Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robert Adhi Kusumaputra
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2018
920.71 ROB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Asda Al Islami
"Penelitian ini menganalisis bagaimana penggunaan efektif media sosial, khususnya TikTok, oleh Prabowo-Gibran dalam pemilu 2024 membangun citra politik mereka melalui konten yang menarik dan menghibur. Menekankan peran platform media sosial dalam membentuk persepsi politik dan memobilisasi opini publik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengacu pada teori political spectacle yang dikemukakan oleh Murray Edelman untuk mendukung analisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana media sosial Tiktok memengaruhi citra politik terhadap Prabowo-Gibran serta strategi komunikasi politik yang digunakan untuk membangun citra politik mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan konten-konten trivial memiliki pengaruh terhadap citra politik serta strategi komunikasi politik Prabowo-Gibran yang ditunjukkan melalui jumlah Likes, Comments, dan Shares yang secara signifikan lebih banyak dibandingkan konten substantif.

This research analyzes how the effective use of social media, particularly TikTok, by PrabowoGibran in the 2024 election builds their political image through engaging and entertaining content. It emphasizes the role of social media platforms in shaping political perceptions and mobilizing public opinion. In this study, the researcher used a descriptive qualitative approach by referring to the political spectacle theory proposed by Murray Edelman to support the analysis. The purpose of this research is to understand how Tiktok social media influences the political image of Prabowo-Gibran and the political communication strategies used to build their political image. This research shows that the use of trivial content has an influence on Prabowo-Gibran's political image and political communication strategy as shown through the number of Likes, Comments, and Shares that are significantly more than substantive content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Bani Azyra
"Penelitian ini berfokus pada manuver politik Hun Sen dan Joko Widodo yang berhasil membangun dinasti politik di negaranya masing-masing. Hun Sen menaikkan putranya, Hun Manet, sebagai perdana menteri melalui sejumlah manuver politik seperti dominasi Cambodia People Party (CPP), diskualifikasi partai-partai oposisi, pemberian posisi strategis kepada pada petinggi partai yang pernah kritis terhadapnya, dan penggunaan kekuatan militer. Joko Widodo juga berhasil mengangkat putranya Gibran Rakabuming, sebagai wakil presiden dengan berbagai manuver seperti konsolidasi partai politik di sekelilingnya, pembagian sembako sebagai program populis, dan menempatkan sejumlah loyalisnya di posisi strategis. Fenomena ini ditelaah melalui teori neopatrimonialisme yang menyusupkan pengaruh pada hukum dan kelembagaan sehingga politik dinasti dapat ditempuh melalui mekanisme prosedural. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengomparasikan manuver politik Hun Sen dan Joko Widodo dalam membangun dinasti politik. Meski Kamboja dan Indonesia memiliki konteks politik yang berbeda,tetapi melalui manuver politik yang dilakukan Hun Sen dan Joko Widodo, keduanya sama-sama berhasil membangun dinasti politik.

This research focuses on the political maneuvers of Hun Sen and Joko Widodo who succeeded in building political dynasties in their respective countries. Hun Sen appointed his son, Hun Manet, as prime minister through a number of political maneuvers such as domination of the CPP, disqualification of opposition parties, giving strategic positions to party officials who have been critical of him, and the use of military force. Joko Widodo also succeeded in appointing his son, Gibran Rakabuming as vice president with various maneuvers such as consolidating political parties around him, distributing basic necessities as a populist program, and placing a number of his loyalists in strategic positions. This phenomenon is explored through the theory of neopatrimonialism, which influences laws and institutions so that political dynasty can be achieved through procedural mechanisms. Using qualitative methods, this research compares the political maneuvers of Hun Sen and Joko Widodo in building political dynasties.Even though Cambodia and Indonesia have different political contexts, through the political maneuvers carried out by Hun Sen and Joko Widodo, both havesucceeded in building political dynasties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library