Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosaline Elizabeth
"Zhou Enlai sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri RRC berkontribusi besar dalam peningkatan hubungan RI-RRC selama Perang Dingin berlangsung, khususnya sejak tahun 1951 hingga puncaknya di Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955. Oleh karena itu, hubungan RI-RRC sebelum KAA, prinsip ‘koeksistensi damai’ dalam diplomasi Zhou Enlai, penerapan prinsip tersebut terhadap Indonesia melalui diplomasi Zhou Enlai di KAA, dan peranan Zhou Enlai dalam peningkatan hubungan RI-RRC menjadi permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peranan Zhou Enlai terletak pada penyesuaian kebijakan luar negeri Cina terhadap Indonesia, pembangunan citra Cina yang baru melalui KAA, penyelesaian masalah dwikewarganegaraan etnis Cina, dan penarikan Indonesia menjadi mitra Cina di masa Perang Dingin. Dalam konteks kepentingan nasional Cina, diplomasi Zhou Enlai terhadap Indonesia pada tahun 1951-1955 sejatinya mengandung agenda Cina untuk membebaskan diri dari politik pembendungan AS serta memperkuat propaganda ‘koeksistensi damai’ di mata dunia dalam rangka memperoleh lingkungan internasional yang kondusif bagi pembangunan dalam negeri Cina, yaitu Pembangunan Lima Tahun Pertama (Pelita I) yang berlangsung sejak tahun 1953 hingga tahun 1957.

Zhou Enlai as the Prime Minister and Foreign Minister of the PRC contributed greatly to the improvement of Sino-Indonesian relations during the Cold War, particularly since 1951 to its peak at the Asian-African Conference (AAC) in 1955. Therefore, Sino-Indonesian relations before AAC, Zhou Enlai's principle of 'peaceful coexistence', its implementation on Indonesia through AAC, and the role of Zhou Enlai in improving Sino-Indonesian relations are the issues discussed in this study. This research is a qualitative research with a historical approach. The results indicate that Zhou Enlai's role lies in adjusting China's foreign policy towards Indonesia, building a brand new image of China through AAC, solving ethnic Chinese dual citizenship, and developing Sino-Indonesian partnership during the Cold War. In the context of China's national interests, Zhou Enlai's diplomacy towards Indonesia during 1951-1955 intrinsically embodied China's agenda to break free from US containment policy and to strengthen the propaganda of 'peaceful coexistence' internationally in order to provide a favourable international environment for China’s internal development, namely the First Five-Year Plan which took place since 1953 until 1957.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Setia Tunggal
Jakarta: Harvarindo, 2005
368 HAD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Donaldson, Gordon
Toronto: Doubleday, 1985
971.009 92 DON e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Darmawani
"AV·l al dekade 1990 merupakan awal per embangan pertelevisian
I n1jonesi a. Sete 1 ah hampi r t i ga pul uh tahun penduduk I ndenesi a t i dak
mempunyai pilihan siaran televi si kecuali yang dipancarkan oleh TVRI,
tiba-tiba sekarang ada alternatif sa luran l ein. Had i rn ~ a RCTI, SCTV dan TPI
serta semakin biasa dan banyaknya tekno1ogi canggih seperti antena
parabola yang menjadi bagian dari 'pe r abotan· rumah tangga di Indonesia,
membuat semakin banyaknya sa1uran televisi yang bisa dipilih oleh para
pemi rsa di Indonesia.
RCTI sebagai 1embaga penyiaran te1evisi swasta pertama di Indonesia
mendapat keuntungan karena sampai sekarang rnasih merupakan
satu-satunya stasi un te 1 evi si swasta yang me 1 akukan si a ran pad a ma 1 am
t1ari. Da 1 am duni a perte 1 evi sian di ken a 1 i st i 1 ah prime t /me a tau waktu utama menonton te1evisi. Saat prime thne ada1ah ma1am hari. Rentang
···"···aktu prime time re1atif tergantung kondisi suatu negara, tetapi biasanya
antara 1 G.OO sampai 22.00.
Jumlah orang yang menonton suatu acara dari suatu stasiun televisi
disurvai o1eh lembaga survai independen. Hasilnya berupa roting. Di
negara-negara yang t i ngkat kompet i si an tara stasi un-stasi un te 1 evi si
sv-tastanya sudah · tinggi seperti di Amerika · Serikat. Pertarungan acara
yang pa ll ng kompet it if E!da1ah pad a sa at pn/ne time: Rot ing suatu a cera
prime time selain berpengaruh terhadap citra dari stasiun televisi swasta
tersebut, juga mempengaruhi posisi stasiun televisi da1am hal tawar
mena-.,.var harga dengan pemas ar~ g ik1an.
Jkl an . merupakan satu-satunya ~agi stasiun te1evisi
swasta tidak terkecuall bagi R ~TI . Demi menarik para pemasang ik1 an,
RCT I harus berupaya keres agar program-program yang di tay ngkannya
mampu menari k sebanyak mungki n pemi rsa. Banyal
yang menonton suatu acara menjadi faktor utama bagi para pengiklan untuk
memasang iklannya pada acara tersebut.
.
Pene 1 it ian 1 ni i ngi n mengetahui t ent ang konsep dan rentang Y·taktu
prime time menurut RCJI serta bagaimana proses penentuan penayangan
acara-acara pn/ne tkne tersebut. Se1ain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentu~
prhne t;/ne progremming inf serta hasil akhir yang berupa acara-acara
yang tersaji dilayar kaca juga dibahas dalam penelitian ini.
Da 1 am membahas proses prime time progremming. di jelaskan
mengenai mekani sme penentucm kebi j akan di RCT I, termasuk di da1 amnya
mengenai si apa sa j a yang terl i bat da 1 am penentuan kebi j akan tersebut,
bagaimanakah jenjang hirarkinya dan apa :ja yang menjadi utama menonton te1evisi. Saat prime thne ada1ah ma1am hari. Rentang
···"···aktu prime time re1atif tergantung kondisi suatu negara, tetapi biasanya
antara 1 G.OO sampai 22.00.
Jumlah orang yang menonton suatu acara dari suatu stasiun televisi
disurvai o1eh lembaga survai independen. Hasilnya berupa roting. Di
negara-negara yang t i ngkat kompet i si an tara stasi un-stasi un te 1 evi si
sv-tastanya sudah · tinggi seperti di Amerika · Serikat. Pertarungan acara
yang pa ll ng kompet it if E!da1ah pad a sa at pn/ne time: Rot ing suatu a cera
prime time selain berpengaruh terhadap citra dari stasiun televisi swasta
tersebut, juga mempengaruhi posisi stasiun televisi da1am hal tawar
mena-.,.var harga dengan pemas ar~ g ik1an.
Jkl an . merupakan satu-satunya ~agi stasiun te1evisi
swasta tidak terkecuall bagi R ~TI . Demi menarik para pemasang ik1 an,
RCT I harus berupaya keres agar program-program yang di tay ngkannya
mampu menari k sebanyak mungki n pemi rsa. Banyal
yang menonton suatu acara menjadi faktor utama bagi para pengiklan untuk
memasang iklannya pada acara tersebut.
.
Pene 1 it ian 1 ni i ngi n mengetahui t ent ang konsep dan rentang Y·taktu
prime time menurut RCJI serta bagaimana proses penentuan penayangan
acara-acara pn/ne tkne tersebut. Se1ain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentu~
prhne t;/ne progremming inf serta hasil akhir yang berupa acara-acara
yang tersaji dilayar kaca juga dibahas dalam penelitian ini.
Da 1 am membahas proses prime time progremming. di jelaskan
mengenai mekani sme penentucm kebi j akan di RCT I, termasuk di da1 amnya
mengenai si apa sa j a yang terl i bat da 1 am penentuan kebi j akan tersebut,
bagaimanakah jenjang hirarkinya dan apa :ja yang menjadi"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasori
"Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM memiliki peran sangat penting dan strategis dalam perekonomian. Ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor usaha tersebut terhadap produk domestik bruto PDB yang hampir mencapai 60 dan penyerapan tenaga kerja di atas 95 . Kendati demikian, akses pelaku UMKM mdash;terlebih usaha mikro UMi mdash;terhadap pendanaan bank masih sangat terbatas. Dari total kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Tanah Air hingga Mei 2013, hanya 19,47 yang disalurkan untuk sektor UMKM. Dari jumlah tersebut, yang dikucurkan untuk usaha mikro tercatat hanya 3,68 dari total kredit. Sementara itu, bagi pelaku UMKM yang mendapatkan akses pun harus membayar suku bunga pada level yang jauh lebih tinggi. Selain inefisiensi di industri perbankan nasional, ditengarai hal itu terjadi karena adanya masalah asymmetric information. Merespons kondisi ini, Bank Indonesia BI kemudian mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit SBDK mikro mereka sebagai upaya memitigasi masalah asymmetric information itu. Berikutnya, suku bunga diharapkan turun dan akses pelaku UMKM terhadap kredit semakin terbuka. Dengan menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS ordinary least square , penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas kebijakan SBDK itu dengan melihat pengaruhnya terhadap outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Hasil Uji-t menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kebijakan pengumuman SBDK terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum. Di samping itu, terdapat variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan outstanding penyaluran kredit mikro bank umum, yakni rata-rata suku bunga kredit mikro, CAR, NPL kredit mikro, inflasi, dan indeks produksi manufaktur IPM.

Micro, small and medium sized enterprises SMEs has very important and strategis role in economy of Indonesia. Those are shown by business sector 39 s contribution of gross domestic product GDP is nearly 60 and employment above 95 . Nevertheless, SMEs access mdash especially to micro enterprises mdash to bank financing is still very limited. Total loans disbursed by commercial banks in the country, until May 2013, only 19.47 that channeled to the SMEs sector. Of these, recorded that the disbursed of micro enterprises only 3.68 of total loans. Not only that, to gain access for the perpetrators of SMEs, they must pay interest rates at a level that is much higher. In addition to inefficiencies in the national banking industry, it is suspected that occurs because of the asymmetric information problem. Respond to these conditions, Bank Indonesia BI then require banks to publish their prime lending rate SBDK of micro loan as an effort to mitigate the asymmetric information problem. Next, interest rates are expected to go down and SMEs access to credit become more open. By using multiple linear regression with OLS ordinary least square , this study aims to assess the effectiveness of measures the prime lending rate by looking at its effect on micro outstanding loan portfolio of commercial banks. The test result indicate a significant effect on prime lending rate policy announcement for the increasing in micro loans outstanding of commercial banks. In addition, there are other variables that significantly influence the increasing in outstanding microcredit of commercial banks, i.e. average interest rates on microcredit, CAR, NPL of microcredit, inflation, and the manufacturing production index HDI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Aulia Syafaat
"Krisis keuangan global yang disebabkan oleh Sub Prime Mortgage di Amerika telah menyebabkan harga - harga saham di dunia berjatuhan ,IHSG dan saham - saham di Indonesia juga ikut terpengaruh sehingga nilainya telah terus merosot jatuh. Pergerakan nilai IHSG dan saham ini akan dimodelkan dalam bentuk ARIMA. ARIMA sebenarnya adalah teknik untuk mencari pola yang paling cocok dari sekelompok data (curve fitting), dengan demikian ARIMA memanfaatkan sepenuhnya data masa lalu dan sekarang untuk melakukan peramalan jangka pendek yang akurat. Contoh pemakaian model ARIMA adalah peramalan harga saham dipasar modal yang dilakukan para pialang yang didasarkan pada pola perubahan harga saham dimasa lampau.

The Global financial crisis caused by sub prime mortgage in America has caused world stock market price declining, IHSG and Indonesian stock market also declining too cause of the global financial crisis. The movement price of IHSG and stock market will ne modeled in ARIMA. ARIMA is actually a technik for search suitable pattern from curve fitting, so ARIMA using wholefully past and present data to forecast short term period very accurate. An example of using ARIMA model is forecasting stock price in capital market by broker based of the stock price change in past."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nehru, Jawaharlal, 1889-1964
New Dehli: Oxfrod University Press, 1982
923.2 NEH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Apostol, Tom M.
New York: Springer-Verlag, 1980
512.73 APO i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fang, Percy Jucheng
Beijing: Foreign Languages Press, 1986
951.05 FAN z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
d`Alpuget, Blanche
Melbourne, Victoria: Schwartz, 1984
924.994 DAl r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>