Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Wuryaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Keadaan masyarakat di Kampung Kauman, khususnya kaum perempuan, pada saat menjelang lahirnya `Aisyiyah menjadi latar belakang perjuangan Nyai Ahmad Dahlan untuk memperbaiki kaumnya yang saat itu masih terbelakang karena faktor sosial budaya, pendidikan, dan agama. Meskipun ia tidak berpendidikan formal, tetapi sanggup melakukan perjuangan itu. Hal itu, karena tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan kepribadian dirinya yang sangat membantu sehingga dapat menjadi pemimpin bagi kaumnya untuk bergerak maju. Perjuangannya itu dilakukan setahap demi setahap. Gerak langkah perjuangannya dimulai dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak perempuan melalui sekolah darurat, pengajian-pengajian dan kursus-kursus kepandaian putri. Semua kegiatan itu menjadi amal usaha Sopo Tresno, yang didirikannya pada tahun 1914. Akhimya Sopo Tresno berkembang menjadi suatu organisasi pergerakan perempuan yang memiliki banyak kegiatan di bidang ekonomi, pendidikan, agama dan sosial. Organisasi itu adalah `Aisyiyah yang diresmikan pada tahun 1917. Terbentuknya organisasi `Aisyiyah ini merupakan puncak bagi perjuangan Nyai Ahmad Dahlan dalam memajukan kaumnya, khususnya di Kampung Kauman, agar bisa sederajat dengan laki-laki. Penelitian mengenai perjuangan Nyai Ahmad Dahlan ini telah dilakukan di Kantor PP `Aisyiayh Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah `Aisyiyah Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah Pusat Muhammadiyah Jakarta, Perpustakaan UI Pusat Depok, Perpustakaan Fakultas Sastra UI Depok, dan Perpustakaan Wilayah Jakarta Timur Rawa Bunga. Tujuannya ialah untuk mengetahui tentang Kampung Kauman : letak dan sejarahnya, keadaan masyarakatnya dan khususnya keadaan kaum perempuannya; bagaimana latar belakang kehidupan dan kepribadian Nyai Ahmad Dahlan; dan usaha-usaha yang telah dilakukan Nyai Ahmad Dahlan bagi kemajuan kaumnya di Kauman sampai akhir hayatnya. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kepustakaan dan metode lapangan. Metode kepustakaan dilakuka dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini, baik tulisan-tulisan yang bersifat primer maupun sekunder. Sedangkan metode lapangan dilakukan dengan mewawancarai orang-orang yang mengetahui permasalahan dalam skripsi ini.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismah Salman
Abstrak :
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari kegiatan Aisyiyah sebagai suatu organisasi wanita Islam yang terkemuka di Indonesia dalam mewujudkan Keluarga Sakinah. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peran organisasi dalam mendorong peran aktif wanita dalam kehidupan sosial ekonomi, baik di dalam keluarga maupun di masyarakat. (2) Strategi Aisyiyah dalam mencapai terbentuknya Keluarga Sakinah di kalangan anggotanya. Penelitian dilakukan dengan mempergunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian mencakup tiga Cabang Aisyiyah, yaitu Cabang Jakarta Selatan dan Timur dan Yogyakarta (Kauman sebagai tempat asal Aisyiyah didirikan). Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat Pimpinan Pusat Aisyiyah berada dan relatif bervariasi, baik dalam jumlah anggota maupun permasalahan yang dihadapi. Subjek penelitian adalah Pimpinan (Ketua, sekretaris, bendahara dan bagian-bagian) dan anggota Aisyiyah, pimpinan Muhammadiyah dan pengurus Kowani. Subjek penelitian berjumlah 50 orang. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Aisyiyah merupakan organisasi wanita Islam yang tertua di Indonesia. Pendiriannya dirintis oleh seorang remaja wanita bernama Siti Walidah dalam bentuk kelompok pengajian. Pada tahun 1917 diresmikan sebagai "bagian organisasi kewanitaan" dari persyarikatan Islam yang bernama Muhammadiyah, dan pada tahun 1966 menjadi organisasi wanita otonom dengan status Ketua Aisyiyah sebagai anggota Pleno Pimpinan Muhammadiyah. Pemahaman yang ingin ditanamkan Aisyiyah tentang pengertian "Keluarga" kepada anggota-anggotanya adalah perwujudan pembinaan Keluarga Sakinah menurut ajaran Islam. Realisasinya akan membantu terlaksananya usaha pemerintah dalam mewujudkan Ketahanan Nasional melalui ketahanan keluarga dalam bentuk peningkatan kualitas peran wanita. Upaya yang dianjurkan dan didorong Aisyiyah kepada para anggotanya dalam mewujudkan keluarga sakinah adalah dengan memenuhi tatanan kehidupan berkeluarga yang agamis dan ubudiyah, keluarga yang sehat, ekonomi keluarga yang stabil, dan hubungan harmonis antaranggota keluarga. (1) Kehidupan keluarga yang agamis yang dicirikan oleh 80 persen responden yang menyatakan memperoleh pengetahuan agama dari hasil mengikuti pengajian agama dan buku-buku tentang keluarga Sakinah yang dikeluarkan oleh Aisyiyah; sebanyak 905 responden mengirim anak-anaknya bersekolah di madrasah untuk belajar agama. (2) Kehidupan keluarga yang sehat dicirikan oleh: 65% responden melaksanakan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan sewaktu hamil, merawat kesehatan anak dan anggota keluarga, menjaga kebersihan rumah, pakaian dan makanan dan cara hidup sehat, 85% responden kondisi rumahnya dan pekarangan bersih, demikian pula anak-anak dan pakaian responden. (3) Kehidupan ekonomi keluarga yang stabil dicirikan oleh 85% responden memiliki penghasilan tetap (bekerja sebagai pegawai negeri 65% disamping suami), 20% pengusaha, sedangkan 15% responden menambah pendapatan keluarga dengan berdagang dan menjahit. (4) Hubungan harmonis antar keluarga dicirikan oleh 90% responden hidup rukun, selalu bermusyawarah dalam memutuskan persoalan dalam rumahtangga, dan tidak bercerai. Anak-anak mereka pun berlaku hormat pada orang tua dan tidak punya masalah serius. lni terbukti tidak terdapat di kalangan responden yang memiliki masalah serius yang berdampak merusak keharmonisan keluarga sekalipun tersedia kesempatan konsultasi atau diskusi setelah pengajian. (5) Pengamalan agama di kalangan anggota keluarga dengan salat berjamaah, puasa dilaksanakan dengan tepat, di samping menunaikan zakat dan haji (dari 25%) responden yang terhitung mapan di bidang ekonomi. Pemahaman jender memperjelas peran dan fungsi wanita dalam keluarga, di samping tidak mengabaikan kewajiban mereka di tengah-tengah masyarakat. Pemahaman jender tidak saja dimaksudkan untuk menyadarkan wanita akan keberadaannya tetapi juga menyadarkan pria tentang pentingnya. Peran serta mereka dalam mewujudkan Keluarga Sakinah, sebagai implikasi posisi wanita sebagai mitra sejajar pria, baik dalam rumah tangga maupun di masyarakat. Strategi Aisyiyah dalam mewujudkan Keluarga Sakinah dilakukan melalui berbagai jalur upaya berikut: (1) Pendidikan formal dan nonformal, seperti pendirian sekolah TK sampai Perguruan Tinggi, kursus-kursus keterampilan dan pengajian agama, seminar, diskusi dan penyuluhan. (2) Peningkatan ekonomi keluarga melalui peningkatan keterampilan usaha wirausaha, koperasi, dan kegiatan anak asuh, bantuan dana pendidikan dan usaha Qaryah Thayyibah (Desa Binaan). (3) Peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, Klinik Bersalin, KB dan fasilitas kesejahteraan lainnya seperti panti asuhan dan panti jompo. (4) Membina hubungan dengan masyarakat luas, instansi pemerintah maupun swasta dalam mensukseskan program pemerintah, termasuk di dalamnya usaha membina kesejahteraan keluarga dan masyarakat. (5) Menerbitkan buku-buku tuntunan dan pedoman yang dapat berguna bagi masyarakat. Di antara buku-buku yang telah diterbitkan oleh Aisyiah, di antaranya adalah Tuntunan menuju Keluarga Sakinah, Adabul Mar'ah Fil Islam (etika wanita), Tuntunan Peningkatan Ekonomi Keluarga, Peranserta Wanita dalam Pembangunan, Pedoman Pendidikan Madrasah Diniyah, Pedoman Pengkaderan dan buku-buku pedoman praktis bagi lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh Aisyiyah. (6) Pengkaderan melalui penataran bagi remaja, kursus kader, penataran mubalig, nasehat perkawinan, dan pembinaan Nasyiatul Aisyiyah (Remaja Aisyiyah). Potensi yang menunjang perwujudan Keluarga Sakinah yang ingin dicapai oleh organisasi Aisyiah adalah: (1) jumlah anggota telah mencapai angka 70.370 untuk seluruh Indonesia. Berarti ada sebanyak 70.370 calon Keluarga Sakinah yang sedang dikelola oleh Aisyiah dan akan diwujudkan oleh anggota (P.P Aisyiyah, 1995). (2) beragam jenis pendidikan formal (seperti TK, Madrasah Diniyah, SLTP dan SLTA serta Akademi Perawat) dan beragam jenis pendidikan non-formal (seperti Kursus ketrampilan, pengajian agama, kursus mubaligat dan bina usaha) telah diselenggarakan oleh Aisyiyah dan telah dimanfaatkan oleh anggota (termasuk masyarakat non-Aisyiah) dalam upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan produktif. Jumlahnya dua sarana pendidikan ini telah mencapai ribuan ( Laporan Muktamar PP.Aisyiyah 1995) dan begitu juga jumlah anggota yang telah berpartisipasi di dalamnya dan tersebar di seluruh Indonesia, (3) panti asuhan sebagai wadah pembinaan anak yatim dan tidak mampu secara juga ada diseluruh wilayah disamping kegiatan anak asuh. Jumlahnya telah mencapai angka ribuan dan tidak hanya dimanfaatkan oleh anggota tetapi juga oleh non-anggota, terutama keluarga Islam yang tidak mampu, (4) Rumah Sakit Bersalin, Klinik Keluarga Berencana sebagai wadah menunjang kesehatan keluarga ternyata telah banyak dimanfaatkan oleh anggota. (5) penerbitan majalah sekalipun masih relatif sederhana. Setelah memperoleh data dan fakta dari kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Aisyiyah telah berhasil mendorong anggotanya untuk mewujudkan Keluarga Sakinah di dalam rumah tangganya, sekalipun kendala-kendalanya tetap ditemukan. Peran organisasi Aisyiyah dalam mewujudkan Keluarga Sakinah dikalangan anggotanya adalah: 1. sebagai motivator, mendorong anggota untuk menciptakan Keluarga Sakinah, minimal dalam keluarga mereka sendiri. 2. sebagai dinamisator, dengan melatih mubaligah yang bertugas menyampaikan penyuluhan Keluarga Sakinah bagi anggota dan masyarakat sekitar tempat mereka berada, 3. sebagai stabilisator, menyediakan sarana-sarana penunjang untuk menjaga kestabilan keluarga sakinah. Kendala-kendala yang menghambat terwujudnya cita-cita organisasi Aisyiyah dalam pelaksanaan perwujudan Keluarga Sakinah adalah sebagai berikut: (a) Dari individu wanita, baik sebagai anggota maupun pengurus. Hal ini, disebabkan oleh keterbatasan mereka dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta penghayatan ajaran agama yang keliru atau tidak tepat dalam mempersepsikan peran wanita. (b) Manajemen yang kurang terutama sarana administrasi. (c) Kurangnya dana, yang antara lain disebabkan kurang lancarnya iuran wajib darn anggota. Hal ini disebabkan karena tidak seluruh anggota menyadari kewajibannya sebagai anggota. (d) Kurang rapinya administrasi seperti kegiatan pendokumentasian, pencatatan, agenda, maupun notulen rapat sehingga data kegiatan organisasi tidak seluruhnya dapat diperoleh. (e) Kurangnya tenaga ahli dalam membantu pelaksanaan kegiatan organisasi di beberapa cabang.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T7063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Nur Adilah
Abstrak :
Kondisi perempuan sebelum adanya organisasi Aisyiyah di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Perempuan pada saat itu masih mengalami keterbelakangan, tidak terdidik serta awam dalam pemahaman agama. Maka kehadiran Aisyiyah membawa perubahan bagi perempuan hampir di seluruh Indonesia. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dimana organisasi Aisyiyah menebarkan kiprahnya. Penelitian ini membahas sejarah Aisyiyah DKI Jakarta, peran Aisyiyah terhadap perempuan muslim di DKI Jakarta, serta faktor pendukung dan penghambat Aisyiyah di DKI Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik wawancara serta observasi laporan kegiatan dan data - data primer lainnya. Landasan Teoritis yang digunakan pada penelitian ini adalah pemberdayaan terhadap perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Aisyiyah DKI Jakarta telah melakukan pemberdayaan perempuan muslim di DKI Jakarta pada beberapa bidang, yaitu: peningkatan literasi, kesejahteraan, perlindungan, serta pengembangan diri. Pemberdayaan ini tidak lepas dari dukungan Muhammadiyyah sebagai organisasi induk yang terus berusaha meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat. Pemberdayaan ini lah yang menjadikan eksistensi Aisyiyah di DKI Jakarta mendapat dukungan dari berbagai pihak hingga saat ini karena manfaat yang terasa di masyarakat khusunya perempuan muslim. Selain itu, terdapat beberapa penghambat dalam organisasi Aisyiyah DKI Jakarta, antara lain: minimnya SDM, kurangnya sinergisitas antara pimpinan pusat dan cabang Aisyiyah DKI Jakarta, serta kurang profesionalnya kader Aisyiyah. ......The condition of women before the existence of the Aisyiyah organization in Indonesia was still quite apprehensive. Women at that time were still underdeveloped, uneducated and ignorant in understanding religion. So Aisyiyah's presence brought change for women in almost all of Indonesia. DKI Jakarta is one of the areas where the Aisyiyah organization spread its work. This study discusses the history of Aisyiyah DKI Jakarta, the role of Aisyiyah towards Muslim women in DKI Jakarta, as well as the supporting and inhibiting factors for Aisyiyah in DKI Jakarta. The method used in this study is qualitative with interview techniques and observation of activity reports and other primary data. The theoretical basis used in this study is the empowerment of women. The results of this study indicate that Aisyiyah DKI Jakarta has empowered Muslim women in DKI Jakarta in several areas, namely: increasing literacy, welfare, protection, and self-development. This empowerment cannot be separated from the support of Muhammadiyah as the main organization which continues to increase awareness for the community. It is this empowerment that makes Aisyiyah's existence in DKI Jakarta receive support from various parties to date because of the benefits felt in society, especially Muslim women. In addition, there are several obstacles in the DKI Jakarta Aisyiyah organization, including: the lack of human resources, the lack of synergy between the central leadership and the DKI Jakarta Aisyiyah branch, and the lack of professionalism of Aisyiyah cadres.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Sumayyah Rahman
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana peranan Aisyiyah dalam bidang pendidikan Indonesia pada tahun 1952-1959. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang menjadi bagian dari amal dan usaha Aisyiyah sejak awal berdirinya. Amal dan usaha Aisyiyah dalam bidang pendidikan tidak hanya sebatas pendidikan formal tetapi juga pendidikan non-formal. Tersebarnya cabang-cabang Aisyiyah di berbagai daerah mempermudah Aisyiyah untuk turut berperan dalam bidang pendidikan. Aisyiyah merupakan salah satu organisasi yang anggotanya turut terlibat menjadi pengajar pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode sejarah yang terdiri atas heuristic, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Dalam tesis ini, penulis menggunakan majalah sejaman yang diterbitkan oleh organisasi Aisyiyah dilengkapi dengan berbagai sumber pendukung lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Aisyiyah memiliki peranan dalam bidang pendidikan pada periode 1952-1959. Tidak hanya dalam pendidikan formal melalui taman kanak-kanak dan jenjang pendidikan lainnya, Aisyiyah juga turut berpartisipasi dalam pemberantasan buta huruf serta pengajaran lainnya melalui muballighatnya. ......This thesis discusses the role of Aisyiyah in Indonesian education from 1952 to 1959. Education is one area that has been part of Aisyiyah's activities since its birth. Aisyiyah's activities in education are not only limited to formal education but also non-formal education. The branches of Aisyiyah are spreading in various areas, which makes it easier for Aisyiyah to take part in the field of education. This thesis is being written using historical methods which consist heuristic, verification, interpretation and historiography. In this thesis, the author uses contemporary magazines published by the Aisyiyah organization, complemented by various other supporting sources. Based on the research results, it is perceptible that Aisyiyah had a role in the field of education from the period 1952-1959. In formal education through kindergarten and other levels of education, Aisyiyah also participates in eradicating illiteracy and teaching through her preacher. Aisyiyah is also one of the organizations whose members are involved in teaching Islamic religious lessons in schools.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqatussaadah
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia saat ini berada pada urutan kedua negara dengan kasus TB paru terbanyak, dibawah India dan Cina. Angka prevalensi TB Paru tahun 2015 mencapai 647 per 100.000 dan insidens 399, Indonesia diprediksi akan mencapai 1 juta kasus per tahun. Strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) merupakan strategi yang dikeluarkan oleh WHO dalam penanggulangan TB. Beberapa rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan TB kepada masyarakat dan juga melibatkan masyarakat secara aktif untuk mendukung program penanggulangan TB adalah Rumah Sakit Islam (RSI) yang dimiliki oleh organisasi Muhammadiyah yaitu RSI Pondok Kopi, RSI Cempaka Putih, dan RSI Sukapura. Rumah sakit swasta tersebut bekerjasama dengan organisasi masyarakat peduli TB yang dikenal sebagai ?Aisyiyah Community TB Care. ?Aisyiyah termasuk salah satu organisasi masyarakat lokal yang dipercaya dan dipilih untuk mendapatkan dana hibah melalui Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF ATM) dengan menjadi principal recipient atau pengelola dana langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengawas Menelan Obat (PMO) baik pada tahun 2010 dan 2014 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil pengobatan TB Angka CDR di rumah sakit pada tahun 2010 pada saat ada dukungan ?Aisyiyah mencapai angka 68%, sedangkan pada tahun 2014 setelah tidak ada dukungan ?Aisyiyah angka CDR menurun menjadi 40%. Sedangkan jumlah pasien TB yang sembuh (Cure Rate) pada tahun 2010 mencapai 66% sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 41%, sehingga ada perbedaan 25% dalam pencapaian angka kesembuhan. PMO pada tahun 2010 berasal dari kader ?Aisyiyah (35%) dan keluarga pasien (65%). Sedangkan pada tahun 2014 PMO semua berasal dari keluarga pasien (100%). Perbedaannya adalah PMO yang berasal dari ?Aisyiyah Community TB Care adalah mereka yang sudah mendapat pelatihan-pelatihan mengenai pengobatan TB dan mereka melakukan pengawasan melekat kepada pasien dari awal pengobatan sampai dinyatakan sembuh. Oleh karena itu selanjutnya direkomendasikan untuk memilih PMO tidak berasal dari keluarga tetapi orang yang lebih disegani oleh pasien dan telah mendapatkan pelatihanpelatihan mengenai pengobatan TB. Selain itu perlu dibuat kartu kinerja PMO sehingga seluruh kegiatan PMO terpantau dengan baik selama mendampingi pasien berobat hingga sembuh.
ABSTRACT
Indonesia is currently the second country with the most cases of pulmonary tuberculosis, below India and China. Pulmonary TB prevalence rate in 2015 was 647 per 100,000 and incidence of 399, Indonesia is predicted to reach 1 million cases per year. Strategy of Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) strategy is issued by WHO in TB control. Some private hospitals that provide services to the community TB and also involve the community actively to support TB control program is Islamic Hospital (RSI) which is owned by the organization Muhammadiyah ie RSI Pondok Kopi, Cempaka Putih RSI and RSI Sukapura. The private hospital care in collaboration with community organizations TB, known as' Aisyiyah Community TB Care. 'Aisyiyah including one local community organizations are trusted and selected for a grant from the Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF ATM) to be the principal recipient or the fund manager directly. The results showed that the Supervisory Swallowing Drugs (PMO), both in 2010 and 2014 had a significant effect on the results of TB treatment digits to CDR in hospital in 2010 when no support 'Aisyiyah reached 68%, whereas in 2014 after no support 'Aisyiyah CDR figure dropped to 40%. While the number of TB patients cured (Cure Rate) in 2010 reached 66% while in 2014 decreased to 41%, so there is a 25% difference in achieving cure rates. PMO in 2010 came from the cadres' Aisyiyah (35%) and the patient's family (65%). Whereas in 2014 the PMO all come from families of patients (100%). The difference is coming from the PMO 'Aisyiyah Community TB Care are those who have received training on their TB treatment and supervision attached to a patient from start of treatment until otherwise recovered. Therefore, it is recommended to choose the PMO subsequently did not come from the family but people are more respected by patients and has received training on TB treatment. In addition it should be made so that all the cards performance PMO PMO activities well monitored during treatment with the patient to recover
2016
D2180
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Chrismanto A.
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tulisan ini saya mencoba untuk menyajikan suatu organisasi Wanita Islam Aisyiyah. Organisasi ini mempunyai keunikan, yaitu dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga Islam, seperti, masjid istri yang pertama di Yogyakarta.bahkan di Indonesia, kegiatan majelis taklim, sekolah ke_bidanan, rumah sakit bersalin, kegiatan dakwah di kalangan wanita, taman kanak-kanak (Bustanul, Athfal), dan kegiatan anak asuh. Semuanya itu merupakau sumbangsih wanita Islam di Indonesia dalam bidang sosial dan pendidikan.Melihat adanya lembaga-lembaga Islam tersebut, timbulah keinginan saya untuk memajukan suatu karya tulis tentang or_ganisasi wanita Islam Aisyiyah, sebagai skripsi untuk men_capai gelar sarjana sastra program studi Arab.Di dalam pengumpulan data untuk penulisan skripsi saya menggunakan metode Penelitian pustaka, yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku, majalah-Majalah, dan brosur-brosur.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syamsiyatun
Abstrak :
This article analyses a strategy of Nasyiatul Aisyiyah, a youth Muslim women organization, in developing its ideology and the importance of gender in the reign of New Order Indonesia (1966-1998). In the name of political stability, the New Order applied a tight political control towards mass-religious based organizations and tried to minimize their militancy by forming new women’s movement organizations such as Dharma Wanita and PKK that are easily controlled by the government. As an Islamic women organization, Nasyiatul Aisyiyah underwent the surveillance practiced by the government via those two bodies; however Nasyiatul Aisyiyah could constantly maintain its entity as an Islamic women organization. In the 1980s when the New Order Regime was predominantly in power, Nasyiatul Aisyiyah held negotiations and adapted to the governmental gender policy to assure the position and the interests of young women.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2007
297 JAMI 45:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Indah Mulyani
Abstrak :
Studi ini merupakan kajian dan penelitian terhadap kedua organisasi wanita Islam terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan segala bentuk perjuangannya dalam menyhadapi masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Jepang dan Gerakan 30 S' PKI-1965. Aisyiyah terbentuk pada tahun 1917, yang sebelumnya bernama Sopo Tresno (1914), berdiri di bawah naungan Muhammadiyyah. 'Aisyiyah sebagaimana halnya Muhammadiyyah tidak bergerak dalam bidang politik, melainkan di bidang pendidikan, sosial dan agama. Sedangkan muslimat berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), bergerak dalam bidang politik secara aktif, terutama sejak tahun 1952, di mana di tahun itu NU keluar dari Masyumi dan dengan jelas dan terbuka menyatakan dirinya sebagai partai politik yang berdiri sendiri. Kemudian pada tahun 1964 dan 1965 para anggota Muslimat secara aktif menentang gerakan komunis di Indonesia, dengan membentuk Barisan Sukarela. Meskipun kedua organisasi wanita Islam ini sama-sama berlandaskan agama Islam, namun mereka juga memiliki perbedaan-perbedaan, baik dalam pemikiran/pandangan maupun perjuangan untuk memajukan organisasi. Penulisan ini menggunakan metode penulisan prosesual dengan melihat faktor-faktor terbentuknya kedua organisasi wanita islam ini sesuai latar belakangnya. Pengumpulan data yang dilakukan selain melalui buku-buku atau majalah maupun arsip-arsip, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa tokoh dari kedua belah pihak sebagai bahan pelengkap. Diadakan pula penelitian ke Yogyakarta sebagai wilayah Pusat 'Aisyiyah dan Muhammadiyyah. Persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua organisasi wanita Islam ini, menimbulkan beberapa kelemahan dan kelebihan bagi 'Aisyiyah dan muslimat, yang merupakan cermin organi_sasi induk masing-masing. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa 'Aisyiyah dan Muslimat NU merupakan organisasi wanita Islam yang terbesar dan terkenuka di Indonesia, yang hingga kini masih terorganisir dengan baik dan memiliki penganut atau pengikut serta simpatisan terbanyak di Indonesia.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Astuti
Abstrak :
Berbagai macam perilaku filantropi dilatarbelakangi oleh berbagai bentuk situasi, seperti sosial, ekonomi, politik dan agama. Skripsi ini akan membahas sebuah perilaku filantropi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, yaitu satu bentuk perilaku filantropi yang berdasarkan pada nilai Islam yang kemudian di invensi tradisikan dalam bentuk amal usaha, dengan mengambil studi kasus pada TK Aisyiyah 3 Pondokcina. Tulisan ini ingin memperlihatkan bagaimana sebuah aktivitas flantropi Islam dimanifestasikan dengan menggunakan cara Muhammadiyah. Di sisi lain juga memperlihatkan bagaimana amal usaha memberikan dorongan bagi anggota organisasi Muhammadiyah dan guru memiliki perilaku filantropi Islam yang aktif dan produktif. ......Various kinds of philanthropic behaviour are motivated by various forms of situations, such as social economic, political and religious. This studies will discuss about philanthropic behaviour by Muhammadiyah that is a form of behaviour based on Islamic values which is then invented tradition in the form of amal usaha, by taking a case study at TK Aisyiyah 3 Pondokcina . This paper wants to shows an Islamic philanthropic activity is realized using the Muhammadiyah method. On the other hand, also how amal usaha provide Muhammadiyah members organizations and teachers to have active and productive Islamic philanthropic behaviour.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library