Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhi Indrajati
Abstrak :
Tesis ini merupakan pembahasan mengenai tindakan PBB dalam mengatasi proliferasi peredaran senjata kecil dan ringan di negara Liberia, Sierra Leone dan Cote d?Ivoire pada tahun 2000-2005. Isu senjata kecil dan ringan mulai menjadi perhatian dunia internasional pasca Perang Dingin. Senjata-senjata tersebut sudah menimbulkan krisis kemanusiaan karena sering digunakan di dalam konflik maupun tindakan kriminal di berbagai negara di dunia ini. Pada daerah konflik, senjata kecil dan ringan digunakan untuk mencapai tujuan politik pihak-pihak yang bertikai. Senjata ini juga digunakan oleh mereka untuk melakukan aksi kriminal yang dapat merugikan orang banyak. Begitu pula yang terjadi di benua Afrika. Di benua ini banyak konflik seperti pemberontakan, konflik etnis, konflik agama dan lain sebagainya. Ada tiga negara di benua Afrika bagian barat yang dapat diteliti proliferasi senjata kecil dan ringannya. Negara tersebut adalah Liberia, Sierra Leone dan Cote d?Ivoire. Negara Liberia, Sierra Leone dan Cote d?Ivoire juga terkena dampak dari proliferasi senjata kecil dan ringan, ini dapat dilihat dari semakin berlarutnya konflik serta memperpanjang pertikaian yang telah ada. Senjata yang beredar secara luas di ketiga negara ini digunakan oleh pihak-pihak yang bertikai untuk saling menyerang satu dengan yang lain. Dampaknya adalah jatuhnya korban sipil dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu juga menimbulkan berbagai masalah, seperti meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya jumlah pengungsi, meningkatnya wabah penyakit dan kelaparan dan lain sebagainya. Karena tidak dapat diatasi secara baik oleh Pemerintahnya masing-masing, sehingga PBB sebagai badan organisasi internasional mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut campur dalam menangani isu tersebut. Di negara Liberia dan Sierra Leone, PBB dapat mengatasi proliferasi senjata kecil dan ringan dengan baik tetapi tidak di Cote d?Ivoire.
This Thesis discuss about UN action against small arms and light weapons proliferation in Liberia, Sierra Leone and Cote d?Ivoire between 2000 to 2005. Small arms and light weapons issues concerned were in post cold war. Those weapons most widely used in conflict and criminality in all over the world. In conflict area, small arms and light weapons used for political purposes. This weapon also used for criminal action whose damaging many people. In Africa these cases also cause serious problems. This continent has many conflicts such as rebel, ethnic conflict, religious conflict, and others. There are three countries in West Africa that can be examined dealing with the small arms and light weapons proliferation. These countries are Liberia, Sierra Leone and Cote d?Ivoire. In Liberia, Sierra Leone and Cote d?Ivoire severely got an impact due to this issues. The weapons that spread out all over those countries, most probably use for war. So many people who died caused by this weapon. And so many problems caused by this weapon as well, such as poverty, un employee, refugees, disease, starving, and others. The government of those countries unable to cope the illegal weapons, therefore the UN take over those issues. In Liberia and Sierra Leone the problem can be overcome by UN, but cannot in Cote d?Ivoire.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Pratama Aji
Abstrak :
Artikel ini membahas sepak terjang dari kelompok masyarakat sistematis yang menginginkan terjadinya pemekaran wilayah di Indonesia. Salah satu daerah sebagai hasil dari praktik pemekaran wilayah adalah Kabupaten Bandung Barat. Dalam sejarahnya, pihak yang sangat vokal memperjuangkan usaha tersebut adalah Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat atau KPKBB. Meninjau kembali perjuangan KPKBB penting karena komite tersebut adalah “legalisasi” dari semua aspirasi dan pergerakan masyarakat yang menuntut pemekaran wilayah ketika itu. Dalam rangka merekonstruksi gejala yang dimaksud, digunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam tahapan heuristik, selain studi pustaka yang mengandalkan buku teks terbitan pemerintah setempat serta tinjauan terhadap artikel jurnal dari berbagai situs, juga digunakan sumber-sumber primer, antara lain arsip dan dokumen yang tersimpan di Depo Arsip Kabupaten Bandung, Depo Arsip Kabupaten Bandung Barat, serta surat kabar sezaman dari Pikiran Rakyat koleksi Perpustakaan Nasional RI. Selain itu, karena tulisan ini bersifat sejarah lokal dan kontemporer, peneliti juga mengandalkan sumber lisan sebagai bahan penelitian dengan mewawancarai beberapa tokoh KPKBB yang masih hidup. Hasilnya, artikel ini menemukan bahwa peranan dari KPKBB signifikan dalam proses percepatan kelahiran Kabupaten Bandung Barat. Maka, tulisan ini akan berfokus pada analisis peran yang dilakukan KPKBB dalam berbagai usahanya untuk mempercepat terjadinya pemekaran wilayah. ......This article discuss the actions of systematic community groups who want regional expansion in Indonesia. One of the areas as a result of the practice of proliferation of (administrative) regions is West Bandung Regency. Historically, the actor who has been very vocal in fighting for the formation of the area is the West Bandung Regency Establishment Committee or KPKBB. Reviewing the KPKBB's struggle is important because the committee was the “legalization” of all community movements that demanded proliferation at that time. In order to reconstruct the phenomenon, historical research methods are used which consist of four stages, namely heuristics, verification, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, apart from a literature study that relied on textbooks published by the local government and a review of journal articles from various sites, other sources were used such as archives and documents stored at the Bandung Regency Archives Depot, West Bandung Regency Archives Depot, as well as the Pikiran Rakyat newspaper which is the collection of the National Library of the Republic of Indonesia. In addition, because this paper is a local and contemporary history, the researcher also relies on oral sources as research material by interviewing several KPKBB figures who are still alive. As a result, this article finds that the role of the KPKBB is significant in the process of accelerating the birth of West Bandung Regency. Thus, this paper will focus on analyzing the role played by the KPKBB in its various efforts to accelerate the proliferation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wagini A. Muljanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pemeriksaan sitologi aspirasi (jarum halus) merupakan sarana diagnostik yang efisien, dan mempermudah deteksi dini kanker payudara. Salah satu sitoteknologi maju yang merupakan penunjang diagnosis ialah imunositokimia. Pemeriksaan imunositokimia dapat memeriksa kandungan zat di dalam sel, misalnya onkoprotein CerbB-2 yang merupakan produk neu onkogen, sebagai perwujudan mutasi genetic. Zat lain ialah PCNA (proliferating cell nuclear antigen) yang digunakan untuk mengukur kecepatan proliferasi atau pertumbuhan tumor. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui korelasi analisis struktural dengan evaluasi fungsional sel. Analisis multivariabel diharapkan meningkatkan ketepatan diagnostik dan penilaian prognostik.

Desain umum penelitian ialah pengamatan cross-sectional. Subyek penelitian ialah 24 pengidap tumor payudara, terdiri atas 12 kasus kanker dan 12 lesi jinak. Sediaan sitologi aspirasi dianalisis di Laboratorium Sitologi Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sejak Desember 1993 sampai dengan Mei 1994). Pewarnaan imunositokimia dilakukan dengan teknik imunoenzin (peroksidase -antiperoksidase). Antibodi primer anti- onkoprotein C-erbB-2 ialah antibodi nonoklonal dari clone CB11; sedangkan antibodi anti- PCNA ialah antibodi monoklonal dari clone 19A2 (Biogenex). Analisis sitomorfologik dilakukan dengan pewarnaan rutin Papanicolaou dan Giemsa.

Hasil penelitian menunjukkan positivitas onkoprotein C-erbB-2 pada 60Z kasus kanker payudara, berupa pola butir pewarnaan di membran sel/plasmalemma. Lesi jinak pada pasien berusia muda tidak menunjukkan ekspresi onkoprotein, sedangkan pada yang berusia > 40 tahun terdapat 2 kasus yang menunjukkan positivitas fokal. Positivitas PCNA pada, kanker payudara bervariasi, menunjukkan variabilitas kecepatan pertumbuhan tumor. Lesi jinak berusia muda juga menunjukkan proporsi positivitas PCNA yang tinggi.

Kesimpulan yang ditarik ialah : terdapat petunjuk peningkatan mutasi genetik sesuai dengan peningkatan usia, agaknya merupakan efek akumulatif. Perbedaan kecepatan pembelahan sel tidak dapat digunakan untuk membedakan keganasan tumor payudara, namun dapat digunakan sebagai variabel prognostik di antara kasus kanker.
ABSTRACT
(Fine-needle) Aspiration cytology examination is an efficient diagnostic tool, which will facilitate early detection of breast cancer. One of the advanced cytotechnology as diagnostic adjunct is immunocytochemistry. Inmunocytochenistry can detect cellular chemical contain, i.e_ C-erbB-2 oncoprotein, which is produced by neu oncogene as manifestation of genetic mutation. Another substance is PCNA (proliferating cell nuclear antigen), which can measure proliferation or growth of the tumor. This study aim is to evaluate correlation of structural and functional analysis of the cell. Multivariate analysis can enhance diagnostic accuracy and prognostic measure.

General design of the study is cross-sectional observation. Research subject are 24 patient with breast tumor, 12 were cancer, other were benign lesion. Cytology specimen was examined in Cytology Laboratorium, Department of Anatomic Pathology, Faculty of Medicine, University of Indonesia, during December 1993 until Hei 1994. Imnunostaining was done with immunoenzyme (peroxidase - antiperoxidase) technique. The primary antibody anti- C-erbB-2 oncoprotein is monoclonal antibody from clone CB11; source of primary antibody anti- PCNA is monoclonal antibody from clone 19A2 (Biogenex). Cytonorphologic analysis was done with Papanicolaou staining slide and Giemsa staining.

The result of this study is positivity oncoprotein c-erbB-2 in 60% of breast cancer cases, with membranous staining granule in the plasmalemma. Benign lesions do not overexpression oncoprotein, except 2 cases of the old patient with focal staining. PCNA positivity of breast cancer were variable amount, which are consistent with variability of the tumor growth. But the benign lesions were also expression PCNA, especially the young patient.

Conclusion of this study is the overexpression of oncoprotein indicate of increase mutagenesis consistent with the age, as accumulative effect. Proliferation rate can not distinguish malignant or benign neoplasm of the breast, but this contribution is to prognostic factor among the cancer cases.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Septian Arinditya
Abstrak :
ABSTRAK
Amerika Serikat dalam mempertahankan hegemoninya menyebarkan kekuatannya dengan cara membangun pangkalan militer di tempat-tempat strategis di seluruh dunia termasuk di kawasan Timur Tengah. Keberadaan pangkalan-pangkalan militer AS tersebut menimbulkan dilema keamanan bagi negara-negara di sekitar pangkalan militer tersebut, khususnya Iran. Upaya Iran berupa peningkatan kekuatan militer serta pengembangan nuklir. Untuk menjamin rasa aman dari keberadaan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah, Iran melakukan peningkatan kekuatan secara agresif di masa pemerintahan Presiden Ahmadinejad, termasuk dengan pengembangan teknologi nuklir. Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan Iran-Amerika Serikat pada masa pemerintahan Ahmadinejad dan sebelum pemerintahan Ahmadinejad, menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Amerika Serikat mengancam untuk menyerang Iran, dan menjelaskan mengenai strategi keamanan yang diterapkan Iran untuk menghadapi ancaman serangan Amerika Serikat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yang merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Security dilemma dalam kebijakan yang diambil pemerintah Iran sangat jelas, seperti pada umumnya pemerintahan negara lain di dunia yang menambah anggaran untuk pertahanan mereka setiap tahunnya. Adapun strategi Iran dalam menghadapi kehadiran Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah adalah dengan cara Iran melakukan berbagai macam latihan militer, serta menambah jumlah pasukannya. Selain itu juga menambah sistem angkatan persenjataan yang telah ada dan menjadi semakin berkembang. Salah satu contoh persenjataan yang dikembangkan oleh Iran yaitu dengan adanya nuklir yang dimana memicu semakin menegangnya hubungan Amerika Serikat dan Iran. Konsep deterrence terkandung dalam strategi yang digunakan Iran untuk menghadapi Amerika Serikat karena apabila ada pilihan untuk memulai perang atau tidak memulai perang. Iran akan memilih untuk tidak berperang selama Amerika Serikat tidak mewujudkan ancaman serangannya menjadi tindakan nyata. Iran merancang strategi menghadapi ancaman serangan Amerika Serikat dengan semua sumber kekuatan yang dimiliki Iran, seperti pengembangan nuklir dan kekuatan militernya yang telah berkembang menuju kekuatan terbesar di Timur Tengah.
ABSTRACT
United States in maintaining its hegemony spread its power in a way to build military bases in strategic places around the world including in the Middle East region. The existence of U.S. military bases that pose a security dilemma for countries around the military base, especially Iran. Iran's efforts include increased military power and nuclear development. To ensure the safety of the U.S. presence in the Middle East, Iran has aggressively increased its strength in the government of President Ahmadinejad, including the development of nuclear technology. This thesis aims to explain the Iran-United States relations during the reign of Ahmadinejad and before Ahmadinejad's government, explaining the factors that led the United States threatened to attack Iran, and explained the security strategies are implemented to deal with the threat of Iranian attack the United States. The research method used is the case study method is a detailed examination of one setting or one person or one place where the subject of the document or the specific event. Security dilemma in which captured Iranian government policy is very clear, like most other governments in the world which adds to their defense budget every year. The Iranian strategy in the face of the U.S. presence in the Middle East is the Iranian way of doing various kinds of military exercises, as well as increasing the number of troops. It also increased the force weapons systems that already exist and are becoming increasingly growing. One example of weapons developed by Iran that is the presence of nuclear triggers increasingly strained relations which the United States and Iran. The concept of deterrence is contained in the strategies used to deal with Iran if the United States because there is an option to start a war or start a war. Iran would prefer not to fight for the United States do not realize the threat of attack into action. Iran devise strategies for coping with the threat of a U.S. attack with all the sources of power that Iran, like nuclear development and military power that has grown to the greatest power in the Middle East.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beckman, Robert L.
Boulder: Westview Press, 1985
327.174 BEC n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus Suwendi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek pajanan suhu lingkungan terhadap proliferasi sel dan derajat nekrosis dari adenokarsinoma mammae Pada penelitian true experimental parallel design ini mencit mencit yang telah ditransplantasikan dengan adenokarsinoma mammae dibagi menjadi empat grup dengan masing masing grup dipajankan temperatur lingkungan dengan satu dari beberapa rentang suhu tertentu 20 220C 25 270C 32 340C dan 37 390C selama enam jam hari selama dua minggu Grup temperatur 37 390C dieksklusi karena semua subjek pada grup ini mati Analisis sampel berdasarkan metode AgNOR HE Dari hasil analisis AgNOR ditemukan terdapat perbedaan signifikan dalam hal respon proliferasi sel antara ketiga grup temperatur ANOVA p mAgNOR 0 000 p pAgNOR 0 000 Grup temperatur 32 340C menunjukkan respon proliferasi sel yang lebih besar dibandingkan dengan grup temperatur 20 220C Namun analisis HE gagal menunjukkan perbedaan signifikansi dalam hal respon derajat nekrosis antara ketiga grup temperatur nilai tes Mann Whitne Asymp Sig 2 tailed antara grup temperatur 20 220C dan kontrol 25 270C 0 241 dan nilai tes Mann Whitney Asymp Sig 2 tailed antara grup temperatur 32 340C dan kontrol 0 575 Studi AgNOR menunjukkan bahwa respon proliferasi sel adenokarsinoma mammae memiliki korelasi positif terhadap rentang temperatur Di lain pihak studi HE tidak menunjukkan adanya pengaruh temperatur terhadap derajat nekrosis adenokarsinoma mammae pada mencit ...... This research focuses on identifying the effect of environmental temperature exposure on cell proliferation & degree of necrosis of adenocarcinoma mammae. True experimental design (parallel) research was conducted in which the subjects (mice that have been transplanted with adenocarcinoma mammae) were divided into 4 groups with each group was exposed for 2 weeks (6 hours/day) to a environmental temperature of certain range; 20-220C, 25-270C, 32-340C, & 37-390C. In the process, the last group was excluded since all of the subjects in this group died. Sample analysis based on AgNOR & HE method was then done. From the AgNOR study, it was found that there is a significant difference in cell proliferation response between the remaining three temperature groups (ANOVA: p mAgNOR = 0.000; p pAgNOR = 0.000). The high temperature group (32-340C) shows greater cell proliferation compared to the low temperature group (20-220C). However, HE study failed to show significance in the necrosis response between the three temperature groups (Mann Whitney Test: Asymp. Sig (2-tailed) value between low & control group = 0.241; Asymp. Sig (2-tailed) value between control & high temp group = 0.575). In summary, AgNOR study shows that cell proliferation response in adenocarcinoma mammae shows a positive correlation with the temperature ranges. In contrast, HE study shows that temperature of any range has no effect on the degree of necrosis in mice with adenocarcinoma mammae.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophie Yolanda
Abstrak :
Latar belakang: Studi ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak akar Acalypha indica Linn terhadap viabilitas relatif dan proliferasi sel sebagai parameter neurogenesis pada kultur jaringan hipokampus tikus pascahipoksia. Metode: Studi eksperimental in vitro pada 24 kultur primer jaringan sel saraf tikus Sprague Dowley dewasa yang dipajankan terhadap hipoksia dengan gas 5% O2/5% CO2/N2 seimbang selama 24 jam. Pascahipoksia, ekstrak Acalypha indica Linn ditambahkan pada 3 kelompok perlakuan, masing-masing dengan dosis 10, 15, dan 20 mg/mL, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditambahkan apapun. Setiap kelompok terdiri atas 6 sampel. Setelah inkubasi selama 90 jam, viabilitas relatif sel diukur dengan 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT), proliferasi sel diukur dengan 5-bromo2â??-deoxy-uridine (BrdU). Data dianalisis dengan menggunakan tes parametrik one way ANOVA yang dilanjutkan dengan analisis post-hoc. Hasil: Viabilitas relatif sel pada kultur jaringan hipokampus tikus pascahipoksia dengan pemberian ekstrak akar kucing pada dosis 10, 15, dan 20 mg/mL lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kontrol (176,95%, 220,62%, 386,02% vs. 100%). Proliferasi sel pada kultur jaringan hipokampus tikus pascahipoksia dengan pemberian ekstrak akar kucing pada dosis 10, 15, dan 20 mg/mL lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kontrol (0,132; 0,117; 0,114 vs. 0,096). Kesimpulan: Ekstrak Acalypha indica Linn dapat meningkatkan viabilitas relatif dan proliferasi sel pascahipoksia in vitro pada dosis 10, 15, dan 20 mg/mL. (Med J Indones 2011; 20:94-9)
Abstract
Background: This research was done to study the infl uence of Acalypha indica Linn root extract towards relative cell viability and proliferation as parameters of neurogenesis in post-hypoxic hippocampal tissue culture. Methods Experimental in vitro study using 24 primary neuronal cell cultures obtained from adult Sprague Dawley rat exposed to hypoxia with 5% O2/5% CO2/N2 balance gas for 24 hours. Post-hypoxia, Acalypha indica Linn root extract was added at doses of 10, 15, and 20 mg/mL to 3 treatment groups. No treatment was given to the control group. Each group consists of 6 samples. After 90 hours of incubation, relative cell viability was measured by using 3-(4,5- dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) examination, and cell proliferation was measured by using 5-bromo2â??-deoxy-uridine (BrdU) for cell proliferation. Data was analyzed using one way ANOVA parametric tests, then further analyzed with post-hoc analysis. Results: The relative cell viability of rat hippocampal tissue culture treated with Acalypha indica Linn root extract with dose of 10, 15, and 20 mg/mL was signifi cantly higher than control (176.95%, 220.62%, and 386.02% vs. 100%). Cell proliferation of rat hippocampal tissue culture treated with Acalypha indica Linn root extract with dose of 10, 15, and 20 mg/mL was signifi cantly higher than control (0.132, 0.117, 0.114 vs 0.096). Conclusion: Acalypha indica Linn root extract with doses of 10, 15, and 20 mg/mL can increase relative cell viability and proliferation in post-hypoxic hippocampal tissue culture. (Med J Indones 2011; 20:94-9)
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Zerlinda Alamsyah Sulaiman
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senjata nuklir terhadap pemilihan kebijakan luar negeri suatu negara. Proliferasi nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara telah menciptakan ketidakstabilan di kawasan Semenanjung Korea dan Asia Timur secara lebih luas. Proliferasi tersebut juga memicu kehadiran kekuatan militer AS yang lebih besar di Korea Selatan maupun Jepang. Hal tersebut mengancam Tiongkok, sebagai sebuah negara kekuatan baru di Asia Timur. Terlepas dari aliansi pertahanan yang dibangun oleh Tiongkok dan Korea Utara, Tiongkok menolak secara konsisten proliferasi nuklir yang dilakuan oleh negara aliansinya tersebut. Maka dari itu tesis ini mempertanyakan mengapa Tiongkok menolak proliferasi nuklir Korea Utara. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah extended deterrence untuk menganalisis faktor-faktor yang mendasari penolakan Tiongkok terhadap Korea Utara. Tesis ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis ilustratif-kalrifikasi kasus. Tesis ini menggunakan data sekunder karena adanya keterbatasan dalam proses pengumpulan data. Hasil dari tesis ini adalah Tiongkok menolak proliferasi nuklir Korea Utara karena, kerugian Tiongkok bila mendukung proliferasi nuklir Korea Utara akan menjadi lebih besar daripada keuntungan yang akan didapatkan. Kemudian, konsekuensi yang akan dihadapi oleh Tiongkok bila mendukung proliferasi nuklir Korea Utara adalah besarnya kemungkinan Korea Utara akan hancur akibat intervensi militer AS, yang tentu menjadi tidak menguntungkan bagi Tiongkok baik secara kalkulasi kepentingan keamanan strategis maupun kepentingan nasional Tiongkok secara keseluruhan. ......This thesis aims to understand the influence of nuclear weapons on a country's foreign policy. North Korea's nuclear proliferation has created instability in the Korean Peninsula and more broadly to East Asia region. The North Korea’s nuclear proliferation also trigger a larger US military presence in South Korea or Japan. This situation has threatening China as a new regional power in East Asia. Regardless of the defense alliance built by China and North Korea, China consistently rejects nuclear proliferation by its alliance. Therefore, this thesis questions why China rejects North Korea's nuclear proliferation. The theoretical framework used in this thesis is extended deterrence to analyze the factors underlying China's response to North Korea. This thesis is a qualitative research using case-illustrative analysis technique. This thesis uses secondary data because of limitations in data collection process. The result of this thesis is China rejects North Korea's nuclear proliferation because, the cost if China supports North Korea's nuclear proliferation will be greater than the benefits that will be obtained. Furthermore, the consequence that will faced by China if it supports North Korea's nuclear proliferation is the possibility that North Korea will be destroyed due to US military intervention, which of course becomes unfavorable for China both in its calculation to strategic interests and national interests as a whole.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Zulhulaifah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor proliferasi sel sebagai peyebab ketidaksiapan endometrium untuk implantasi setelah pemberian berbagai dosis rekombinan FSH (rFSH) dengan melihat tingkat ekspresi FSH-Reseptor (FSHR) dan ekspresi protein KI-67. Sampel penelitian ini adalah bahan biologi tersimpan (BBT) dari jaringan endometrium Macaca nemestrina. Total sampel 15, sampel terdiri dari tiga kelompok yang diberikan GnRH agonis dosis tetap dan rFSH dengan dosis stimulasi berbeda, yaitu 30IU, 50IU, dan 70IU dan satu kelompok kontrol. Tidak ditemukan perbedaan signifikan antara berbagai dosis rFSH yang diberikan dengan ekspresi FSHR dan ekspresi protein Ki67 pada sel endometrium Macaca nemestrina. Tingkat ekspresi FSHR dan ekspresi Ki67 ditemukan tidak berkorelasi siginifikan. Dosis rFSH yang lebih tinggi tidak menurunkan ekspresi FSHR dan Ki67 serta tidak terdapat korelasi antara ekspresi FSHR dengan ekspresi Ki67. ......This study was conducted to look at cell proliferation factors as causes of endometrial unpreparedness for implantation after administration of various recombinant FSH doses (rFSH) by looking at FSH-receptor (FSHR) expression and expression of KI-67 proteins. The study sample was stored biological material (SBM) from endometrial tissue of Macaca nemestrina. The total sample was 15, the sample consisted of three groups given fixed-dose GnRH agonists and different stimulation doses, namely 30IU, 50IU, and 70IU and one control group. we found not significantly different between various doses of rFSH with FSHR and Ki67 expression in endometrial tissue Macaca nemestrina. We found not correlation significantly between FSHR expression and Ki67 Expression endometrial tissue Macaca nemestrina. Higher rFSH doses did not reduce FSHR expression and Ki67 and there was no correlation between FSHR expression and Ki67 expression.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Lini Ikayati
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pelemahan aliansi yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Korea Utara dalam krisis yang terjadi di Semenanjung Korea. Pelemahan tersebut menggunakan indikator dari segi ekonomi yaitu penurunan perdagangan, dari segi politik yaitu pembekuan aset dan dari segi keamanan yaitu pemberian sanksi PBB. Tesis ini menggunakan teori dan konsep aliansi yang berasal dari Stephen Walt dan berfokus pada aliansi dalam perspektif realisme. Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Hipotesis penelitian ini menjelaskan bahwa Tiongkok mendekatkan diri dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang karena dianggap lebih menguntungkan dibanding harus membela Korea Utara yang sering melakukan tindakan provokatif di Semenanjung Korea dan Tiongkok membutuhkan lingkungan yang stabil agar perekonomiannya dapat tumbuh dengan optimal sekaligus terus mendorong upaya denuklirisasi Korea Utara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tiongkok melemahkan aliansi dengan Korea Utara sebagai strategi untuk memulihkan keadaan perekonomiannya yang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan telah teruji secara empiris. ......This thesis discusses about the weakening alliance conducted by China on North Korea in a crisis on the Korean Peninsula with the indicators in terms of economics is decreasing of the trade, in terms of politics is freezing of assets and in terms of security is provision of U.N sanctions. This thesis uses theory and  concept of alliance that comes from Stephen Walt and focuses on alliances within realism perspective. This thesis uses qualitative research methods and the type of research is descriptive. The hypothesis explains that China is closer to the United States, South Korea and Japan because it is considered more advantageous than having to defend North Korea by provocative act on the Korean Peninsula and China also needed a stable environment for optimally  economy growth while continuing to encourage North Korea's denuclearization efforts. The results showed that China  weaken the alliance with North Korea as a strategy to restore its economy that facing slowdown in economic growth. The result showed the hypothesis has been empirical tested.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>