Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riri Edwina Renaganis
"Perusahaan XYZ merupakan start up baru yang bergerak di bidang properti. Dalam pembuatan aplikasi yang digunakan perusahaan XYZ, kualitas dari suatu API merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Untuk menjamin kualitas API dalam pengembangan aplikasi, perusahaan XYZ menggunakan metode pengecekan manual. Namun, pada implementasinya penggunaan manual testing memiliki beberapa kekurangan yang menghambat proses pengembangan seperti tidak dapat meng-handle issue setelah development serta waktu yang kurang efisien dalam melakukan testing. Alasan tersebut membuat tim quality assurance engineer merasa perlunya transformasi dari manual testing menjadi automation testing. Pada penelitian ini akan ditentukan testing tool yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahan dengan membandingkan Mocha-Chai, Karate DSL, Postman. Adapun beberapa faktor yang menjadi kriteria pemilihan yaitu kemudahan dalam set up dan penggunaan, performansi yang dijadikan sebagai tolak ukur waktu menjalankan test serta keselarasan dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mengatasi issue setelah deployment serta mengefisiensi waktu dalam melakukan testing. Setelah implementasi dilakukan, didapatkan hasil bahwa Karate DSL memenuhi kriteria kemudahan dalam set up dan penggunaan, performansi, dan keselarasan dengan tujuan perusahaan. Karate DSL unggul pada aspek kemudahaan penggunaan dan performansi dibandingkan dengan kedua tools lainnya, tools ini cocok untuk menggunaan jangka panjang. Penulis menyarankan kepada perusahaan XYZ untuk menggunakan testing tools tersebut karena dapat memudahkan pengujian API.

XYZ company is a new start-up engaged in the property sector. In developing the application used by XYZ company, the quality of an API is one thing that needs to be considered. To ensure API quality in application development, XYZ company uses a manual checking method. However, in its implementation, the use of manual testing has several shortcomings that hinder the development process such as not being able to handle issues after development and inefficient time in doing testing. This reason makes the quality assurance engineer team feel the need to transform from manual testing to automated testing. In this study, the author will determine the most suitable testing tool for the company’s needs by comparing Mocha - Chai, Karate DSL, Postman. Several factors become the selection criteria, namely ease of setup and use, performances that are used as a time benchmark for running the test, and alignment with the company’s goals, namely to overcome issues after deployment and save time in testing. After implementation, it was found that DSL Karate met the criteria for ease of setting up and usage, performance, and alignment with company goals. Karate DSL excels in terms of ease of use and performance compared to the other two tools, this tool is suitable for long-term use. The author suggests the company XYZ to use this testing tool because it can facilitate API testing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Gumilang Putera
"Teknologi Web API sudah banyak diterapkan di berbagai infrastruktur aplikasi karena teknologi ini memungkinkan berbagai layanan aplikasi yang berbeda bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi melalui media jaringan. Web API memungkinkan aplikasi untuk saling berbagi fungsionalitas dan data dengan aplikasi lain, menjadikannya teknologi yang paling banyak digunakan untuk integrasi antar infrastruktur. Terlepas dari manfaat Web API, hal ini bukannya tanpa masalah keamanan. Banyak kerentanan yang muncul akibat kesalahan konfigurasi atau mekanisme keamanan yang tidak memadai, yang dapat dicegah dengan melakukan pengujian fungsionalitas. Salah satu pengujian fungsionalitas yang penting untuk dilakukan adalah fuzzing. Fuzzing adalah metode pengujian untuk mengidentifikasi kerentanan yang muncul dari kesalahan validasi input dan business logic. Penelitian ini melakukan eksperimen fuzzing pada Web API dengan pendekatan offensive dan defensive. Penelitian ini membandingkan beberapa state-of-the-art fuzzing tools untuk pendekatan offensive, yaitu EvoMaster, Restler, RestTestGen, Tcases, dan Schemathesis. Penelitian ini juga mengembangkan fuzzing tool baru yang diberi nama OffensiveRezzer. Untuk pendekatan defensive, Penelitian ini menggunakan pustaka validasi input Joi, Zod, Marshmallow, dan Pydantic. Metrik kinerja yang digunakan adalah efektivitas fuzzing tool dalam menemukan bugs/errors dan efektivitas pustaka validasi dalam memvalidasi input data, yang diukur dengan menghitung persentase penurunan error. Hasil evaluasi menunjukkan OffensiveRezzer berhasil menemukan bugs/errors paling banyak dibandingkan dengan fuzzing tools lainnya. Kemudian, masing-masing pustaka validasi memiliki efektivitas sebagai berikut: Joi 97,78%, Zod 96,11%, Marshmallow 97,90%, dan Pydantic 97,90%.

Web API technology has been widely used in various application infrastructures because it allows different application services to interact and communicate via network platforms. Web API allows applications to share functionality and data with others, making it a preferred choice for integration across infrastructures. Despite the benefits of Web API, it is not without its security concerns. Many vulnerabilities arise due to misconfigurations or insufficient security mechanisms, which can be prevented by performing functionality testing. One of the critical functionality tests to do is fuzzing. Fuzzing is a testing method to identify vulnerabilities that emerge from flawed input and business logic validations. This research performed fuzzing experiments with offensive and defensive approaches. This research compared several state-of-the-art fuzzing tools for the offensive approach, namely EvoMaster, Restler, RestTestGen, Tcases, and Schemathesis. This research also develops a novel fuzzing tool OffensiveRezzer. For the defensive approach, this research compares several state-of-the-art input validation libraries: Joi, Zod, Marshmallow, and Pydantic. The performance metrics used are the fuzzing tool's effectiveness in finding bugs/errors and the validation library's effectiveness in validating fuzzing payloads, which is measured by calculating the percentage of error reduction. Evaluation results show that OffensiveRezzer found the most bugs/errors compared to other fuzzing tools. Then, each validation library has the following effectiveness: Joi 97.78%, Zod 96.11%, Marshmallow 97.90%, and Pydantic 97.90%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library