Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufan Sulistyo Darmawan
Abstrak :
Industri saat ini dihadapkan pada preferensi konsumen yang berubah dengan cepat. Peraturan baru dan iklim persaingan di antara perusahaan merangsang perubahan pada produk yang dipasarkan. Tim pengembangan produk baru ditantang untuk mempercepat pekerjaan mereka agar mempersingkat waktu produk ke pasar. Hal ini disebabkan oleh siklus hidup produk semakin pendek dan untuk menghindari perubahan preferensi sebelum produk diluncurkan. Pengetahuan tim pengembangan produk baru tentang karakter produk dan proses sebelumnya diperlukan untuk mempercepat proses pengembangan produk baru. Keterlibatan pemasok dan pengguna dalam menyiapkan produk baru tidak boleh dilupakan. Pengetahuan yang mereka miliki tentang produk dan proses terdahulu juga harus dikumpulkan. Pengguna mungkin memiliki keluhan tentang produk terdahulu, sementara pemasok mungkin mengalami kesulitan dalam menciptakan persediaan. Makalah ini mengusulkan kerangka kerja manajemen pengetahuan dalam mengembangkan produk baru untuk meningkatkan kualitas produk dan mempersingkat waktu ke pasar dengan melibatkan perspektif pengguna dan pemasok. Sebuah model dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur dan wawancara ahli. Model yang diusulkan memiliki tiga proses dinamis: penciptaan pengetahuan, difusi pengetahuan, dan penyimpanan pengetahuan. Desain matriks terstruktur (DSM) dibuat untuk menganalisis hubungan antara tahapan dalam kerangka kerja. Untuk menguji kerangka kerja, studi kasus telah dilakukan di sebuah perusahaan otomotif. Studi kasus membuktikan bahwa model yang dikembangkan berkontribusi untuk mempersingkat waktu produk ke pasar. Penelitian di masa depan harus menerapkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi waktu produk ke pasar dan menguji model untuk industri lain. ......In recent year, industries consumer preferences are subject to changes quickly. New regulations and the climate of competitions among companies stimulate changes at the market placed product. New product development teams are challenged to accelerate their work. This is due to the product life cycle is getting shorter and to avoid change of preference before the product launched. The new product team's knowledge of the character of the previous products and processes is needed to accelerate the process of developing new products. The involvement of supplier and user in preparing new product should not be forgotten. The knowledge they have about previous products and processes must also be collected. Users may have complaints on the previous product, while suppliers may have difficulties in creating the supply. This paper proposes a knowledge management framework in developing new product in order to improve product quality and shorten time-to-market with involvement of user and supplier perspective. A model was developed based on literature review and expert interview. The proposed model has three dynamic processes: knowledge creation, knowledge diffusion, and knowledge storage. A design structured matrix (DSM) was created to analyze the relationship between stages in the framework. To test the framework, a case study has done in an automotive company. The case study resulting on a proof that the developed model contributes to shorten the product's time-to-market. Future research shall apply other factors that affect product time-to-market and test the model to the other industries.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srie Astutik
Abstrak :
Tesis ini merumuskan suatu strategi dalam rencana pengembangan Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Duren Tiga dengan memakai aplikasi Product Life Cycle (PLC). Variabel yang diteliti adalah sales, revenue, cost, profit, cash flow, capital access, distribution, service, competitor, market growth dan market share pelayanan perawatan obsgyn, perawatan anak, perawatan perina, poli obsgyn, poli anak dan UGD. Dari hasil penelitian didapatkan posisi masing-masing variabel dan posisi masing-masing jenis pelayanan dalam PLC. Secara umum, posisi Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga dalam PLC berada di tahap growth. Strategi yang terpilih dalam rencana pengembangan Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Duren Tiga adalah dengan membuat pelayanan Pain Center dengan produk "Persalinan dengan Rasa Nyaman" yang menawarkan hypnopregnancy, hypnobirthing, teknik ILA, teknik ELA, dan pain klinik sebagai produk unggulan. ......This thesis aimed to formulate a strategy for development plans Maternity Hospital Duren Tiga into Maternal and Children Hospital Duren Tiga application using Product Life Cycle (PLC). The variables studied were sales, revenue, cost, profit, cash flow, capital access, distribution, service, competitors, market growth and market share. The variables to be explored from obsgyn ward, children ward,and perina ward.at inpatient. At the outpatient variables to be explore from obsgyn clinic, children clinic and ER. This research mapped the position of each variables and each type of services in the PLC stage. Generally, PLC position of RSB DT is in growth stage. The choosen strategy in the development planning to making "Pain Centre" service by making new "Comfortable Birthing" concept. This concept afford hypnopregnancy, hypnobirthing, ILA and ELA technics and pain clinic as a product seed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31316
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Spency Dolly
Abstrak :
Tesis ini membahas hasi! analisis produk RSIA Budi Kemuliaan dalam Product Lgfe Cycle atau Siklus Hidup Produk. Produk yang diteliti adalah produk rawat jalan (pribadi, berjenjang, UGD) dan produk KBKO (Kamar Bersalin, Kamar Opcrasi). Variabel yang digunakan adalah variabel sales, revenue, congvetimrg technology, dan Investmen! in Research & Development. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pcndekatan kunatitatif dan kualitatifi Dari hasil penelitian ditemukan bahwa poliklinik be;ienjang,klinik gigi, poliklinik sore, UGD , kamar bersalin dan kamar operasi mengalami fase growrh. Sedangkan poliklinik pribadi mengalami fase malure. Penclili menyarankan agar rumah sakit dapat membuat rencana strategi yang tepat dari analisis dan alternatif strategi yang diberikan. ......The focus of this study is to analize Budi Kemuliaan hospital’s product with product life cycle tools. The products are policlinic for the outpatient ( general, specialist and emergency room), birthing room and operation room. This research is operational research with quantitative and qualitative approaches. The result of this study that general policlinic, afternoon policlinic, dental clinic, emergency room and birthing room have a growth stage. They are different with specialist clinic that has mature stage. Because of that, the researcher suggests that Budi Kemuliaan hospital make a strategic plan based on that facts. Which can help them growth larger than they were right now.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Rahmani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah reputasi perusahaan maupun klaim produk dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif dari mulut ke mulut elektronik (eWOM) negatif. Kami melakukan penelitian eksperimental quasi dalam tiga studi bersama dengan 312 mahasiswa, yang setidaknya memiliki akun di media sosial, sebagai peserta. Kami menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara kelompok untuk memutuskan jumlah ulasan negatif tinggi atau rendah serta tingkat kredibilitas. Penelitian kuantitatif menggunakan desain lapangan didahului oleh studi percontohan dan studi utama. Model penelitian pada tiap-tiap studi diuji dan dikembangkan menggunakan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dalam survei lapangan. Hasil penelitian 1 menunjukkan bahwa eWOM negatif mengurangi niat pembelian termasuk juga konstruk Theory of planned behaviour yaitu sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan. eWOM negatif tinggi mengurangi niat pembelian lebih besar dari eWOM negatif rendah. Studi 2 menemukan bahwa dalam kondisi eWOM negatif tinggi, persepsi reputasi perusahaan yang baik mempengaruhi niat pembelian. Selain itu, niat pembelian menjadi lebih tinggi ketika persepsi reputasi perusahaan baik dibandingkan reputasi buruk. Studi 3 menemukan bahwa dalam kondisi eWOM negatif tinggi, klaim produk mempengaruhi sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, dan niat pembelian. Klaim produk kongruen mempengaruhi sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan intensi pembelian menjadi lebih tinggi dibandingkan pada klaim produk tidak kongruen. Penelitian ini memberi menyarankan untuk memitigasi dampak eWOM negatif dengan melakukan kegiatan preventive dibandingkan corrective. ......This study aims to investigate whether both the company's reputation and product claims can be used to reduce the impact of negative electronic word of mouth (eWOM). We conducted quasi-experimental research in three studies along with 312 students, who at least had accounts on social media, as participants. We use qualitative and quantitative methodologies. Qualitative research was conducted by conducting group interviews to decide the number of high or low negative reviews as well as the level of credibility. Quantitative research using field design is preceded by pilot studies and major studies. The research model in each study was tested and developed using data collected through questionnaires in field surveys. The results of study 1 showed that negative eWOM reduces purchasing intentions including constructs of the theory of planned behavior, namely attitudes, subjective norms, and perceived behavioral controls. High negative eWOM reduces purchase intent greater than low negative eWOM. Study 2 found that in high negative eWOM conditions, perceptions of a good company's reputation influence purchasing intentions. In addition, the purchase intention becomes higher when the perception of the company's reputation is good versus the bad reputation. Study 3 found that in high negative eWOM conditions, product claims affect attitudes, subjective norms, behavioral control, and purchasing intentions. Congruent product claims affect attitudes, subjective norms, behavioral control, and purchase intentions to be higher than non-congruent product claims. This study suggests mitigating the negative impact of eWOM by conducting preventive rather than corrective activities
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahira Ramadhanty Qousersha
Abstrak :
Pertumbuhan pesat pada industri kosmetik lokal Indonesia akan menyebabkan kenaikan permintaan pasar yang berdampak secara sosial, lingkungan, dan ekonomi. Penerapan corporate social responsibility dapat membantu meningkatkan daur hidup produk kosmetik dalam setiap fase yang dilewati dari perancangan hingga penggunaan pasca konsumen. Namun, penerapan ini perlu dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang ada agar eksekusinya membuahkan hasil. Penelitian ini akan menganalisis faktor kritis untuk daur hidup produk kosmetik lokal Indonesia menggunakan metode DEMATEL-based ANP. Penelitian ini menggunakan bantuan dari lima ahli yang akan membantu mengevaluasi kriteria faktor dengan melakukan pengisian dua tahap kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode Modified Kappa dalam memvalidasi faktor dengan batas minimal nilai 0,4 dan metode DEMATELbased ANP dalam menganalisis kepentingan dan pengaruh dari faktor-faktor kritis. Penelitian ini menghasilkan 28 faktor kritis dalam 6 fase daur hidup yang tervalidasi oleh para ahli. Terdapat tiga faktor kritis dengan bobot pengaruh terbesar dalam daur hidup produk kosmetik lokal Indonesia yang semuanya berada di fase distribusi, yaitu kepatuhan peraturan untuk pengiriman dan penanganan, kolaborasi dan komunikasi dengan mitra ritel, dan keamanan produk selama transportasi dan penyimpanan. ...... The rapid growth of Indonesia's local cosmetics industry will lead to increased market demand which will have social, environmental, and economic impacts. Corporate social responsibility can help improve the life cycle of cosmetic products in every phase, from design to post-consumer use. However, this needs to be implemented by considering all existing aspects so that the execution is fruitful. This study will analyse the critical factors for the life cycle of Indonesian local cosmetic products using the DEMATELbased ANP method. This study uses the assistance of five experts who will help evaluate the factor criteria by filling out a two-stage questionnaire. This study uses the Modified Kappa method to validate factors with a minimum value of 0.4 and the DEMATEL-based ANP method in analysing the importance and influence of critical factors. This research resulted in 28 critical factors in 6 life cycle phases which were validated by experts. There are three factors with a significant weight of influence in the life cycle of local Indonesian cosmetic products, all of which are within the distribution phase namely: shipping and handling regulatory compliance, collaboration and communication with retail partners, and product safety during transportation and storage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zumrowi
Abstrak :
Kegiatan ekspor merupakan salah satu sumber penghasil devisa bagi Indonesia. Perkembangan ekspor Indonesia sejak teijadinya krisis moneter di akhir tahun 1997 mengalami perkembangan yang pasang surut. Sebenamya kalau kita telaah tren perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 1998-2001 cenderung stagnan. Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini tujuan pasar ekspor Indonesia hanya mengutamakan pasar ekspor tradisional. Tujuan pasar ekspor tradisional Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Untuk itu, dalam upaya meningkatkan nilai ekspor, langkah yang bisa diambil salah satunya adalah dengan cara mengembangkan tujuan pasar ekspor di luar pasar ekspor tradisional. Altematif negara tujuan ekspor selain pasar ekspor tradisional adalah negara-negara "emerging market". Negara-negara yang termasuk golongan negara emerging market diantaranya adalah Cina, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Argentina, Meksiko, Brasil, Chile, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa Timur. Sebagai pertimbangan altematif pengembangan pasar ekspor Indonesia adalah kawasan Amerika Selatan yang merupakan salah satu kawasan "emerging market". Dasar pertimbangan lain dalam memilih kawasan Amerika Selatan sebagai tujuan pasar ekspor produk Indonesia, karena negara-negara di kawasan ini merupakan. negara-negara yang memiliki pasar yang besar dan pendapatan perkapita yang tinggi. Di antara negara-negara Amerika Selatan, Brasil adalah merupakan mitra dagang utama Indonesia, hal ini dapat dilihat dari nilai ekspomya yang terbesar dari negara-negara Amerika Selatan yang lain. Selain itu, Brasil merupakan pasar yang menarik bagi ekspor Indonesia, karena negara ini merupakan negara yang luas, memiliki penduduk yang besar, dan merupakan negara industri yang sedang berkembang. Selain itu daya tarik dari negara ini adalah merupakan market entry yang strategis untuk pasar kawasan Amerika Selatan, yang diantaranya juga memiliki potensi yang besar untuk pasar ekspor Indonesia. Karya akhir ini mencoba menganalisis potensi dan peluang pasar Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Upaya mencari jawaban tersebut dirumuskan dalam tiga permasalahan pokok sebagai berikut: Seberapa besar potensi yang dimiliki oleh Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia? Hambatan dan kendala apakah yang akan dihadapi oleh eksportir Indonesia dan apa implikasinya bagi eksportir? Produk ekspor unggulan apakah yang berpeluang dan terbukti laku untuk diekspor ke Brasil, serta bagaimana peluangnya di pasar Brasil? Karya akhir ini mempunyai tiga maksud. Pertama, mengenali potensi Brasil bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Kedua, menganalisa hambatan dan kendala di Brasil bagi eksportir Indonesia. Dan terakhir adalah mengindentifikasi produk unggulan Indonesia apakah yang berpeluang baik untuk ekspor ke Brasil. Metode penelitian karya akhir ini dilakukan atas analisis daya tarik Brasil secara tingkat negara seperti besar dan pertumbuhan pasar analisis peluang ekspor produk Indonesia ke Brasil dengan metode penyeleksian macro level, yaitu analisa prospek suplai dan permintaan, berdasarkan data statistik perdagangan dan interview dari eksportir dan analisis hambatan dan peluang ekspor produk Indonesia berdasarkan persaingan, hambatan peraturan, infrastruktur dan sosial-budaya. Hasil penelitian pada karya akhir ini mengindikasikan bahwa Brasil memiliki potensi yang bagus bagi pengembangan tujuan pasar ekspor Indonesia. Potensi yang dimiliki oleh Brasil adalah memiliki kombinasi jumlah penduduk dan luas negara yang besar, merupakan pasar yang besar sedang tumbuh, merupakan pasar yang bebas dan terbuka, dan memiliki nilai strategis bagi entry pasar negara-negara Amerika Selatan. Diindikasikan pula pada hasil penelitian ini bahwa hambatan-hambatan perdagangan ke Brasil secara prinsip dapat diatasi oleh para eksportir Indonesia. Kemudian juga didapati kendala yang paling sering dihadapi eksportir Indonesia ke Brasil seperti kurangnya ketersediaan informasi mengenai Brasil, serta tidak pernah adanya upaya dari pemerintah Indonesia atau Brasil untuk melakukan -misi/promosi dagang. Indikasi yang terakhir dari analisis -penelitian.ini bahwa produkJndonesia yang. ,berpeluang bagus untuk diekspor ke Brasil adalah produk-produk: textile yarn seperti polyester dan nylon yam, produk olahraga, dan komponen peralatan elektronik. Untuk pasar Brasil produk-produk tersebut mengalami persaingan yang didominasi oleh Cina untuk produk textile yarn dan olahraga; serta oleh Jepang dan Korea Selatan untuk produk peralatan elektronik dan komponennya. Untuk upaya mengatasi kendala kurangnya ketersediaan informasi tentang Brasil bagi eksportir, usaha yang paling nyata adalah menyararikan kepada BPEN untuk bekerjasama dengan kedutaan Indonesia di Brasil dan Kedutaan Brasil di Indonesia untuk menyediakan informasi tersebut atau diharapkan adanya sikap proaktif dari eksportir untuk mencari informasi mengenai Brasil dari Kedutaan Indonesia atau Brasil, Kamar Dagang Indonesia-Brasil, serta dari sumber di internet.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Febriansyah
Abstrak :
Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku bahan bakar memiliki isu keberlanjutan. Studi keberlanjutan sebelumnya telah membahas isu lingkungan dari bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit, tetapi belum memperhatikan aspek manusia. Secara konseptual, pendekatan keberlanjutan adalah keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator keberlanjutan rantai pasok produksi bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), dan Minyak Solar menggunakan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Emisi gas rumah kaca, ekosistem, dan kesehatan manusia diperhitungkan sebagai aspek lingkungan, kemudian biaya produksi, penghematan devisa, dan kerugian pungutan ekspor sebagai aspek ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan sebagai aspek sosial. Pembobotan ketiga aspek keberlanjutan diterapkan secara setara, kemudian dinilai berdasarkan peringkat indikator keberlanjutan. Campuran FAME, HVO, dan minyak solar diskenariokan berdasarkan standar kualitas EURO1, EURO2/3, EURO4, dan EURO5. Hasil LCSA menunjukkan EURO5 memiliki kinerja keberlanjutan tertinggi dengan skor 3,22, sedangkan EURO1 memiliki kinerja keberlanjutan terendah dengan skor 2,00. Penggunaan minyak kelapa sawit (CPO) memberikan kontribusi terhadap kinerja lingkungan dan ekonomi. Land-use change dan harga dari CPO adalah parameter yang paling signifikan mengurangi kinerja lingkungan dan ekonomi, di sisi lain juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan seiring semakin tingginya campuran bahan bakar nabati. Dari hasil LCSA disarankan untuk memenuhi spesifikasi kualitas bahan bakar serta pemilihan bahan baku yang berkelanjutan. ......The use of palm oil as a raw material for fuel has sustainability issues. Previous sustainability studies have addressed the environmental issues of palm oil-based biofuels, but have not considered the human aspect. Conceptually, the sustainability approach is a balance between social, economic, and environmental aspects. This study aims to analyze supply chain sustainability indicators for the production of palm oil-based biofuels with a mixture of Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), and Diesel Oil using the Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Greenhouse gas emissions, ecosystems, and human health are taken into account as environmental aspects, then production costs, foreign exchange savings, and export levy losses as economic aspects, and job creation and income as social aspects. The weighting of the three sustainability aspects is applied equally, then assessed based on the ranking of sustainability indicators. The mixture of FAME, HVO, and diesel oil is screened based on the EURO1, EURO2/3, EURO4, and EURO5 quality standards. The LCSA results show that EURO5 has the highest sustainability performance with a score of 3.22, while EURO1 has the lowest sustainability performance with a score of 2.00. The use of palm oil (CPO) contributes to environmental and economic performance. Land-use change and the price of CPO are the parameters that most significantly reduce environmental and economic performance, while also creating jobs and increasing income as the biofuel mix increases. From the results of the LCSA, it is recommended to meet the fuel quality specifications as well as the selection of sustainable raw materials.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Achdiat
Abstrak :
Perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk berbagai hal khususnya meningkatkan efektifitas dan efisiensi, agar dapat meningkatkan daya saing. Namun investasi dalam teknologi informasi umumnya tidak murah, dan karena itu manajemen perlu memastikan bahwa sasaran penggunaan teknologi informasi tersebut dapat atau telah tercapai. IT audit merupakan salah satu cara untuk memberikan keyakinan mengenai hal ini. Selain jasa audit laporan keuangan, pada umumnya Kantor Akuntan Publik juga memberikan jasa-jasa lain, diantaranya adalah jasa IT Audit. Upaya pengembangan jasa- jasa lain dalam KAP ini sangat menarik untuk dicermati, karena jasa-jasa tersebut bukan merupakan bisnis inti dari KAP. Salah satu yang menarik untuk dicermati adalah upaya pengembangan jasa IT Audit pada KAP XYZ, dimana KAP XYZ sendiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa yaitu mulai dari memiliki karyawan sekitar 100 orang di tahun 1992 menjadi sekitar 1.500 di tahun 2010, melalui berbagai proses, termasuk diantaranya merger. Penelitian dilakukan pada KAP XYZ, yang telah mengembangkan IT Audit Group dari sejak tahun 1996. Pendekatan penelitian adalah dengan mempelajari laporan-laporan IT Audit Group dan melakukan analisa terhadap berbagai kasus yang telah dihadapi, terkait dengan penugasan seperti Data Analysis, Computer Fraud, IT Governance dan Security Review. Disamping itu, dilakukan kajian mengenai teori Product Life Cycle terhadap pengembangan IT Audit Group atas dua jenis kelompok jasa IT Audit Group, yaitu internal dan eksternal. Ilustrasi analisa SWOT juga dipaparkan, sebagai pembahasan penyusunan rencana bisnis pengembangan IT Audit Group. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa perkembangan IT Audit Group di KAP XYZ sangat dipengaruhi oleh perkembangan KAP itu sendiri, yaitu merger, dan lahirnya regulasi-regulasi baru yang terkait dengan IT, termasuk diantaranya Sarbanes Oxley dan juga regulasi khusus mengenai IT yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Namun demikian, seperti layaknya suatu produk, jasa IT Audit yang diberikan oleh IT Audit Group untuk kebutuhan internal, sebagai bagian dari audit laporan keuangan, pada akhirnya mengalami masa maturity. Pada fase ini, IT Audit Group diharapkan dapat melakukan terobosan-terobosan baru, dan khususnya mengembangkan lebih lanjut jasa IT audit kepada pihak eksternal. Analisa pengembangan IT Audit juga dilakukan dengan melihat aspek manusia (SDM), yang merupakan faktor terpenting dalam strategi pengembangan group IT Audit di KAP XYZ. Berdasarkan upaya pengembangan SDM IT Audit Group dan kasus-kasus yang dihadapi dapat diidentifikasi beberapa karakteristik keahlian yang perlu dimiliki oleh IT Audit Group. Karakteristik ini tidak hanya terkait dengan perlunya dibangun suatu kompetensi yang sesuai jenis jasa yang diberikan, melainkan juga aspek non-teknis lain misalnya kemampuan komunikasi dan kepemimpinan. ......Company uses IT for many purposes, especially effectiveness and efficiency, to increase their level of competitiveness. The investment in IT is not cheap, and therefore management must assure that the initial objective of investing in IT can be achieved. IT Audit is one of the method to assist management to provide assurance of the success of their investment in IT. Besides financial statements audit, Audit Firm also provides other services such as IT audit. Observing the firm practice to develop other services like this would bring up some valuable and unique insights, because they are not the core business of the Audit Firm. It is interested to understand the way this non-core service, IT Audit Group is being developed, along the way the Firm itself experiencing a significant growth from having employee of around 100 in 1992, to 1,500 in 2010, including through mergers. The observation is made to KAP XYZ, which started the development of IT Audit Group in 1996. The research is based on analysing the reports and also analysis to various cases encountered in the assignments, such as Data Analysis, Computer Fraud, IT Governance dan Security Review. Additionally, further analysis is conducted using Product Life Cycle Theory and the two types of IT Audit Services in KAP XYZ (Internal and External). An illustration of the SWOT analysis is also explained as part of the discussion of formulating IT Audit Group business plan. Based on the analysis, it can be concluded that the development of IT Audit Group in KAP XYZ is significantly influenced by the growth of the KAP itself, i.e. merger, and the introduction of new regulations relating to IT, including among others, Sarbanes Oxley and specific regulation such as those issued by Bank Indonesia. As like a product, however, the IT Audit Service that is provided to the internal, has entered its maturity phase. In this phase, the IT Audit Group is expected to come up with breakthrough and especially to further develop the potential of its special IT Audit Services, to the external. An analysis of the development of IT Audit Group is also made through assessment of people aspect, which is one of the most important factor in the strategy of IT Audit Group. Based on the assessment and also dealing with various cases, we can identify some competency characteristics that must be possessed by the IT Audit Group. These characteristics are not only related to the importance of building up skills relating to types of assignment, but also those non-technical aspects such as communication skills and leadership.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33514
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meliyanty Salim
Abstrak :
Penelitian bertujuan memahami pengaruh konsep productive system life cycle. Dan juga pengaruh tingkat learning pekerja yang ditunjukkan dengan learning curve untuk menetapkan biaya software. Yang mana selanjutnya berguna untuk penetapan harga software. Penelitian meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan ke software house. Productive system life cycle menentukan jangka waktu sejak produk dirancang sampai produksi produk tersebut dihentikan atau dimodifikasi. Penentuan periode ini berguna untuk mengalokasikan biaya produksi yang umumnya besar pada tahap awal. Penelitian ini juga membuktikan bahwa konsep learning curve berguna untuk perusahaan yang bersifat labor intensive seperti software house. Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan productive system life cycle dan learning curve memberikan perhitungan biaya yang lebih baik untuk penetapan harga jual. Penulis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan pengaruh penggunaan konsep productive system life cycle dan learning curve ini pada penetapan harga jual.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>