Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
There are two different kinds of price determination mechanism, a fixed price and a flexible price....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi bias jenis kelamin sosial IPA (2) menemukan metode yang paling sensitif memperhitungkan faktor internal dan eksternal dalam mendeteksi bias sosial....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilar Rusliwa Somantri
Abstrak :
Metode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. Terdapat beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode kuantitatif. Penelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam metode penelitian kualitatif. Kami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke-Indonesiaan. Lebih dari itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di Indonesia berada dalam posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di Barat.

Qualitative method has been widely be adopted in research practices in Indonesian tradition of social sciences including sociology. However, it seems there is misunderstanding on the method that is seen as additional to the quantitative one. This literature study intend to discuss related issues to the strengths and weaknesses of qualitative method. We do conclude here, that the method has productive potential for fostering the develomment of social theories as well as methodology in the context of Indonesian world. Hence, it is possible to bring Indonesian social sciences especially sociology into equal position of future dialog with the counterparts from the Western communities.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 1993
001.42 MET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Prapti Mentari
Abstrak :
ABSTRAK
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan beberapa tahun belakangan ini mulai meningkat, hal ditandai dengan banyak sekali pusat kebugaran (fitness center) yang muncul di Indonesia khususnya wilayah ibukota DKI Jakarta. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri dengan menawarkan berbagai macam program olah tubuh yang sedang digemari masyarakat saat ini. Pilates merupakan salah satu jenis olah tubuh yang ikut meramaikan industri kesehatan saat ini. Jenis olah tubuh yang mulai masuk ke Indonesia sekitar kurang lebih pada tahun 2002 cukup merebut perhatian masyarakat. Tetapi terdapat beberapa kendala yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis, karena bila tidak berhati-hati Pilates hanya akan menjadi suatu eforia semata saja yang lama kelamaan akan menghilang sehingga tidak akan dapat bertahan lama. Pada saat ini pengetahuan masyarakat mengenai merek Pilates masih sangat kurang sekali dan selain itu masih timbal persepsi bahwa Pilates sama dengan Yoga. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian yang memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal apa sajakah yang dapat mempenghruhi proses pembangunan merek Pilates di Indonesia, 2. Tindakan serta strategi apa saja yang perlu dilakukan pelaku bisnis supaya Pilates dapat mempertahankan eksistensinya di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua maca populasi sampel yaitu orang yang sama sekali belum pernah ikut pilates tetapi tertarik dan orang yang sudah pemah Pilates. Selain itu survei juga dilakukan terhadap empat pemilik atau manajemen studio Pilates untuk mengetahui pandangan mereka terhadap prospek merek Pilates untuk masa yang akan datang, sehingga data yang didapatkan hanya berupa data pendukung dalam penelitian Dalam penelitian ditemukan beberapa faktor - faktor penting yang dapat dijadikan acuan oleh pelaku bisnis dalam industri kesehatan apabila ingin mengembangkan merek Pilates di Indonesia, yaitu: ? Pengetahuan konsumen mengenai manfaat Pilates sangat panting. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa masih banyak orang yang belum mengetahui apa manfaat Pilates bahkan defmisi atau maksud dari Pilates itu sendiri. ? Mengubah persepsi bahwa Pilates memiliki manfaat dan kualitas yang berbeda dengan Yoga merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian khusus. Masih banyak persepsi masyarakat umum habwa Pilates memiliki kesamaan manfaat dan kualitas dengan Yoga. ? Adanya persepsi bahwa Pilates merupakan jenis olah tubuh yang diperuntukkan untuk kaum wanita juga harus dirubah. ? Usia menjadi salah satu faktor penting dalam proses pembangunan merek Pilates. Kelompok usia 20 - 29 tahun dan 30 - 39 tahun merupakan usia yang dapat dijadikan sebagai potential market bagi merek Pilates, karena pada kisaran usia 20 - 29 tahun orang cenderung sedang pada masa produktif dan ingin selalu mengikuti perkembangan lifestyle (ten) yang sedang terjadi dalam masyarakat, sedangkan pada kelompok usia 30 - 39 tahun merupakan masa dimana orang rata-rata mulai menikmati kemapanan dalam hidup sehingga mereka mulai ingin mengubah dan meningkatkan image diri mereka dalam masyarakat sehingga memiliki self confidence level yang baik daripada sebelumnya ? Jenis pekerjaan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan pendapatan seseorang, karena untuk mengikuti Pilates memerlukan biaya yang cukup mahal. Terdapat berbagai tindakan dan strategi yang dilakukan para pelaku bisnis dalam proses menbangun merek Pilates sebagai berikut: a. Memberikan informasi sebanyak mungkin mengertai Pilates beserta manfaat yang dimiliki lebih intensif lagi akan membentuk sebdah identitas tersendiri bagi merek Pilates. b. Edukasi terhadap konsumen hares dilakukan dengan berbagai macam Cara terutama derigan melibatkan konsumen tersebut untuk dapat merasakan (experience) value yang dimiliki oleh Pilates. e. Word of mouth merupakan suatu bentuk komunikasi yang paling efektif dalam membangun merek Pilates, hal ini diakibatkan karena untuk dapat merasakan value yang dimiliki Pilates seorang konsurtien hares mengikuti Pilates terlebih dahulu dan apabila sudah merasakan manfaatnya maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada teman atau anggota keluarga mengenai Pilates. Masih terdapat beberapa hal lainnya yang dapat disimptilkan secara lebih terperinci lagi dalam karya akhir ini. Adapun beberapa saran yang dapat dilakukan berikut ini; 1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih mendalam lagi dengan membandingkan Pilates dengan olah tubuh lainnya yang sejenis seperti Yoga yang selama ini dipersepsikan sama dengan Pilates, untuk mengetahui merek mama yang ada pada posisi top of mind dalam benak konsumen dan bagaimana persepsi mereka terhadap masing-masng mereka, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang menjadi kelebihan atau kekurangan dari masing-masing merek. 2. Selain itu, penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap merek Pilates perlu dilakukan kembali dalam jangka waktu paling tidak tiga tahun lagi. Hal ini untuk mengetahui apakah strategi yang dilakukan selama ini suddah cukup efektif sehingga dapat mengubah persepsi konsumen mengenai Pilates seperti saat ini.
2007
T 19674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Mulyana
Abstrak :
ABSTRAK
Dekomposisi kepstrum telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal data seismik. Dalam aplikasi data sintetik, dekomposisi kepstrum dapat mengidentifikasi lapisan dengan ketebalan kurang dari /8. Penggunakan lifter kotak dapat mendekomposisi wavelet dan impuls reflektifitas dari sinyal seismik dengan sangat baik, namun lifter tersebut dapat memberikan hasil yang valid hanya jika kandungan S/N sinyal input tidak kurang dari 35. Penggunaan lifter eksponensial dapat dimanfaatkan dengan baik jika kandungan S/N kurang dari 35 hingga 5, namun lifter eksponensial tidak dapat merekonstruksi wavelet dengan baik. Penerapan data real menunjukkan hasil dekomposisi menyediakan data yang memungkinkan interpretasi geologi secara lebih detil, dimana pada penelitian ini, setting geologi yang dipilih merupakan suatu lingkungan pengendapan zona transisi yang pengendapannya dikontrol oleh naik-turunnya permukaan air laut, sehingga membentuk suatu bentuk geologi yang memerlukan analisa identifikasi lapisan tipis. Penerapan data real juga menunjukkan bahwa dekomposisi tidak memerlukan asumsi wavelet berfasa minimum seperti halnya pada dekonvolusi konvensional
2007
T20989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Herliani
Abstrak :
Perkembangan rumah sakit swasta di Kabupaten Purwakarta menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit pemerintah semakin menurun sedangkan ke rumah sakit swasta semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara persepsi dan harapan pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Bayu Asih dan RSU Amira Kabupaten Purwakarta. Kualitas pelayanan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam perusahaan jasa termasuk rumah sakit, metode SERVQUAL banyak digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan. Metode ini menggunakan 5 dimensi yaitu ketampakan fisik, reliabilitas, responsivitas, kepastian, dan perlakukan dengan cara membandingkan antara harapan dan persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bayu Asih dan RSU Amira dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden. Hasil penelitian menunjukan kesenjangan di RSUD Bayu Asih lebih besar dari pada di RSU Amira. Kesenjangan yang paling tinggi yaitu pada dimensi respodsiveness, hal ini disebabkan karena adanya waktu tunggu yang lama baik di bagian pendaftaran, pemeriksaan maupun di apotek. Sedangkan dimensi empathy RSU Amira sudah bisa memberikan pelayanan yang melebihi harapan pasien, hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian berdasarkan perbedaan rata ? rata antara harapan dan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pasien. ......The development of private hospitalsin Purwakarta region pose stiff competition between hospitals, it is seen from the number of patients visited to government hospitals is decreasing, while the number of patients visited private hospitals is increasing. This is due to the quality of services provided hospital. This study aims to analyze the gaps between perception and expectation outpatient of the quality services in Bayu Asih Hospital and Amira Hospital Purwakarta. Quality of service is essential to increase the number of customers in service based companies, including hospitals.SERVQUAL method widely used to measure the quality of service. This method usedfive dimensions namely tanggibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy and compare between expectations and patientsperceptions to services provided by hospitals. The research was conducted in RSUD Bayu Asih and RSU Amira the number of samples as much as 400 respondents. The results showed gaps in RSUD Bayu Asih greater than RSU Amira. The highest gap i.e the dimension of responsiveness, this is because the existence of long waiting times either in the registration, examination or in pharmacies. While RSU Amira dimensions of empathy been able to provide services which can meet the expectations of patients. this is indicated by results based on testing the mean differences between expectations and perception to quality of service patients? perceived.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Muslicha
Abstrak :
[ABSTRAK
Penurunan kualitas lingkungan terjadi karena kelalaian, ketidaktahuan dan tiadanya etika serta moral terhadap lingkungan. PLH penting diajarkan pada murid SD. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis metode yang digunakan di Sekolah Jepang dan Sekolah Adiwiyata dalam mengajarkan PLH; dan (2) menganalisis metode yang efektif dalam mengajarkan PLH. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan di Sekolah Jepang Jakarta dan Bandung; dan sekolah penerima Adiwiyata di DKI Jakarta yaitu SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, dan SDN Sungai Bambu 05 serta SDN Sungailiat 05. Responden berjumlah 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan oleh guru Sekolah Jepang dan Sekolah Adiwiyata dalam mengajarkan PLH adalah metode ceramah, metode pengalaman langsung dan metode diskusi. Pemilihan metode mempertimbangkan tujuan pembelajaran, situasi dan kesiapan pengajar sendiri. Metode yang efektif digunakan untuk mengajarkan PLH di sekolah dasar Adiwiyata dan sekolah Jepang adalah metode pengalaman langsung, metode diskusi dan metode ceramah.
ABSTRACT
The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective., The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are (1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective teaching method on environmental education. The method of this research is quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents. The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study, situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential, discussion and lecture methods considered most effective.]
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Amie Lestari
Abstrak :
Nanorod Seng oksida (ZnO) memiliki sifat optik yang menarik untuk aplikasi devais optoelektronik dan dapat disintesis dengan metode kimia sederhana dan berbiaya rendah, seperti metode hidrotermal. Dalam penelitian ini nanorod ZnO ditumbuhkan di atas substrat kaca transparan berlapis indium tin oxide (ITO) melalui dua tahap, dimana tahap pertama lapisan benih dideposisi pada substrat dengan menggunakan metode ultrasonic spray pyrolisis frekuensi 1,7 MHz dan tahap kedua yaitu penumbuhan struktur nanorod dengan metode hidrotermal. Dalam penelitian ini, benih ZnO nanorod dideposisi dengan tiga variasi waktu deposisi (10, 20, dan 30 menit) dan ditumbuhkan dengan tiga variasi konsentrasi prekursor (0,02 M, 0,06 M, dan 0,1 M) dan tiga variasi waktu tumbuh (2, 4, dan 6 jam). Karakterisasi nanorod ZnO meliputi morfologi permukaan oleh field emission scanning electron microscopy (FESEM), struktur kristal oleh difraksi sinar-x (XRD) dan sifat optik melalui pengamatan fotoluminesen (PL) dan spektroskopi UV VIS. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan waktu pembenihan dan peningkatan konsentrasi prekursor menghasilkan pita celah energi semakin menurun dan luminisen pada daerah cahaya tampak semakin meningkat akibat peningkatan jumlah cacat kristal. Sementara peningkatan waktu pertumbuhan menghasilkan nanorod yang tumbuhnya mengarah kepada bentuk hexagonal dengan arah yang lebih seragam pada bidang kristal (002) dengan sifat luminisensi yang hampir sama untuk semua jenis sampel. ...... Zinc oxide (ZnO) nanorods have interesting optical properties for optoelectronic device applications and it can be synthesized by simple and low cost chemical method, such as hydrothermal method. In this study, ZnO nanorods were grown on a transparent indium tin oxide (ITO) coated glass substrate through two steps, where the first step is the deposition of seed layer on the substrate using ultrasonic spray pyrolisis method with a frequency of 1.7 MHz and the second step is the growth of nanorod structure with hydrothermal method. In this study, the seed of ZnO were deposited with three variations of deposition time (10, 20, and 30 minutes) and were grown with three variations of precursor concentration (0.02 M, 0.06 M and 0.1 M) and three variations of growth time ( 2, 4, and 6 hours). The characterization of ZnO nanorod include the surface morphology by field emission scanning electron microscopy (FESEM), the crystal structure by x-ray diffraction (XRD) and the optical properties were studied through photoluminescence (PL) and UV-VIS spectroscopy. The experimental results showed that increasing seeding time and precursor concentration result in the decreasing of band gap energy and the increasing of luminesence in the visible light due to the increasing of crystal defects. While the increasing of growth time leads ZnO nanorods grow toward hexagonal shape with prefered orientation in (002) crystal planes, while the luminesence property is almost similar for all kinds samples.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sukandi
Abstrak :
Pesawat terbang merupakan wahana udara yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia akan transportasi yang lebih cepat. Dalam merancang pesawat terbang satu di antara beberapa bidang ilmu penting yang perlu diperhatikan adalah memodelkan dan mengontrol gerakan pesawat terbang yang terdiri dari kinematika, dinamika, dan stabilitas, sehingga pesawat mampu bermanouver sesuai dengan yang diinginkan. Sistem gerak pesawat merupakan sistem MIMO (Multi Input Multi Output), di mana masing-masing input saling mempengaruhi (berinteraksi) sehingga relatif kompleks untuk dianalisa. Oleh karena itu penerapan metode decoupling pada sistem gerak pesawat akan mengurangi (bahkan menghilangkan) pengaruh interaksi tersebut. Data pesawat dalam penelitian tesis ini diambil dari pesawat CHARLIE [2]. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa, sebelum adanya pengendali, gerak pesawat mempunyai karakteristik tidak stabil, karena ada nilai eigen yang positif yaitu 3,4 0.0006 0.0512i l = ± . Tetapi gerak pesawat masih dapat dikontrol (controllability) dan dapat diamati (observability) secara lengkap, karena matriks controllability dan matriks observability mempunyai full rank yaitu 4. Kemudian, setelah menggunakan pengendali dengan metoda decoupling gerakan pesawat sangat setabil, karena output w dapat mengikuti set-point setelah sekitar 12 detik, dan output q dapat mengikuti set-point setelah sekitar 14 detik. ......Aircraft is mode air transportation faster movement. For designing model an aircraft need sufficient knowledge field of controls such as kinematic, dynamics and stability to fulfill requirement as needed. Parameters data for calculation and simulation longitudinal motion to be used in this thesis are taken from CHARLIE aircraft [2]. Before using controller, aircraft has unstable characteristics, because it has two positive eigen value i.e. 3,4 0.0006 0.0512i l = ± . Aircraft still both controllable and observable, because has full rank controllability and observability matrix i.e. 4. Design controller in this thesis using decoupling method because this method can be able elimination interaction multi input multi output. After using controller, motion of aircraft is very stable, both output, vertical velocity w and angular speed q match set-point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26789
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>