Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francis Nowij Al Ghiffary
Abstrak :
ABSTRAK
Keunggulan MOF pada area permukaan dan ukuran pori menarik untuk diteliti lebih lanjut. Konversi limbah biomassa transformasi biomassa menjadi senyawa bernilai tinggi juga merupakan suatu urgensi yang penting. Pada penelitian ini diteliti mengenai sintesis Europium-MOF ligan organik 1,4-benzena dikarboksilat BDC dengan struktur MB2, dan uji katalisis reaksi konversi glukosa menjadi 5-HMF. Padatan EuCl3 diperoleh dari mereaksikan Eu2O3 dengan HCl pekat. EuCl3 dicampurkan dengan H2BDC dan DMF:H2O 5:0,15 kemudian dipanaskan dalam autoklaf dengan variasi suhu 100 ?, 120 ?, dan 140 ? selama 20 jam untuk menghasilkan Eu-MOF. Hasil dikeringkan dan dipanaskan pada temperatur 60 ?. Uji aktivitas katalisis dengan memanaskan 3 mL glukosa 10 dan 10 mg katalis pada 140 ? dengan variasi lama waktu reaksi 3, 6, dan 8 jam . Instrumen yang digunakan untuk karakterisasi adalah XRD, FTIR, BET, serta HPLC untuk uji produk reaksi katalisis. Hasil menunjukkan bahwa Eu-MOF MB2 terbentuk dan optimum dengan temperatur sintesis 100 ?, dan waktu katalisis 8 jam. Struktur MB2 didapatkan pada setiap sintesis, dan intensitas rendah untuk fasa MB3. BET menunjukkan luas permukaan sebesar 76,3778 m2g-1 dan desorpsi BJH menunjukkan diameter pori sebesar 20,1308 nm mesopori . Persen 5-HMF hasil menggunakan Eu-MOF 1,37 lebih kecil daripada Yb-MOF referensi 2 , sehingga dapat diasumsikan semakin kecil radius ionik semakin besar aktivitas katalisis.
ABSTRACT
The advantages of MOF lie on the large surface area and huge pore size are interesting for further investigation. Conversion of biomass waste biomass transformation into high value chemicals is also an important urgency. This study investigated the synthesis of Europium MOF with 1,4 benzene dicarboxylic BDC organic ligand with MB2 structure, and catalysis test of glucose conversion to 5 HMF reaction. EuCl3 solid is obtained from reacting Eu2O3 with concentrated HCl. EuCl3 is mixed with H2BDC and DMF H2O 5 0.15 , then heated in an autoclave with temperature variations 100 , 120 , and 140 for 20 hours to produce Eu MOF. The product is dried and heated at 60 . Catalysis activity test is by heating 3 mL glucose 10 and 10 mg catalyst at 140 with reaction time variation 3, 6, and 8 hours . Instruments used for characterization are XRD, FTIR, BET, and HPLC for catalysis reaction products test. The results show that Eu MOF MB2 is formed and optimum with a synthesis temperature of 100 , and catalysis time 8h. The MB2 structure is found in each synthesis, and low intensity of MB3 phase. BET results indicate a surface area of 76,3778 m2g 1 and BJH desorption shows pore diameter of 20,1308 nm mesoporous . 5 HMF yield percentage using Eu MOF 1.37 is smaller than Yb MOF reference 2 , so it can be assumed that the smaller ionic radius the greater the catalysis activity.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralentri Pertiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan glukosa baru-baru ini mendapat banyak perhatian sebagai senyawa alternatif potensial dalam produksi bahan bakar dan bahan kimia. 5- hydroxymethylfurfural (5-HMF) dapat digunakan secara luas sebagai senyawa intermediet yang dimanfaatkan untuk plastik, polimer dan bahan bakar. Metal Organic Frameworks (MOFs), material berpori yang memiliki luas permukaan sangat besar dan mudah dimodifikasi strukturnya, dapat berperan sebagai penyangga untuk katalis asam padat. MIL-101 (Fe) dan MB2 merupakan dua jenis MOF mesopori yang dapat dimodifikasi strukturnya dengan gugus fungsional seperti Sulfonat (-SO3H) sebagai katalis heterogen untuk degradasi glukosa menjadi 5-HMF. MOF memiliki beberapa kelebihan seperti dispersi yang baik dari situs aktif Lewis-Brønsted dan area permukaan yang mudah diakses untuk substrat. Dalam penelitian ini, saya akan fokus pada dua area utama yaitu sintesiskarakterisasi katalis berbasis MIL-101 (Fe) dan MB2 yang divariasikan dalam berbagai rasio logam dan linker dan konversi glukosa menjadi 5-HMF. MIL-101 (Fe) disintesis dengan metode solvotermal dan dimodifikasi dengan Sc dan gugus sulfonat. MB2 akan dipelajari dan dimodifikasi dengan ligan grup sulfonat serta Yb sebagai pusat logam. Karakterisasi katalis berbasis MIL-101 (Fe) dan MB2 meliputi XRD, IR, dan TGA / DSC, analisa luas permukaan, serta EDS. Pengaruh sifat fisik, substitusi gugus fungsional ligan, dan stabilitas katalis ini diteliti dalam penelitian ini. MIL-101 (Fe) dan MB2 dapat berkontribusi sebagai katalis heterogen yang menjanjikan untuk produksi 5-HMF.
ABSTRACT
The utilization of glucose has recently received considerable attention as a potential alternative in the production of fuels and chemicals. 5-hydroxymethylfurfural (5- HMF) can be extensively used as an intermediate for plastics, polymers and fuels. Metal organic frameworks (MOFs), porous material with highly surface area and high tunability in the structure, provided as a host for solid acid catalysts. Two kinds of mesoporous MOFs, MIL-101(Fe) and MB2, can be combined with functional groups such as sulfonic acid group (SO3H) and applied as heterogeneous catalyst for degradation of glucose into 5-HMF. These materials offer many advantages such as good dispersion of both Lewis-Brønsted active sites and huge accessible surface area for substrates. The two main areas of this work are synthesischaracterization of supported MIL-101(Fe) and MB2 based catalysts in various metal and linker ratios and conversion of glucose into 5-HMF. MIL-101(Fe) was synthesized by solvothermal method and modified with Sc and sulfonic group. Another promising MOF, MB2 was studied and modified with sulfonic group linker with Yb as metal center. Characterization of the MIL-101(Fe) and Yb-MOF involves XRD, IR, TGA/DSC, BET analysis, and EDS. The effect of physical properties, functional group substitution of ligand, and stability of these catalysts was investigated in this research. The highly porous MIL-101(Fe) and MB2 modified can contribute as a promising heterogeneous catalyst for 5-HMF production.
2017
T47718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Annisa
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini keberadaan limbah biomassa yang berlimpah membuat para peneliti berlomba-lomba untuk mengubahnya menjadi hal lain yang lebih bernilai, salah satunya monosakarida glukosa yang dapat dikonversi menjadi senyawa multiguna hidroksi-metil-furufural 5-HMF . Untuk mengkonversi 5-HMF dari glukosa, digunakan katalis yang memiliki sisi asam Lewis dan asam Br nsted, seperti material berpori, metal organic frameworks MOFs . Material berpori ini memiliki luas permukaan sangat besar dan mudah dimodifikasi strukturnya serta dapat berperan sebagai katalis heterogen yang mudah diseparasi dan digunakan kembali. Sisi asam Lewis katalis akan mengkatalisis isomerisasi glukosa menjadi fruktosa dan sisi asam Br nsted akan mengkatalisis konversi fruktosa menjadi 5-HMF. Pada penelitian ini telah disintesis MOFs berbahan dasar logam Lantanum, ligan benzena dikarboksilat BDC dan pelarut DMF-air dengan menggunakan metode solvothermal serta variasi suhu sintesis. Material berpori ini kemudian dikarakterisasi FTIR, Raman, NMR, XRD dan ukuran pori serta luas permukaan BET . Seluruh variasi katalis La-MOFs diaplikasikan dalam konversi glukosa menjadi 5-HMF. Didapatkan hasil reaktivitas katalitik sampai dengan 305 ppm/mg katalis dan yield 4.4 pada kondisi optimum aplikasi.
ABSTRACT<>br> Nowadays, the massive amount of biomass waste enables researchers competing to transform it into something more valuable, one of which is the glucose monosaccharide waste that can be convertedinto a hydroxymethylfurfural 5 HMF compound. To convert 5 HMF from glucose, the catalysts that have both Lewis and Br nsted acid sidesare used, such as porous materials and metal organic frameworks MOFs . The porous material has an extensive surface area and an easily modified structure. In addition, MOF can alsoact as a heterogeneous catalyst that can be easily separated and relatively reusable. The Lewis acid side catalyzes the isomerization of glucose into fructose, and the Br nsted acid side catalyzes the conversion of fructose to 5 HMF. In this study, MOFs have been synthesized using Lanthanum metal, benzene dicarboxylic BDC terephthalate linker, and DMF water solvent by using the solvothermal method at various temperature. The porous material is characterized by FTIR, Raman, NMR, XRD and pore size surface area BET . All variations of La MOFs catalysts were applied in the conversion of glucose to 5 HMF. The results obtained catalytic capacity up to 305 ppm mg catalyst and 4.4 yield on optimum conditions of application.
Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geofrey Rowsky
Abstrak :
"ABSTRACT
" Yttrium metal organic framework Y-MOF berhasil disintesis dengan metode solvotermal. Pada penelitian ini digunakan variasi suhu sintesis Y-MOF yaitu 100, 120, 140 oC. Hasil karakterisasi Raman dan XRD, menunjukkan bahwa sifat kristalin terbaik dari material Y-MOF terbentuk optimal pada suhu 120oC. Melalui hasil karakterisasi FTIR, 1H-NMR dan Raman dapat dikonfirmasi bahwa dalam material Y-MOF terdapat ligan DMF dan linker BDC yang terkoordinasi pada logam Yttrium trivalen dan dari hasil karakterisasi empat instrumen tersebut Y-MOF memiliki kemiripan karakter dengan Yb-MOF MB2 . Adanya kemiripan karakter antara Y-MOF dengan Yb-MOF, diharapkan struktur Y-MOF menyerupai Yb-MOF. Y-MOF yang telah disintesis berkesempatan untuk diuji aktivitas katalitiknya pada reaksi transformasi glukosa menjadi 5-HMF. Reaksi katalitik diuji pada larutan glukosa 10 w/v dengan volume 3 mL dengan kondisi suhu 140oC dan variasi waktu 3, 6, dan 8 jam. Hasil terbaik yang di dapatkan berupa yield dari 5-HMF sebesar 5.58 pada waktu 8 jam. "hr>" "b>ABSTRACT
" Yttrium metal organic framework Y MOF was successfully synthesized by using solvothermal method. In this research, temperature variation 100o C, 120o C, and 140o C was introduced in this Y MOF synthesis. Characterization of Raman and XRD pointed out the best crystalline characteristic was generated in 120o C. Characterization of FTIR, 1H NMR, and Raman confirmed that Yttrium Trivalent has coordination bond with DMF as ligand and BDC as linker. These four characterizations concluded that Y MOF had similar character to Yb MOF MB2 . With this similarity, it was expected that the structure would be similar too. This research also analyzed the catalytic activity on transformation reaction of glucose to 5 HMF. Catalytic reaction was carried out by using 3 mL glucose 10 w v in 140o C with time variation 3, 6, and 8 hours. The best yield result was 5.58 of 5 HMF in 8 hours.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Annisaa Rubianti
Abstrak :
ABSTRAK
Sintesis MOFs berbasis logam lantanida dipelajari menggunakan Lanthanum-MOFs dan Yttrium-MOFs dengan monosodium 2-sulfoterephthalate MSBDC sebagai ligan dengan metode solvothermal. Lanthanum dan Yttrium dipilih karena radius logam besar yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja katalis dengan meningkatkan luas permukaan katalis, sedangkan ligan MSBDC dipilih karena memiliki gugus fungsi penarik elektron sehingga katalis diharapkan menjadi lebih asam. Setelah materi MOFs telah berhasil disintesis, karakterisasi oleh FTIR, TGA, dan XRD dilakukan. Katalis diaplikasikan dalam reaksi konversi glukosa menjadi 5-hidroksimetilfurfural 5-HMF dan produk dianalisis dengan HPLC. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan waktu reaksi akan meningkatkan hasil 5-HMF. Selanjutnya, dalam pekerjaan ini, kedua katalis memberikan aktivitas katalitik yang sama, sekitar 4,54 yield.
ABSTRACT
Synthesis of lanthanide metal based MOFs was studied using Lanthanum MOFs and Yttrium MOFs with monosodium 2 sulfoterephthalate MSBDC as a ligand by solvothermal method. Lanthanum and Yttrium was selected due to a large metal radius which is expected to improve catalyst performance by increasing its surface area, while MSBDC ligand is selected because it has electron pulling function groups so that the catalyst is expected to become more acidic. After MOFs material has been successfully synthesized, characterization by FTIR, TGA, and XRD are performed. The catalyst was applied in the conversion of glucose to 5 hydroxymethylfurfural 5 HMF and the product was analysed with HPLC. The result shows that elongation time will increase the yield of 5 HMF. Furthermore, in this work, both catalysts give similar catalitic activity, approximately 4.54 yield.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Rahma Astika
Abstrak :
Larutan infus glukosa 5% digunakan dalam dunia medis sebagai larutan pengganti cairan tubuh atau terapi pada penderita hipoglikemia. Larutan infus glukosa 5% yang merupakan sediaan steril harus melalui proses sterilisasi untuk menghilangkan kontaminasi mikroorganisme agar tidak membahayakan pasien setelah proses administrasi ke dalam tubuh. Proses sterilisasi yang umum digunakan adalah dengan metode panas lembab menggunakan autoklaf pada suhu 121°C. Namun proses sterilisasi ini menyebabkan degradasi glukosa dalam infus glukosa 5% menjadi produk degradasi glukosa, salah satunya adalah 5-Hidroksimetilfurfural atau 5-HMF. 5-HMF adalah senyawa toksik yang dapat menyebabkan beberapa efek buruk pada tubuh sehingga pembentukannya dalam infus glukosa 5% harus diminimalisir. Artikel review ini ditulis untuk meninjau pengaruh suhu sterilisasi terhadap pembentukan 5-HMF dalam infus glukosa 5% dengan membandingkan konsentrasi 5-HMF yang terbentuk apabila disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan suhu dibawah 121°C (>110°C). Sumber jurnal diperoleh dari pencarian melalui Science Direct dan Google Scholar terkait degradasi infus glukosa pada saat proses sterilisasi menjadi 5-HMF dalam rentang tahun antara 1960 hingga 2020. Hasil tinjauan yang didapatkan yaitu adanya hubungan antara suhu dengan waktu sterilisasi, dimana semakin tinggi suhu yang digunakan maka semakin singkat waktu sterilisasinya. Pengaruhnya dalam pembentukan 5-HMF pada infus glukosa 5% adalah suhu 121°C merupakan suhu sterilisasi yang lebih tinggi, namun proses yang berlangsung secara cepat dapat meminimalisir kadar 5-HMF yang terbentuk dibandingkan dengan suhu sterilisasi yang lebih rendah (>110°C) namun dilakukan dalam waktu yang lebih lama. ......5% glucose infusions are widely used to replace body fluids or therapy in patients with hypoglycemia. A 5% glucose infusion is a sterile product and the preparation of it must go through sterilization process to eliminate microorganism contaminations. This process is important because any microorganism contaminations can harm the patients after being administered to the patient’s body. The sterilization process which is commonly used for sterilizing 5% glucose infusions is the moist-heat method using an autoclave at 121°C. however, this sterilization process leads to degradation of glucose into its degradation products and 5-Hydroxymethylfurfural or 5-HMF is one of those degraded compounds. 5-HMF is a toxic compound that possibly causes negative effects on the human body, thus the formation in 5% glucose infusions must be reduced. This article was written to review the effect of sterilization temperature on the formation of 5-HMF in the 5% glucose infusion by comparing 5-HMF concentrations after being sterilized using an autoclave at 121°C and below 121°C (>110°C). Related journals and articles were obtained by searching glucose degradation into 5-HMF during sterilization process through Science Direct and Google Scholar between the year periods 1960 and 2020. The results explained the important correlation of sterilization temperature with sterilization time, which higher temperature used in sterilization process would minimize the sterilization time. Although 121°C was the highest temperature used among other temperatures in this review, but the sterilization method using this temperature needed the shortest sterilization time which minimized 5-HMF formation on 5% glucose infusions compared to the lower temperatures (> 110°C) with longer sterilization times.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library