Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"penelitian pembuatan komposif baru untuk kain tahan peluru telah dilaksanakan, yaitu dengan cara menggabungkan hasil benang sutera yang telah direkayasa baik secara mekanik maupun kimia dengan hasil rekayasa kokon sutera. mesin yang digunakan untuk pembuatan kain rajut menggunakan mesin rajut datar (MRD) gauge 5 merek Tristar buatan Cina, sedangkan bahan sutera dan kokonnya berasal dari Makasar. Bahan sutera hasil rekayasa ada 3 kelompok, tekanan pengepresan ada 3 macam, setelan skala stitch cam ada 5 macam A, B, C, D, dan E yang dikombinasikan menjadi 16 variasi : AB, AC, AD, AE, BC, BD, BE, CD, CE, ABC, ABD, ABE, BCD, BCE, BDE, dan ABCD; sistem fabrikasi ada 2 macam. dengan demikkian demikian total cm contoh uji menjadi 64 x 3 x 2 = 384 unit, dengan ukuran ketebalan hasil fabrikasi berkisar antara 1,30 cm s/d 4, 10 cm dan dari semua ini diuji tahan tembaknya.
hasil penelitian menunjukkan, bahwa hamparan bahan pengisi menggunakan kokon yang disusun dengan 4 variasi, menunjukkan hasil yang cukup baik kekuatannya pada saat ditembak dengan senapan M16 pada jarak 100 pwluru tidak tembus (TT), peluru bersarang pada jarak 50 dan 25 meter dan ini lebih nyata lagi. kekuatan tersebut pada variasi ke IV yang khususnya yang proses fabrikasinya dengan peresinan terpisah dan besar pengepresan tekananannya 70 PSI, jadi yang kain rajutnya tidak kena resin, tetapi untuk diresin secara stimulant hanya pada jarak 100 meter ditembak yang masih bersarang pelurunya"
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian,
661 JRI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Foundation for Advanced Studies on International Development (FASID) , 1998
607.25 ASI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
P. Suprastoro
"Perang Dunia II berahir, Jepang menyerah tahun 1945, Sekutu segera menduduki, dan melancarkan tindakan Pemulihan Ekonomi dengan menerapkan berbagai peraturan dan kebijakan untuk membangun industri Jepang sebagai realisasi sikap Sekutu dengan membangun Jepang sebagai benteng pertahanan sekutu terhadap kekuatan komunis di Asia. Perjanjian Damai San Francisco tahun 1952, telah memacu Jepang untuk melepaskan diri dari ketergantungan bantuan ekonomi Amerika dan terciptanya otonomi kebijakan pemerintah Jepang dalam mengatur kegiatan ekonominya terutama industri dan perdagangan yang secara khusus diatur, direncanakan dan dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri disingkat MITI.
Pada masa Normalisasi Industri yang berlangsung hingga tahun 1958 ini, Jepang melancarkan kebijakan Rasionalisasi Industri untuk mengangkat dan memulihkan industrinya pada tingkat yang normal. Periode Pertumbuhan Pesat di Jepang yang terjadi tahun 1958-1965, ditunjukkan dengan pertumbuhan pesat industri berat dan kimia, berubahnya proporsi antara industri berat dari industri ringan serta antara industri yang padat pengetahuan dari industri padat karya, yang menjadi penyebab keajaiban ekonomi Jepang. Hal ini ditunjang oleh kebijakan Struktur Industri MITI. Normalisasi dan Pertumbuhan Pesat Industri Jepang, sebagai bukti dari keberhasilan pelaksanaan kebijakan industri pemerintah dalam hal ini MITI yang diterima baik oleh sektor swasta. Kebijakan Industri membentuk kerjasama antara: MITI, kementerian Keuangan, Bank Jepang, JETRO, serta Badan Perencana Ekonomi Jepang, menunjang Pertumbuhan Pesat Industri Jepang, khususnya periode (1952-1965)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairunnisa Salsabila Lutfi
"Pengembangan produk obat yang berpusat pada kebutuhan konsumen atau pasien merupakan proses kompleks yang membutuhkan pendekatan sistematis dan saintifik. Pengembangan produk baru atau new product development (NPD) juga harus memerhatikan cost-efficiency, sustainability, dan profitability selama masa hidup produk (product life cycle) tersebut (Patravale, et al., 2016). Pada CPOB juga dijelaskan bahwa apabila suatu formula pembuatan atau metode preparasi baru diadopsi, hendaklah diambil langkah untuk membuktikan prosedur tersebut cocok untuk pelaksanaan produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditetapkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan, akan senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu (BPOM, 2018). PT Medifarma Laboratories merupakan industri farmasi yang berfokus pada toll manufacturing. Pengembangan produk di PT Medifarma Laboratories mencakup serangkaian prosedur yang berkaitan. Berdasarkan fakta-fakta di atas, diketahui bahwa pengembangan produk memerlukan proses yang panjang dan harus didukung oleh hasil penelitian berbasis data. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui proses pengembangan produk atau obat yang baik. Tujuan tugas khusus ini antara lain, mengetahui alur proses pengembangan produk baru (New Product Development/NPD) dan mengetahui penyusunan Manufacturing Form and Procedure (MFP) untuk produk baru di PT Medifarma Laboratories.

The development of patient-centered or consumer-focused drug products is a complex process requiring a systematic and scientific approach. New Product Development (NPD) must also consider cost-efficiency, sustainability, and profitability throughout the product's lifecycle (Patravale et al., 2016). In the Indonesian National Agency of Drug and Food Control (BPOM) regulations, it's highlighted that when a new formulation or preparation method is adopted, steps should be taken to prove that the procedure is suitable for routine production and that the established process using specified materials and equipment will consistently produce products meeting quality requirements (BPOM, 2018). PT Medifarma Laboratories is a pharmaceutical industry focused on toll manufacturing. Product development at PT Medifarma Laboratories involves a series of related procedures. Based on the facts, it's evident that product development requires a lengthy process supported by research-based data. Therefore, it's crucial to understand the process of good product or drug development. The objectives of this specific task include understanding the workflow of New Product Development (NPD) and creating a Manufacturing Form and Procedure (MFP) for new products at PT Medifarma Laboratories."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jumri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : besarnya pengaruh tenaga kerja terhadap pembentukan niali tambah dan perusahaan bordir. Besarnya pengaruh nilai investasi terhadap pembentukan nilai tambah pada perusahaan bordir. Besarnya pengaruh tenaga kerja dan nilai investasi terhadap pembentukan nilai tambah pada perusahaan bordir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deksriptif dan data yang digunakan adalah data sekunder. Sedangkan alat analisisnya adalah koefisien determinasi (R2) dengan beberapa pengujiannya : Uji t, Uji-F, Uji multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji heterokedastis. Berdasarkan analisa dan pengolahan data yang digunakan penulis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tenaga kerja mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap pembentukan nilai tambah pada perusahaan bordir di kabupaten Tasikmalaya. Nilai investasi mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap pembentukan nilai tambah pada perusahaan bordir di kabupaten Tasikmalaya. Di uji secara bersama-sama (simultan) yaitu tenaga kerja mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan dan nilai investasi mempunyai hubungan yang positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan nilai tambah pada perusahaan bordir. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
JEKOBIS 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Barret, Peter
Oxon: Taylor and Francis, 2008
Buku Teks  Universitas Indonesia Library