Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiawan Arif Hartanto
Abstrak :
Kebijakan moneter dengan kerangka kerja penargetan inflasi adalah sebuah kerangka baru dalam kebijakan moneter yang dewasa ini telah umum digunakan di berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Kerangka ini pertama kali diterapkan di Selandia Baru pada tahun 1990 dan semakin lama semakin banyak dianut oleh berbagai negara seiring dengan terjadinya perubahan pada pendekatan yang digunakan dalam kebijakan moneter, dari pendekatan kuantitas ke pendekatan harga, yang semakin mengemuka. Perubahan strategi kebijakan moneter dari kerangka kerja penargetan uang beredar menuju penargetan inflasi didasari suatu temuan bahwa semakin lama semakin sulit ditemukan hubungan yang stabil antara uang dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam jangka panjang. Di sisi yang lain, perubahan juga terjadi pada sistem nilai tukar yang digunakan. Kecenderungan yang terjadi adalah perubahan sistem nilai tukar tetap menjadi sistem nilai tukar mengambang bebas. Perubahan ini terjadi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dari semakin meningkatnya derajat keterbukaan ekonomi dan keuangan di hampir semua negara. Derajat keterbukaan ekonomi dan keuangan serta sistem nilai tukar yang mengambang bebas ini akan meningkatkan pengaruh eksternal, yang muncul dari perubahan yang terjadi pada nilai tukar, terhadap inflasi domestik. Seperti yang dijelakan oleh Preposisi Taylor (2000) bahwa terdapat hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara Inflation Targeting Framework (ITF) dengan Exchange Rate Pass-through (ERP). Taylor menyatakan bahwa penerapan ITF akan menurunkan derajat ERP, derajat ERP yang rendah pada gilirannya akan menurunkan tekanan inflasi eksternal yang dapat membantu terjaganya inflasi domestik pada tingkat yang rendah dan stabil. Melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk menganalisis dan membahas bagaimana dampak atau pengaruh penerapan ITF terhadap derajat exchange pass-through to domestic inflation dengan mengambil ruang lingkup pembahasan tiga negara ASEAN, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand. Lebih jauh lagi, studi ini dimaksudkan untuk menguraikan pengaruh penerapan Inflation targeting Framework (ITF) terhadap besaran koefisien exchange rate pass-through jangka pendek dan jangka panjang untuk inflasi Consumer Price Index (CPI) dan inflasi Producer Price Index (PPI). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode persamaan simultan Two Stage Least Squares (2 SLS) dalam mengestimasi hubungan antara penerapan ITF dan exchange rate pass-through. Penulis melakukan estimasi 2 SLS dengan menggunakan dua indikator harga, yaitu inflasi Consumer Price Index (CPI) dan inflasi Price Producer Index (PPI). CPI merupakan proksi atas tingkat harga barang non-tradables. Dengan demikian, dampak depresiasi nilai tukar terhadap inflasi CPI menunjukkan efek langsung dari shock nilai tukar yang terjadi terhadap inflasi domestik. PPI digunakan sebagai proksi atas tingkat harga barang tradables sehingga pengaruh depresiasi nilai tukar terhadap inflasi PPI menunjukkan indirect effect atas yang shock yang terjadi pada nilai tukar terhadap inflasi domestik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
S26370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yiwansyah Mega
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun Sistem Elektrokardiograf (EKG) Pemantau Nirkabel menggunakan mikrokontroler dan komputer dengan menggunakan sistem daya rendah. Penelitian ini menghasilkan Prototipe perangkat keras dan lunak sistem EKG pemantau nirkabel dua elektroda dan satu elektroda penggerak kaki kanan dengan catu masukan tunggal +3V yang dinamakan SPEN-IT (Sistem Pemantau Elektrokardiograf Nirakabel dan Internet), yang cukup baik untuk mengakuisisi sinyal EKG pada manusia. Dari Data pengujian dengan membandingkan data dari alat komersial Cardiette dan Cardio Control milik PKM UI menunjukkan sinyal puncak R pada segmen QRS lebih tinggi sebesar masing-masing 5,1% dan 5,4%. Hal ini disebabkan oleh toleransi komponen yang digunakan ksususnya variabel resistor sebesar 5%. Sedangakan untuk karakteristik pewaktuan sinyal EKG, terdapat perbedaan maksimum sebesar 13% hal ini disebabkan karena penentuan batas dalam pembacaan yang dilakukan secara manual. Dari penggunaan filter digital seperti Moving average, Filter Notch 50 Hz dan Band Pass 2Hz~10Hz, Hanya filter moving average yang mengalami pelemahan signifikan sebesar 22,3%. Sistem juga berhasil dengan baik bekerja secara nirkabel dan dapat dipantau secara online melalui jaringan internet.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Dwinita
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengukur efek / pengaruh penerapan inflation targeting pada sistem nilai tukar mengambang terhadap pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK umum, IHK tradable dan IHK nontradable, dan untuk membandingkan pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK tradable dan IHK nontradable di Indonesia. Untuk menganalisa efek/pengaruh penerapan inflation targeting pada sistem nilai tukar mengambang terhadap pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK, digunakan metode error correction model ECM. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, penerapan inflation targeting berhasil menurunkan pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK, baik pada IHK umum, IHK tradables, maupun IHK non-tradables. Dalam jangka pendek, setelah penerapan inflation targeting, besarnya pass through nilai tukar terhadap inflasi menurut IHK non-tradable lebih tinggi dibandingkan dengan pass through nilai tukar terhadap inflasi menurut IHK tradable. Hal tersebut mengindikasikan menurunnya efektivitas nilai tukar nominal sebagai peredam guncangan. Selain itu, dari penelitian juga dapat disimpulkan bahwa meskipun penerapan inflation targeting berhasil menurunkan pengaruh inersia inflasi, namun pengaruh inersia inflasi pada ekspektasi masyarakat masih dominan. Dengan demikian, penerapan kebijakan inflation targeting belum sepenuhnya berhasil mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat berdasarkan target inflasi yang telah ditetapkan. ......The aims of this thesis are to estimate the effect of the inflation targeting application in floating exchange rate system to the exchange rate pass through in inflation according to general CPI, tradable CPI, and non tradable CPI, and to compare the exchange rate pass through in inflation according to tradable CPI, and non tradable CPI in Indonesia. Error correction model ECM is used to analyze the effect of inflation targeting application in floating exchange rate system to the exchange rate pass through in inflation according to CPI. The result of this research shows that in long run and short run, the inflation targeting application succed to reduce exchange rate pass through to inflation according to general CPI, tradable CPI, and non tradable CPI. In short run, after the inflation targeting application, the exchange rate pass through to inflation according to non tradable CPI is higher than the exchange rate pass through to inflation accoding to tradable CPI. This indicates the reduce of the effectiveness of nominal exchange rates as shock absorbers. Besides that, from this research we can conclude that eventhough the inflation targeting application has succed to reduce the influence of inertia inflation, but the influence of inertia inflation to society rsquo s expectation is still dominant. It means that the inflation targeting application are not entirely succed to lead the society rsquo s inflation expectation according to the inflation target.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Sediana Milasari D.
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana penerapan Inflation Targeting mempengaruhi exchange rate pass-through di Indonesia pada periode 1997:Q4 sampai 2009:Q4 selama sistem nilai tukar mengambang. Penulis ingin mengetahui apakah penerapan Inflation Targeting di Indonesia dapat membantu menurunkan derajat pass-through dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Inflation Targeting terbukti dapat menurunkan derajat pass-through dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk PPI, namun belum terbukti untuk CPI.
This study examines how the adoption of inflation targeting influenced exchange rate pass-through in Indonesia on period 1997:Q4 until 2009:Q4 in the floating exchange rate. The author would like to know whether the adoption of inflation targeting in Indonesia could help reduce the degree of pass-through in the short term and the long term. The method of this study that used was Ordinary Least Squares. The result of this research indicated that the adoption of inflation targeting proved could reduce the degree of pass-through in the short term and the long term for PPI, but could not prove for CPI.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T 27616
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Development of non linear loading in the application of industry and distribution system as well as harmonic compensation becomes specific ettention.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mustika Oktiawati
Abstrak :
Erbium-dobed fiber amplifier atau EDFA menggunakan pump laser dengan panjang gelombang 980 nm atau 1480 nm untuk menguatkan sinyal pada rentang C-band (1530 nm - 1560 nm) dan L-band (1570 nm - 1610 nm). L-band memiliki efisiensi absorpsi dan emisi yang lebih rendah dibanding C-band sehingga penguatannya yang dihasilkan tidak rata dan tidak sama pada rentang panjang gelombang C-band dan L-band. Berdasarkan kondisi tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan analisis untuk peningkatan dan pemerataan gain pada L-band dengan memanfaatkan ASE yang dihasilkan oleh C-band dalam konfigurasi double-pass. Proses penguatan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama penguatan sinyal pada rentang panjang gelombang C dan L-band dilakukan secara bersamaan dengan EDFA yang dipompa dengan laser 980 nm dengan daya 60 mW. Sinyal C-band dan L-band yang telah dikuatkan kemudian di-split menggunakan WDM coupler. Sinyal pada rentang L-band selanjutnya dikuatkan kembali dengan EDFA yang dipompa dengan laser 1480 nm dan daya ASE C-band. Pada akhir penguatan tahap kedua digunakan fiber reflector sebagai bagian dari konfigurasi double-pass. Dengan skema pemanfaat daya ASE dari C-band tahap pertama dalam konfigurasi double-pass terbukti mampu menguatkan dan meratakan spectral gain L-band. Penguatan dengan konfigurasi double-pass tersebut juga mengurangi nilai noise figure L-band tersebut. Pemodelan dan analisis dikembangkan dengan program berbasis Matlab dan pengembangan perangkat lunak OASiX_. Dibuktikan bahwa pemodelan ini berhasil menggambarkan mekanisme pemerataan penguatan antara C-band dan L-band.
Erbium-Doped Fiber Amplifier or EDFA uses a pump laser with 980 nm or 1480 nm power to amplify the signal at the range of C-band (1530 nm ' 1560 nm) and L-band (1570 nm ' 1610 nm) wavelength. L-band has lower efficiency of absorption and emission than C-band where the unequal gain occur between C and L-band. Refer to the condition, in this research has been done a modeling and analytical of the equalizing and increasing of the L-band gain with ASE injection from C-band in a double-pass configuration. ,br> The amplifying process is done in two stages. First stage, amplifying of the signal of C and Lband at the same time with an EDFA pumped with 980 nm pump laser with 60 mW pump power. Amplified signal of C and L-band split with a WDM coupler and furthermore being amplified on the second stage. Signal of L-band is amplified with a 1480 nm main pump aser and additional pump power of ASE C-band. In the end of second stage amplifying process, a fiber reflector with a 90% spectral reflectivity is used as part of the double-pass configuration. The scheme of C-band ASE utilization on the first stage in double-pass configuration has been proven to equalizing and increasing the spectral gain of L-band. The amplifying process with double-pass configuration also has been reducing the noise figure of L-band. Analytical and modeling are widely improved with a program based on Matlab and improvement of OASiX? software. This modeling has succeed describing the mechanism of equalizing gaining between C and L-band.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardan Syafrudin
Abstrak :
ABSTRAK
Harta bersama adalah harta yang diperoleh suami isteri selama menjalani kehidupan rumah tangga, yang keduanya sepakat apabila setelah bersatu melalui ikatan pemikahan bahwa harta yang dihasilkan oleh salah satu atau oleh keduanya menjadi harta bersama. Hal ini menunjukan bila terjadi perjanjian antara suami isteri sebelum menikah untuk tidak menyatukan hartanya, maka harta yang dihasilkan keduanya tidak menjadi harta bersama. Dengan demikian bila suami atau isteri meninggal, atau pun cerai, maka harta yang dimiliki oleh keduanya dapat dibagikan sesuai dengan sahamnya masing¬masing. Lain halnya bila kedua pasangan tersebut tidak melakukan perjanjian, maka harta yang diperoleh selama ikatan pemikahan dapat dibagi menjadi jenis harta bersama. Dalam hukum Islam, jenis harta ini tidak terdapat dalam AI-Qur'an maupun Sunnah, begitupula dalam literatur fiqih Islam. Namun hukum Islam melegalkan keberadaan harta bersama selama berlaku dalam suatu masyarakat dan adanya kemaslahatan dalam pembagian harta tersebut. Berbeda dengan hukum positif, harta jenis ini telah diatur dan dijelaskan dalam Undang-¬undang Perkawinan, maupun Kompilasi Hukum Islam, yang menjadi sandaran hukum dalam urusan perkawinan yang berlaku di Indonesia. Dalam'penelitian ini, penulis mencoba mengkomparasikan keberadaan harta bersama menurut tinjauan hukum Islam dan hukum positif.
ABSTRACT
Community property is obtained by estae [is] spouse during experiencing domesticity, second of him agree if after coalescing to pass/through nuptials tying that estae yielded by one of [the] or by both becoming community property. This matter is happened agreement [among/between] spouse before marriage [in order] not to unite its estae, hence yielded estae both [do] not become community property. Thereby if/when wife or husband die, nor divorce, hence esrae had by both can be alloyed as according to its share each.. Other the things of if/When both the couple [do] not [do/conduct] agreement, hence obtained estae during divisible nuptials tying become community property type. In Islam law, this estae type [do] not there are in Al-Qur'An and also of Sunnah, and in literature of fiqih Islam.. But punish legal Islam [of] existence of community property during going into effect in a[n society and existence of good in division of estae. Differ from positive law, estae this type of have been arranged and explained in [Code/Law] Marriage, and also Kompilasi Hukum Islam, becoming arm rest punish in marriage business going into effect in Indonesia. In this research, writer try omparability existence of community property according to evaluation punish Islam and positive law.
2007
T20518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Robert Parulian Hasudungan
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas perilaku korosi dari pengelasan dissimilar antara baja karbon ASTM A36 dan baja tahan karat SS316L dengan kawat las E309L menggunakan prosedur pengelasan SMAW dan GTAW untuk dibagian root. Plat baja tahan karat dan baja karbon dengan ketebalan 10 mm dan 15 mm dilas, dipotong, diberi perlakuan panas tempering, dilakukan pengamatan mikrostruktur dan kemudian diuji secara elektrokimia. Pengujian secara elektrokimia meliputi uji electro impedance spectra (EIS), Potentiodynamic Polarization, Cyclic Voltametry. Oleh karena inti las baja tahan karat biasanya lemah terhadap korosi terlokalisasi, maka uji celup korosi sumuran ASTM G48 metode A dilakukan demi pengujian menyeluruh perilaku korosi pada pengelasan dissimilar ini. Hasilnya menunjukkan bahwa proses tempering akan meningkatkan ketahanan korosi pengelasan dissimilar. Pengelasan dissimilar tebal plat 15 mm menunjukkan ketahanan korosi yang lebih lemah dibandingkan plat 10 mm, dimana setelah diamati jumlah weld pass yang lebih banyak pada plat 15 mm mempengaruhi struktur mikro dan ketahanan korosi dari pengelasan dissimilar.
ABSTRACT The focus of this study was addressed to observe corrosion behavior at dissimilar metal welding between carbon steel ASTM A36 and stainless steel 316L with E309L as weld consumables using SMAW and GTAW procedure at root weld. Stainless steel and carbon steel plate of 10 mm and 15 mm thickness were welded, cut, heat treated (tempered), observed for microstructure and then tested electrochemically. Electrochemical testing included electro impedance spectra (EIS), Potentiodynamic Polarization, Cyclic Voltametry. The core welding of stainless steels are known vulnerable to localized corrosion, hence the pitting corrosion immersion test ASTM G48 method was done for a thorough observation of welding dissimilar corrosion behavior. The results showed that the tempering process improved corrosion resistance of dissimilar weld. It was observed that dissimilar welding of 15 mm thickness was more susceptible than plate 10 mm. It is related to the number of weld passes which affect the microstructure and corrosion resistance of the weld dissimilar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asrul Fahrul
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang cukup pesat dalam bidang teknologi elektronika daya telah memungkinkan kita untuk mengurangi gangguan kinerja dalam suatu sistem ketenagalistrikan. Antara harmonisa dan kualitas tegangan yang ada dalam dunia industri, dapat dianggap sebagai sebuah masalah yang paling penting untuk beban yang sensitive dan keberlangsungan suatu industri. Dynamic Voltage Restrore DVR adalah suatu perangkat elektronika daya berbasis seri yang dapat dengan cepat dapat mengembalikan dan memperbaiki profil tegangan sistem dengan berbagai bentuk nilai pra-kesalahan. Kebutuhan jaringan distribusi, beban industri sensitif dan operasi komersil yang kritis semua dapat mengalami gangguan kinerja dan sebuah cara sistematis dapat digunaan untuk mengatasi gangguan yang diklasifikasikan dalam masalah yang berkaitan dengan kualitas tegangan. Instalasi Dynamic Voltage Restore DVR dan Static Var Compensator serta High Pass Damped Filter adalah salah satu dari solusi penghematan biaya untuk permasalahan kualitas tegangan listrik dan sejenisnya. Tujuan dasar dari penelitian ini untuk membandingkan, menganalisis model dan kinerja dari perangkat DVR, SVC dan High Pass Damped Filter dalam tinjauan kehandalan sistem ketenagalistrikan dalam suatu jaringan sistem distribusi listrik dalam berbagai kondisi dan variasi beban linear dan non linear. Kinerja dan efisiensi metoda yang diusulkan akan diselidiki dengan simulasi di program ETAP dan MATLAB. Kata Kunci: Kualitas Tegangan, Harmonisa, DVR, SVC, High Pass Damped Filter.
ABSTRACT
The development of a fairly rapidly in the field of power electronics technology has enabled us to reduce impaired performance in a system ketenagalistrikan. Between harmonic distortion and voltage quality that exists in the world of industry, can be considered as a most important issue for the sensitive loads and the sustainability of an industry. Dynamic Voltage Restrore DVR is a power electronics based series that can quickly be able to restore and improve voltage profile systems with different forms of pre value error. The needs of the distribution network, load sensitive industries and commercial operations that are critical can all crash performance and a systematic manner can only to overcome disorders classified in issues related to the quality of voltage. Installation of Dynamic V oltage Restore DVR and Static V ar Compensator and High Pass Filter are Damped one of the cost saving solution for voltage quality problems and the like. The basic purpose of this research was to compare, analyse and model the performance of the DVR, SVC and High Pass Filter in Damped views dependability system in a network of electrical distribution systems in a variety of linear and non linear load variations conditions. The performance and efficiency of the proposed method will be investigated with a simulation program of ETAP and MATLAB. Key Words Quality of Voltage, Harmonic Distortion, DVR, SVC, High Pass Filter Damped
2017
T48780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Adi Widya Kusuma
Abstrak :
Tingkat morbiditas tuberkulosis (TB) di Indonesia menunjukkan banyaknya penduduk di Indonesia yang menderita TB. Tingkat morbiditas TB dapat digunakan oleh perusahaan asuransi untuk memprediksi risiko seseorang terkena TB sehingga perusahaan asuransi dapat menentukan premi yang akan dibebankan kepada pemohon asuransi berdasarkan risikonya. Oleh karena itu, kemampuan untuk memperkirakan tingkat morbiditas TB secara akurat sangat penting bagi perusahaan asuransi untuk dapat menentukan jumlah premi yang tepat namun tetap kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk membangun dan membandingkan dua model yang dapat digunakan untuk memprediksi angka morbiditas TB di Indonesia. Model ini dibangun menggunakan metode Temporal Convolutional Neural Network (TCNN) dan exponential smoothing. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sebelum model dibangun, data yang digunakan dalam penelitian ini disusun menjadi dataset pelatihan dan validasi. Model tersebut dibangun dengan menggunakan dataset training dan divalidasi menggunakan dataset validasi. Hasil validasi model kemudian dievaluasi dan dibandingkan berdasarkan nilai mean squared error (MSE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model TCNN yang dibangun menghasilkan nilai MSE yang lebih rendah dari pada model exponential smoothing. ......Tuberculosis (TB) morbidity rate in Indonesia shows the number of population in Indonesia who suffer from TB. The TB morbidity rate can be used by insurance companies to predict a person's risk of TB so that insurance companies can determine the premiums that will be charged to insurance applicants based on the risks. Thus, the ability to estimate the TB morbidity rate accurately is essential for insurance companies to be able to determine the right premium amount while remaining competitive. This study compared two models that can be used to predict TB morbidity rate in Indonesia. The model was built using the temporal convolutional neural network (TCNN) and exponential smoothing methods. The data that is used in this study are obtained from the official website of the ministry of health of the Republic of Indonesia. Before the model was built, the data used in this study were compiled into training and validation datasets. The model is built using a training dataset and validated using the validation dataset. The results of the model's validation are then evaluated and compared based on the value of the mean squared error (MSE). The result of this study shows that the TCNN model provides lower MSE compared to exponential smoothing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>