Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harrina Erlianti Rahardjo
"Background: urinary tract infection (UTI) is often treated in daily practice as overactive bladder (OAB) by giving anticholinergic, the recommended treatment options of OAB. However, anticholinergic application for UTI symptoms relief has never been investigated. To our knowledge, this study was the first randomized trial which investigate anticholinergic use for UTI treatment. This study aimed to evaluate whether additional anticholinergic is beneficial alongside an empiric antibiotic therapy in reducing symptoms and tolerable for females with uncomplicated UTI. Methods: this was a randomized double-blind controlled trial that included female aged >18 y.o with uncomplicated lower UTI. Patients were randomly assigned to either solifenacin succinate 5 mg (group 1) or placebo (group 2) in addition to empiric levofloxacin 500 mg treatment for 3 days. Those with structural and/or functional abnormalities of the urinary tract and allergic reaction history were excluded. We observed changes in overactive bladder symptom score (OABSS), patient perception of bladder condition (PPBC) score, patient-reported symptoms and adverse events. Results: a total of 126 patients, 63 for each group, initiated the trial with median age of 44 (19-67) y.o. There were no differences of age, OABSS, and PPBC score between the 2 groups at baseline. We found significant (p<0.05) reduction of OABSS and PPBC score in both groups at the end of therapy; however the amount of reduction were not different between groups. In group 1 we found 22.2% of patients complained of dry mouth and 25.4%, 4.7%, 3.2% of patients complained of nausea, somnolence and constipation respectively. In group 2 we found 20.0%, 21.7% and 3.3% patients who complained of dry mouth, nausea, and somnolence respectively. One patient in group 2 experienced allergic reaction and was dropped out. Conclusion: we found no significant difference in OABSS and PPBC score reduction by adding anticholinergic to antibiotic therapy for females with uncomplicated UTI. There was no serious adverse event recorded.

Latar belakang: infeksi saluran kemih (ISK) sering ditangani dalam praktek sehari-hari sebagai overactive bladder (OAB) dengan memberikan antikolinergik yaitu pilihan pengobatan yang direkomendasikan untuk OAB. Namun aplikasi antikolinergik untuk menghilangkan gejala ISK belum pernah diteliti. Sepengetahuan kami, penelitian ini merupakan uji klinis pertama yang menyelidiki penggunaan antikolinergik dalam pengobatan ISK. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi apakah terapi tambahan antikolinergik bersama antibiotik empiris bermanfaat mengurangi gejala dan aman bagi wanita dengan ISK non-komplikata. Metode: penelitian ini berupa uji acak terkendali tersamar ganda terhadap wanita berusia >18 tahun dengan ISK non-komplikata. Pasien diacak untuk menerima solifenacin succinate 5 mg (kelompok 1) atau plasebo (kelompok 2) sebagai tambahan terhadap terapi empiris levofloxacin 500 mg selama 3 hari. Pasien dengan kelainan struktural dan/atau fungsional, dan dengan riwayat reaksi alergi dieksklusi dari penelitian. Kami mengobservasi perubahan overactive bladder symptom score (OABSS), skor patient perception of bladder condition (PPBC), gejala lain yang dilaporkan pasien, serta efek samping yang dialami. Hasil: sebanyak 126 pasien, 63 untuk masing-masing kelompok, memulai penelitian ini dengan median usia 44 (19-67) tahun. Tidak didapatkan perbedaan usia, OABSS, dan skor PPBC di antara kedua kelompok pada awal penelitian. Kedua kelompok menunjukkan penurunan bermakna (p<0,05) OABSS dan skor PPBC di akhir terapi; namun besar penurunan di antara keduanya tidak berbeda. Pada kelompok 1 didapatkan 22,2% pasien mengeluhkan mulut kering, 3,2% konstipasi, 25,4% mual, dan 4,7% mengantuk. Pada kelompok 2 didapatkan 20,0% pasien mengeluhkan mulut kering, 21,7% mual, dan 3,3% mengantuk. Satu pasien pada kelompok 2 mengalami reaksi alergi sehingga dikeluarkan dari penelitian. Kesimpulan: tidak didapatkan perbedaan bermakna penurunan OABSS dan skor PPBC dengan menambahkan antikolinergik bersama antibiotik empiris pada wanita dengan ISK non-komplikata. Tidak ditemukan adanya efek samping serius pada studi ini."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2018
610 UI-IJIM 50:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library