Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harapan Rachman
"Teori keuangan belum mencapai kata sepakat mengenai hubungan antara utang dan sewa. Satu argumen mengatakan hubungannya adalah substitusi (bila sewa bertambah, maka utang harus berkurang dan sebaliknya). Argumen lain mengatakan hubungannya adalah komplemen (penambahan sewa diikuti dengan penambahan utang). Tesis ini meneliti hubungan antara keduanya dengan menggabungkan Schallheim (2013) untuk penggunaan transaksi sale and leaseback (SLB) sebagai proksi tingkat sewa serta Yan (2006) untuk pemodelan menggunakan persamaan multivariat. Penelitian ini menemukan hubungan substitusi yang robust. Faktor eksogenos EBITD, marginal tax rate (MTR), suku bunga acuan, dan pertumbuhan ekonomi signifikan menjelaskan dinamika utang dan/atau SLB pada sampel tertentu. Semakin tinggi MTR, maka tingkat substitusi semakin tinggi, yang mengindikasikan cost of debt yang lebih besar untuk setiap penambahan sewa ekstra.

Financial theory has not reached an agreement on the relationship between debt and lease. One argument says the relationship is a substitution (if lease increase, the debt must be reduced and vice versa). Another argument says the relationship is complementary (additional lease is followed by the addition of debt). This research examines relationship between the two by combining Schallheim (2013) for the use of sale and leaseback transactions (SLB) as a proxy for the level of lease and Yan (2006) multivariate equation modelling. This study found a robust relationship of substitution. Exogenous factors EBITD, marginal tax rate (MTR), policy interest rate, and economic growth significantly explain the dynamics of debt and/or SLB at some sample. The higher the MTR, the higher the substitution rate, which indicates the cost of debt are greater for an additional extra rent."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adira Meria
"Tujuan utama penulisan skripsi ini adalah untuk memperkenalkan pembiayaan Sale and Leaseback sebagai salah satu alternatif dalam menyusun strategi pembiayaan investasi baru pada perusahaan properti. Untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas pembiayaan tersebut dibandingkan pembiayaan konvensional dengan hutang dan ekuitas, maka penulis menggunakan analisa secara kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif mengukur secara finansial melalui perbandingan biaya sumber dana, dengan metode IRR untuk menghitung biaya sumber dana sale and leaseback dan WACC untuk menghitung biaya sumber dana hutang dan ekuitas. Sedangkan analisa kualitatif meninjau pada faktor-faktor kualitatif yang mempengaruhi pemilihan alternatif pembiayaan. Hasil perhitungan dalam skripsi ini menyatakan bahwa biaya sumber dana sale and leaseback lebih mahal dibandingkan dengan biaya sumber dana hutang dan ekuitas dengan kriteria biaya sumber dana ekuitas berdasarkan rata-rata ROE, DPS & growth dan proyeksi IRR proyek investasi barn. Namun lebih murah apabila menggunakan kriteria biaya sumber dana ekuitas berdasarkan IRR industri properti Jakarta. Apabila hanya pertimbangan finansial saja yang digunakan dalam menentukan pembiayaan investasi, maka alternatif pembiayaan hutang dan ekuitas lebih baik digunakan sehubungan dengan kasus pada skripsi ini karena lebih murah. Analisa kualitatif memberikan penjelasan bahwa ada beberapa hal yang menjadi keunggulan pembiayaan sale and leaseback. Salah satu manfaatnya yaitu perusahaan dapat memanfaatkan aset properti yang dimilikinya untuk memperoleh modal kerja yang dapat digunakan untuk investasi pada bisnis properti yang baru. Secara singkat, skripsi ini memberi kesimpulan bahwa dalam memilih pola pembiayaan investasi barn, perusahaan perlu mempertimbangkan banyak hal. Tidak saja secara kuantitatif melainkan juga secara kualitatif, terutama jika hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar. Sehingga alternatif yang dipilih dapat digunakan secara efektif dan memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Pembiayaan sale and leaseback secara ratarata lebih mahal dibanding pembiayaan hutang dan ekuitas, namun memberikan keuntungan kualitatif dengan tersedianya modal kerja bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rika Sahara
"ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa efek arus kas pada penyediaan aset tetap telekomunikasi berupa menara telekomunikasi dengan transaksi sale and leaseback dibandingkan dengan pengelolaan sendiri. Penelitian dilakukan di PT Indosat Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa kuantitatif dengan menggunakan teori sewa guna usaha dan capital budgeting. Dengan asumsi-asumsi serta data yang dipergunakan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penyediaan menara telekomunikasi melalui transaksi sale and leaseback memberikan arus kas yang lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan sendiri menara telekomunikasi.

ABSTRACT
The focus of this study is to analyze cash flow effects on provision telecommunication towers fixed asset. Sale and leaseback transaction compared with the management of its own. Research conducted in PT Indosat Tbk. Method of research is quantitative analysis with applying theory of leasing and capital budgeting. With all of the assumptions and data, this study concluded that provision of telecommunication towers through sale and leaseback provide a better cash flow compared with the management of its own telecommunication towers."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Rasita Dewi
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keputusan Majelis Hakim dalam menyelesaikan dua putusan banding dengan satu pokok sengketa yaitu sale and lease back transaction. Didalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan kajian yang dilakukan oleh Majelis Hakim dalam memutuskan sengketa tersebut. Pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan kualitatif-deskriptif dengan menganalisis 2 kasus banding antara tahun 2008 dan 2009. Setelah melakukan analisis terhadap dua kasus dalam putusan banding tersebut, penulis menemukan bahwa terdapat beberapa factor penyebab perbedaan putusan Majelis Hakim dalam menyelesaikan banding, yaitu dengan kurang nya bukti yang konkrit dari pemohon banding didalam proses penyelidikan dalam pengadilan pajak, kemudian terdapat juga kesalahan yang dilakukan pemohon banding dimana tidak sesuai dengan peraturan UU pengadilan pajak, namun, terdapat pula kesalahan oleh DGT sebagai terbanding yaitu tidak mengutip secara lengkap penjelasan yang telah di atur oleh Undang-undang. Keputusan yang diambil oleh Majelis hakim dalam menangani kasus PT. XYZ yaitu menerima putusan banding dikarenakan bukti yang dilampirkan oleh perusahaan ini konkrit dan dapat di pertahankan, sedangkan dalam kasus PT.ABC Majelis Hakim menolak permohonan banding dikarenakan, bukti yang di berikan didalam persidangan tidak bersifat konkrit dan terbukti melanggar ketentuan yang telah diatur oleh peraturan per Undang-Undangan pengadilan pajak. Adanya dua putusan pengadilan pajak yang berbeda walaupun kasus yang diadili memiliki kesamaan transaksi memberikan peringatan kepada regulator agar membentuk suatu peraturan yang jelas terkait transaksi leasing khususnya transaksi sale and lease back.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine how the Assembly in resolving two appeals in tax dispute with one primary case that is sale and leaseback transaction, as it parts of finance lease this cases happened in Indonesia tax court. In this study, the authors describe a study conducted by Assembly opinion to solve these disputes. Study approach is descriptive qualitative, which analyze 2 appeal cases between 2008 and 2009. After made an analysis, the author found there are some factors that related to assembly decision in solve these cases. Such as, lack of supporting evidences and documents during research process in tax court, there is a mistake that done by appellant which is not accordance with tax regulations, nevertheless it is found a mistake made by appellee DGT which is not similar as stated in tax law. Assembly decision for PT. XYZ is accept the appeal, because it has strong evidences while in the court, however for PT. ABC it is rejected because lack of evidences and the mistake is similar with the tax regulation. The existence of two different Tax Court Decisions that is claimed has similarities case Transaction. it gives warning addressed to the regulators in order to establish a clear Ruling Subscribe for Leasing transactions, especially transactions sale and leaseback that occur in Indonesia. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khalifa Akbar
"Makalah ini membahas tentang analisis proposal Sale-and-Leaseback yang diajukan oleh East Finance Ltd. terhadap tanah dan bangunan milik TZN Ltd. dengan tujuan untuk membiayai ekspansi bisnis TZN Ltd. Fokus analisis terletak pada pengklasifikasian sewa tanah dan bangunan sesuai dengan Australian Accounting Standards, menganalisa efek dari pengklasifikasian tersebut terhadap syarat kontrak hutang jangka panjang TZN Ltd. dengan salah satu kreditor utama, dan menentukan kemungkinan TZN Ltd. untuk berekspansi tanpa melanggar syarat hutang jangka panjang yang dapat berpotensi loan default. Berdasarkan hasil analisis, sesuai dengan Australian Accounting Standards AASB 117 tentang sewa, elemen tanah dan bangunan yang disewa diklasifikasikan secara terpisah dimana dalam kasus ini elemen tanah diklasifikasikan sebagai operating lease dan elemen bangunan diklasifikasikan sebagai finance lease. Pengklasifikasian tersebut mempengaruhi posisi neraca keuangan TZN Ltd. yang berefek pada pelanggaran syarat maksimum debt-to-asset ratio dalam kontrak hutang jangka panjang. Maka, proposal Sale-and-Leaseback yang diajukan oleh East Finance Ltd. tidak bisa diterima dan rencana pembiayaan lain harus dirancang untuk ekspansi bisnis TZN Ltd.

This paper analyzes the Sale and Leaseback proposal offered by East Finance Ltd. to sale and lease back the land and building of TNZ Ltd. as a means of funding an expansion opportunity of TNZ Ltd. The focus of the analysis is to determine the classification of the lease of land and building in accordance with Australian Accounting Standards, to analyze the effect of the classification to the conditions specified in the loan contracts with its major lender, and to determine the possibility of the expansion opportunity without breaching the loan conditions in which triggers loan default. Based on the result of the analysis, in accordance with Australian Accounting Standards AASB 117 Leases, the land and building elements must be classified separately. In this case, the land element is classified as operating lease and the building element is classified as finance lease. These classifications affect the debt and asset position in TNZ Ltd. balance sheet in which leads to a breach of the maximum debt to asset ratio as the condition of the loan contracts. Therefore, the Sale and Leaseback proposal offered by East Finance Ltd. must be rejected and a new financing plan must be considered to achieve the expansion opportunity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library