Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nova Aulia Bella
"ABSTRAK
Provinsi Jawa Tengah memiliki PDRB dengan sektor industri pengolahan yang
menjadi penyumbang kontribusi perekonomian tertinggi sehingga daerah yang unggul pada
sektor ini lebih maju ketimbang daerah lain. Penelitian ini ingin mengungkapkan bahwa
hanya daerah tertentu saja yang terdapat aglomerasi industri sedang dan ada beberapa daerah
yang beraglomerasi kecil. Tujuan penelitian ini untuk: Mengetahui di daerah mana saja
terjadi aglomerasi industri di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pengaruh aglomerasi
industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pola
interaksi pertumbuhan ekonomi antar Kota Kabupaten di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Aglomerasi industri sedang di
Provinsi Jawa Tengah terletak di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus. Tidak Ada Kota
dan Kabupaten yang memiliki tingkat aglomerasi tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Variabel
aglomerasi industri berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat Kota
Kabupate Provinsi Jawa Tengah. Di beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi (Pati,
Kudus, Jepara) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya. Di
beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi ( Kendal, Salatiga, Semarang)
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya

ABSTRACT
Central Java province has PDRB the manufacturing sector contributed the highest
economic contribution so that the area that excels in this sector is more advanced than other
regions. This study wanted to express that only a certain area contained industrial
agglomeration being and there are some areas that are small beraglomerasi. The purpose of
this study to: Knowing those areas where industrial agglomeration occurs in Central Java.
Knowing how industrial agglomeration effect on economic growth in Central Java.
Determine how the interaction patterns of economic growth across the Regency in Central
Java. Based on the analysis, it can be deduced that the agglomeration industry is in Central
Java province is located in the district of Jepara and Kudus. No City and County which has a
high level of agglomeration in Central Java province. Variable industrial agglomeration
significant effect on economic growth at the municipal level Kabupate Central Java Province.
In some areas with high levels of agglomeration (Pati, Kudus, Jepara) positive influence on
other areas of regional economic growth. In some areas with high levels of agglomeration
(Kendal, Salatiga, Semarang) negatively affect other areas of regional economic growth."
2016
S64888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Harry Budiutomo Harmadi
"Adanya faktor skala ekonomi dalam pemilihan lokasi menyebabkan beberapa perusahaan yang sejenis memilih berada pada lokasi yang berdekatan, sehingga membawa dampak menurunnya biaya produksi perusahaan. Aglomerasi industri ini dapat menjelaskan mengapa suatu kota memiliki perusahaan yang jenisnya sama lebih dari satu, dan adanya kecenderungan bahwa kota akan berkembang di sekitar lokasi industri. Suatu kota industri yang besar terbentuk karena adanya aglomerasi ekonomi dalam produksi, dimana terdapat dua jenis aglomerasi ekonomi, yaitu localization economies dan urbanization economies.
Analisis regresi data panel menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil yang mendasar antara industri dengan klasifikasi ISIC 2 digit dengan industri berdasarkan klasifikasi ISIC 3 digit. Sub-sektor industri di DKI Jakarta yang mengalami aglomerasi industri ialah subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit, Industri Kertas dan Barang-Barang dari Kertas, Percetakan dan Penerbitan, Industri Kimia dan Barang-Barang dari Kimia, Petroleum, Batu Bara, Karet, dan Barang dari Plastik, Industri Barang-Barang dari Logam, Mesin dan Perlengkapannya, Industri Pengolahan Lainnya. Sedangkan sub-sektor Industri Makanan, Minuman Serta Tembakau, Industri Kayu dan Barang-Barang dari Kayu, Termasuk Alat-Alat Rumah Tangga dari Kayu, Industri Barang-Barang Galian Bukan Logam, dan Industri Dasar Logam tidak mengalami aglomerasi. Pada golongan pokok industri teridentifikasi tidak terjadi aglomerasi industri."
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gosen
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap produktivitas perusahaan industri manufaktur dengan menggunakan studi kasus di pulau Jawa yang merupakan lokasi dari lebih 80 persen perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Indonesia. Produktivitas perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total faktor produktivitas (TFP) dengan variabel aglomerasi ekonomi yang digunakan adalah localization economies, urbanization economies, dan kompetisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aglomerasi dalam bentuk urbanization economies berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total faktor produktivitas perusahaan, sedangkan aglomerasi dalam bentuk localization economies justru berpengaruh negatif. Meningkatnya persaingan usaha karena adanya konsentrasi spasial perusahaan juga berdampak positif pada produktivitas. Dengan demikian, konsentrasi spasial dalam bentuk keberagaman industri dan kondisi persaingan usaha di wilayah kabupaten/kota mempunyai dampak positif bagi peningkatan skala produksi perusahaan dan perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan perwilayahan industri.

This thesis examines the effect of economic agglomeration on the productivity of manufacturing industry companies by using case studies on the island of Java which is the location of more than 80 percent of large and medium industrial companies in Indonesia. The company productivity used in this study is the total factor productivity (TFP) with the economic agglomeration variable used is localization economies, urbanization economies, and competition.
The results show that agglomeration in the form of urbanization economies have a positive and significant effect on the total growth of company productivity factors, whereas agglomeration in the form of localization economies have a negative effect. Increased business competition due to the company's spatial concentration also has a positive impact on productivity. Thus, spatial concentration in the form of industrial diversity and improving conditions of business competition in the district / city area have a positive impact on increasing the scale of the company's production and need to be considered in the industrial regional policy making process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Msy. Nourma Yunita Sari
"Studi mengenai aglomerasi ekonomi sudah cukup banyak dibahas dalam literatur. Akan tetapi, studi yang menunjukkan hubungan kausal di negara berkembang, yang didominasi oleh sektor informal dan pekerja dengan skill yang rendah, masih terbatas. Salah satu kendalanya, pada keterbatasan data longitudinal dan data ukuran perkotaan yang belum dapat menggambarkan kepadatan ekonomi. Untuk melengkapi gap literatur, studi ini memperbaiki ukuran kota menjadi urban dan suburban, yang mencerminkan arus commuting, dengan menggunakan data Landscan 2010 dan 2015 sehingga dapat menggambarkan ukuran kepadatan ekonomi yang lebih baik dan mengurangi bias akibat measurement error. Secara empiris, hubungan kausal antara ukuran kota terhadap premium pasar tenaga kerja individu diperoleh dengan menggunakan skor indeks risiko kejadian gempa dan ukuran kekasaran kabupaten sebagai instrument variable (IV) dan penggunaan industri fixed effect untuk mengatasi masalah endogenitas dalam mengestimasi parameter. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan kota dua kali lebih besar, meningkatkan upah sebesar 53 persen. Hasil ini lebih tinggi dari sebagian besar literatur lainnya, yang disebabkan sampel hanya meliputi wilayah perkotaan dan penggunaan ukuran kepadatan yang lebih presisi dibandingkan berdasarkan batas administratif, sehingga masalah bias akibat measurement error sangat mungkin diatasi dengan baik.

The study of economic agglomeration has been widely discussed in the literature. However, studies that show causal relations in developing countries, which are dominated by the informal sector and workers with low skills, are still limited. The constraints are limitation of longitudinal data and urban size data, which cannot yet describe economic density. To complete the literature gap, this study improves the size of cities to become urban and suburban, reflecting the flow of commuting, using the 2010 and 2015 Landscan data to measure economic density better and reduce bias due to measurement errors. Empirically, using this density and using the 2SLS estimation technique with instrument variables in the form of earthquake risk and ruggedness measures and using industry and occupation fixed effect, the result of a city twice as large can increase wages 53 percent. This result is higher than most other literature because the sample only covers urban areas. The use of density measurements is more precise than based on administrative boundaries, so the problem of bias due to measurement error is very likely to be adequately resolved."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Aswin Masudi
"Penelitian ini bermaksud untuk melihat beberapa aspek yang belum diteliti dalam studi tentang pengaruh aglomerasi terhadap keputusan lokasi perusahan asing di industri pengolahan Indonesia. Fokus ditekankan pada diferensiasi dua jenis aglomerasi berdasarkan jenis eksternalitas yang dihasilkan, yaitu localization externalities dalam aglomerasi perusahaan dalam industri yang sama (intraindustri) dan urbanization externalities dalam aglomerasi perusahaan berbagai jenis industri (inter-industri). Data tingkat perusahaan bersumber dari Sensus Ekonomi 2006.
Model conditional logit (McFadden, 1974) digunakan untuk mengestimasi peluang dari keputusan lokasi pendirian perusahaan asing di industri pengolahan Indonesia. Aglomerasi intra-industri didapati memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan lokasi perusahaan FDI. Namun, aglomerasi inter-industri terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan lokasi perusahaan FDI.
Temuan ini menunjukkan bahwa eksternalitas lokalisasi lebih dominan dibandingkan eksternalitas urbanisasi. Walaupun begitu, pengaruh eksternalitas dari aglomerasi intra-industri ini relatif sangat kecil. Keputusan lokasi perusahaan asing di industri pengolahan Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya produksi. Sedangkan ketersediaan pasar tidak memberikan pengaruh pada keputusan lokasi perusahaan asing.
......
This research intends to address several unexplored aspects in the study of the effect of agglomeration toward foreign firms' location decisions in Indonesia's processing industries. The main focus is the distinction between two types of agglomerations based on the different externalities that each one produced, which are localization externalities among firms in the same industry (intra-industry) and urbanization externalities among firms in diverse industries (inter-industry). The firm-level data is acquired from the Indonesian Economic Census of 2006.
Conditional Logit Model (McFadden, 1974) is used to estimate the probabilities of newly created foreign firms' location decisions in a particular province. Intraindustry agglomeration is found to have a positive influence toward the location decisions of foreign firms. On the other hand, inter-industry agglomeration seems to have no influence what so ever to the foreign firms' location decisions.
These results show that localization externalities are far more dominant compared to urbanization externalities. However, this intra-industry externality is considerably small. In fact, foreign firms' location decisions are still heavily influenced by the availability of production resources. While the availability of market does not have any effects to the foreign firms' location decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiti Ramadani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh aktivitas ekonomi regional melalui banyaknya perusahaan terhadap pariwisata domestik pada masa pandemi COVID-19, dengan memperhitungkan hubungan spasial antar provinsi di Indonesia. Analisis spasisal dilakukan dengan menggunakan Moran’s I test dan Spatial Durbin Model. Hasil penghitungan nilai Moran’s I signifikan positif, menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan kunjungan wisnus antar provinsi. Variabel utama usaha dan kepadatan berpengaruh signifikan negatif, sedangkan variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan positif terhadap jumlah kunjungan wisnus di suatu provinsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah dengan aktivitas ekonomi regional tinggi kurang diminati wisatawan nusantara (wisnus) pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi pariwisata domestik adalah tenaga kerja dan kepadatan penduduk.
......This study aims to investigate the how the regional economic activity measured as the agglomeration of companies affects domestic tourism during the Covid-19 pandemic, taking into account the spatial relationship between provinces in Indonesia. Spatial analysis was carried out using Moran’s I test and Spatial Durbin Model. The value of Moran’s I significantly positive, indicating that there is a link of tourists visits between provinces. The main variables of companies and density have a significant negative, while the labor variable has a significant positive on the number of domestic tourist visiting in a province. The results confirm that areas with high regional economic activity were less attractive to domestic tourist during the Covid-19 pandemic in Indonesia. In addition, other factors that affect domestic tourism are labor and population density."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Andika Darmawan
"Studi ini menganalisis bagaimana pengalaman migrasi ke Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan kota metropolitan lainnya di Indonesia berpengaruh terhadap pendapatan, baik pekerja formal maupun informal. Penelitian ini menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014 serta data BPS dan Simreg Bappenas. Dengan menggunakan regresi fixed effect, penelitian ini menemukan bahwa pengalaman migrasi ke Jabodetabek tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan, baik bagi pekerja formal maupun informal. Sementara pengalaman migrasi ke kota metropolitan selain Jabodetabek berpengaruh terhadap pendapatan baik bagi pekerja formal maupun informal. Akan tetapi, pekerja di Jabodetabek memperoleh pendapatan lebih tinggi sementara pekerja di kota-kota metropolitan tidak. Temuan ini menunjukkan adanya ketimpangan kesempatan dan ekonomi antara Jabodetabek sebagai primate city dan kawasan lainnya. Selain itu, penelitian ini juga mengkonfirmasi adanya learning effect bagi pekerja formal dan informal. Learning effect tersebut justru lebih tinggi untuk pekerja informal. Hal ini dikarenakan mudahnya melakukan imitasi untuk pekerjaan sektor informal. Selain itu, tingkat kepercayaan serta network externalities lebih kuat antar pekerja informal yang memungkinkan terjadinya transaksi atau kerjasama yang berulang.
......This study examines how migration experience to large agglomeration economies of Jabodetabek (Jabodetabek, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) and other metropolitan cities in Indonesia affect income of both formal and informal workers. This study employs data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2007 and 2014 as well as macro data from BPS and Simreg Bappenas. Using fixed effect regression, this study finds that migration experience to Jabodetabek has no effect on income, both formal and informal workers. Meanwhile, migration experience to a metropolitan city other than Jabodetabek increase the income of formal and informal workers. However, workers in Jabodetabek earn higher incomes while workers in metropolitan cities do not. These findings show that there is inequality of opportunity and economy between Jabodetabek as a primate city and other areas. In addition, this study also confirms the existence of a learning effect for formal and informal workers. Interestingly, learning effect is higher for informal workers. This is because it is relatively easy to imitate a product produced by informal sector. In addition, trust and network externalities are stronger among informal workers which allow them to make repeated transactions or partnerships."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Risdevi Renta Ria
"Penelitian ini membahas tentang aglomerasi dan kaitannya terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia dengan mengambil studi kasus provinsi di pulau jawa selama kurun waktu 1996 sampai 2007. Tingkat aglomerasi diukur dengan tiga pendekatan yaitu dengan menggunakan indeks Balassa, entropi, dan Krugman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aglomerasi yang diukur dengan indeks-indeks tersebut telah berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi provinsi di Pulau Jawa dengan menggunakan data panel dengan model Fixed Effect karena data yang digunakan adalah data regional dan di duga terdapat unobserved heterogeneity yang berkorelasi dengan errornya. Hasil analisis yang diproksi dengan indeks Balassa menunjukkan bahwa makin teraglomerasi industri di provinsi di Pulau Jawa maka makin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi itu. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan ekternalitas positif dari aglomerasi itu.
......This study discusses agglomeration and its relation to regional economic growth in Indonesia by taking a case study of provinces in Java Island during the period 1996 to 2007. The level of agglomeration is measured by three approaches, namely by using the Balassa, entropy, and Krugman indexes. This study aims to determine whether the agglomeration measured by these indexes has a positive effect on provincial economic growth in Java by using panel data with the Fixed Effect model because the data used is regional data and it is suspected that there is unobserved heterogeneity which correlates with the error. The results of the analysis proxied by the Balassa index show that the more agglomerated the industry in the province of Java, the greater its influence on economic growth in that province. This shows that economic growth can still be increased by taking advantage of positive externalities from the agglomeration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>