Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boulder: Westview Press, 1986
327.174 TEC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Subakti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Ho Il
"Penjualan senjata melalui sistem offset merupakan salah satu mekanisme yang banyak digunakan oleh beberapa negara dalam era kontemporer. Bahkan Praktik offset dalam praktik perdagangan senjata internasional saat ini telah menjadi hal yang lumrah diantara negara untuk meningkatkan perekonomianya. Oleh karena itu nilai offset semakin berkembang dan menjadi persyaratan banyak negara dalam proses pengadaan senjata.Terlebih offset turut mempromosikan, transfer teknologi, infrastruktur pertahanan dam peluang komersial. Offset dapat menciptakan politik yang kuat dengan memberikan mengembalikan aliran transaksi ke luar negeri untuk kepentingan memajukan ekonomi domestik. Tetapi kurang transparanya offset menjadi tantangan bagi negara-negara demokratis, khususnya apabila media menyoroti masalah akuntabilitas penggunaan dana publik dalam pengadaan senjata. Dengan demikian, Perdagangan senjata dunia telah memasuki era interdependensi dimana sistem internasional mulai terdesentralisasi.

Arms Trade by offset system is one of a mechanism which intensively used by several countries in the contemporary era. This is became a common practice among more advanced economies. Therefore, the value of offset agreements as a percentage of the contract value has been increasing. Offsets can make good political sense by redirecting what would otherwise belarge international outflows back into the domestic economy. In so doing, they may also promote technology transfer, supplement defenceinfrastructure or provide commercial opportunity. But intransparacy beyond offsets would became a challenge for democratic countries, especially when media focus on public spending accountability in arms trade. Thus, the increase of offsets sysytem show that world entering the era of interdependence when international system has been desentralized."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defantra Ramadhan
"Penggunaan persenjataan sebagai alat kekerasan telah memengaruhi kondisi politik global di dunia, khususnya bila persenjataan tersebut ditransfer kepada pihak-pihak yang terbilang bermasalah. Transfer persenjataan itu pun sering disebut-sebut sebagai penyebab dari konflik-konflik yang terjadi di seluruh dunia. Untuk itu, peran transfer persenjataan ini perlu dilihat secara akademik, terutama dengan keterkaitannnya terhadap konflik-konflik global. Berdasarkan hal tersebut penulis telah mengumpulkan sebanyak 40 literatur terkait, yang mencoba memberikan kontribusinya masing-masing pada bahasan transfer persenjataan secara umum, dan pada konflik global – antarnegara dan intranegara – secara khusus. Metode yang penulis gunakan adalah Metode Taksonomi, sebagai metode yang dapat menggambarkan pengelompokan tema-tema umum yang muncul secara komprehensif. Penulis membagi literatur-literatur tersebut kedalam empat taksonomi besar, yaitu: (1) perkembagan tren dan pola historis dalam transfer persenjataan; (2) sistem persenjataan sebagai objek pengaruh konflik dalam transfer persenjataan; (3) transfer senjata konvensional dan konflik antarnegara; dan (4) transfer senjata konvensional dan konflik intranegara. Tinjauan pustaka ini berupaya untuk menyingkap konsensus, perdebatan, dan kesenjangan penelitian yang muncul dalam penelitian pada topik transfer senjata konvensional dan konflik ini. Tinjauan pustaka ini juga menunjukkan sejumlah hal yang muncul pada penelitian topik ini, yakni pada tren waktu penulisannya, fokus wilayah penelitian konflik yang diteliti, asal penulisnya, metodologi yang digunakan, dan asal data yang digunakan dalam penelitian konflik global antarnegara dan intranegara ini. Penulis menemukan bahwa topik transfer senjata secara umum kurang memiliki kontribusi akademik yang komprehensif, khususnya bila bahasannya terkait dengan persenjataan yang sifatnya konvensional utama dan hubungannya dengan konflik. Penulis menemukan sejumlah hal seperti, masalah epistemologis yang ada terkait relasi tersebut, aspek hirarki yang memengaruhi transfer senjata global, faktor-faktor penting yang memengaruhi seputar topik ini, dan dampak umum yang disebabkan oleh transfer senjata ini pada konflik. Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan, baik sifatnya akademik maupun empiris – di dunia dan Indonesia, pada praktik perdagangan senjata secara umum di dunia, berdasarkan kesenjangan-kesenjangan penelitian yang telah muncul.

The use of weapons as a tool of violence has influenced global political conditions in the world, especially when these weapons are transferred to parties who are considered problematic. The transfer of arms is often cited as the cause of conflicts around the world. For this reason, the role of weapons transfer needs to be seen academically, especially with its relevance to global conflicts. Based on this, the author has collected as many as 40 related literatures, each of which tries to contribute to the discussion of arms transfer in general, and to global conflicts – between states and intra-states – in particular. The method that the author uses is the Taxonomy Method, as a method that can describe the grouping of general themes that appear, comprehensively. The author divides the literature into four major taxonomies, namely: (1) the development of historical trends and patterns in the transfer of weapons; (2) weapons systems as objects of conflict influence in the transfer of weapons; (3) transfer of conventional weapons and interstate conflicts; and (4) transfer of conventional arms and intra-state conflicts. This literature review seeks to uncover the emerging consensus, debate, and research gaps in research on this topic of conventional arms transfer and conflict. This literature review also shows several things that have emerged in the research on this topic, namely the trend in the time of writing, the focus of the conflict research area being studied, the origin of the author, the methodology used, and the origin of the data used in this international and intra-state global conflict research. The author finds that the topic of arms transfer in general lacks a comprehensive academic contribution, especially when the discussion is related to major conventional weapons and their relationship to conflict. The author finds several things such as, the existing epistemological problems related to the relationship, the hierarchical aspects that affect global arms transfers, the important influencing factors surrounding this topic, and the general impact caused by these arms transfers on conflict. The author also provides several recommendations that can be made, both academic and empirical in nature – in the world and in Indonesia, on the practice of arms trade in general in the world, based on research gaps that have emerged."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder : Westview Press, 1986
327.174 VIO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan
"Globalisasi telah mendorong perhatian terhadap transfer senjata internasional sebagai salah satu isu krusial dalam hubungan internasional, mencakup aspek keamanan global, politik, dan ekonomi. Transfer senjata memainkan peran signifikan dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga membawa risiko besar terhadap stabilitas internasional, hak asasi manusia, dan keamanan manusia. Kode etik internasional, seperti Arms Trade Treaty (ATT) dan Kode Etik Uni Eropa, menjadi landasan penting dalam mengatur perdagangan senjata. Namun, efektivitasnya masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kode etik dalam mengatur transfer senjata internasional, dengan fokus pada regulasi, implementasi, dan tantangan pelaksanaannya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis literatur dan dokumen resmi, studi ini mengidentifikasi hambatan-hambatan utama, seperti kurangnya transparansi, dominasi kepentingan politik-ekonomi negara besar, dan lemahnya mekanisme penegakan hukum. Studi kasus pada ekspor senjata dari Inggris dan Kanada ke Arab Saudi menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap kode etik sering kali terganggu oleh kepentingan nasional. Selain itu, perdagangan senjata ilegal dan pasar gelap menjadi tantangan besar dalam upaya pengawasan dan pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi mendalam diperlukan untuk meningkatkan tata kelola transfer senjata internasional. Penguatan mekanisme pelaporan, peningkatan transparansi, dan kolaborasi internasional yang lebih kuat menjadi rekomendasi utama agar kode etik dapat diterapkan secara efektif. Studi ini tidak hanya memperluas wawasan dalam literatur hubungan internasional, tetapi juga memberikan kontribusi konkret terhadap pengembangan kebijakan global yang lebih bertanggung jawab dan adil dalam transfer senjata.

Globalization has drawn attention to international arms transfer as one of the critical issues in international relations, encompassing aspects of global security, politics, and economics. Arms transfer plays a significant role in safeguarding state sovereignty but also poses substantial risks to international stability, human rights, and human security. International codes of conduct, such as the Arms Trade Treaty (ATT) and the European Union Code of Conduct, serve as essential frameworks for regulating arms trade. However, their effectiveness remains a subject of debate. This study aims to evaluate the effectiveness of codes of conduct in regulating international arms transfers, focusing on their regulations, implementation, and the challenges involved. Using a qualitative approach through literature analysis and official documents, this study identifies key obstacles, such as a lack of transparency, the dominance of major powers’ political-economic interests, and weak enforcement mechanisms. Case studies on arms exports from the UK and Canada to Saudi Arabia reveal that adherence to codes of conduct is often undermined by national interests. Furthermore, illegal arms trade and black markets pose significant challenges to global monitoring and control efforts. The study’s findings highlight the need for profound reforms to improve governance in international arms transfers. Strengthening reporting mechanisms, enhancing transparency, and fostering stronger international collaboration are the primary recommendations to ensure that codes of conduct are effectively implemented. This study not only expands insights into international relations literature but also provides concrete contributions to the development of a more accountable and equitable global arms transfer policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Uswatul Hasanah
"Tesis ini menjelaskan mengenai pengaruh transfer senjata di negara-negara Asia Pasifik terhadap Indonesia. Mekanisme apa yang dilakukan untuk bisa memasuki rantai perdagangan senjata oleh negara-negara ini. Cakupan pembahasan dalam penelitian ini meliputi faktor apa yang melatar belakangi Indonesia dalam melakukan transfer senjata untuk membangkitkan industri pertahanannya menuju kemandirian dalam memproduksi persenjataan sendiri (autarky). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami latarbelakang Indonesia melakukan memproduksi senjata sendiri, serta untuk mengetahui dan memahami keuntungan apa saja yang diperoleh Indonesia dalam melakukan transfer senjata.

This thesis describes the effect of arms transfers in the countries of Asia Pasific of Indonesia. What the mechanism for entry into the trade chain weapons by these countries. The scope of discussion in this study what factors include the background of Indonesia in transferring weapons to raise its defense industry toward self-sufficiency in producing the weapons themselves (autarky). The aim of this research is to know and understand the background of Indonesia to produce their own weapons, and to know and understand what the benefits obtained by Indonesia in the transfer of weapons."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Perkovich, George
London: Routledge, 2008
327.174 7 PER a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bechhoefer, Bernhard G.
Washington, D.C: Brookings Institution, 1961
327.174 BEC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>