Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan pentingnya implementasi budaya kepemimpinan lokal dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) di sekolah Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bau-Bau,Keraton Buton Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat etnografi....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emilio
Abstrak :
Perubahan adalah suatu kepastian. Selama beribu-ribu tahun lamanya hingga sekarang pernyataan tersebut masih menemukan relevansinya. Di dunia ini segala sesuatunya berubah, tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri, la terjadi di mana-mana dan terus berlangsung kapan pun. Satu-satunya hal yang membedakannya adalah kecepatannya. Perubahan dapat berjalan dengan cepat, maupun berjalan dengan lambat. Pada abad modern sekarang ini, perubahan berjalan dengan sangat cepat. Hal ini beriringan dengan peningkatan mobilitas arus informasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesatnya, sehingga terjadi pula perubahan pada tatanan sosial, ekonomi, politik dan budaya di masyarakat. Tema perubahan tidak hanya terjadi pada masyarakat dalam arti luas, namun juga terjadi pada masyarakat dalam arti yang lebih sempit yaitu : organisasi. Organisasi tidak luput dari perubahan. Lingkungan yang terus berubah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan suatu organisasi berubah. Hal ini disebabkan organisasi merupakan suatu sistem terbuka dimana ia bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungannya tapi lebih dari itu, ia juga tergantung kepada lingkungannya (Hoy & Miskel, 2001). Ketergantungan ini membuat suatu organisasi tidak bisa memisahkan diri dari lingkungan. Oleh karena itu, suatu organisasi idealnya mampu untuk terus melakukan penyesuaian di tengah-tengah kondisi lingkungan yang berubah. Penyesuaian perlu dilakukan oleh suatu organisasi sehingga ia tidak hanya bertahan, namun juga mampu untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah perubahan. Namun demikian, sejumlah temuan dalam penelitian menyebutkan bahwa perubahan dalam organisasi bukanlah merupakan hal yang sederhana dan mudah dilaksanakan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mourier & Smith (2001) yang menyimpulkan bahwa 70 sampai 75 persen dari organisasi yang melakukan perubahan pada akhirnya menemui kegagalan. Salah satu penyebab kegagalan dari suatu organisasi untuk berubah adalah karena individu di dalamnya menolak untuk melakukan perubahan. Oleh karena itu, sikap individu adalah salah satu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam setiap perubahan organisasi. Dalam hal ini, sikap individu dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah iklim organisasi. Iklim organisasi didefinisikan sebagai gambaran umum mengenai kualitas lingkungan organisasi yang dipersepsikan secara kolektif dan selanjutnya akan mempengaruhi bagaimana individu berperilaku dan bersikap. Penelitian ini mencoba untuk membuktikan hubungan antara iklim organisasi dengan sikap terhadap perubahan. Responden penelitian adalah guru yang bekerja di sekolah menengah umum negeri di Jakarta. Data yang dapat digunakan adalah sebanyak 68 responden dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dan diolah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan korelasi yang positif dan signifikan antara skor skala iklim organisasi dengan skor skala sikap terhadap perubahan. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara bagaimana guru mempersepsikan lingkungan kerjanya dengan sikapnya terhadap perubahan. Pada subyek yang mempersepsikan iklim organisasinya sebagai positif, maka sikapnya terhadap perubahan juga cenderung menerima perubahan. Demikian pula sebaliknya. Selain itu, pada data analisis data tambahan, didapatkan perbedaan yang signifikan antara responden yang berjenis kelamin pria dengan responden yang berjenis kelamin perempuan dalam mempersepsikan iklim organisasi sekolahnya. Artinya, jenis kelamin turut berkontribusi dalam pembentukan persepsi terhadap iklim organisasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S3335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Khairani
Abstrak :
Perubahan terjadi di segala aspek kehidupan dan berlangsung dengan cepat sehingga mengakibatkan keharusan setiap yang menghadapi perubahan untuk dapat beradaptasi agar tidak ketinggalan dalam dinamika perubahan itu sendiri. Terjadinya banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan merupakan dampak dari era reformasi yang sedang bergulir di Indonesia. Salah satu bentuk perubahan dalam kehidupan kenegaraan diantaranya adalah perubahan kebijakan pemerintah Hal ini membawa sebuah pembahan pada pola manajemen pendidikan di Indonesia. Manajemen pendidikan berbasis pusat yang selama ini telah dilaksanakan berubah menjadi manajemen berbasis sekolah (MBS). Pembahan pada manajemen pendidikan ini membawa dampak pembahan pada sekolah yang merupakan penyelenggara urusan pendidikan. Manusia adalah pemeran utama dalam perubahan karena hanya manusia yang dapat membuat sebuah perubahan dan sekaligus terlibat dalam pembahan itu sendiri. Dalam menghadapi perubahan yang ada, masing-masing individu memiliki pilihan sikapnya tersendiri serta berdampak pada efektivitas dari pembahan itu. Keterlibatan serta partisipasi gum dalam pengambilan keputusan organisasi dapat mempengamhi sikapnya terhadap pembahan. Gambaran keterlibatan tersebut merupakan suatu bentuk manajemen partisipatif. Pengukuran keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan kuesioner keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang mengacu pada teori Vroom & Yetton (Yukl, 1994). Sedangkan pengukuran sikap terhadap pembahan organisasi menggunakan kuesioner sikap terhadap pembahan organisasi yang didasarkan pada teori Judson (2000). Selain itu untuk dapat mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dari pembentukan sikap terhadap pembahan organisasi disertakan pula kuesioner penyebab dari pembentukan sikap terhadap perubahan organisasi dengan mengacu pada teori Galpin (1996). Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan itu sendiri terdiri dari enam gaya pengambilan keputusan yang lebih spesifik, yaitu : autokratik I, autokratik II, konsultasi I, konsultasi II, delegasi, dan kelompok II. Sedangkan, Sikap terhadap perubahan terdiri dari sikap menerima aktif, menerima pasif, menolak pasif, dan menolak aktif. Selain itu penyebab sikap terhadap perubahan terdiri dari dimensi tahu, mampu dan mau. Tujuan secara umum penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara sikap terhadap pembahan dengan keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan pada sekolah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Lebih jauh lagi, tujuan khusus dari penelitian ini adalah, memperoleh gambaran sikap guru terhadap perubahan, gambaran keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, mengetahui penyebab dari pembentukan sikap terhadap perubahan, mengetahui dimensi keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang paling berpengaruh pada sikap terhadap perubahan. Penelitian ini akan menggunakan metode ex post facto field study dimana penelitian ini dilaksanakan di lapangan saat perubahan organisasi sedang berlangsung. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang telah digunakan pada penelitian sebelumnya, karena telah terbukti valid dan reliabel. Namun perlu penyesuaian kembali dalam item-item yang digunakan karena perbedaan konteks dengan penelitian sebelumnya Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yang merupakan salah satu bentuk dari Teknik non-pnobability sampling, dimana tidak ada jaminan setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi elemen dari sampel. Adapun teknik dalam penentuan responden penelitian adalah dengan incidental sampling. Berdasarkan pada perhitungan data statistik didapatkan hasil penelitian bahwa tidak didapatkan korelasi yang signifikan antara sikap terhadap perubahan dengan keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap guru terhadap perubahan dengan keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan di sekolah. Gambaran sikap terhadap perubahan secara keseluruhan adalah menerima pasif, artinya pada umumnya guru bersikap tidak peduli dan apatis terhadap perubahan yang terjadi. Selain itu penyebab sikap terhadap perubahan secara umum adalah karena mampu, artinya guru merasa kurang mampu untuk menjalani perubahan serta memenuhi tuntutan dari perubahan tersebut, hal ini berpengaruh pada sikap guru terhadap perubahan dimana guru menerima secara pasif perubahan yang ada. Sedangkan, keterlibatan dalam pengambilan keputusan didominasi oleh gaya pengambilan keputusan kelompok II, yang artinya guru merasa dilibatkan oleh kepala sekolah dalam pengambilan keputusan secara bersama-sama dalam kelompok. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini berdasarkan pada teori. Faktor yang pertama adalah jenis perubahan yang terjadi pada sampel penelitian, yaitu jenis perubahan pengembangan. Berdasarkan teori yang ada jenis perubahan pengembangan ini tidak dapat langsung diterima oleh karyawan. Selain itu pula, karakteristik sekolah serta peran guru dalam Manajemen Berbasis Sekolah juga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan dengan pemilihan sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi sekolah negeri yang ada. Selain itu perbaikan-perbaikan alat ukur yang digunakan dalam penelitian serta perlu diketahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap terhadap perubahan dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldy Fariz Dharmawan
Abstrak :
ABSTRACT
School Based Management SBM , which is the primary channel of managing Bantuan Operasional Sekolah BOS , has been introduced by law in 2003. SBM encourage the community to involve in making the decision for school programs. Considering that learning outcome is one of the main educational objectives, this paper tries to see the impact of SBM using field experiment.This research uses randomized evaluation as the main method for the impact evaluation of SBM. There are 96 elementary schools sample which randomly divided into treatment group and control group. The project involved three districts in West Kalimantan Province Sekadau, Bengkayang, and Melawi. The treatment of this experiment was providing technical assistance on the four key indicators role clarification, transparency accountability, parents participation, and community involvement. On the other hand, the control group will not receive any aid or doing business as usualThe results show that there is no significant direct impact of SBM on the learning outcome. However, there is finding that shows an increase in inequality of learning outcome after SBM was conducted. This phenomenon probably caused by the difference in schools rsquo readiness which determined the student performance.
ABSTRACT
Manajemen Berbasis Sekolah MBS , yang merupakan konsep utama dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah BOS , telah diperkenalkan dalam peraturan pemerintah sejak tahun 2003. MBS mendorong masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan di tingkat sekolah. Menimbang bahwa luaran pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam pendidikan, karya tulis ini bertujuan untuk melihat dampak MBS menggunakan eksperimen lapangan.Penelitian ini menggunakan evaluasi acak sebagai metode utama dalam analisis dampak MBS. Terdapat 96 sekolah dasar yang secara acak dipilih sebagai kelompok perlakuan dan control. Penelitian ini melibatkan tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat; Sekadau, Bengkayang, dan Melawi. Kelompok perlakuan dalam penelitian ini mendapatkan bantuan teknis terhadap empat indikator utama, yaitu klarifikasi peran, akuntabilitas, keterlibatan orang tua, dan partisipasi masyarakat. Di sisi lain, kelompok kontrol tidak mendapatkan bantuan atau menjalankan kegiatan operasional seperti biasa.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dari MBS terhadap luaran pembelajaran. Meski demikian, temuan penelitian mengindikasikan adanya peningkatan ketimpangan luaran pembelajaran setelah MBS dilaksanakan. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kesiapan sekolah yang menentukan kinerja peserta didik.
2017
S68910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Sesuai dengan UU sisdiknas No. 20/2003, pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah, keluarga dan masyarakat . Dewan Pendidikan (DP) dan komite sekolah (KS) adalah wakil masyarakt dan keluarga yang dapat menjadi jalan masuk agar msyarakat dan keluarga yang dapat menjadi jalan masuk agar masyarakat dapat berpartisipasi serta merasaikut memiliki proses pendidikan di sekolah-sekolah.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ahmad Bashir
Abstrak :
Perubahan merupakan suatu proses yang berlaku secara universal dalam segala bidang kehldupan. Perubahan bisa terjadi terhadap apa saja, kapan saja dan di mana saja. Demlklan juga dalam organlsasi, perubahan merupakan suatu hal yang selalu terjadi, karena organisasi bersifat dinamis. Dalam proses perubahan, manusia memiliki peran yang sangat signifakan dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu perubahan. Hal ini dikarenakan hanya manusialah yang bisa menentukan kesuksesan suatu perubahan (Smith, dalam Mangundjaya, 2001). Dalam hal ini, sikap individu terhadap perubahan dapat mempengaruhi perubahan itu sendiri. Di sisi lain, Sikap individu terhadap perubahan tidaklah berdiri sendiri. Sikap individu terhadap perubahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor ekternal. Dalam hal ini, kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap perubahan organisasi tempat ia bekerja. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka peneliti merancang sebuah penelitian yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan sikap individu terhadap perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru terhadap perubahan organisasi. Lebih lanjut, penelitian ini juga bermaksud melihat gambaran kepuasan kerja, gambaran sikap terhadap perubahan dan gambaran penyebab sikap terhadap perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode ex post facto field study. Dalam penelitian Ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling tipe purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adaiah 90 orang guru yang mengajar pada SMU Negeri di Jakarta. Subjek berasal dari tiga sekolah, yaitu SMUN 3, SMUN 68 dan SMUN 34. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga kuesioner, yaitu kuesioner kepuasan kerja, kuesioner sikap terhadap perubahan dan kuesioner penyebab sikap. Kuesioner kepuasan kerja merujuk kepada dimensi kepuasan kerja yang digunakan dalam Job Descriptive Index (Baron & Greenberg, 2003). Kuesioner sikap terhadap perubahan mengacu kepada teori Judson (2000). Sedangkan kuesioner penyebab sikap didasarkan kepada teori Galpin (1996). Untuk memperolah gambaran hubungan kepuasan kerja dengan sikap terhadap perubahan dan hubungan penyebab sikap dengan sikap terhadap perubahan, digunakan teknik koreiasi Person Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Namun demikian terdapat dua dimensi kepuasan kerja yang tidak memiiiki hubungan signifikan dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Kedua dimensi itu adalah dimensi gaji dan dimensi kesempatan promosi. Selanjutnya terdapat hubungan yang signifikan antara seluruh dimensi penyebab sikap dengan sikap terhadap perubahan organisasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S2867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menggambarkan beberapa kondisi yang terkait dengan persolalan dan penerapan MBS menurut sistem pendidikan di Indiana, USA, khususnya di lingkungan Monroe Country School Corporation (MCCSC) dan kemungkinan penerapannya dalam sistem pendidikan di Indonesia....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Alfian
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sekolah pada SMA yang menerima Bantuan Dana Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Adapun faktor-faktor tersebut adalah Manajemen Berbasis Sekolah, Mutu Sarana dan Prasarana Sekolah, Otonomi Daerah, Pengawasan Ketersediaan Alat Pembelajaran, Partisipasi Masyarakat di Sekolah, Bantuan Sesuai Kebutuhan Sekolah, Kesejahteraan Pegawai dan Pengadaan Alat-alat Pelajaran, Pembinaan Profesi, Ketepatan Jadual Bantuan Sesuai Perencanaan, Ketepatan Sasaran, Kesesuaian Dana, Ekstrakurikuler yang dijadikan sebagai variabel bebas, dan kinerja sekolah sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 79 responden, dan setelah dilakukan uji hipotesa dengan model regresi berganda, maka diperoleh temuan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari 12 faktor tersebut terhadap Kinerja Sekolah pada SMA yang menerima Bantuan Dana Rintisan SMA Bertaraf Internasional (RSBI). Hal ini berimplikasi bahwa sekolah dengan status RSBI harus memperhatikan keduabelas faktor itu tanpa kecuali jika menginginkan kinerja sekolah meningkat. Meskipun kedua belas faktor berpengaruh signifikan secara simultan, namun jika dianalisis secara parsial hanya satu faktor pengaruh, yaitu Ketepatan Jadwal Bantuan Sesuai Perencanaan yang berpengaruh signifikan, dengan temuan nilai R sebesar 0.301. Dari nilai korelasi tersebut diperoleh nilai R square sebesar 0,090 yang bermakna kontribusi Ketepatan Jadwal Bantuan Sesuai Perencanaan hanya sebesar 0,90 % terhadap kinerja sekolah yang menerima bantuan dana RSBI. Hal ini berimplikasi bahwa pemerintah perlu memperhatikan ketepatan jadwal bantuan sesuai perencanaan bagi sekolah, agar kinerja sekolah meningkat. Hal ini disebabkan rata-rata sekolah Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Indonesia belum mampu mandiri mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP) plus yang diwajibkan bagi sekolah RSBI.
This research explains about some of the factors which affect school performance n high school that received Aid for International School Pioneering (RSBI). As these factors are the School-Based Management, Quality Infrastructures School, Autonomy, Control Equipments Learning, Citizen Participation in School, Schools Need Aid In accordance, Welfare Employees and Procurement Tools Lesson, Teacher Profession Development, Aid Schedule Accuracy as per Planning, Target accuracy, Suitability and Extracurricular Funds which be used as independent variables, and school performance as the dependent variable. Based on the results of research on 79 respondents, and after testing the hypothesis with multiple regression model, the obtained findings of 12 factors that affect school performance simultaneously, these factors are the School-Based Management, Quality Infrastructures School, Autonomy, Control Equipments Learning, Citizen Participation in School, aid accordance with School Supplies, Welfare Employees, Teacher Profession Development based RSBI, Schedules aid accuracy, accuracy Target, Compliance Fund, Extracurricular. This implies that the school (RSBI) must consider the twelve factors are, without exception, if the school's performance improved. Although the twelve factors simultaneously have a significant effect, but if it is partially analyzed influence only one factor, namely accuracy Schedules Aid significant effect, with the findings of the R value for 0301. From these correlation values obtained for R square value 0.090 meaningful contribution accuracy Schedules aid only as much as 0.90% on the performance of schools that receive funds RSBI. This implies that the government needs to pay attention to the accuracy of the schedule according to plan for school aid, so that school performance improved. This is due to the average high school pioneering international standard school in Indonesia have not been able to independently achieve the National Education Standards (SNP) Plus required for school RSBI.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library