Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulie Erdawati
"ABSTRAK
Perekonomian dunia memasuki babak baru saat mata uang bersatu Uni Eropa
(UE), yaitu Euro, diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1999 lalu. Sejak tanggal tersebut
hingga tahun 2001, Euro mulai diperdagangkan secara terbatas (dalam bentuk elektrik,
belum ada bentuk fisiknya seperti uang kertas dan uang logam) dalam transaksi
perbankan, pasar uang dan valuta asing antarnegara UE dan juga antarkawasan LTE
dengan negara lain di dunia.
Kehadiran Euro ini selain diharapkan memberikan manfaat bagi ke-11 negara
anggotanya seperti meningkatkan kemakmuran bagi setiap segmen masyarakat UE-11
(baik pengusaha, konsumen, dan pekerja), memudahkan berinvestasi, dan lain-lainnya;
juga diharapkan dapat berdampak bagi negara lain, seperti Indonesia. Dampak yang dapat
dirasakan dengan kehadiran Euro misalnya penghematan biaya konversi mata uang dalam
transaksi perdagangan yang dilakukan para pengusaha. Dampak lain yang secara khusus
dirasakan dunia perbankan misalnya dengan penghematan biaya administrasi akibat
memiliki banyak rekening nostro, pengontrolan, dan pemanfaatan dana yang tersimpan
sebagai saldo minimal (minimal balance) pada nostro yang dimiiikinya untuk
dialokasikan bagi investasi lainnya.
Namun, dampak efisiensi biaya yang diharapkan dapat dirasakan perbankan di.
indonesia tidak begitu signifikan besarnya. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala
yang melanda perbankan Indonesia (secara khusus) dan negara Indonesia (secara luas).
Kendala yang melanda negara Indonesia saat penelitian dilakukan adalah: kondisi politik
masih labil dengan pergantian pemerintahan yang belum begitu solid kinerjanya.
Kendala lain dilihat dari kondisi sektor rill dan manufaktur yang sangat terpuruk dengan
terapresiasinya Dolar Amerika terhadap Rupiah dan tingginya tingkat bunga pinjaman
yang membuat para pengusaha sulit untuk mempertahankan usahanya. Sektor perbankan
sendiri cukup merasakan imbas dan kendala makro ini, karena bank harus
merekapitalisasi struktur permodalan sehingga dapat memiliki rasio kecukupan modal
(CAR) minimal 4%, harus menderita negative spread akibat tingginya tingkat suku bunga
tabungan saat penelitian dilakukan. Keadaan tersebut membuat dampak Euro tidak begitu
dirasakan manfaatnya bagi dunia perbankan Indonesia. Misalnya saja, upaya 2 bank
nasional yang dijadikan obyek penelitian untuk meminimalisasi beban operasionalnya
dengan menutup beberapa rekening nostro yang dimiliki tetap tidak dapat menutupi
kerugian akibat tingginya beban utama yang barus dipikul bank akibat banyaknya bunga
yang harus dibayarkan kepada nasabah; sedangkan pendapatan bank dan kredit yang
dikucurkan sangat kecil. Hal ini disebabkan karena kredit yang telah dikucurkan sebagian
besar macet. Berpengalaman dan kondisi tak menyenangkan itu, kedua bank obyek
penelitian sangat berhati-hati dalam mengucurkan kredit, bahkan Bank AA (bank swasta
nasional) tidak mengucurkan kreditnya selama tahun 1998 dan 1999 yang lalu. Dengan
demikian, bank harus mengalami kerugian yang jauh leblh besar bila dibandingkan
dengan efisiensi biaya yang dikontribusikan oleh kehadiran Euro. Keadaan ini makin
diperkuat dari hasil data perhitungan dengan menggunakan teori Return dan Profitability
Ratio dan Hempel, serta Operating Expense Ratio dari Fraser dan Fraser.
Hal lain yang membuat kehadiran Euro belum populer di kalangan masyarakat
dunia bahkan di Indonesia, adalah belum hadirnya bentuk fisik sehingga pemasyarakatan
Pemakaian Euro belum maksimal. Selain itu, mata uang Amerika Serikat masih
Menunjukkan dominasi yang kuat saat penelitian ini dilakukan. Lebih lanjut, rentang
waktu dari Euro dihadirkan secara formal dengan saat penelitian dilakukan relatif dekat,
sehingga sulit untuk melihat kemampuan mata uang ini untuk menggeser dominasi Dolar
Amerika yang telah lama hadir dan diakui serta dijadikan patokan dalam perdagangan
dunia. Selain itu, ketidakmengertian pejabat bank mengenai mekanisme transaksi
pencatatan pengirirnan luar negeri menghambat pensosialisasian mata uang Euro di
negara ini.
Namun penulis masih yakin akan kemampuan mata uang Euro ini di masa depan
dengan melihat bahwa perdagangan luar negeri Indonesia dengan negara-negara di
kawasan UE-11 cukup signifikan besarnya. Namun secara kuantitatif angka tersebut
tidak terlihat karena transaksi tersebut biasanya menggunakan mata uang Dolar Amerika
sebagai alat pembayarannya. Hal ini disebabkan karena mata uang Euro belum
diperlakukan sebagai obligatory currency di negaranya sendiri.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mendelsohn, M.S.
New York: McGraw-Hill, 1980
332. 4 MEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dufei, Gunter
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1978
332.45 DUF i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boer, P. Den
Deventer: Kluwer, s.a.
BLD 336.2 BOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: Winston & Strawn, 2004
332.15 EUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Daniel Tumpal S.
"ABSTRAK
Sejak tanggal 4 Januari 1999, mata uang tunggal Eropa Euro mulai dipergunakan sebagai alat transaksi. Berlakunya Euro ditandai dengan mulai berfungsinya Bank Sentral Eropa (ECB) di sebelas negara anggota Uni Ekonomi dan Moneter (EMU). Latar belakang lahirnya Euro disebabkan oleh keinginan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi anggotanya di tengah-tengah persaingan ekonomi global serta adanya suatu harapan agar segala bentuk konflik di Eropa tidak pernah terulang lagi.
Kredibilitas Euro disadari akan terus meningkat, namun di masa-masa awal pelaksanaan ini masih terdapat beberapa masalah yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi pelaksanaan mata uang tunggal Eropa ini. Ada dua faktor yang hares diperhatikan para pengambilan keputusan di Eropa agar pelaksanaan Euro beserta institusi pelaksananya (ECB) dapat berjalan dengan baik; pertama, bagaimana mempertahankan kredibilitas ECB sebagai bank sentral yang independen. Kedua, Euro saat ini baru didukung oleh sebelas negara anggota dan akan lebih baik bila keempat negara anggota lainnya juga segera turut serta dalam mata uang tunggal Eropa.
Dalam menciptakan kredibilitas ECB yang lebih baik ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Proses pengambilan keputusan di dalam EMU relatif lebih ter-desentralisasi dibandingkan bank sentral yang umumnya ada, dan juga dirasakan adanya persaingan pcngaruh antara dua negara terbesar di dalam EMU, yaitu: Jerman dan Perancis. Di masa depan akan lebih baik bila ECB tetap mampu mempertahankan independensinya dari intervensi kepentingan nonekonomi.dari negara-negara tertentu. ECB dirancang sebagai institusi yang relatif independen dari sorotan publik. Namun dirasakan perlu bila dalam pelaksanaannya ECB juga memperhatikan transparansinya kepada publik Eropa melalui akuntabilitasnya di Parlemen Eropa. Kredibilitas ECB akan juga semakin baik bila ia mampu tetap mempertahankan stabilitas harga yang ada dan mampu mengurangi tekanan tehadap nilai Euro yang dikhawatirkan dapat menyebabkan defisit anggaran.
Faktor kedua yang menjadi perhatian adalah masih adanya empat negara anggota Uni Eropa yang melakukan penundaan kedalam mata uang tunggal. Selain Yunani yang melakukan penundaan karena memang gagal memenuhi persyaratan ekonomi untuk masuk zone-Euro; maka ketiga negara lainnya (Inggris, Denmark, dan Swedia) lebih disebabkan alasan-alasan non-ekonomis; seperti: adanya isu nasionalisme/kedaulatan, belum mendapatkan dukungan publik, dan juga masih adanya kekhawatiran Euro tidak berhasil di masa awalnya. Walau diperkirakan penundaan ini hanya bersifat sementara melihat masa awal pelaksanaan Euro, namun akan lebih baik bila para pemerintah tersebut mengkondisikan tentang penggunaan mata uang tunggal Eropa Euro kepada masyarakatnya."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: St. Martin`s Press, 1985
332.153 EUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chabot, Christian N.
New York : McGraw-Hill , 1999
332.494 CHA u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tennekoon, Ravi C.
London : Butterworth, 1991
332.042 TEN l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library