Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Aziz Muslim
"Fokus tesis ini adalah mengkaji relevansi pemikiran Imamanuel Wallerstein tentang kapitalisme dalam Teori Sistem Dunia, dengan fenomena kebangkitan politik identitas, partai agama dan negara dalam kapitalisme semi pheripheri Indonesia pasta rezim otoriter. Konsep pemikiran Wallersetein merupakan bagian dari teori-teori ketergantungan dalam melihat relasi negara dunia ketiga terhadap negara maju. Gagasan besar dalam pemikiran ini bahwa sebuah negara tidak bisa melepaskan dari interaksi global. Dinamika global akan mempengaruhi dinamika lokali. Sejauhmana negara pinggiran (dinamika lokal) bisa merespon secara lebih cerdas terhadap dinamika global dan menggunakannya untuk menaikkan statusnya menjadi negara semi pinggiran. Kesalahan dalam merespon dinamika global, hanya akan menyebabkan negara pinggiran terjebak dalam jurang keterbelakangan dan kemiskinan.
Studi kasus yang dirnunculkan adalah fenomena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) dalam kasus Blok Cepu. Dipilihnya PKS dan PDS diharapkan bisa menjadi representasi dua identitas politik yang berbeda. Selain itu kedua partai tersebut memiliki relasi politik kekuasaan tidak sama. PKS berada dalam lingkup lingkar kekuasaan atau partai pendukung pemerintahan (inner cycle). Sedangkan PDS adalah partai yang diluar kekuasaan (outsider)- Aspek kapitalisme tidak semata-mata dilihat sebagai konteks sosial kemunculan kasus tersebut, tapi juga menjadi isi (conten) dalam menganalisa dari tesis ini. Sedangkan kasus Blok Cepu merupakan arena terjadinya kontestasi antara negara yang lebih mewakili kepentingan multinational corporal (Exxon Mobile Oil Indonesia l EMOI) dengan kapitalisme lokal (Pertamina) yang disuarakan oleh keiompok partai agama.
Hasil temuan tesis saya ini menunjukkan bahwa politik identitas, yang salah satunya direpresentasikan melalui kebangkitan partai agama, baik diluar maupun didalam struktur kekuasaan negara, terjebak kepada sikap ambivalensi dalam berhadapan dengan kekuatan kapitalisme. Bagi partai yang masuk dalam lingkar kekuasaan (PKS), yang terjadi adalah kooptasi kekuatan kapitalisme melalui negara terhadap kekuatan partai agama. Demikian juga dengan partai yang diluar kekuasaan (PDS). Semuanya terjebak dalam kooptasi dan pragmatisme kekuasaan.
Data primer, data sekunder dan telah kepustakaan yang dilakukan mengarahkan pada pendapat bahwa hubungan di antara gejala perkembangan partai agama, bagaimana respon negara terhadap konteks global, sehingga memuncullkan kapitalisme, tidaklah sesederhana seperti yang dikemukakan dalam pemikiran Immanuel Wallerstein dengan Sistem Dunia. Menurut saya, hubungan diantara berbagai gejala tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) Kapitalisme Indonesia memiliki karakteristik tersendiri, berbeda dengan kapitalisme Eropa. Ada faktor-faktor lokal (primordialisme, kultur feodalis dan psikologi bekas negara terjajah) dalam mempengaruhi dinamika kapitalisme. (2) konteks global bukanlah faktor tunggal yang menentukan dinamika kapitalisme negara-negara pinggiran. Dia hanyalah satu dari berbagai faktor lain yang mempengaruhi dinamika kapitalisme. (3) pola relasi agama dan negara, agama dan kapitalisme dan negara dan kapitalisme sangat mempengaruhi bentuk dan dinamika kapitalisme negara pinggiran.
Penelitian saya membuktikan bahwa hanya ada dua model capitalisme yang muncul di Indonesia; kapitalisme negara (state led capitalism) dan kapitalisme pasar (market friendly capitalism). Kapitalisme negara muncul karena pengaruh kultur feodalis dan faktor eksternal berupa penetrasi kekuatan kapitalisme global. Kapitalisme negara berbentuk patron clien dengan aktor tunggalnya rezim yang berkuasa. Dalam orde lama, aktor tunggalnya Soekarno, Orde Baru aktor tunggalnya Soeharto. Keduanya sama-sama tidak bisa memunculkan kelas kapitalis domestik yang tangguh. Penyebabnya karena kapitalisme Indonesia masih bersifat rent seeking dimana negara menjadikan kelas kapitalis tidak untuk tujuan social welfare, tetapi sebagai bagian yang menopang struktur kekuasaan. Sehingga jatuh bangunnya kelas kapitalis ini sangat tergantung dengan dinamika kekuasaan negara.
Persoalan identitas dengan background etnisitas, agama, suku dan ikatan primordial lainnya, atas nama stabilitas dan pembangunan, yang selama ini diharamkan oleh rezirn orde baru, kembali muncul setelah terjadinya liberalisme politik. Persepsi bahwa partai agama yang sekarang, merupakan kontinuitas dari partai agama sebelumnya, Dan kapitalisme sekarang juga sebuah kontinuitas dari kapitalisme sebelumnya, merupakan sebuah pernyataan (statemen) bukan kenyataan (reality). Karena partai agama dan kapitalisme dalam dinamika historis Indonesia memiliki ciri dan karakteristik tersendiri.
Partai Agama juga merupakan bagian dari politisasi identitas dalam negara semipheripheri ketika berhadapan dengan kapitalisme. Sehingga partai agama belum bisa menjadi basis perjuangan politik yang twat. Karena a mudah dipermainkan dan direduksi oleh kepentingan-kepentingan kapitalis. Inilah sebuah refashioning partai agama pasca rezim otoriter. Refashioning adalah terjadinya komestifikasi partai agama sebagai strategi survival. Caranya dengan mengkomodifikasikan identitas agama dengan bentuk, model dan strategi yang baru. Adapun tujuan, visi dan misinya tetaplah sama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriantoni Kahar
"MQ Corporation is one of phenomenal business institutions led by a prominent Muslim preacher KH Abdullah Gymnastiar, familiarly called Aa Gym. However, many have neglected the existence of MQ Corporation as an outstanding business institution and paid more attention on Aa Gym's religious preaching. There is no specific academic research on the phenomenon of MQ Corporation in sociological perspective.
This thesis, therefore, constitutes an attempt to highlight MQ Corporation into the analysis of symbolic capital, a theoretical framework developed by French sociologist, Pierre Bourdieu. Throughout this theory, the research assumes that development of MQ Corporation is high-correlated with symbolic capital, namely mass recognition. At first, this wide mass recognition obtained by Aa Gym as the central figure and it afterward affects on his business units.
Additionally, this research attempts to explore how that symbolic capital obtained, how it benefits the owner, and how it maintained. This research furthermore predicts the future of MQ Corporation in case the deflation of symbolic capital as regards the rise and fall of Aa Gym's popularity whose personal brand is much greater than MQ corporation's
corporate brand.
This research concludes that development of MQ Corporation is very much correlated with the symbolic capital of Aa Gym. Therefore, the development of MQ Corporation correlated highly with the maintenance of symbolic capital as well as the invention of qualified products as any other commercial activity.
This research finds that deterioration of Aa Gym's popularity would influence MC business units. Those units which depends much on the figure of Aa Gyim would be hard to develop whenever his popularity declines. While those which do not depend on his figure and able to invent their products well and innovatively would continue to exist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The advent of Islamic economic institution is to provide the alternative way in the context of welfare and economy. This article proposes the basic imperatives of an Islamic way of life to map out the obligations, strategies and functions of a state in Islam in fulfilling its commitment to the welfare and material well - being of human beings as part of an integrated approach to life...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini dengan jelas memperlihatkan bahwa racun merkantilisme di Peru masih sangat mengakar di luar pengakuan formal bahwa Peru sudah memasuki abad kapitalisme. Hal itu dapat dilihat pada intervensi negara yang sangat eksesif, tetapi sayangnya salah arah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Varga, Eugen, 1879-1964
Moscow: Foreign Languages Publishing House, 1961
330.12 VAR t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moscow: Foreign Languages Publishing House, 1964
320.01 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soto, Hernando de
[Place of publication not identified]: Qalam, 2006
330.12 SOT mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Basic Books, 1971
330.122 CAP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heilbroner, Robert L.
Jakarta: LP3ES, 1991
330.122 HEI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Redwood, John
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1990
330.122 RED k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>