Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifah Mefi Balushi
Abstrak :
Skenario produksi minyak yang dilakukan Dewan Energi Nasional pada 2050 menunjukan tren penurunan, terutama dipengaruhi oleh rendahnya kegiatan eksplorasi migas dan tingkat keberhasilan eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan minyak Oleh karena itu, DME dapat digunakan sebagai alternatif sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pada pabrik purifikasi DME, umpan diseparasi menghasilkan DME murni dengan konsentrasi 99%. Untuk menjalankan proses ini dalam keadaan optimal, maka diperlukan pengendali. Penelitian mengenai pengendali pada proses ini sudah pernah dilakukan, namun masih menggunakan model dengan pendekatan FOPDT sehingga orde proses masih tidak sesuai dengan aktualnya. Model Auto-Regressive eXogenous merupakan model yang menggambarkan hubungan antara data masukan dengan data keluaran berdasarkan metode least-square sehingga sederhana dan fleksibel serta estimasinya mendekati dengan nilai sebenarnya. Penggunaan model ARX dapat digunakan secara luas seperti pada penggunaan energi, pabrik kimia, dan kilang minyak sejak tahun 1980-an. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan identifikasi model ARX pada pengendali MMPC serta melakukan verifikasi model dan menganalisis kinerja dari MMPC tersebut. Hasilnya didapatkan model ARX proses dan model ARX gangguan memiliki tingkat ketepatan dengan data sebesar 93-99% dan 70-97% dengan nilai RMSE 39-99% lebih kecil dari model FOPDT. Kinerja dari MMPC dengan parameter pengendalian terbaik yaitu T=5, P=20, dan M=20 menghasilkan peningkatan nilai IAE dan ISE sebesar 18-99.99% pada perubahan set point namun belum optimal dalam mengatasi gangguan pada suhu keluaran pendingin dan suhu kolom dengan nilai IAE dan ISE yang tinggi dan tidak menunjukkan peningkatan. ......Oil production scenario carried out by the National Energy Council in 2050 shows a decreased trend, mainly influenced by low oil and gas exploration activities and the success rate of exploration activities carried out by oil companies. Therefore, DME can be used as an alternative energy source that is more environmentally friendly and sustainable. In the DME purification plant, the feed was separated to produce pure DME with a concentration of 99%. To run this process in optimal conditions, a controller is needed. Research on controllers in this process has been carried out, but still uses FOPDT model approach so the process order is still not in accordance with the actual order. Auto-Regressive eXogenous model is a model that describes the relationship between input and output data based on least-square method so the estimate close to the actual value. The application of ARX model can be widely used such as in energy uses, chemical plants, and oil refineries since 1980s. Therefore, this study identifies ARX model on the MMPC controller as well as verifying the model and analyzing its performance. The result obtained that the process ARX model and the disturbance ARX model have fit percentage with data reach 93-99% and 70-97% with RMSE value 39-99% smaller than FOPDT model. The performance of MMPC with best control parameters T=5, P=20, and M=20 has improved IAE and ISE value with 18-99.99% when set point changed but still not optimal for controlling disturbance in cooler output temperature and column temperature with a high IAE and ISE value and not showing improvement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shimon Kana Budhyatmo
Abstrak :
Perancangan pengendali untuk sistem nonlinear merupakan suatu persoalan yang cukup rumit. Untuk merealisasikan hal tersebut, dibutuhkan model yang memiliki karakteristik sama seperti proses, yang pada umumnya bersifat nonlinear. Dengan adanya model tersebut, dapat dirancang suatu skema pengendalian Internal Model Control (IMC) yang dapat mengendalikan proses yang bersifat nonlinear. Pada skripsi ini, sebuah model Hammerstein yang terdiri dari blok nonlinear Neural Network dan blok linear dengan struktur ARX dirancang untuk meniru karakteristik proses nonlinear yang dimiliki oleh sistem tiga tangki terhubung. Model tersebut diperoleh dengan mengidentifikasi proses melalui pasangan data masukan keluaran sistem lingkar terbuka. Dengan metode yang sama, invers model tersebut juga dirancang untuk menyusun sebuah skema pengendalian IMC. Selain itu, dirancang juga sebuah blok tambahan Radial Basis Function Network (RBFN) untuk meningkatkan performa dari sistem. Kinerja pengendali yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan skema pengendalian PID dan di uji kemampuannya dalam mengatasi terjadinya gangguan berupa kebocoran pada sistem.
The design of a controller for nonlinear systems is a one complex problem. In order to realize that, it is necessary to obtain a model with the same characteristics with the process, which is in general nonlinear. Using that model, a control scheme of Internal Model Control (IMC) can be designed, which is able to control nonlinear processes. In this final project, a Hammerstein model which is consist of a nonlinear block of neural network and a linear block of ARX structure is designed to have the same characteristic with nonlinear process of a three coupled tank system. The model is obtained by identifying the process using the input-output data pair of the open loop system. Using the same method, an inverse of the model also design in order to create IMC control scheme. That aside, an additional block of a Radial Basis Function Network (RBFN) also designed to improve the performance of the system. Moreover, the performance of the controller is compared with PID control scheme and its ability to overcome disturbance, system leak, is also tested.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noveri Lysbetti M.
Abstrak :
Dalam permasalahan pada sistem pengontrolan, mekanisme sistem identifikasi merupakan suatu hal yang mutlak, khususnya pada kasus pengontrolan yang beradaptasi terhadap perubahan gangguan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode identifikasi yang mampu mengidentifikasi perubahan gangguan pada sistem. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan alternatif dalam pengidentifikasian system yang bersifat gabungan antara ARX dan Fast Fourier Transform (FFT). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rancangan algoritma untuk proses identifikasi. Dalam hal ini, algoritma yang dirancang diwujudkan dalam suatu software yang bekerja berbasis Matlab. Hasil pengujian dengan massa mobil 500Kg pada waktu pencuplikan detik ketujuh, gangguan jalan pertama merupakan frekuensi terbesar yang terjadi pada saat ini. Besarnya frekuensi operasi 27,4889Hz, magnitude model estimasi = 1,3431E-006, dan phasa model estimasi = -86,8307. Hasil pengujian dengan massa mobil 1000Kg pada waktu pencuplikan detik kelimabelas, adalah gangguan jalan kedua merupakan frekuensi terbesar yang terjadi. Pada saat ini besarnya frekuensi operasi 3,9270Hz, besar magnitudo model estimasi= 1.1780E-006 dan phasa model estimasi = 131,5950. Hal ini menunjukkan semakin ringan massa kendaaran saat terjadi gangguan yang diakibatkan permukaan jalan, maka semakin besar frekuensi operasi yang terjadi.
Hybrid Identification System with ARX and Fast Fourier Transform in Application of a Quarter of Vehicle Half Active Suspension. In a control system problem, identification system mechanism is a absolute thing, especially in adaptation controlling to disturbance changing. For that case, is needed an identification method which can identify the changing of disturbance in that system. The aim of this research is to give an alternative in system/plant identification which is a combination (hybrid) of ARX and Fast Fourier Transform. So, it is needed an algorithm design for identification process. In this case, the designed algorithm will be implemented in software that works based on Matlab. The result of car mass 500Kg in seventh second with first way disturbance is the biggest frequency at this time. Operation frequency produced is 27.4889Hz, estimation model magnitude is 1.3431E-006 and estimation model phase is -86.8307. The result of car mass 1000Kg in 15th-second, with second way disturbance is the biggest frequency at this time. Operation frequency produced is 3.9270Hz, estimation model magnitude is 1.1780E-006 and estimation model phase is 131,5950. These results show that as lighter car mass when disturbance happened by road surface, as bigger the operation frequency happen.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library