Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan menunjukkan pertumbuhan yang terhambat. Pertumbuhan tersebut berkorelasi dengan sintesis protein.Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan profil protein pada tanaman kentang yang mengalami cekaman kekeringan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The article discusses the application of potato cultivation technology, process of G4
potato tuber seed production, and economic analysis for G4 potato tuber seed agribusiness.
The method used in the research is cultivating G4
potato tuber seed on two different seasons, wet and dry season. The economic analysis shows that the G4 potato tuber seed agribusiness is beneficial. Research shows that production of G4 potato tuber seed on wet season is 25,684 ton per 1,2 Ha with net profit Rp. 25.798.800 and B/C ratio 1.52.
On dry season, the production is 19,294 ton/Ha with net profit Rp. 10.247.950 and B/C ratio 1.21. The G4 potato tuber seed agribusiness gives more benefit than potato consumption tuber agribusiness, although they provide adequate profit."
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of the research is to investigate the phenotypic performances as qualitative assessment characters of three potato clones resulted from protoplasm fusion (A5) and two clones from botany sedds (PAS3063 and PAS3064) which had been identified to be resistant from bacterial wilt disease (Ralstonia solanacearum)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Khansa Pungkasari
"Roti merupakan makanan yang digemari masyarakat di Indonesia karena praktis untuk dikonsumsi dan dapat dijadikan sumber karbohidrat utama manusia. Namun, roti yang beredar dipasaran umumnya mengandung tepung terigu yang tidak dapat dikonsumsi oleh pasien penderita seliak. Penyakit seliak merupakan penyakit intoleransi terhadap gluten yang terkandung pada tepung terigu. Pada penelitian ini dilakukan subtitusi tepung terigu dengan tepung kentang yang tidak memiliki kandungan gluten sehingga aman dikonsumsi oleh penderita seliak. Penderita seliak juga banyak dikaitkan dengan diabetes tipe I. Oleh karena itu, tepung kentang dimodifikasi dengan metode HMT untuk menghasilkan roti dengan daya cerna yang rendah sehingga akan mengurangi resiko gangguan metabolik. Pati kentang berhasil dimodifikasi dengan menunjukkan perubahan pada bagian tengah granula patinya. Pati kentang termodifikasi kemudian digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan roti. Selain itu, penambahan hidrokoloid: xanthan gum, CMC, dan psyillium pada tiga konsentrasi berbeda (0,5, 1, dan 2% berdasarkan berat pati) digunakan untuk meningkatkan kualitas roti bebas gluten. Sifat fisika (volume spesifik dan sensoris) dan sifat kimia (kadar air dan uji daya cerna) dianalisis. Penambahan CMC 2% menunjukan hasil terbaik dalam meningkatkan volume spesifik roti, tingkat penerimaan konsumen, dan penurunan daya cernanya.

Bread is a food that is popular with people in Indonesia because it is practical to consume and can be used as the main source of carbohydrates for humans. However, bread on the market generally contains wheat flour, which cannot be consumed by patients with celiac disease. Celiac disease is a disease of intolerance to gluten contained in wheat flour. In this study, wheat flour was substituted with potato starch which does not contain gluten so it is safe for consumption by celiac sufferers. Celiac sufferers are also often associated with type I diabetes. Therefore, potato flour is modified by the HMT method to produce bread with low digestibility so that it will reduce the risk of metabolic disorders. Potato starch was successfully modified by showing changes in the center of the starch granule. Modified potato starch is then used as an additive in bread making. In addition, the addition of hydrocolloids: xanthan gum, CMC, and psyillium at three different concentrations (0.5, 1, and 2% by weight of starch) was used to improve the quality of gluten-free bread. Physical properties (specific volume and sensory) and chemical properties (moisture content and digestibility tests) were analyzed. The addition of 2% CMC showed the best results in increasing the specific volume of bread, the level of consumer acceptance, and decreasing its digestibility."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Dwi Yanti
"Roti sebagai pengganti makanan pokok digemari karena kandungannya yang memenuhi kecukupan gizi sebagai sumber energi dan praktis untuk dikonsumsi. Umumnya roti berbahan dasar tepung terigu yang mengandung karbohidrat tinggi yang mudah dicerna oleh tubuh dan cepat berubah menjadi glukosa sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Pati kentang dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu, tetapi sifatnya yang terbatas sehingga perlu dilakukan modifikasi supaya digunakan secara luas dalam pengolahan makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh modifikasi ikat silang pada pati kentang menggunakan natrium tripolifosfat (STPP). Pati termodifikasi dikarakterisasi oleh FTIR, diuji swelling power, kelarutan, dan daya cerna pati. Pati termodifikasi diaplikasikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan roti serta dilakukan uji sifat fisik dan daya cerna roti. Pati kentang berhasil dimodifikasi ikat silang dengan menghasilkan penurunan sifat fungsional, daya cerna pati hingga 30,2% dan daya cerna roti hingga 37,7%, meningkatkan kadar fosfor dan derajat substitusi. Roti dengan substitusi pati kentang termodifikasi menurunkan volume spesifik adonan dan volume spesifik roti, merubah tekstur menjadi lebih kasar dan berpori serta tidak merubah aroma dan rasa dari roti.

Bread as a substitute for staple foods is popular because of its nutritional content as a source of energy and practical for consumption. Generally, bread made from wheat flour contains high carbohydrates that are easily digested by the body and quickly turn into glucose, causing high blood sugar levels. Potato starch can be used as a substitute for wheat flour, but its properties are limited so it needs to be modified so that it is widely used in food processing. This research was conducted to study the effect of crosslinking modification on potato starch using sodium tripolyphosphate (STPP). The modified starch was characterized by FTIR and tested for swelling power, solubility, and digestibility of starch. Modified starch was applied as an additive in bread making and the physical properties and digestibility of bread were tested. Potato starch was successfully crosslinked by reducing functional properties, digestibility of starch up to 30.2%, and digestibility of bread up to 37.7%, increasing phosphorus content and degree of substitution. Bread with modified potato starch substitution decreased the specific volume of dough and specific volume of bread, changed the texture to become coarser and more porous, and did not change the aroma and taste of the bread."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam minuman sari ubi jalar ungu yang berperan sebagai antioksidan, dan mengetahui pengaruh suhu dan lama pemanasan terhadap aktivitas antioksidan dan total antosianin minuman sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L). Ubi jalar ungu diolah menjadi minuman sari ubi jalar ungu melalui proses pemanasan dengan berbagai variasi suhu, yaitu 70°C, 80°C, dan 90°C dan berbagai variasi lama pemanasan, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Penentuan kandungan senyawa metabolit sekunder dilakukan melalui uji fitokimia. Penentuan total antosianin dilakukan dengan menggunakan metode perbedaan pH. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat didalam ekstrak ubi jalar ungu dan minuman sari ubi jalar ungu yaitu antosianin, flavonoid, dan terpenoid. Total antosianin minuman sari ubi jalar ungu te:rjadi penurunan dengan rentang antara 215,08 mg/L- 101,86 mg/L. Aktivitas antioksidan minuman sari ubi jalar ungu te:rjadi penurunan dengan rentang antara 90,63 % - 67,79%. Aktivitas antioksidan dan total antosianin minuman sari ubi jalar ungu semakin menurun seiring dengan meningkatnya suhu dan lama pemanasan. Karakteristik terbaik terdapat pada minuman sari ubi jalar ungu yang dibuat dengan suhu pemanasan 80°C. Prosedur yang menghasilkan aktivitas antioksidan, total antosianin, dan ketahanan terbaik adalah prosedur pembuatan minuman sari ubi jalar ungu pada suhu pemanasan 80°C selama 5 menit."
541 JSTK 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>