Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Utley, Andrea
New York: Taylor and Francis, 2008
152.334 UTL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Kurniawan
"ABSTRAK
Keterlambatan perkembangan merupakan suatu kondisi seorang anak dalam tidak mampu mencapai milestones perkembangan sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusianya. Perkembangan anak ditandai dengan kemajuan perkembangan pada berbagai domain perkembangan, salah satunya adalah perkembangan motorik kasar. Perkembangan motorik kasar dapat memprediksi tingkat maturasi sistem saraf pusat fungsional sehingga keterlambatan perkembangan motorik kasar akan berdampak pada keterlambatan penguasaan domain perkembangan lainnya. Di Indonesia terhitung secara epidemiologis, presentasi anak yang tidak mencapai potensi perkembangan secara penuh mencapai angka 20,01-40,0% pada 2004. Oleh karena itu, penelitian mengenai faktor risiko dikerjakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan sebagai bahan pertimbangan diagnosis terhadap keterlambatan motorik kasar.
Tujuan
(1) Mengidentifikasi faktor risiko eksternal yang memiliki signifikansi terhadap keterlambatan motorik kasar pada anak 6-24 bulan. (2) Mengidentifikasi pengaruh antar setiap faktor risiko terhadap keterlambatan motorik kasar.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus-kontrol sebagai desain penelitian. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui hasil penilaian perkembangan motorik kasar yang divalidasi oleh dokter anak pembimbing serta wawancara orang tua/wali anak. Penelitian dilaksanakan di Poliklinik anak RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara, Jakarta Pusat sebagai rumah sakit rujukan nasional dan di Klinik Anakku, Jakarta Selatan
Hasil Penelitian
Selama kurun waktu penelitian diperoleh subjek sebesar 128 anak, dengan perbandingan kasus-kontrol 1:1 pada kelompok rentang usia yang sesuai. Dari hasil analisis pearson kai-kuardat diperoleh 2 faktor signifikan terhadap keterlambatan motorik kasar, yakni: status gizi kurang/buruk (p<0,001; OR=6,576; IK 95%=2,705-13,986) dan tidak diberikannya ASI eksklusif (p=0,032; OR=2,180; IK 95%=1,065-4,460). Di sisi lain, faktor urutan anak, usia ibu saat kehamilan, dan cara kelahiran menunjukan hasil tidak bermakna terhadap keterlambatan motorik kasar. Kemudian, dari analisis multivariat dengan regresi logistik biner, menunjukan bahwa status gizi kurang/buruk merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kejadian keterlambatan motorik kasar pada anak (p<0,001; OR=6,159; IK 95%=2,512-15,099).
Kesimpulan.
Pada Penelitian ini, status gizi kurang/buruk pada anak dan tidak diberikannya ASI eksklusif merupakan faktor risiko signifikan terhadap keterlambatan anak usia 6-24 bulan. Dalam model multivariabel ini, status gizi kurang/buruk merupakan faktor prediktor keterlambatan motorik kasar yang paling berpengaruh.

ABSTRACT
Background
Developmental delay is defined as a condition which a child fails to achieve appropriate developmental milestone according to his age group development. Childhood development is indicated by developmental advancement ini several develompental domain, for instance, gross motor development. Gross motor development could predict certain functional central nervous system maturation, thus delay in this domain might inhibit mastering process of other domains development. In Indonesia according to epidimiological data in 2004, it is estimated thath around 20.01-40.0% children could not fully achieve their developmental potential. Therefore, this study related to risk factor identification was established in order to increase awareness to developmental delay and also as a consideration in diagnosing gross motor delay.
Objectives
(1) To determine significant external risk factor for gross motor delay in children aged 6-24 months.(2) To determine the association between risk factors for gross motor delay.
Method
This research used case-control study approach as its study design. Utilized data was a primary data which were obtained through assessing gross motor development validated by supervisiong pediatrician and through interviewing parent/legal guardian. The interview was held in pediatric polyclinic of RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara, Central Jakarta as a national referral hospital and in Klinik Anakku, South Jakarta.
Result
During the period of the study, 128 pediatric patients were found to be a subject, with case-control ratio 1:1 in corresponding age group range. According to pearson chi-square test, there are two significant factors for gross motor delay, which are wasting/severely wasting (p<0,001; OR=6,576; CI 95%=2,705-13,986) and not exclusive breastfeeding (p=0,032; OR=2,180; CI 95%=1,065-4,460). On the other hand, birth order, maternal age during gestation, and mode of delivery demonstrate insignificant result for gross motor delay. Furthermore, mutlivariate anylisis with binary logistic regression shows wasting/severely wasting to be the most influential external risk factor gross motor delay (p<0,001; OR=6,159; CI 95%=2,512-15,099).
Conclusion
In this study, wasting/severely wasting in children and not exclusive breastfeeding are significant risk factor for gross motor delay in children aged 6-24 months. In this multivariable model, wasting/severely wasting is proven to be the most influential predictior factor for gross motor delay."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Amanda Chairunnissa
"Tahun pertama kehidupan adalah periode vital yang merupakan masa perkembangan anak. Salah satu domain perkembangan anak ialah motorik kasar, yakni postur dan gerakan yang menggunakan otot besar. Deteksi keterlambatan perkembangan motorik kasar perlu dilakukan sedini mungkin agar anak dapat diberikan intervensi yang cepat dan tepat. Penelitian ini membahas mengenai peran pemeriksaan neurologis refleks primitif dalam mendeteksi keterlambatan motorik kasar pada bayi usia 6-18 bulan. Desain penelitian ini menggunakan uji diagnostik observasional dengan metode cross-sectional. Sumber data penelitian ini merupakan data primer, yaitu pemeriksaan neurologis refleks primitif dan penilaian perkembangan keterampilan motorik kasar sesuai usia secara langsung di Poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara pada bulan September-Oktober 2023. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan tabel 2x2 dan uji bivariat serta multivariat. Dari 66 subjek, didapatkan tiga pemeriksaan neurologis refleks primitif signifikan dalam mendeteksi keterlambatan perkembangan motorik kasar. Pemeriksaan neurologis refleks primitif stepping merupakan pemeriksaan degan sensitivitas terbaik (81.08%), diikuti oleh pemeriksaan neurologis refleks Moro (35.13%), dan refleks sucking (24.32%). Adapun pemeriksaan neurologis dengan spesifisitas terbaik secara berturut-turut adalah pemeriksaan refleks sucking (96.55%), refleks Moro (89.66%), dan refleks stepping (82.76%). Empat pemeriksaa yang dilakukan lainnya, yakni refleks palmar grasp, plantar grasp, Babinski, dan Landau tidak signifikan dalam mendeteksi keterlambatan perkembangan motorik kasar. Dapat disimpulkan pemeriksaan neurologis stepping reflex dan sucking reflex merupakan pemeriksaan neurologis refleks primitif yang paling baik sebagai modalitas untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan motorik kasar pada subjek penelitian.
......The first year of life is a vital period in a child's development. One of the domains of child development is gross motor, which involves posture and movements that using large muscles. Detection of delays in gross motor development needs to be done as early as possible to enable prompt treatment. This study discusses the role of primitive reflex neurological examination in detecting gross motor delays in infants aged 6-18 months. This study design uses an observational diagnostic test with a cross-sectional method. The data source for this research is primary data consisted of a neurologic examination of primitive reflexes and direct gross motor skills assessment directly at the Polyclinic of the Department of Pediatrics, Cipto Mangunkusumo Kiara Hospital in September-October 2023. The data obtained were then analyzed using 2x2 tables, bivariate and multivariate tests. Of the 66 subjects, three primitive reflex neurological examinations were found to be significant in detecting delays in gross motor development. Examination of the stepping primitive reflex has the best sensitivity (81.08%), followed by examination of the Moro reflex nerve (35.13%), and sucking reflex (24.32%). The most specific examinations were the sucking reflex (96.55%), Moro reflex (89.66%), and stepping reflex (82.76%) respectively. The other four neurologic examinations conducted, which includes palmar grasp reflex, plantar grasp reflex, Babinski, and Landau were not significant in detecting delays in gross motor development.  It can be concluded that the stepping reflex and sucking reflex are the best primitive reflex neurological examinations as modalities for detecting delays of gross motor development in research subjects."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coker, Cheryl A.
New York : McGraw-HIll, 2004
152.334 COK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gallahue, David L.
Boston: McGraw-Hill, 1998
152.3 GAL u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gallahue, David L.
New York: McGraw-Hill, 2002
152.3 GAL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gallahue, David L.
New York: McGraw-Hill, 2002
152.3 GAL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gallahue, David L.
New York: McGraw-Hill, 2002
152.3 GAL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gallahue, David L.
Boston: McGraw-Hill, 2002
152.3 GAL u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goleman, Daniel
Jakarta: PT Gramedia, 2023
153.9 GOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>