Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roueche, Berton
Boston: Little, Brown, 1967
618.921 ROU f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul
"Periodontal diseases are frequently suffered in patient of all ages. This condition consist of several signs and symptoms, etiology, pathogenesis, and response to treatment which seems almost similar. The classification of those diseases have been adjusted, lately in 1999, the major cause of these diseases is bacterial. Microorganisms acts to result in infection due to the influence of host response, genetic, local and systemic factors. Gingivitis condition has an irreversible status and periodontitis has to be overcome immediately to prevent from further destruction. Some steps of initial treatment and supporting treatment should be given to the patient, which is able to be done by all dentists."
[Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Journal of Dentistry Indonesia], 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Dharmawan Saldjani
"Latar belakang: Pterygium adalah penyakit pada mata yang sering dijumpai di daerah khatulistiwa terutama oleh pajanan ultraviolet, penyebab pterygium antara lain macam-macam zat iritan, faktor genetik, alergi, kekeringan pada mata, faktor angiogenik, dan infeksi papilomavirus. Pada perusahaan X banyak ditemukan kasus pterygium 5.3% pada observasi awal oleh Dinas Kesehatan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel diambil secara purposive berdasarkan ruangan dengan pajanan debu tertinggi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung pada pekerja dan pemeriksaan pada mata.
Hasil: Prevalensi pterygium akibat pajanan zat iritan debu kertas 68.2% dari 85 pekerja di rewinder enam dan sekitarnya. Riwayat merokok merupakan faktor yang bermakna (p-0.01).
Kesimpulan: Debu kertas belum dapat dibuktikan signifikansinya secara statistik dengan kejadian pterygium, sementara perbandingan dengan studi-studi yang relevan menunjukkan bahwa prevalensi pterygium dengan pajanan debu kertas lebih tinggi dibandingkan dengan pajanan UV.

Background: Pterygium is an abnormal process in which the conjunctiva (a membrane that covers the white of the eye) grows into the cornea and most commonly found at the equator, due to prolong exposure to ultraviolet and infrared radiation from sunlight. Other environmental irritants identified were genetic factor, allergy, dry eyes, angiogenic factor, and papilloma virus infection. In the factory "X" Karawang, 5.3% pterygium cases were found as reported by the government reevaluation visit.
Method: The study was a cross-sectional. Sample collected using purposive method and had been exposed to high paper dust. Conducting interview, filling out questionnaires and eye examination, collected data.
Results: The Prevalence of identified pterygium was 68.2% from 85 workers at rewinder 6. Meanwhile smoking habit was the significant factor (r 0.O1).
Conclusion: Paper dust has not yet proven to be significant related to pterygium while descriptive comparison among several studies reported that the prevalence of pterygium was much higher related to paper dust (68.2%) compared to UV.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qaira Anum
"Kusta sampai sekarang masih merupakan masalah kesehatan dunia, khususnya di negara sedang berkembang termasuk di Indonesia. Walaupun. Indonesia pada tahun 2000 sudah dapat mencapai eliminasi kusta, namun sampai tahun 2005 masih ada 12 provinsi dan 155 kabupaten yang belum mencapai eliminasi. Sehingga untuk mencapai eliminasi ini di semua negara pada tahun 2005, maka WHO (World Health Organization) tahun 1999 membentuk Global Alliance for the Elimination of Leprosy (GAEL).
Selama tahun 2004 di Indonesia ditemukan 18.549 kasus kusta baru dan 12.936 penderita di antaranya adalah kusta multibasiler (78,2%). Tahun 2002 angka prevalensi penderita kusta di Indonesia 0,92 dan tahun 2003 menurun menjadi 0,86 tapi kemudian naik lagi pada tahun 2004 menjadi 0,93. Data ini memperlihatkan bahwa angka prevalensi kusta yang naik turun merupakan suatu masalah yang harus diatasi.
Masalah penyakit kusta diperberat dengan kompleksnya epidemiologi dan banyaknya penderita kusta yang mendapat pengobatan ketika sudah dalam keadaan carat. Keadaan tersebut terjadi sebagai aktbat stigma dan kurangnya pemahaman tentang penyakit kusta dan akibatnya untuk sebagian besar masyarakat lndonesia. Dampak keterlambatan pengobatan kusta adalah penularan terus berjalan, sehingga kasus baru banyak berrnunculan. Keadaan ini tentu akan menghambat pencapaian tujuan program pemberantasan penyakit kusta. Mengingat kondisi tersebut perlu satu sistem pemberantasan secara terpadu dan menyeluruh, di antaranya adalah pengobatan yang tepat sesuai dengan klasifikasi kusta."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 1994
344.41 AID
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anies
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
613 ANI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006
616.39 DUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beer, Credric de
New Jersey: Africa World, 1986
616.9 BEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>