Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asrul Harun
"ABSTRAK
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik. Notaris wajib bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh, apa yang dinyatakan dalam akta otentik, termasuk akta hibah wasiat harus mengandung tiga kebenaran yaitu kebenaran lahiriah, kebenaran formal, dan kebenaran material. Khusus mengenai akta wasiat adalah berbeda dengan akta-akta yang lain, akta wasiat tidak dapat dirubah atau dicabut apabila si pewasiat telah meninggal dunia. Kesalahan dan kelalaian Notaris dalam pembuatan akta wasiat, dapat mengakibatkan akta kehilangan otentisitasnya dan batal demi hukum atau dapat dibatalkan melalui pemeriksaan pengadilan. Oleh karenanya, Notaris dapat dituntut karena perbuatan melawan hukum. Dengan demikian penting untuk dibahas mengenai tanggungjawab hukum Notaris dalam pembuatan Akta Wasiat apabila yang dilakukan tersebut ternyata melanggar hukum dan ada implikasi hukum, baik secara pidana maupun perdata atas Akta Wasiat yang dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi dokumen dan merupakan data sekunder. Penganalisaan data dengan metode kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh bersifat deskriptif analitis. Tanggungjawab notaris, berkaitan erat dengan tugas dan kewenangan serta moralitas baik sebagai pribadi maupun selaku pejabat umum. Notaris mungkin saja melakukan kesalahan atau kekhilafan dalam pembuatan akta wasiat. Apabila ini terbukti, akta wasiat kehilangan otentisitasnya dan batal demi hukum atau dapat dibatalkan. Dalam hal ini apabila menimbulkan kerugian bagi pihak yang berkepentingan dengan akta tersebut, notaris dapat dituntut secara pidana atau pun digugat secara perdata. Sanksi yang dikenakan secara pidana adalah menjatuhkan hukuman pidana dan sanksi secara perdata adalah memberikan ganti rugi kepada pihak yang berkepentingan tersebut."
2005
T16363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dompas, Ramadhan
"Hukum Waris perdata dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata termasuk dalam bidang hukum perdata yang memilki sifat dasar, yaitu bersifat mengatur dan tidak ada unsur paksaan. Terdapat dua cara untuk memperoleh warisan, mewaris berdasarkan undang-undang, dan mewaris berdasarkan wasiat. Permasalahannya adalah bagaimana undang-undang melindungi hak legitimaris dalam wasiat, serta apa hak legitimaris, dan sebab legitimaris tidak mewaris. Metode penelitian yang digunakan deskriptif-analisis, dengan cara memberikan gambaran yang lengkap dan jelas tentang Legitime Portie, sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normative yaitu penelitian kepustakaan. Mewaris berdasarkan undang-undang terdapat bagian mutlak (legitime portie), yaitu bagian untuk melindungi dari perbuatan pewaris dalam membuat wasiat yang "mengesampingkan" legitimaris. Undang-undang melindungi legitimaris dengan adanya hak untuk mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mendapatkan haknya dalam wasiat. Dalam mengajukan gugatan harus diperhatikan kedudukan mewaris legitimaris dengan adanya wasiat. Dengan adanya wasiat dimana legitimaris tidak mewaris, maka legitimaris tidak dapat mengajukan gugatan untuk membatalkan wasiat, dengan alasan wasiat yang dibuat diluar negeri tidak dapat disesuaikan dengan wasiat yang dibuat di Indonesia dan mereka menjadi ahli waris tunggal, mereka hanya dapat mengajukan gugatan untuk mendapatkan bagian mutlak terhadap wasiat yang secara jelas telah melanggar hak mutlak mereka sebagai legitimaris dan mereka tidak menerima pelaggaran tersebut, maka akibatnya adalah ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam wasiat dianggap batal."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Caroline
"[Penelitian ini berfokus pada pencitraan kota pusaka dalam laman informasi pariwisata resmi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra kota pusaka Indonesia ditampilkan dan dipromosikan dalam teks sumber dan teks sasaran. Citra kota pusaka yang berbeda dalam terjemahan dipengaruhi oleh faktor ekstratekstual, intratekstual dan penerapan strategi penerjemahan dalam mencapai skopos penerjemahan. Citra kota pusaka pada terjemahan menunjukkan masih kuatnya pandangan kolonial dalam promosi pariwisata kota pusaka. Penelitian kualitatif komparatif ini menggunakan sumber data dari laman Indonesia.travel dan wawancara mendalam, serta berdasarkan pada teori fungsional Nord dan model Analisis Wacana Kritis Van Dijk. Hasil penelitian menyarankan penonjolan perspektif lokal dalam terjemahan berbahasa Inggris ketika mendiseminasikan citra kota pusaka Indonesia dalam promosi pariwisata Indonesia.

The focus of this research is the image of Indonesia`s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia?s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia?s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord?s functional theory and Van Dijk?s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities? image in Indonesia?s tourism promotion.;The focus of this research is the image of Indonesia’s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia’s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia’s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord’s functional theory and Van Dijk’s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities’ image in Indonesia’s tourism promotion, The focus of this research is the image of Indonesia’s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia’s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia’s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord’s functional theory and Van Dijk’s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities’ image in Indonesia’s tourism promotion]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Helena Agustina
"ABSTRAK
Peraturan mengenai keperdulian Pemerintah Indonesia terhadap pelestarian ruang heritage tercantum dalam Undang-undang no 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Keraton Kasepuhan merupakan ruang heritage dengan ruang permukiman yang disebut magersari. Akan tetapi ruang magersari mengalami penetrasi perubahan yang mengakibatkan hilangnya image kesatuan ruang dengan ruang keraton. Dengan demikian ruang magersari tidak menarik wisatawan pengunjung Keraton Kasepuhan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengidentifikasi simbol-simbol heritage Keraton Kasepuhan agar dapat memberikan image yang sama untuk permukiman magersari. Identifikasi dihasilkan dari penelaahan makna fenomena bangunan Keraton Kasepuhan melalui pendekatan fenomenologi Husserl. Fenomenologi Husserl adalah metode penggalian makna yang diperoleh dari pengalaman orang. Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah memberikan arah kebijakan pembangunan rumah-rumah magersari dengan simbol Keraton Kasepuhan. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya tipologi simbol yang muncul di Keraton Kasepuhan yaitu simbol flora, fauna, geometris dan alam. "
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
600 ETHOS 5:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier INternasional, 2002
R 959.8 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier Internasional, 2002
R 959.8 IND VI (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier Internasional, 2002
R 959.8 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier International, 2002
R 959.8 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier International, 2002
R 959.8 IND III (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grolier International, 2002
R 959.8 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>