Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabhan Ibrahim Ahmad,author
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak globalisasi terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara anggota ASEAN Plus Framework. Globalisasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua aspek utama yaitu globalisasi perdagangan dan globalisasi keuangan. Penelitian ini menggunakan data panel dari 16 negara anggota ASEAN Plus Framework untuk periode 2010-2021. Metode analisis yang digunakan adalah Fixed Effect untuk menghasilkan estimator yang konsisten pada panel data yang tidak seimbang dalam hubungan antara keterbukaan perdagangan dan keuangan terhadap ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Indeks Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan dan keuangan memiliki pengaruh yang sama pada negara maju dan negara berkembang. Peningkatan keterbukaan perdagangan akan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara maju secara signifikan. Sebaliknya, peningkatan keterbukaan keuangan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara berkembang secara signifikan. Berdasarkan hasil ini, penelitian ini menyarankan pentingnya kebijakan yang mendukung inklusi keuangan dan perdagangan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan di ASEAN Plus Framework.
......This study aims to analyze the impact of globalization on income inequality in ASEAN Plus Framework member countries. Globalization in this study is divided into two main aspects: trade globalization and financial globalization. This study uses panel data from 16 ASEAN Plus Framework member countries for the period 2010-2021. The analysis method used is Fixed Effect to produce consistent estimators on unbalanced panel data in the relationship between trade and financial openness on income inequality measured by the Gini Index. The results of the study indicate that trade and financial openness have similar effects on developed and developing countries. An increase in trade openness significantly increases income inequality in developed countries. Conversely, an increase in financial openness significantly increases income inequality in developing countries. Based on these results, this study suggests the importance of policies that support financial and trade inclusion to reduce income inequality in the ASEAN Plus Framework."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Setianingtyas
"ABSTRACT
This research aims to observe the shock symmetry between thirteen ASEAN Plus Three countries in order to justify the formation of Optimum Currency Area within the region. Five variable structural vector autoregressive model is employed to chosen macroeconomic variables as proxies to shocks using yearly data from 1980 to 2015.Size of disturbances, speed of adjustment, impulse response to exchange rate and variance decomposition are analyzed to identify the symmetry of shocks. Results of empirical analysis suggest the formation of a sub region OCA which consists of Malaysia, Philippines, Singapore, Indonesia and Thailand.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati simetri dari gangguan diantara tiga belas negara ASEAN Plus Three untuk mencari pembenaran dalam pembentukan Optimum Currency Area di kawasan ini. Model structural vector autoregressive diterapkan pada variabel makroekonomi yang telah ditunjuk sebagai acuan terhadap gangguan dengan menggunakan data tahunan dari tahun 1980 sampai 2015. Dilakukan analisis pada ukuran gangguan, kecepatan penyesuaian, respon impuls terhadap nilaitukar dan dekomposisi varians untuk mengidentifikasikan simetri dari gangguan. Hasil analisis empiris menyarankan pembentukkan OCA sub-wilayah yang terdiri dari Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia dan Thailand."
2017
S69482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Utami Gunawan
"ABSTRAK
Regionalisme merupakan salah satu fenomena yang sering dibahas dalam Ilmu
Hubungan Internasional. Asia Timur yang sebelumnya dianggap sebagai kawasan
yang sulit untuk terintegrasi, dalam perkembangannya mampu disatukan melalui
pembentukan regionalisme ASEAN Plus Three (APT). Tinjauan pustaka ini
berfokus untuk menjawab pertanyaan bagaimana perkembangan literatur
mengkaji regionalisme APT. Kajian pustaka ini memperlihatkan mayoritas
literatur mengenai APT berfokus kepada faktor penghambat dan pendorong
integrasi APT. Faktor pendorong utama peningkatan integrasi APT adalah krisis
keuangan Asia 1997/1998. Sementara, faktor penghambat utama adalah kompetisi
power antar negara anggota APT. Berdasarkan temuan literatur, pendekatan realis
dengan metode kualitatif merupakan pendekatan yang paling sering digunakan
oleh para akademisi untuk menganalisis regionalisme APT. Tinjauan pustaka ini
menemukan masih terbatasnya literatur mengenai APT yang berusaha menyoroti
kepemimpinan ASEAN di kawasan serta dibutuhkannya studi teoritis lebih lanjut
untuk menganalisis karakteristik khas dari regionalisme APT. Studi ini
berkontribusi kepada pemahaman regionalisme Asia Timur.

ABSTRACT
Regionalism is one of many phenomenons which are often discussed in
International Relations. East Asia is considered as a region that faces difficulty
when integrating; during development they faced integration by ASEAN Plus
Three (APT) regionalism. This literature review has a focus to answer how
literatures development explains APT regionalism. Literature studies showed that
majority of literatures in regards to APT are focused on the pushing and constraint
factors of APT integration. The main pushing factor of APT integration is Asia
Financial Crisis in 1997/1998. Meanwhile, the main constraint factor is power
competition among APT state members. Based on literature findings, a realist
approach with qualitative method is the most common approach which is used by
scholars. This literature review found there are limited literatures surrounding
APT that focus on ASEAN leadership in region and further theoretical studies are
needed to analyze the special characteristic of APT regionalism. This study aims
to contribute to the understanding of East Asian Regionalism."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Putri Azzuhra
"Regionalisme merupakan konsep yang sering ditemukan dalam studi ilmu hubungan internasional. Konsep ini berkaitan erat dengan kerja sama sejumlah negara guna mencapai sebuah tingkat kedekatan sebagai suatu kawasan. Asia Timur merupakan salah satu kawasan yang tengah melangsungkan proses regionalisme semenjak tahun 1990-an. Tulisan ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan untuk memetakan literatur- literatur akademik mengenai regionalisme Asia Timur. Pemetaan mencakupi 31 literatur yang dikelompokkan ke dalam tiga tema dengan menggunakan metode taksonomi. Ketiga tema tersebut, antara lain: (1) karakteristik regionalisme Asia Timur; (2) upaya membangun regionalisme Asia Timur; dan (3) perkembangan regionalisme Asia Timur. Setelah melakukan pembacaan terhadap literatur yang dikumpulkan, tulisan ini mengidentifikasi konsensus, perdebatan, dan kesenjangan yang ada di dalam literatur akademik terkait topik regionalisme Asia Timur. Berdasarkan temuan di dalam tinjauan literatur ini, regionalisme Asia Timur tidak akan mengalami peningkatan ke depannya sebagaimana para akademisi memiliki skeptisisme terhadap perkembangan proses regionalisme. Pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis memberikan rekomendasi terhadap penelitian selanjutnya terkait dengan topik regionalisme Asia Timur.
......Regionalism is a concept that appears frequently in the study of international relations. This concept is strongly related to the cooperation of several nations in order to reach a degree of regional connectedness. East Asia is one of the regions that has been undergoing a regionalism process since the 1990s. The purpose of this paper is to map academic literature on East Asian regionalism. The mapping covers 31 literatures that are classified into three themes based on taxonomic method. The three themes are: (1) the characteristics of East Asian regionalism; (2) efforts to build East Asian regionalism; and (3) the development of East Asian regionalism. After reading the collected literatures, this paper identifies the consensus, debates, and gaps on the topic of East Asian regionalism. According to the findings of this literature review, East Asian regionalism will not flourish in the future as the scholars are skeptical of the development on the regionalism process. At the end of the paper, the author provide recommendations for further study on the topic of East Asian regionalism."
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Haikal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika peran mediasi institusi pemerintah dalam konteks transfer teknologi yang diakibatkan oleh Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN Plus Three. Menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk menganalisis data historis antara tahun 2002 dan 2021, studi ini memeriksa bagaimana FDI mempengaruhi transfer teknologi, tidak hanya secara langsung tetapi juga melalui interaksi dengan institusi keuangan dan pemerintahan. Penelitian ini mengungkap bahwa FDI berkontribusi signifikan terhadap dinamika inovasi teknologi, dengan institusi memainkan peran penting sebagai mediator yang memfasilitasi dan mengatur aliran pengetahuan dan teknologi baru. Temuan ini menyoroti pentingnya kualitas dan kapasitas institusi dalam memaksimalkan potensi efek spillover FDI dalam hal mendorong transfer teknologi.
......This study aims to explore the dynamics of the mediating role of government institutions in the context of technology transfer induced by Foreign Direct Investment (FDI) in the ASEAN Plus Three region. Using Structural Equation Model (SEM) to analyze historical data between 2002 and 2021, this study examines how FDI affects technological change, not only directly but also through interactions with financial institutions and government. This research reveals that FDI significantly contributes to the dynamics of technological innovation, with government playing a crucial role as mediators that facilitate and regulate the flow of new knowledge and technology. These findings highlight the importance of the quality and capacity of institutions in maximizing the potential spillover effects of FDI in terms of promoting technological change."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Anabella
"Kendati bertujuan untuk mencapai kemakmuran dan pemerataan ekonomi antar negara anggota sebagai bagian dari usaha integrasi ekonomi ASEAN, data menunjukan bahwa ASEAN-Plus justru meningkatkan kesenjangan antar anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah usaha ASEAN-Plus merupakan langkah yang tepat untuk mencapi tujuan akhir dari integrasi ekonomi ASEAN. Penelitian mencakup 5 perjanjian dalam ASEAN-Plus yakni ACFTA, AKFTA, AJCEP, AANZFTA dan RCEP dengan periode 2000 – 2019. Seluruh data diolah dengan menggunakan metode data panel dimana untuk memilih antara Fixed Effect dan Random Effect dilakukan Hausman Test. Hasil menunjukan bahwa pembentukan ASEAN-Plus meningkatkan kemakmuran namun tidak terdapat pengaruh konvergensi. Tidak terlihatnya pengaruh konvergensi dapat terjadi berkaitan dengan limitasi penelitian yang tidak melakukan pengujian dalam jangka waktu panjang seperti pengujian dengan menggunakan metode Panel Cointegration dan juga analisis yang dilaksanakan pada tingkat negara dan bukan dalam tingkat produk.
......Although ASEAN-Plus aim to achieve economic prosperity and equality among its members as part of ASEAN economic integration effort, data shows that there is rising gap after the formation of ASEAN-Plus. This study aims to determine whether the ASEAN-Plus effort is the right one to achieve the goal of ASEAN economic integration. The study covers 5 agreements in ASEAN-Plus namely ACFTA, AKFTA, AJCEP, AANZFTA and RCEP with the period 2000 – 2019. All data is processed using the panel data method where to choose between Fixed Effect and Random Effect the Hausman Test is carried out. The results show that the formation of ASEAN-Plus increases prosperity but there is no convergence effect. The invisibility of the convergence effect may occur due to the limitation of research, that does not conduct testing in the long term, such as testing using the Panel Cointegration method as well as its analysis that is conducted at country-level and not on product-level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library