Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmadi
"

Arab Spring yang terjadi di Suriah menimbulkan krisis kemanusiaan yang sangat besar. Peristiwa ini mengundang dunia internasional baik negara ataupun non-negara untuk terlibat dalam distribusi bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Suriah. Penelitian ini membahas tentang peran NGO Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan penerapan prinsip humanitarian action dalam kegiatan kemanusiaan ACT terhadap korban konflik Suriah. Sejak 2012, ACT ikut terlibat dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah dan Turki, baik secara mandiri maupun melalui kerjasama dengan NGO kemanusiaan lainnya. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan dari sumber primer, berupa wawancara mendalam dan sekunder, yaitu data pustaka. Data-data tersebut akan dianalisa menggunakan teori Peran, konsep organisasi non-pemerintah dan konsep Humanitarian Action Principle. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagai NGO, ACT telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban konflik Suriah melalui peran strukturalnya dalam bentuk bantuan darurat, pemberdayaan sosial dan relief. Namun, fokus terbesar ACT adalah untuk program bantuan darurat. Kerja sama yang baik juga terjalin antara ACT, Turki, dan AFAD, IHH dan lembaga kemanusiaan dunia lainnya, dimana hal ini memberikan dampak positif terhadap keberhasilan distribusi bantuan kemanusiaan. Program bantuan kemanusiaan ACT terhadap korban konflik Suriah juga sesuai dengan prinsip humanitarian action yang tercantum dalam statuta ICRC, yaitu kemanusiaan, independen, imparsial dan netral.

 


The Arab Spring that occurred in Syria caused a huge humanitarian crisis. This event invited the international world, both state and non-state to be involved in humanitarian aid actions for victims of the Syrian conflict. This research discusses the involvement of Indonesian non-governmental organisations (NGO) in the Syrian civil war via a case study. Specifically, it looks into the humanitarian aid strategy implemented by Aksi Cepat Tanggap (ACT) in assisting victims of the Syrian conflict from 2012 to 2018. This study uses a qualitative research and utilised the descriptive analysis method. Data were collected from in depth interview with relevant authorities and literatures. This topic was viewed through the Role theory and both the non-governmental organisation and humanitarian action principles concept. The study discovers that as an NGO, ACT has delivered humanitarian aid to the victims of the Syrian civil war through its structural roles in the form of charity programs and social empowerment. However, the largest focus was given to charity programs. A good framework of cooperation was also established among ACT, Turkish Government and another humanitarian NGO’s which contributed positively to successful distribution of humanitarian assistance towards the conflict victims

 

 

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi Abdul Rahman
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shadrina Khalisa Chaerunissa
"Artikel ini membahas mengenai peran Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam usaha rekonstruksi dan rehabilitasi pascaerupsi Gunung Merapi tahun 2010. Penulisan ini dibatasi pada tahun 2010 hingga tahun 2018. Tahun 2018 dipilih untuk melihat dampak dari keterlibatan ACT dalam usaha rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan pada tahun 2010. Salah satu bencana erupsi gunung api di Indonesia yang cukup menggemparkan masyarakat adalah meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2010. Pada 26 Oktober 2010 Gunung Merapi mengalami erupsi pertama dan selanjutnya berturut-turut hingga awal November 2010. Kejadian erupsi tersebut berakibat pada jatuhnya korban jiwa dan harta. ACT berperan dalam usaha rekonstuksi dan rehabilitasi pascaerupsi Merapi tahun 2010 melalui program Integrated Recovery Program. Studi-studi penelitian sebelumnya lebih banyak menggunakan pendekatan ilmu sosial maupun ilmu alam. Artikel ini merupakan historiografi atau penulisan sejarah yang menggunakan metode penelitian sejarah diawali dengan tahap heuristik yakni mengumpulkan sumber, data-data dari dokumen institusi pemerintah, narasumber organisasi Dompet Dhuafa dan surat kabar yang memuat usaha pemulihan Aksi Cepat Tanggap, dilanjutkan dengan tahap kritik sumber atau pengujian data dan sumber, kemudian dilanjutkan dengan tahap interpretasi fakta-fakta yang sudah didapat dari sumber dan tahap terakhir penulisan sejarah atau historiografi.

This article discusses the role of Aksi Cepat Tanggap (ACT) in reconstruction and rehabilitation efforts after the eruption of Mount Merapi in 2010. This research is limited from 2010 to 2018. The year of 2018 was chosen to see the impact of ACT’s involvement in reconstruction and rehabiliitation efforts carried out in 2010. One of the volcanic eruptions in Indonesia that caused a stir in the community was the eruption of Mount Merapi in 2010. On October 2010, Mount Merapi experienced its first and subsequent eruptions in a row until early November 2010. The eruption resulted in the loss of lives and property. ACT plays a role in reconstruction and rehabilitation efforts after Merapi eruption in 2010 through their Integrated Recovery Program. Previous research studies mostly used social and natural sciences approaches. This article uses historical research method starting with heuristic, by collecting sources from government institutional documents, resource person from Dompet Dhuafa organization, also newspapers that contain news of ACT recovery efforts, followed by criticism or testing the data and resources, then proceeding with interpreting the facts that have been obtained from sources, and lastly, developed a narrative exposition of the findings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library