Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rahayu Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pasar hewan di Prambanan ini berupaya mengangkat suatu fenomena sosial yang unik dari suatu kelompok masyarakat tradisional, yang diperlihatkan oleh adanya sistem mekanisme pasar yang telah turun-temurun berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya.

Penelitian ini disusun dengan basis penulisan antropologi, dengan pendalaman aspek ekonomi, khususnya jaringan ekonomi perdesaan. Penelitian dilakukan dengan observasi partisipasi, studi dokumentasi, dan interview di lokasi pasar hewan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Selain itu dilakukan pula wawancara dengan beberapa orang yang ahli dalam bidangnya atau mempunyai otorita terhadap permasalahan tersebut, diantaranya dengan Sumodiningrat, Brotodarmojo, Abdullah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi pada pasar hewan Prambanan semata-mata didasari oleh suatu pemilihan alternatif dari masyarakat setempat dalam mengembangkan ekonominya, atau karena harus mempertahankan diri (survive) terhadap tuntutan perkembangan jaman yang semakin menuntut kemandirian baik setiap individu maupun keluarga agar dapat hidup lebih baik.

Perkembangan tersebut sangat terkait dengan struktur masyarakat yang agraris, didukung oleh kondisi tanah yang kesuburannya terus berkurang dan pemilikan lahan yang semakin sempit, sehingga mengharuskan penduduk untuk menemukan alternatif yang paling memungkinkan bagi pengembangan kesejahteraan keluarganya. Maka melakukan usaha beternak sapi dalam skala rumah tangga merupakan peluang yang kemudian berkembang menjadi model bagi terbentuknya jaringan ekonomi masyarakat perdesaan di Prambanan, sehingga berkembang suasana kondusif yang semakin mendukung usaha untuk mengembangkan peternakan itu. Di pihak lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun intervensi pemerintah dengan pembangunan pasar permanen, pengadaan kredit, dan program-program pembinaan telah pula membantu makin semaraknya usaha ternak dan perdagangan sapi di Prambanan, baik oleh penduduk secara individual di desa-desa maupun di dalam arena pasar hewan Prambanan.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Surti Nastiti
Abstrak :
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungan. Sejak masa prasejarah manusia telah menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup utamanya. Adapun faktor yang mendorong perkembangan ekonomi, pada awalnya hanya bersumber pada problem untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs), yaitu kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan hidup/biologis. Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, sebagai makhluk sosial manusia juga menghadapi kebutuhan sosial, serta integratif bagi makhluk berakal seperti aktualisasi diri, keagamaan, dan legitimasi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak banyak masalah, akan tetapi justru kebutuhan sosial yang berkaitan dengan problem untuk mencapai kepuasan atau keinginan (wants) atas kekuasaan (power), kekayaan (wealth), dan martabat/wibawa (prestige) itu yang tidak mengenal batas. Kegiatan ekonomi yang tadinya hanya didasarkan kebutuhan hidup kemudian meluas menjadi kebutuhan sosial, karena manusia tidak pernah menikmati hasil produksinya sendiri tapi juga dinikmati oleh orang lain. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua kegiatan ekonomi, yaitu ekonomi subsistensi dan ekonomi pasar. Ekonomi subsistensi ialah ekonomi yang terselenggara dengan melakukan produksi untuk kebutuhan sendiri, sedangkan ekonomi pasar terjadi akibat terciptanya hubungan antara dua pihak karena adanya penawaran (supply) dan permintaan (demand) (Wibisono 1991:23). Pada prakteknya tidak ada ekonomi subsistensi yang memungkinkan segala macam hasil produksi dikonsumsi sendiri oleh produsen. Juga tidak ada ekonomi pasar yang memungkinkan semua barang dan jasa didistribusikan melalui pasar. Tidak ada masyarakat yang dapat berfungsi tanpa produksi subsistensi (Evers 1988:171). Timbulnya pasar tidak lepas dari kebutuhan ekonomi masyarakat setempat. Kelebihan produksi setelah kebutuhan sendiri terpenuhi memerlukan tempat penyaluran untuk dijual. Selain itu, tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dengan hasil produksinya sendiri. Manusia memerlukan "pasar" tempat ia bisa memperoleh barang atau jasa yang diperlukan akan tetapi tidak mungkin dihasilkan sendiri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benediktus Hendro
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengembangan Pasar Tradisional di Entikong yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak berkembanganya Pasar Tradisional di Entikong disebabkan oleh implementasi kebijakan pengembangan Pasar Tradisional yang dilakukan oleh aparatur Pemerintah Daerah tidak berjalan optimal serta lemahnya manajemen pengelolaan pasar yang diterapkan oleh Dinas Perdagangan dan pengelola pasar. Terdapat beberapa faktor yang membuat pasar menjadi tidak berkembang, seperti kurangnya kunjungan pembeli di pasar, minimnya keuntungan yang diperoleh pedagang, besarnya kenaikan tarif retribusi penyewaan kios, kondisi lingkungan pasar yang tidak kondusif dan banyaknya sarana fisik pasar yang rusak.
This thesis discuss about the development of Traditional Market in Entikong by local government Sanggau regency. The research used a qualitative approach to the type of descriptive study research. The result of this study show that the undeveloped of traditional market in Entikong caused by the implementation of development traditional market policy by local government employer doesn?t run optimally and weak managing that applied by department of trade and market organizer. There are several factor that make market become undeveloped, such as the less of buyers come to the market, the less of profit that merchant can get, the increase of retribution shop rent fee, the condition of market area that unsupported and a lot of market facility that out of order.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryanto Nugroho
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Branityo Jati Gumilang
Abstrak :
Minimarket merupakan salah satu pasar modern yang memiliki pertumbuhan omset yang baik dengan menerapkan sistem franchise. Jumlah gerai minimarket berkembang sangat pesat tersebar di kota-kota utama di Indonesia,dan salah satunya adalah Depok. Penelitian ini mengkaji pola keruangan perkembangan minimarket di Kota Depok dengan cara mengoverlay variabel lokasi minimarket, perumahan, lokasi pasar tradisional, dan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola keruangan perkembangan minimarket di Kota Depok semakin lama semakin menjauh dari konsentrasi penduduk, pasar tradisional, tetapi mendekat ke perumahan teratur. ......Minimarket is one of the modern market has a good turnover growth by implementing a franchise system. The number minimarket outlets is growing very rapidly spread across major cities in Indonesia, and one of them is Depok. This study examines the spatial pattern of development minimarket in the city of Depok with overlay of variable location minimarket, housing, location of traditional markets, and population. The results showed that the spatial pattern of development minimarket in Depok city more and more away from concentrations of people, traditional markets, but closer to the regular housing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purbasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai spillover volatilitas antara pasar ekuitas negara anggota ASEAN-5 dengan pasar ekuitas Amerika Serikat dan Jepang, pada periode 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2014. Seluruhperiode penelitian dibagai kedalam tiga periode, yaitu : pra krisis, krisis dan pasca krisis. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah bivariate GARCH (1,1) - full BEKK. Hasil empiris pada penelitian ini, yaitu Pertama, Spillover volatilitas memiliki sifat dan besaran yang berbeda beda tergantung pada periode pra krisis, krisis dan pasca krisis. Kedua, ditemukan bukti bahwa pada periode pra krisis tidak ditemukan adanya spillover volatilitas diantara pasar saham ASEAN-5, namun hasil yang berbeda ditunjukan pada periode krisis dan pasca krisis, pada periode tersebut spillover volatilitas terjadi diantara pasar ASEAN-5, namun pada saat krisis magnitude nya lebih besar dibandingkan pasca krisis. Spillover volatilitas yang terjadi diantara negara ASEAN-5 bersifat satu arah (unidirectional). Ketiga, Ditemukan adanya bukti spillover volatilitas dari pasar Amerika dan Jepang menuju pasar ASEAN-5. Pada saat periode pra krisis, pasar Jepang memberikan pengaruh spillover volatilitas lebih besar dibandingkan pasar Amerika. Sedangkan pada saat krisis dan pasca krisis, pasar Amerika memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pasar Jepang. Keempat, Hubungan antara pasar Amerika Serikat dan Jepang dengan pasar ASEAN-5 menjadi lebih kompleks pada saat setelah krisis. ...... This study examines volatility spillover between ASEAN-5 countries? equity market with USA and Japanese markets in the period January 1, 2004 through December 31, 2004. The whole time-period is divided into three periods as related to the world financial and economic crisis of 2008-2009, namely : precrisis, crisis and post-crisis. Bivariate GARCH (1,1) ? FULL BEKK model is employed to simultaneously estimate the conditional variance between seven different indexes. The following are the results of empirical research : The first, volatility spillover has a different nature and magnitude depending on the period of the pre crisis, crisis and post-crisis. Second, there is evidence that in the pre-crisis period, there are no volatility spillover among the ASEAN-5 stock markets, but the different results shown in the crisis and post-crisis period, during this period of volatility spillover occurs between the ASEAN-5 markets, but in times of crisis magnitude is larger than the post-crisis. Internal volatility spillover occurs among ASEAN-5 is one-way (unidirectional).Third, there is evidence of volatility spillover from the U.S. and Japan to the ASEAN-5 markets. At the time of pre-crisis period, the Japanese market volatility spillover effect is greater than the American market. While in times of crisis and post-crisis, the U.S. market gives greater influence than the Japanese market. Fourth, the external and internal relationship in the ASEAN-5 markets become more complex during the post-crisis.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimastiko Prahadisasongko
Abstrak :
Tesis ini mendeskripsikan penataan PKL di kawasan Pasar Anyar Kota Bogor dan upaya pemasaran sosial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penataan PKL di sekitar Pasar Anyar Kota Bogor dan upaya pemasaran sosial, masih menyisahkan banyak persoalan yang perlu untuk ditindak-lanjuti, menyangkut dengan desain program penataan PKL, implementasi program penataan PKL, dan pengawasan program penataan PKL. Desain program penataan PKL masih jauh dari harapan para PKL. Kondisi dilapangan seperti ini dapat dilihat dari desain program yang belum membuahkan hasil yang optimal yaitu antara lain, Isi program masih mengacu pada peraturan-peraturan yang lama tanpa melihat kondisi atau volume PKL yang begitu banyak serta pertentangan kepentingan antara kepentingan pemerintah daerah sebagai regulator dan para PKL sebagai rakyat yang mempunyai hak untuk hidup. Implementasi program penataan PKL meliputi tahap-tahap pelaksanaan yang lebih merupakan tahap perencanaan atau perumusan arah pemasaran sosial itu sendiri. Tahap ini berkaitan dengan penentuan tujuan pemasaran sosial, penentuan produk sosial, penentuan target adopter dan tenaga pemasaran. Sedangkan dalam hal pengawasan dan pengendalian ternyata banyak menemui kendala yang dihadapi sehingga kegiatan pengawasan dan pengendalian tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan Pemda Kota Bogor. ......This thesis describes the structuring PKL in the area of Bogor City Market Anyar and social marketing efforts. This study is a qualitative research with the type of descriptive research. The number of informants in this study werw as 8 people. The results suggest that social marketing in the organization of PKL around the city of Bogor Anyar Market, still many issues that need to follow-up, comes with the program design structuring the PKL, PKL structuring program implementation, program monitoring arrangement and PKL. PKL structuring program design is still far from the PKL. Field conditions like this can be seen from the design of programs that have not yielded optimal results among other things, content of the program still refers to the rules of time without seeing the condition of so many PKL or volume and conflicts of interest between the interests of local government as regulator and the PKL as the people who have the right to life. PKL program implementation arrangement include phase of implementation is more of a planning or formulation stage direction of social marketing itself. This stage is concerned with determining the purpose of social marketing, social product determination, the determination of the target adopter and marketing personnel. Supervision and controling of program structuring PKL, there are many obstacles faced so that the activities of supervision and control can not be run in accordance with the Bogor City Government hopes.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29511
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sual, Winston
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Libret Semuel Foenay
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam era pembangunan nasional berwawasan lingkungan sekarang ini, keserasian kota dan desa mendapat perhatian utama. Hal ini dari dimuatnya secara eksplisit tegas dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. 2 Tahun 1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Bab IV, D, butir 12 ayat f dan g. Pada dasarnya dua ayat tersebut merekomendasikan bahwa pemabangunan masyarakat pedesaan dan pembangunan kota perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan selalu memperhatikan keserasian hubungan antara kota dan daerah pedesaan sekitarnya. Dipandang dari aspek lingkungan hidup, kota dan desa termasuk dalam pengertian kelompok lingkungan hidup buatan (binaan), bersama kelompok lingkungan hidup sosial dan kelompok lingkungan hidup alam, dalam kesatuan lingkungan hidup bumi.

Antara kota dan desa sebagai sub bagian dari lingkungan hidup buatan terjadi interaksi, adaptasi, dan mengalami seleksi melalui pertukaran materi, energi, dan informasi, yang merupakan ciri dari kesatuan lingkungan hidup bumi. Lingkungan hidup desa dalam penelitian ini diwakili oleh unsur-unsur: petani (manusia), tanah usahatani (sumber daya alam), dan panca usahatani (teknologi), kombinasi dari ketiga unsur ini menghasilkan barang berupa hasil produksi usahatani. Hasil produksi usahatani ini selanjutnya disalurkan ke kota Kupang untuk memenuhi permintaan konsumen akan hasil produksi usahatani tersebut.

Lingkungan hidup kota diwakili oleh unsur-unsur: konsumen (manusia), pasar (sumber daya buatan), angkutan (teknologi), melahirkan transaksi perdagangan atau jual beli atas hasil produksi usahatani yang berasal dari pedesaan sekitar Kupang.

Antara lingkungan hidup desa dan lingkungan hidup kota (Kupang) terjalin pertukaran materi (hasil produksi usahatani) melalui media yang dalam penelitian ini diidentifikasi atas: Papalele selaku perantara perdagangan dan transportasi.

Jenis kegiatan usahatani di delapan desa penelitian terdiri atas kegiatan usahatani pokok yaitu ladang dan atau sawah, dan kegiatan usahatani sampingan, yaitu mamar (kebun, tegalan) dan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani di pedesaan adalah faktor alamiah seperti kekeringan, kualitas tanah, faktor non alamiah seperti teknologi, luas tanah usahatani, orientasi pasar petani, modal dan pendapatan.

Jenis kegiatan perdagangan di kota Kupang terdiri atas tempat penjualan hasil produksi usahatani dari desa penelitian, yaitu kecamatan Kupang Timur, kecamatan Kupang Tengah, kecamatan Kupang Barat dan kecamatan Amarasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan (perdagangan) hasil produksi usahatani di pasar kota adalah: jarak, lokasi asal barang, papalele, dan jenis alat angkutan.

Dari ulasan seperti terurai diatas ditarik permasalahan sebagai berikut:

(1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kegiatan ekonomi petani, mulai dari melakukan kegiatan usahatani di pedesaan sampai dengan penjualan hasil produksinya di pasar kota Kupang.

(2) Bagaimana hubungan pengaruh antara faktor-faktor kegiatan usahatani di pedesaan maupun faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi usahatani di pasar kota Kupang

(3) Bagaimana proses tataniaga hasil produksi usahatani berlangsung, dan berapa besar peranan Papalele dalam proses tataniaga tersebut.

(4) Kecamatan (asal barang) mana saja yang menjadi pemasok utama barang hasil produksi usahatani ke pasar Naikoten dan pasar Kuanino kota Kupang

(5) Bagaimana orientasi pasar petani terhadap jenis kegiatan produksi usahatani yang dilakukan petani

Model analisis yang dipakai adalah: analisis deskriptif dengan frekuensi dan tabulasi silang serta analisis statistik uji x² (Khi Kuadrat).

Dalam menentukan tingkat hubungan pengaruh antara dua peubah, ditentukan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:

>0 % - 15% dinilai tidak kuat

>15% - 30% dinilai cukup kuat, dan

>30% - 50% dinilai sangat kuat.

Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:

(1) Terdapat hubungan pengaruh tidak simetrik antara faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi kegiatan usahatani di pasar Naikoten dan pasar Kuanino pada tingkat hubungan sangat kuat (34,5 %), maupun antara faktor-faktor kegiatan usahatani petani di pedesaan pada tingkat hubungan cukup kuat (29,79 %)

(2) Papalele sebagai perantara perdagangan dalam proses tataniaga komoditas hasil usahatani mempunyai /memegang peranan menentukan karena menguasai 64,3 % saluran hasil produksi usahatani dari desa-desa penelitian di kota Kupang

(3) Orientasi pasar petani dilihat dari sifat pekerjaan kegiatan usahatani pokok dan kegiatan usahatani sampingan adalah sebagai berikut:

-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani pokok (ladang atau sawah) adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga rumah tangga petani sendiri (usahatani subsistem)

-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani sampingan adalah untuk dijual (orientasi pasar) guna memperoleh uang tunai

(6) Implikasi penelitian

Implikasi penelitian ini adalah berupa buah pikiran tentang alternatif pemecahan masalah berikut:

(1) Perlunya peningkatan pembinaan petani melalui penyuluhan lapangan oleh tenaga PPL tentang panca usahatani tanah kering

(2) Pemberian kemudahan-kemudahan kepada para petani dalam memperoleh Kredit usahatani

(3) Membentuk dan memfungsikan Koperasi Unit Desa dalam pemasaran hasil produksi usahatani

(4) Perlu pembinaan dan pengawasan terhadap Papalele dengan jalan didaftar dan ditampung dalam wadah organisasi Papalele

(5) Universitas Nusa Cendana dengan Tugas Ilmiah Pengembangan Pokok ?Pengembangan Pertanian Tanah Kering? perlu diberi kesempatan lebih besar dalam aplikasi hasil-hasil penelitiannya di daerah pedesaan Propinsi Nusa Tenggara Timur.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaskia Ayunda Lukietta
Abstrak :
Penelitian ini fokus pada pengukuran interkoneksi pasar saham pada negara-negara yang tergolong dalam wilayah Systemically Important Regions (SIRs). Dengan menggunakan variabel makro, negara-negara yang diidentifikasi sebagai SIRs memiliki connected lines lebih dari 4 lines di tiap tahunnya. Sedangkan besarnya nilai interkoneksi pada pasar saham SIRs menjadi bias karena adanya pengaruh dari faktor dinamika global. Oleh karena itu, penulis melakukan estimasi ulang nilai returns tiap pasar saham SIRs menggunakan simple market model. Untuk melihat efek dari faktor dinamika global, penelitian ini membandingkan hasil interkoneksi pasar saham sebelum dan setelah proses filtering menggunakan model Vector Autoregression yang diinterpretasi melalui hasil Generalized Forecast Error Variance Decompositions (GFEVD). Terdapat perbedaan signifikan pada hasil interkoneksi pasar saham setelah proses filtering. Interkoneksi tergolong tinggi sebelum filtering, dengan pasar saham Amerika Serikat, Swedia, dan Jerman sebagai poros. Setelah filtering, poros dari interkoneksi menyebar ke beberapa negara Eropa lainnya. Perbedaan hasil ini direpresentasikan pada nilai GFEVD yang turun secara signifikan antara sebelum dan setelah proses filtering. ......This research focuses on the measure of stock market interconnectedness in Systemically Important Regions or SIRs. By using macro variables, countries identified as SIRs have the average 4 connected lines in each year on the research period.  Thus, the author is reestimate the returns of each stock markets of SIRs using the simple market model. To see the effects from common global factors, this research compares the interconnectedness level of stock markets before and after filtering process using the Vector Autoregression Model (VAR Model). The author found significant changes of the stock market interconnectedness after the filtering process. The interconnectedness is considered high before filtering, with the US, Sweden, and German stock markets as the pivot. After filtering, the pivot of interconnectedness spreads to other Europe stock markets. The results are represented on the GFEVD value which decreased significantly between the before and after filtering process.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>