively explain the verb formation of ‘google’, and neologism is now irrelevant. The study found that the verb ‘google’ experienced word coinage in the first stage, and then conversion in the second stage. This implies that contemporary word formation does not always follow the existing word formation theories, especially in this digital era. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sakinah
"Keberhasilan generasi muda di masa depan bergantung kepada proses transisi dari sekolah ke bekerja. Proses transisi ini sangat penting tetapi juga mengkhawatirkan karena berdampak jangka panjang terhadap berbagai aspek di masa depan. Sayangnya, penduduk usia muda menghadapi lebih banyak tantangan di pasar kerja akibat kurangnya kualifikasi human capital. Maka memastikan penduduk usia muda memperoleh keterampilan (skill) yang tepat melalui pembentukan keterampilan (skill formation) adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko kegagalan transisi sekolah ke bekerja. Penelitian ini menganalisis transisi sekolah ke bekerja melalui tahapan transisi sekolah ke bekerja dan risiko untuk mendapatkan pekerjaan transited, yaitu pekerjaan yang mengklasifikasikan penduduk muda telah berhasil menyelesaikan transisi. Berbagai jenis skill formation dieksplorasi dalam penelitian ini, yaitu pelatihan, magang, pengalaman bekerja ketika sekolah dan kombinasinya. Dengan menggunakan data penduduk usia 19-29 tahun dari Sakernas tahun 2022-2023, analisis dilakukan dengan regresi logistik ordinal dan survival analysis-competing risk regression. Hasilnya, skill formation yang berbeda memberikan kontribusi yang berbeda. Skill formation berperan sebagai suplemen untuk melengkapi pendidikan formal yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan posisi tawar penduduk usia muda di pasar kerja pada fase transisi sekolah ke bekerja. Pengalaman pelatihan dan bekerja ketika sekolah meningkatkan kecenderungan atau peluang penduduk usia muda untuk mencapai tahap transisi yang lebih tinggi, sedangkan dalam jangka pendek pengalaman magang menurunkan kecenderungan untuk mencapai tahap transisi yang lebih tinggi. Pelatihan paling berkontribusi bagi penduduk kelompok rentan (perempuan, di perdesaan serta berpendidikan SMP ke bawah) dan yang berpendidikan perguruan tinggi. Dalam jangka pendek magang hanya berkontribusi positif bagi lulusan SMK. Bagi lulusan perguruan tinggi, pengalaman magang berkontribusi positif jika dikombinasikan dengan pelatihan. Pengalaman pelatihan dan bekerja ketika sekolah berkontribusi lebih tinggi pada lulusan SMA daripada SMK. Di sisi lain, jika dilihat berdasarkan lama mencari kerja, hanya pelatihan yang signifikan meningkatkan risiko penduduk usia muda untuk mendapatkan pekerjaan transited. Artinya pelatihan meningkatkan risiko untuk menjalani masa pencarian pekerjaan transited yang lebih pendek.

The future of young generation greatly depends on school to work transition process. This transition represents an important but also vulnerable moment in the life of young people. It is also a delicate phase that can affect so many aspect in the future. But in reality, young people face more challenges in the labor market due to a lack of human capital qualifications. So, ensuring young people to acquire the right skills through skill formation is one effective way to reduce the risk of a failed transition. This study analyzes young people's school-to-work transition through its stages and the risks of getting a transited job, a job that classifies young people have successfully completed the transition. Various types of skill formation were explored, such as training, internships, work experience while in school and their combinations. Using data of people aged 19-29 years from Sakernas 2022-2023, the analysis was carried out using ordinal logistic regression and survival analysis-competing risk regression. The results show that different skill formation has different contributions. Skill formation acts as a supplement to formal education which give value added to young people and increase their bargaining position in the labor market during school to work transition. Training and work experience while in school increases the odds  to reach a higher transition stage, while in the short term, internship reduces the odds to reach a higher transition stage. Training contributes the most to vulnerable groups (women, young people in rural areas and those with low education) but also those with tertiary education. In the short term, internships only contribute positively to SMK graduates. For those with tertiary education, internship contributes positively when combined with training. Training and work experience while inschool contributes more to those who graduating from SMA than SMK. On the other hand, based on the job searching duration, the only skill formation that significantly increases the risk of getting a transited job is training. This means that training increases the risk of having a shorter transited job searching period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Measuring the impact of learning continues to be one of the most challenging aspects of the learning function. ASTDs Value of Evaluation report explores the complex issue of learning evaluation, the techniques being used, barriers to effective implementation, and strategic use of learning metrics..
Companies employ myriad strategies to identify and quantify the results of training, but most are not satisfied with the evaluation efforts. Organizations are not giving up on successful measurement of the learning function, as they continue to explore ways to communicate and document the value of training and development they provide to employees. The data in this report can help many firms become more proficient in these areas."
Alexandria, Virginia: American Management Association, 2009
e20441863
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas pembentukan dan perkembangan Kampung Cina di Banjarmasin hingga masa awal kemerdekaan. Untuk mcngungkapnya, digunakan metode penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Cina tumbuh dan berkembang di zona ekonomi kota dan berada dekat area pemeritah kolonial. Permukiman terbentuk dengan basis aktivitas ekonomi. Sementara struktur pemukiman dan bcntuk huniannya mcnunjukkan tingkat adaptasi yang tinggi. Ada pun peran Kampung Cina bagi Kota adalah pembentuk struktur dasar zona ekonomi kota yang merupakan elemen wajib setiap kota kolonial."
902 JPSNT 21(1-2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
D. Edi Subroto
"ABSTRACT
This thesis tries to describe the transposition from adjectives to verbs and vice versa in standard Javanese.In this case, each of the major word-classes (substantive, verb, adjective) is determined primarily and accordingly to a set of its morphological features which differ in the whole aspects from the others. Except for those features, a set of its syntactical valences are also identified. Adjectives and verbs in Javanese are two different word-classes. Each of them is a word-class system which covers a set of morphological categories-i.e. a series of words with identical formal features corresponding to identical semantic features which differ in the whole aspects from each other.
The verbal system is divided into two classes (class I and class II). Morphologically, class I is characterized by di-D category (passive) which is in contrast with N-D category (active-transitive), whereas class II isn't, although it has N-D category (intransitive). Structurally, there are some important differences between the two classes caused by this principal difference. Each of the classes is also separated into two parts (part A and part B). Morphologically, part B is characterized by two specific categories: maq-D 'to do D suddenly' and patin-D ?plural subject involved to do something varies in rhythm and intensities?, and semantically is characterized by "emotive-expressive" or "onomatopoeic" semantic values, whereas part A isn?t. The object being studied in this thesis is the verbal morphological proceeds whether productive or improductive which transpose adjectives in monomorphemic category into verbs (or maybe called "deadjectival, verbal categories") and the adjectival morphological procedes which transpose verbs into adjectives (or maybe called "deverbal, adjectival categories") Based on the data, we know that the great parts of the monomorphemic adjectives can be transposed into verbs class II A (none into class II B) and only some of them can be transposed into class I A (none into class I B). Most of the transpositional categories in verb II A are productive; their formal forms: N-D-i, N-D-ake; ke-D-an; di-D-i, di-D-ake; ka-D-an, ka-D-ake; -in-D-an, -in-D-ake; taq-D-i, taq-D-ake; taq-D-ane, taq-D-ne; koq-D-i, koq-D-ake; D-ana, D-na; D-I?, _D-ke?, D-in-D-an, D-in-D-ake; D-D--an; but there are some other categories which are improductive. On the other hand, all of the transpositional categories in verb I A are improductive. There are only three procedes of adjectives (-an, ke-en, -em-//-um-) which transpose verbs into adjectives. All of the transpositional categories of adjective are improductive. In this thesis, we also know that a certain word-class system is not totally transposed into the other."
1985
D123
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida Sri Ulani
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai pemenggalan kata serapan bahasa Inggris ini telah dilakukan sejak bulan Februari 1998 sampai dengan juli 1998. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses pemenggalan kata serapan berdasarkan Pedoman Pemenggalan Kata.
Data berupa kata serapan bahasa Inggris diperoleh dari Kompas tahun 1995 sampai dengan 1997. Dari tiap tahunnya diambil empat eksemplar secara acak sehingga didapatkan 12 eksemplar Kompas sebagai sumber data. Kata-kata serapan bahasa Inggris tersebut diambil dari seluruh artikel, kecuali kolom iklan dan berita duka cita.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pedoman Pemenggalan Kata tidak dapat sepenuhnya diberlakukan pada kata-kata serapan tersebut Hal ini disebabkan oteh adanya ketumpangtindihan sejumlah aturan sehingga rnenimbulkan adanya kejangggalan bentuk-bentuk pemenggalan kata serapan.
Penelitian ini menunjukkan pula bahwa prinsip gramatikal dan prinsip ortografis perlu didefinisikan secara tegas. Dengan adanya pengertian yang jelas mengenai kedua. Prinsip tersebut dapat memudahkan masyarakat pemakai bahasa Indonesia dalam hal memenggal kata. Selain itu diketahui pula bahwa Kompas memiliki kecenderungan tersendiri dalam hal pemenggalan kata. Pemenggalan yang dilakukannya sedikit berbeda dari pemenggalan kata yang disesuaikan dengan Pedoman Pemenggalan Kata.
"
1998
S11217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang Nurina Tadesa
"Penelitian mengenai nomina takrif dalam bahasa Arab ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri nomina takrif dalam bahasa Arab dan perilaku sintaktisnya, sehingga dapat lebih memahami nomina takrif dalam bahasa Arab tersebut. Pengurnpulan data dilakukan melalui pencarian secara acak pada AI-Qur'an dengan menggunakan program Holy Qur'an versi ketujuh. Data yang digunakan berupa kalimat yang mengandung nomina takrif. Setelah terkumpul, data tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan penggunaan determinatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomina takrif dalam bahasa Arab dapat berupa nomina takrif tanpa determinator dan nomina takrif dengan determinator. Nomina takrif tanpa determinator terdiri dari pronomina, pronomina relatif, pronomina demonstratif, dan nama Sedangkan nomina takrif dengan determinator terdiri dan nomina yang disertai oleh artikel al-, determinan pada suatu aneksasi, dan interjeksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>