Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Nur Fatahillah
"Sistem pemakaian sendiri merupakan proses penyaluran daya keluaran dari generator pembangkit yang digunakan sebagai sumber energi pada motor induski tiga fasa pada sistem pemakaian sendiri, sebagai penunjang proses produksi energi listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit. Proses penyaluran daya pemakaian sendiri ini menggunakkan dua buah transformator, yaitu Unit Station Transformer (UST) dan Station Service Transformer (SST). Daya listrik dari UST dapat dipasok dari keluaran generator pembangkit apabila generator beroperasi dalam kondisi normal menuju motor-motor pemakaian sendiri. Sedangkan, daya listrik dari SST dapat dipasok dari sistem interkoneksi 150 kV, dan SST ini digunakan untuk proses start up awal motor-motor pemakaian sendiri pada PLTU Suralaya. Secanggih-canggihnya suatu sistem kelistrikan, pasti tidak luput dari suatu masalah. Masalah itu berkaitan dengan fenomena kerusakan pada transformator. Apabila salah satu UST mengalami kerusakan permanen, maka unit yang bersangkutan harus melakukan pemberhentian unit, karena UST tidak mampu memasok daya dari generator menuju motor-motor pemakaian sendiri. Sehingga PLTU tidak mampu memproduksi energi listrik sampai kondisi UST benar-benar bisa digunakan. Hal ini tentu menyebabkan kerugian waktu maupun biaya. Untuk meminimalisir kerugian waktu maupun biaya yang ditanggung oleh PLTU Suralaya ini, maka dilakukan eksperimen ini untuk memaksimalkan penggunaan SST pada PLTU Suralaya, dengan menggunakkan SST sebagai trafo cadangan atau pengganti UST, bilamana terdapat salah satu UST yang mengalami kerusakan permanen pada salah satu unit 1-4 PLTU Suralaya. Sehingga di masa depan kelak unit pembangkit bisa terus memproduksi energi listrik walaupun terjadi kerusakan pada salah satu UST, dan kerugian waktu maupun biaya yang ditanggung oleh perusahaan bisa diminimalisir.

The self-usage system in Suralaya Power Plant is the process of channeling output power from AC generator, which are used as an energy source on the three-phase AC induction motor at the self-using system, as a support for the process of producing electric energy produced by AC generator. The process of channeling the power to self-using system uses two transformers, i.e Unit Station Transformer (UST) and Station Service Transformer (SST). Electric power from UST can be supplied from the output of the generator, if the generator operates under normal conditions to the three-phase AC induction motor. Meanwhile, electric power from SST can be supplied from a 150 kV at the interconnection system, and SST is used for the early start-up process of three-phase AC induction motor at the Suralaya Power Plant. As sophisticated as an electrical system, certainly cannot escape from a problem, i.e the phenomenon of damage to the transformer. If one of the UST suffers permanent damage, the unit concerned must terminate the unit, because UST is unable to supply power from the generator to the three-phase AC induction motor at the self-using system. So, the power plant is not able to produce electricity until the UST conditions can really be used. This phenomenon causes a loss of time and cost. To minimize the time and cost losses incurred by the Suralaya power plant, this experiment was conducted to maximize the utilization of SST in the Suralaya power plant, by using SST as a backup transformer for UST, if there was one UST that suffered permanent damage at one unit between unit one until unit four in Suralaya Power Plant. So that in the future, one unit of power plant can continue to produce electricity despite damage to one of the UST, and the loss of time and costs borne by the company can be minimized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stefan Heryanto
"Transformator merupakan salah satu peralatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem tenaga listrik. Transformator berfungsi untuk mengubah level tegangan dari daya yang dialirkan tanpa merubah frekuensi tegangan tersebut. Salah satu jenis dari transformator adalah transformator tenaga. Transformator tenaga merupakan transformator yang berfungsi sebagai penyalur daya dari pembangkit ke sistem tenaga listrik. Disini penulis mengambil contoh minyak isolasi dari transformator tenaga yang digunakan untuk transmisi tenaga listrik dengan rating 70 kV. Banyak pengujian yang dapat dilakukan pada minyak transformator untuk mengetahui karakteristik minyak transformator tersebut. Pengujian-pengujian secara garis besar dibagi menjadi pengujian karakteristik dan analisis gas terlarut. Pengujian karakteristik yang digunakan penulis antara lain adalah pengujian tegangan tembus, pengujian tegangan antar muka, pengujian kadar air, pengujian kadar asam (angka kenetralan), dan pengujian warna. Pengujian yang kedua dilakukan dengan metode analisis gas terlarut. Metode ini digunakan untuk mengukur berapa banyak gas yang terlarut di dalam minyak transformator tersebut. Gas-gas yang terdeteksi merupakan indikasi dari terjadinya suatu kerusakan didalam transformator sehingga dengan melihat gas mana yang jauh melebihi batas kita dapat mengetahui kerusakan apa yang ada pada transformator. Berdasarkan analisis dari data-data pengujian tersebut akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada setiap transformator.

Transformer is one of many tools that can not be separated from a power system. Transformer is used to change the voltage level of the transmitted power without changing its frequency level. One example of transformer is a power transformer. Power transformer is a transformer that serves as a supplier of power generation to the power system. Here the authors take the example of the insulating oil of power transformers used for electric power transmission with a rating of 70 kV. Many tests that can be performed on transformer oil to know the characteristics of the transformer oil. Oil tests broadly divided into characteristics tests and dissolved gas analysis. Testing characteristics used by the author, among others, is the breakdown voltage, interfacial tension, water level, acid levels (neutrality number), and color. The second test was conducted using dissolved gas analysis. This method is used to measure how much gas is dissolved in the transformer oil. The gases that were detected point out the occurrence of a fault in the transformer so we can know that there is damage to the transformer when the detected gas is beyond the limit. Based on the analysis of the test data, we must take specified action on each transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gingrich, Harold W.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, 1979
621.31042 GIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indarto, auathor
"Transformator tenaga merupakan salah satu bagian penting dalam sistem tenaga listrik dan memiliki rugi-rugi yang merupakan bagian dari biaya energi listrik. Pengadaan transformator yang hanya mempertimbangkan biaya pembelian awal saja menjadi tidak ekonomis dalam siklus hidupnya. Dalam pengadaan transformator tenaga total biaya kepemilikan sangat penting untuk dihitung dan dianalisis sebagai dasar pembuatan spesifikasi dan rancangannya agar mendapatkan biaya yang paling optimum. Dalam proses pengadaan dan desain transformator, paramater optimum tidak hanya ditentukan oleh parameter desain dan biaya paling rendah, namun dipengaruhi oleh biaya material, rugi-rugi dan pengoperasiannya. Optimasi desain dan perhitungan total biaya kepemilikan dari transformator sangat penting, agar tercapai produk yang ekonomis dan handal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk studi dan analisis optimasi rancangan dan total biaya kepemilikan dari transformator tenaga 60MVA 150/20kV dan 90 MVA 132/33kV sebagai dasar untuk penentuan spesifikasi dan rancangan yang digunakan dalam proses pembelian transformator tenaga. Studi dilakukan dengan tinjauan rancangan, fabrikasi dan struktur biaya transformator tenaga, melakukan optimasi rancangan dan perhitungan total biaya kepemilikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan optimasi menggunakan kapitalisasi rugi-rugi sebagai parameter input memberikan total biaya kepemilikan yang paling optimum, yaitu menurunkan total biaya kepemilikan sebesar 3 untuk transformator tenaga 60MVA dan 9 untuk 90 MVA. Faktor-faktor kapitalisasi rugi-rugi dan total biaya kepemilikan dipengaruhi oleh suku bunga, umur ekonomis, biaya pokok penyediaan energi, faktor beban dan rugi-rugi transformator. Hal-hal tersebut sangat penting sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dan evaluasi dalam menentukan rancangan dan operasi transformator tenaga yang paling optimum. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pemilik dan pabrikan transformator dapat mengembangkan spesifikasi, rancangan yang tepat dan membantu proses pembelian transformator yang sesuai dengan operasinya.

Power transformer is one of the most important part in electrical power system and has losses as a part of cost electricity. Purchasing of transformer that only considers the initial become uneconomical for its entire life cycle. In transformer purchasing process, total cost of ownership is very important to be calculated and analyzed and basis for specification development and its design to get the optimum cost. In transformer purchasing and design process, the optimum parameter is not only determined by the design and the lowest cost, but also influenced by material cost, losses and its operation. Design optimization and calculation transformer total cost of ownership is very important to get reliable and economical product.
The purpose is to study and analysis design optimization and of power transformer 60 MVA 150 20kV dan 90 MVA 132 33 kV as a basis of specification development and design that used in purchasing process. The study is done by reviewing current design, fabrication and power transformer cost structure, design optimization and total cost ownership calculation.
The results of study show optimization using losses capitalization as input give the most optimum results, which reduce total ownership cost 3 for 60 MVA transformer and 9 for 90 MVA. The factors of losses capitalization and total cost of ownership is affected by interest rate, economic life, cost of electricity, load factor and transformer losses. Those factors are very important as a basis to determine the optimum specification, design evaluation and operation. The practical implication of this study is the owner and manufacturer of transformer can develop the right specifications and design to support purchasing process of transformer according to its operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barlian Caxica Pristy
"Transformator adalah mesin listrik yang memiliki peran vital dan nilai yang paling tinggi dalam sistem tenaga listrik. Transformator sebagai jantung dari aliran daya listrik ke konsumen sehingga kegagalan operasi transformator merupakan hal yang sangat tidak diharapkan karena dapat menyebabkan pemadaman listrik. Oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator agar kegagalan transformator bisa diantisipasi untuk meningkatkan kontinuitas pelayanan listrik. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator dengan menggunakan data derajat polimerisasi isolasi kertas. Sebelum memperoleh data Derajat Polimerisasi DP isolasi kertas, terlebih dahulu dilakukan pengukuran kadar furan.
Dengan menggunakan metode Distribusi Weibull, data derajat polimerisasi dapat dimanfaatkan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator. Transformator yang diteliti laju tingkat kegagalannya adalah transformator gardu induk distribusi 150/20 KV Senayan dan Kembangan dan transformator gardu induk distribusi 70/20 KV Gandaria. Dari prediksi laju tingkat kegagalan selama dua belas hari diperoleh hasil bahwa transformator 150/20 KV Kembangan memiliki laju tingkat kegagalan paling tinggi dengan parameter kerusakan parameter beta sebesar 3.3884. Hal tersebut disebabkan oleh spesifikasi operasi pembebanan transformator daya yang melebihi standar yakni 94 standar maksimal 80 . Selain itu transformator ini memiliki kandungan air dalam isolasi minyak paling banyak yang hampir mendekati batas toleransi yaitu sebesar 9,72 ppm batas toleransi 10 ppm.

Transformer is an electric machine that has a vital role and the highest value in the power system. Transformer as the heart of the flow of electricity to the consumer so that the failure of the transformer operation is very unexpected because it can cause a power outage. Therefore, it is necessary to predict the failure rate of the transformer so that the failure of the transformer can be anticipated to increase the continuity of electricity services. This research was conducted to predict the failure rate of transformer by using data of degree of paper insulation polymerization. Before obtaining data Degrees of Polymerization DP paper isolation, firstly measured furan content.
Using the Weibull Distribution method, polymerization degree data can be utilized to predict the failure rate of the transformer. Transformer under investigation rate of failure rate is transformer substation of 150 20 KV distribution Senayan and Kembangan and transformer substation distribution 70 20 KV Gandaria. From the predicted twelve day failure rate, the transformer 150 20 KV Kembangan has the highest failure rate with the parameter of damage beta parameter of 3.3884. This is due to the specification of power transformer charging operation that exceeds the standard of 94 maximum 80 standard . In addition, this transformer has a water content in the most oil isolation that almost approaches the tolerance limit of 9.72 ppm tolerance limit of 10 ppm .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathur Risyad
"Di dalam dunia industri sangat dibutuhkan adanya listrik karena proses industri tidak akan lepas dari mesin listrik yang cukup besar. Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan rugi-rugi pada sistem. Salah satu cara untuk mengurangi rugi adalah dengan rekonfigurasi jaringan. Rekonfigurasi merupakan perubahan pada sistem jaringan untuk mengurangi rugi-rugi pada sistem. Salah satu cara melakukan rekonfigurasi adalah dengan mengurangi transformator. Terdapat 2 konfigurasi, pertama konfigurasi existing yang berlaku sekarang dan konfigurasi baru yang merupakan rencana dari rekonfigurasi. Konfigurasi awal dengan menggunakan 21 transformator, sedangkan konfigurasi baru dengan 13 transformator. Dengan berkurangnya transformator, menyebabkan perbedaan rugi-rugi pada 2 konfigurasi tersebut. Konfigurasi dengan rugi sebesar 173 kW dan konfigurasi baru sebesar 161 kW, besar biaya rugi konfigurasi sebesar 69 juta dan konfigurasi baru sebesar 55 juta. Selisih rugi yang terjadi antara konfigurasi dan konfigurasi baru adalah 12 kW atau setara dengan 13 juta dalam rupiah, ini menandakan penghematan yang terjadi pada sistem sebesar 13 juta. Dengan penghematan 13 juta dan biaya investasi sebesar 1,2 Milyar, yang terjadi selama 97 bulan, ini menandakan perusahaan akan balik modal saat sudah 97 bulan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Afifah
"Transformator merupakan komponen utama dalam sistem distribusi tenaga listrik ke konsumen, jika terjadi kerusakan pada transformator maka penyaluran tenaga listrik menuju konsumen akan terhenti sehingga SAIDI dan SAIFI dari PLN akan meningkat. Tingginya suhu pada transformator dapat menyebabkan degradasi pada isolasi transformator. Ketika suhu pada kumparan naik sampai batas 110 C maka akan terjadi degradasi pada isolator dan sisa umur dari transformator akan berkurang. Kerusakan transformator dapat menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sebelum transformator mengalami kerusakan harus dilakukan penggantian secara efisien hingga transformator benar-benar dikategorikan tidak efisien lagi untuk digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan mengganti transformator yang akan mengalami kerusakan. Prediksi rentang waktu transformator beroperasi secara efisien dan normal sebelum terjadi kerusakan dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan termal. Standar pemodelan termal yang digunakan merupakan standar yang dikeluarkan oleh IEEE (IEEE std C57.91-1995). Parameter utama yang digunakan dalam memprediksi umur ini adalah Hot Spot Temperature (HST). Nilai perolehan HST dihitung menggunakan software MATLAB dengan standar perhitungan Annex G yang sesuai dengan standar IEEE. Dengan memperoleh HST usia pakai transformator dapat ditentukan. Penelitian ini melihat pengaruh dari pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang terhadap umur pakai transformator. Semakin nilai dari ketiga faktor tersebut maka semakin cepat transformator akan rusak, dengan persen pengurangan umur transformator yang akan meningkat secara eksponensial. Pemberian nilai pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang tertinggi pada penelitian ini memberikan persentase pengurangan umur sebesar 0.0888332, 0.0193394, dan 0.020753 secara berurutan.

Transformer is one of the main components in distribution system of electrical power system towards the consumers, thereby any damage to the transformers will hinder the distribution of electricity towards the consumers, and in turn will make the SAIDI and SAIFI levels go up. High temperature in transformers can cause degradation in the insulation of transformers which in turn will cause failure in transformers. When the temperature in winding reaches or goes beyond the limit of 110 C, a degradation in insulation will start happening and the remaining life of transformers will decrease. Damage in transformers will cause disturbance in electrical power system and result in a major economic loss. Before damages occur, transformers need to be changed up until it is deemed to be no longer efficient, this can be done by replacing the transformer that is about to be damaged. To predict when a transformer is about to break, a calculation is made based on thermal modelling according to IEEE Std C57.91-1995 with its most prominent variable being Hot Spot Temperature (HST). HST is obtained by MATLAB programming using Annex G of IEEE Std. C57.91-1995. By obtaining HST thus the remaining lifetime of transformers can be predicted. This research analysed the effect of loading, hot-spot temperature, and ambient temperature on the remaining lifetime of a transformer. The higher those three factors are, the quicker the transformer will break, with loss of life percentage increasing exponentially. The highest loading, hot spot temperature, and ambient temperature given in this research gives percent loss of life 0.0888332, 0.0193394, 0.020753 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library