Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.
The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.
The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aliyah Shifa Rifai
"Transformasi karya sastra ke dalam bentuk film atau yang disebut sebagai ekranisasi sering kali melibatkan berbagai penyesuaian untuk menyesuaikan karakteristik format film. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi pada alur dalam ekranisasi novel ke film 24 Jam Bersama Gaspar serta menjelaskan pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap penyampaian cerita dan pengalaman yang ingin diberikan kepada penonton. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori ekranisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyesuaian yang dilihat melalui aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam ekranisasi 24 Jam Bersama Gaspar. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk menyesuaikan alur cerita dengan format film. Dalam penelitian ini, penciutan berfungsi untuk menghilangkan unsur yang tidak relevan, penambahan agar memperjelas motivasi karakter, dan perubahan bervariasi untuk mengubah beberapa struktur alur cerita dalam novel supaya lebih selaras dengan film. Dengan demikian, adaptasi novel menjadi film tidak hanya mentransfer cerita dari satu medium ke medium lain, tetapi juga menciptakan interpretasi baru yang relevan dengan karakteristik film.
The transformation of literary works into films, known as film adaptation, often involves various adjustments to align with the characteristics of the film format. This study aims to explain the aspects of reduction, addition, and varied changes in the plot during the film adaptation of the novel 24 Jam Bersama Gaspar into its film adaptation and to analyze the impact of these aspects on narrative delivery and the audience's experience. This research employs a qualitative descriptive method using film adaptation theory. The findings reveal several adjustments observed through the aspects of reduction, addition, and varied changes in the film adaptation of 24 Jam Bersama Gaspar. These adjustments were made to align the storyline with the film format. In this study, reduction serves to eliminate irrelevant elements, addition clarifies character motivations, and varied changes modify certain plot structures in the novel to better suit the film. Thus, it can be concluded that adaptation does not merely transfer a story from one medium to another but also creates a new interpretation relevant to the characteristics of film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library