Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaifudin
Abstrak :
Tahap tanggap darurat bencana banjir di DKI Jakarta awal tahun 2013 lalu, menghambat proses pembangunan sosial dan menimbulkan berbagai permasalahan kesejahteraan sosial. Maka untuk itu melalui pendekatan kualitatif, penelitian tesis ini bermaksud mendeskripsikan apakah relasi triple helix terbangun dalam tahap tanggap darurat bencana banjir awal tahun 2013 lalu. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, ternyata tidak terbangun relasi triple helix. Padahal relasi triple helix saat tahap tanggap darurat bencana banjir awal tahun 2013 lalu dapat terbangun karena adanya beberapa faktor pendukung seperti: (a) semangat kemanusiaan; (b) lokasi yang berdekatan; (c) kemampuan SDM dalam bidang tanggap darurat; dan (d) kemampuan finansial. Namun memang faktanya relasi triple helix ini tidak dapat terbangun secara sempurna saat tahap tanggap darurat bencana banjir awal tahun 2013 lalu karena ada beberapa faktor penghambat seperti: (a) ketidakpercayaan; (b) prosedur birokrasi yang ketat; dan (c) ego sektoral. ......Emergency response Phase of floods disaster in DKI Jakarta on early 2013, impede the process of social development and creates various social welfare issues. Through a qualitative approach, this thesis is intended to describe the triple helix relations in the emergency floods in early 2013. Based on the findings at the field, it did not wake triple helix relation. Though triple helix relations in current flood emergency response phase in 2013 could be developed due to several contributing factors such as: (a) humanity spirit; (b) adjacent locations; (c) human resource capabilities in emergency response, and (d) the financial capability. But in the fact a triple helix relations can not be developed completely when the emergency phase of floods in early 2013, because there are several inhibiting factors such as: (a) distrust, (b) strict bureaucratic procedures, and (c) sectoral ego.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian
Abstrak :
Kreatifitas dalam penggunaan teknologi adalah kata kunci pemahaman pemikiran konstruksi sosial teknologi. Fleksibilitas interpretasi mengungkapkan sebuah pemikiran bahwa artefak teknologi dikonstruksi dan diinterpretasikan berdasarkan kultur dan sistem sosial (Pinch & Bijker dalam Doherty et al., 2013: 6; Orlikowski, 1992, dalam Cadili dan whitley, 2005:72). Penggunaan meme dapat memperlihatkan sebuah bentuk fleksibilitas interpretasi pada penggunaan artefak teknologi. Pada perkembangannya, penggunaan meme internet tidak hanya sebagai lelucon saja, namun dapat digunakan sebagai media kritik. Meme sebagai konten viral dalam perkembangan teknologi internet di era 2.0 memperlihatkan fungsinya pada komunikasi via internet. ......Creativity is a key term in technological use for social construction of technology theory. Interpretation flexibility shows that how some technological artefact being constructed and interpreted by culture and social (Pinch & Bijker in Doherty et al., 2013: 6; Orlikowski, 1992, in Cadili dan whitley, 2005:72). The use of internet meme shows how meme as technological artefact being interpreted by some. Nowadays, internet meme no longer used just for vehicle of fun. It also been used by some of mememaker for a vehicle of critics. Meme as a viral content in web 2.0 eras has shown their existence as a means of communication
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Karmila Sari
Abstrak :
Pemerintah Indonesia membuat kebijakan tentang keharusan pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengajaran di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi, peneliti menyangsikan bahwa penerapan TIK dalam pengajaran belum sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah. Berdasarkan persepsi pengajar dan pemelajar di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), penelitian ini menginvestigasi penggunaan TIK dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini mengambil data melalui kuesioner, observasi dan wawancara di tiga SMA dan tiga SMK bersertifikasi RSBI yang ada di kota Padang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan TIK dalam pengajaran bahasa Inggris masih untuk keperluan akses informasi, belum untuk berkomunikasi. Hambatan utama penggunaan TIK adalah kurang tersedianya sarana dan prasarana penunjang sehingga pengajaran bahasa Inggris dengan memanfaatkan TIK tidak berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun demikian, pengajar dan pemelajar setuju bahwa TIK sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini menemukan pengajaran blended learning telah diimplementasikan di SMK dengan memanfaatkan suatu program pembelajaran online, program DynEd, yang didanai oleh pemerintah ......Although the Indonesian Government has established a policy about the necessity of integrating Information and Communication Technology (ICT) in teaching to upgrade the quality of education, there is a concern that ICT is not utilize as recommended by the government in the implementing schools. Based on the perceptions of both teachers and students in Piloted International Standard Schools, this study investigates the use of ICT in the teaching of English. This study makes use of questionnaires, observations and interviews to collect data in three High Schools and three Vocational Schools which have Piloted International Standard School certification in Padang city. Results show that the use of ICT in teaching English is limited to accessing information and not yet used for communication. The main barrier of using ICT is the lack of infrastructure that supports the utilization of ICT for English teaching. Nevertheless, teachers and students agree that ICT is very beneficial for the teaching of English. However, this study found that blended learning has been implemented in Vocational Schools through online learning program, DynEd program, which provided by the government
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T42707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hilda Fauzi
Abstrak :
Alam, manusia, dan teknologi seringkali dibedakan dari bentuk dan sifatnya. Adanya distingsi antara artifisial dan natural menjadikan sebuah realitas ditempatkan pada konsep oposisi biner. Manusia dan alam adalah entitas yang dikategorikan sebagai yang natural. Sedangkan teknologi diklasifikasikan sebagai yang artifisial. Pada dasarnya, teknologi dipahami bukan hanya sebagai instrumental, teknologi telah bertansfromasi menjadi pola pikir dan tindakan manusia dalam mengatasi faktisitasnya. Namun bagi para aktifis deep-ecology, teknologi dianggap sebagai sumber eksploitasi terhadap kelangsungan ecosphere. Pemahaman tersebut sejatinya berdiri pada paradigma instrumentalis yang hanya melihat teknologi sebagai means-ends. Paradigma instrumentalis memberikan pemahaman yang dangkal terhadap apa itu teknologi. Penulis mencoba memberikan sebuah eksplanasi tentang adanya perpindahan status teknologi dari artifisial menuju natural. Proses transisi yang dialami oleh teknologi tidak lain merupakan sebuah bentuk ko-evolusi dengan manusia dan alam. Sehingga realitas teknologis pun kini mulai melebur dan menyatu dalam konsep natural. Penulis juga melakukan sintesa terhadap ide tentang teknosenstrisme dengan ekosentrisme deep-ecology, bahwa limitasi teknologi adalah sebuah kekeliruan. Proses naturalisasi teknologi dan ko-evolusi telah memberikan dampak adanya proses kulturalisasi terhadap alam. Dalam hal ini, alam tidak lagi menyandang label natural, tetapi ia telah beralih menjadi entitas kultural.
Human, technology, and nature usually distinguished through their forms and their nature. The distinction between natural and artificial replace the reality to binary position. Human and nature have been classified as natural things. While technology is defined as artificial thing. Basically, technology no longer becomes instrumental object, it had transformed to the way of human rsquo s thinking and activities to overcome their facticity. However, for deep ecology activist, technology remain supposed to be a source of devastation for the living of ecosphere. That understanding stands on instrumental paradigm which sees technology just as means and ends. The instrumental paradigm gives a shallow understanding towards what technology is. In that case, the author tries to give an explanation about the transition of technology from artificial object to natural one. The transition process that happens to technology was kind of co evolution with human and nature. So, technological reality had diffused and united in natural framework. The author also tries to synthesize the notion of technocentric with ecocentric, that the limitation of technology is an oversight. Naturalization and co evolution process implicated to nature rsquo s culturalization. In this case, nature no longer bearing natural label, but it transformed to cultural entity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1994
303.483 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alcorn, Paul A.
New Jarsey: Prentice-Hall, 2000
303.48 ALC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beverly Hills: Sage Publications, 1984
301.243 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Ballinger, 1980
301.243 APP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sassower, Raphael
New York: Routledge, 1995
303.483 SAS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Norman, Colin
New York: Norton, 1981
306.4 NOR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>