Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Indah
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia sejak paruh kedua tahun 1997 dilanda krisis ekonomi yang diawali dengan apresiasi nilai dollar yang diikuti dengan kebijakan uang ketat yang dijalankan Pemerintah. Kondisi dan kebijakan Pemerintah ini , secara umum telah memukul hampir seluruh sektor bisnis.


Sektor properti adalah salah satu sektor yang mengalami tekanan paling berat. ini terjadi karena perkembangan sektor properti sangat tergantung pada pasang surutnya perekonomian makro Suatu negara . Bila ekonomi makro sedang baik maka bisnis properti akan memberikan keuntungan yang besar, sebaliknya bila kondisi ekonomi makro sedang surut maka sektor inilah yang terkena dampak paling berat.


Sebelum terjadinya krisis ekonomi, para pengembang melakukan investasi besar- besaran di bisnis ini dengan menggunakan sumber dana pinjaman dalam jangka pendek baik dalam nominal rupiah maupun dalam dollar AS.


Pada saat dollar AS terapresiasi, besarnya dana pinjaman luar negeri dalam dollar AS memberikan tekanan yang sangat berat pada perusahaan, kondisi ini makin diperburuk dengan melemahnya kinerja pasar properti dan macetnya kredit-kredit properti. Dampak hal ini adalah para investor di pasar modal sangat hati-hati untuk mengambil keputusan membeli saham properti. Akibatnya harga saham properti anjiok sangat rendah. Selain itu kebijakan pengetatan likuiditas telah mengakibatkan kenaikan suku bunga dan mengharuskan sektor perbankan untuk sangat selektif dalam pengucuran kredit.


Terjadinya kenaikan suku bunga mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini karena secara umum pembelian produk properti dilakukan dengan menggunakan kredit pemilikan rumah (KPR). Kondisi ini penjualan produk propeti menurun tajam hingga para pengembang mengalam kesulitan untuk mempertahankan arus kas dan likuiditasnya.


Dalam kondisi ketidakpastian makro ekonomi saat ¡ni tampak bahwa perusahaan perusahaan dalam industri inì mengalami kondisi financial distress. Hal ini menyebabkan kinerjanya merosot Sampai titik terendah yang untuk Pemulihannya dibutuhkan waktu. Dengan kondisi keuangan perusahaan yang kian memburuk mengharuskan manajemen perusahaan terus mempertahankan diri dari kondisi financial distres. yang mengarah kepada ancaman kebangkrutan.


Memprediksi terjadinya kebangkrutan menggunakan indikator finansial, dilakukan dengan menghitung besarnya Z Score (skala kebangkrutan) yang merupakan indikator terjadinya kebangkrutan perusahaan. Besarnya angka Z tergantung pada kinerja perusahaan yang dinyatakan dalam rasio keuangan yaitu quick ratio, DER, ROI dan TATO.


Dari hasil analisa kondisi keuangan perusahaan (neraca peniode tahun 1997) menunjukkan bahwa 50% perusahaan emiten properti memiliki angka Z > 1. Perusahaan yang memiliki nilai Z besar dapat diinterpretasikan sebagai perusahaan yang mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk terjadinya kebangkrutan.


Mengenali tanda-tanda kebangkrutan merupakan satu upaya yang dapat dilakukan pihak manajemen perusahaan untuk memperbaiki operasi perusahaan pada pos penjualan, biaya, laba maupun likuiditas.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar A. Kowara
Abstrak :
Investasi dibidang Properti di Jakarta dan sekitarnya telah menjadi suatu investasi yang menguntungkan bagi kalangan menengah. Kenaikan harga-harga properti pertahun relatif sangat baik. Booming permintaan akan properti yang terjadi pada tahun 1990 misalnya telah menaikkan harga-harga properti secara rata-rata lebih dari 50%, bahkan untuk bebarapa properti di beberapa lokasi. kenaikan pada tahun tersebut mencapai 100's. Investasi dibidang properti, walaupun memberikan return yang baik, mempunyai risiko relatif tinggi pula. Properti adalah merupakan aset yang tak bergerak, tidak mudah dilikuidasi dan mempunyaì faktor-faktor sosial dan budaya. Karya tulis ini mengevaluasi return yang diperoleh dan investasi di sektor properti dan memperbandingkannya dengan investasi dalam deposito perbankan. Untung-rugi dan risiko-risiko kedua jenis investasi tersebut juga dibahas dalam buku ini sebagai tambahan dan teori-teori investasi dan perbankan. Buku ini juga memberikan perhitungan bila investasi dilakukan dengan modal yang didanai oleh pihak perbankan. Sampel yang diambil dalam perhitungan adalah properti dan perbankan di Jakarta dan sekitarnya. Dan hasil perhitungan ternyata investasi ini juga memberikan hasil relatif sangat baik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiarto Broto Salim Purwito
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan meningkatnya pembangunan di Indonesia, Industri Jasa Konstruksi telab tumbuh dan erkembang dengan pesat.

Pengertian Industri Jasa Konstruksi di Indonesia terdiri dari beberapa bidang kegiatan, antara lain :

- Konsultan, meliputi bidang studi kelayakan, survei kuantitas, desain struktur, gambar pelaksanaan, spesifíkasi teknis, dokumen kontrak, administrasi & pelaporan.

- Kontraktor, mencakup bidang pelaksanaan sesuai perencaflaan yang memenuhi persyaratan teknis, bíaya dan jadwal waktu yang ditetapkan.

- Manajemen Konstruksi (MK), merupakan kegiatan modifikasi dan kontraktor yang diambil alih oleh konsultan manajemen konstruksi yang mengkoordinasi kegiatan konstruksi mulai tahap awal sampai dengan tahap akhir.

MK dapat menjalankan sistim ?fast track ? dimana terdapat beberapa kontraktor atau sub - kontraktor yang disesuaikan dengan spesialisasinya masing-masing.

Menyadari adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Bisnis Properti merupakan salah satu bidang usaha yang berkembang pesat. Bisnis ini sangat erat hubungannya dengan industri jasa konstruksi.

Untuk memperoleh keuntungan yang ditarget, pengusaha Ptoperti harus meningkatkan efektivttas dan efisiensi pada setiat tahapan didalam proses konstruksi yang ada.

Dalam hal ini maka diperlukan suatu manajemen konstruksi agar dapat mencapai persyaratan mengenai aspek biaya , waktu dan kualitas sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. Penyím pangan dan salah satu aspek tersebut akan memberikan dam pak negatif pada bisnis properti, dan harus dapat dieliminasi oleh manajemen konstruksj yang dijalankan secara profesional.

Penekanan dalam penulisan karya akhir ini adalah membahas dan menganalisa pentingnya tahapan pelaksanaan didalam manajemen konstruksi sehubungan dengan bisrijs properti yaitu mulai dan tahap studi kelayakan, perencanaan dan pengendaijan, pengadaan, pelaksanaan dan faktor-faktor penunjang didalam manajemen konstruksi.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelya Ambarsari
Abstrak :
Peranan Pasar Modal mulai menurun bersamaan dengan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Modal. Berkurangnya kepercayaan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi pemegang sahamnya sesuai dengan ketentuan Bapepam. Dan apakah para akuntan publik sebagai penentu layak atau tidaknya informasi dai am laporan keuangan emiten telah melaksanakan tanggung jawabnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengamati, yang diharapkan dapat memberikan bukti mengenai tingkat kepatuhan emiten/calon emiten terhadap keten tuan Bapepam. Sekaligus menilai sampai sejauh mana pemahaman, ketelitian dan kepatuhan akuntan publik terhadap ketentuan dan prinsip akuntansi yang ada.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This paper is an attempt to explore the features of Indonesia’s post-New Order regime in terms of the reorganization of the spatial, economic, and socio-political order in the Jabodetabek region. Although buoyant property investments in the last seven to eight years significantly changed the skyline of the metropolis, this paper reveals that the basic pattern did not alter after the regime change, with major developers taking control of vast areas of suburban land and creating an oligopolistic order. This paper argues that this continuity was due greatly to the developers’ ability to organize and protect their collective interests through business associations and strong ties with political parties and the administration. The paper concludes that the emerging new regime comprises privatized urban governance in satellite cities, a dual government arrangement, and widening socio-spatial cleavages. So far, the tension inherent in this arrangement has been contained by measures such as the privatization of security and the political mobilization of Islam.
SEA 4:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Silowanto
Abstrak :
Dalam tahun 1992,pertumbuhan ekonomi di Indonesia nampak mengalami penurunan. Diperkirakan pertumbuhan mencapai 5,8 %, lebih rendah dari tahun 1991 yang dapat mencapai 6,6 %. Diharapkan pada tahun 1993, akan terjadi kenaikan dan dapat mencapai 6 %. Keadaan ekonomi yang kurang baik ini sangat berpengaruh pada kondisi usaha penyediaan ruang perkantoran di Indonesia. Kelangkaan dana murah serta kurangnya permintaan akibat kelesuan ekonomi menj adi faktor utama penyebab berkurangnya permintaan. Proses investasi usaha properti adalah rencana investasi secara keseluruhan dari keputusan yang dibuat oleh investor untuk mencapai tujuannya. Proses ini meliputi analisa keuntungan yang diharapkan diperoleh dimasa yang akan datang dan memaksimalkan kekayaan investor. Dalam tahun 1993 uasaha penyediaan ruang perkantoran mengalami kelebihan pasok. Disisi lain, kebijakan pemerintah yang melarang warga negara asing untuk memiliki apartemen, mengakibatkan pangsa pasar usaha apartemen sangat terbatas. Hal ini dapat dimaklumi karena sampai saat ini penghuni apartemen masih didominasi oleh orang asing. Berlakunya Undang Undang Rumah Susun yang memungkinkan seseorang a tau badan hukum memiliki satu satuan unit ruang perkantoran atau apartemen, membuka peluang baru bagi usaha properti di Indonesia. Kebijaksanaan tersebut dapat memberikan kesempatan pacta developer untuk menjual ruang perkantoran atau aprtemen dengan strata title. Keputusan mempertahankan ruang perkantoran dan apartemen yang kemudian disewakan merupakan keputusan investasi jangka panjang yang memerlukan pinjaman dana jangka panjang yang cukup dan relatif murah. Dalam kondisi pasaran sewa ruang perkantoran dan apartemen yang sedang lesu, al ternatif mempertahankan. gedung atau hanya menyewakan saja bukan merupakan investasi yang menarik. Menjual strata title merupakan keputusan jangka pendek yang menghasilkan net profit. Alternatif penjualan strata title sangat cocok untuk kondisi sewa ruang yang sedang lesu serta pacta saat sumber dana yang langka dan mahal. Pemilihan alternatif keputusan penjualan strata title sangat tergantung pada tujuan investasi. Kalau ingin investasi jangka panjang, lebih baik diseHakan dulu dan mernperoleh capital gain yang setiap saat dapat diperoleh rnelalui penjualan saham pada tingkat return yang optimal. Tetapi apabila yang dipilih adalah investasi jangka pendek, maka alternatif penjualan strata title akan sangat menguntungkan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library