Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wijasena Sutrisno
Abstrak :
Penggunaan Alat pengering pada dunia pertanian menjadi salah satu komponen yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam pertanian terdapat "Grain Post-Harvest Processing" yang merupakan pasca proses yang terpenting setelah masa panen. Dirnana pada masa ini hasil panen melimpah ruah dan sistem "Grain Post-Harvest Processing" merupakan solusi yang tepat untuk menghindari panen menjadi rusak (baik pengurangan kuantitas volume beras maupun kualitasnya) akibat penyimpanan saat padi masih memiliki moisture content yang berlebihan. Pada tugas Akhir ini penulis bermaksud menganalisa alat pengering re-circulatory batch yang telah ada kemudian dibandingkan dengan hasil modifikasi sistem ducting udara panas dari alat yang sama untuk melihat mana yang lebih baik perfomansinya, dengan melihat analisa distribusi tekanan statik, kecepatan dan temperatur pada ruang pengeringan. Metoda yang digunakan penulis yaitu aplikasi simulasi CFD. Dilihat dari hasil analisa, didapatkan bahwa alat pengering recirculatory batch yang telah dimodifikasi lebih baik bila dibanding alat pengering recirculatory batch original dari sisi distribusi tekanan statik = 73 %, kecepatan = 93.4 % maupun temperatur = 72.9 %. ......The Usage of Dryer at agriculture world become one of the very important component. This matter because of in agriculture there are "Grain Post-Harvest Processing" representing all important process after a period of Harvest. Where at this period a crop harvest abundance and system "Grain Post-Harvest Processing" are correct solution to avoid crop become to broken (goodness reduction of rice volume amount and also it quality) because of depository of paddy that still have abundant moisture content. At this Final Research, writer have a purpose to analyse re-circulatory batch dryer original then compared to result of system modification of hot air ducting in the same dryer type to see which are more better, by seeing analysis pressure static distribution, temperature distribustion and speed distribution at dryer room. Method that used by writer is application simulation of CFD. Seen from result of analysis, is known that recirculatory batch dryer which have been modified better than recirculatory batch original of pressure static distribution = 73 %, speed distribution = 93.4 % and also temperature distribution = 72.9 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Dito Warganegera
Abstrak :

Pengering berbasis Electrohydrodynamic (EHD) adalah suatu sistem pengering yang tidak mengandalkan panas untuk mengurangi kandungan air pada suatu subjek. Pengering berbasis EHD mengandalkan ionic wind, yaitu fenomena bergeraknya gas yang terionisasi oleh suatu elektroda bertegangan tinggi menuju elektroda lain. Berdasarkan berbagai eksperimen, subjek yang diletakkan diantara kedua elektroda tersebut dan terkena ionic wind tersebut akan mengalami peningkatan laju pengeringan. Dikarenakan fenomena ini dapat terjadi pada suhu ruangan, pengeringan EHD dapat diaplikasikan untuk berbagai subjek yang sensitif terhadap suhu tinggi. EHD drying telah banyak di uji dan pengaruh berbagai macam konfigurasinya telah banyak diuji coba. Walau demikian, belum banyak penelitian-penelitian tersebut yang mengarah ke pembuatan rancang bangun dengan kapasitas lebih besar dari skala uji coba dalam laboratiorium. Penelitian ini berusaha memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju pengeringan dengan alat pengering berbasis electrohydrodynamic serta mengaplikasikannya pada rancang bangun alat pengering berbasis electrohydrodynamic dengan skala lebih besar.


An Electrohydrodynamic Dryer is a dryer system that works without utilizing heat. An Electrohydrodynamic Dryer works by utilizing ionic wind, a phenomenon that occurs when gas, ionized by an electrode of high voltage, moves to another (grounded) electrode. Based on experiments, subject placed between the two electrodes and exposed to ionic wind experiences an increase in drying rate. Since this phenomenon can happen in room temperature, an EHD dryer can be used as a solution to dry heat sensitive subjects. EHD drying has been quite extensively researched and the influence of the various configurations of an EHD dryer has also been recognized. But even then, not much of the research in EHD drying tries to use their findings to build an EHD Dryer with largerthan-lab capacity. This research will try to comprehend the influence of the various configurations of an EHD dryer and apply those findings to create a design of an electrohydrodynamic dryer with a larger scale in mind.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avianto M. Munir
Abstrak :
Sampah dimanapun selalu menimbulkan masalah. Ini disebabkan luasnya dampak negatif yang ditimbulkan serta casa penanganannya. Dampak negatif yang kentara diantara kita adalah berupa gangguan terhadap keseimbangan alam dan lingkungan. Oleh karena itu perlu dipikirkan cara penanganannya yang relatif aman serta tidak membahayakan dampak yang dihasilkan. Salah satu alternatif penanganan tersebut adalah dengan membakar sampah yang dapat dilakukan di suatu tempat yang jauh dari segal kegiatan. Namun pembakaran tersebut terkadang sukar dikendalikan. Hal ini disebabkan bila terdapat angin yang cukup kencang sehingga sampah, asap, debu, arang, dan api itu sendiri terbawa ke tempat-tempat sekitar yang dapat menimbulkan kerugian serta dampak negatif. Oleh karena itu diperlukan suatu instalasi pembakaran yang dapat menanggulangi hal tersebut. Instalasi pembakaran tersebut disebut insinerator. Proses pembakaran di dalam insinerator disebut insinerasi. Dalam insinerasi, karakteristik sampah, terutama kandungan airnya dapat mempengaruhi lamanya pembakaran serta jumlah pemakaian bahan bakar. Pengeringan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dikerjakan dalam insinerator. Pengeringan ini dapat dikerjakan sekaligus dengan pengontrolan suhu dan waktu pengeringan. Untuk sampah yang mengandung air (moisrure) tinggi, pengerlngan dilakukan di Iuar insinerator. Berarti instalasi pengeringan atau alat pengering dipasang di Iuar konsturksi insinerator. Alat pengering yang dapat digunakan sebagai pengeringan pendahuluan adalah Rotary Dryer. Alat ini berbentuk silinder yang dapat berputar dan di dalamnya terdapat sirip-sirip yang berfungsi sebagai pemisah atau pengayak, agar sampah tidak menggumpal. Alat ini juga dapat digunakan sebagai ruang masuk sampah ke dalam insinerator dan terdapat pula ruang untuk mengalirkan udara panas sebagai pengonuolan suhu dan media pengering.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David
Abstrak :
Salah satu proses yang terpenting dalam pengolahan lada adalah proses pengeringan. Para petani yang berskala kecil masih melakukan penjemuran untuk mengeringkan lada mereka. Penjemuran sangat tidak efektif dan tergantung oleh cuaca. Agar lada dapat dikeringkan dengan cepat dan hasil yang lebih baik maka dibutuhkan pengering yang dapat melakukan peke aan harus dapat dibuat dan dipakai oleh petani yang tinggalnya di daerah yang mungkin saja belum terjangkau oleh listrik. Untuk ft.u maka bahan bakar yang digunakan harus mudah diperoleh di tempat di mana pengering itu akan digunakan. Pit oil barrel dryer dirasa merupakan jenis pengering yang cocok untuk hal ini karena pembuatannya mudah dengan menggunakan bahan yang mudah didapat dan harganya murah. Tetapi pengering ini karena kapasitasnya yang besar jadi kurang efektif untuk dimiliki seorang petani yang berskala kecil. Untuk itu penulis membuat pengering yang prinsip kerjanya mirip dengan pit oil barrel dryer tetapi berukuran lebih kecil. pengering ini bentuknya juga sederhana, mudah dibuat dan biaya operasionalnya tidak besar. setelah dicoba untuk mengeringkan lada dalam jumlah yang sedikit, dapat dikatakan bahwa pengering ini dapat berfungsi dengan baik. penggunaan pengering ini bukan saja untuk lada tetapi juga untuk biji-bijian lain yang tidak digunakan sebagai bibit untuk ditanam.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S37143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho EY.
Abstrak :
ABSTRAK
Ketidakseragaman kadar air pada ikan hasil pengeringan menyebabkan target produk yang dicapai tidak maksimal Hal ini disebabkan karena pengaturan tray yang tidak sesuai dan aliran udara yang tidak merata ke seluruh bagian ruang pengenng. Dengan perhltungan jarak antar tray dan dimensi alat péngeling Serta peletakan fan inlet maupun outlet yang sesuai dapat clirancang alat pengering yang memilki kapasitas sesuai target.

Penulisan skripsi ini secara teoritis akan menghitung jarak antar tray yang sesuai untuk mendapatkan pemerataan udara dan posisi fan baik inlet maupun outlet yang menghasilkan pemeralaan aliran udara yang optimum dengan menggunakan program simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic) PHOENICS. Berdasarkan perhitungan jarak antar tray akan didapat dimensi alat yang sesuai untuk mengeringkan ikan dengan kapasitas sebésar 1000 leg.
2000
S37234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman
Abstrak :
Pengering sangat penting untuk berbagai kebutuhan di dalam bidang pertanian maupun industri. Pengering yang dibahas di sini adalah pengering sederhana yang diharapkan bisa diaplikasikan di petani kecil. Hal ini didasari karena petani kecil sering kesulitan untuk mengeringkan hasil pertaniannya apabila intensitas cahaya matahari berkurang. Salah satu jenis pengering yang dipakai adalah tipe rak. Gambaran dari tipe ini adalah bahan yang akan dikeringkan diletakkan di atas rak dan diatur dengan ketebalan tertentu kemudian udara pengering di alirkan melewati bahan tersebut. Kadar air bahan lebih tinggi daripada kadar air pengering sehingga kandungan air bahan sebagian ikut terbawa oleh udara pengering sampai mencapai kandungan uap air yang seimbang, dengan udara pengering. Bahan yang mempunyai kadar air lebih tinggi mudah diuapkan daripada kadar uap yang rendah. Sehingga selama proses pengeringan penguapan air meningkat pada awal pengering atau untuk setiap kenaikan temperatur. Analisa massa setimbang dan konstanta pengering ini dilakukan dengan membuat asumsi perhitungan terlebih dahulu kemudian dilakukan percobaan dengan gabah sebagai bahan perbandingan hasil percobaan. Dengan mengganti banyaknya batubara yang dipakai sebagai masukan diketahui bahwa semakin banyak batubara yang dipakai untuk pemanasan massa setimbang akan menurun sedangkan konstanta pengeringan akan menaik dikarenakan semakin cepat penguapan berlangsung.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Dwi Saptioratri Budiono
Abstrak :
ABSTRAK
Perancangan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia teknik, proses perancangan merupakan penerapan konsep-konsep dari berbagai ilmu-ilmu keteknikan yang dipadukan dengan sentuhan kreativitas. Fungsi dari perancangan adalah mendefinisikan karakteristik dari produk sehingga dapat bersesuaian dengan kebutuhan pasar, sehingga memahami kebutuhan pasar merupakan langkah penting untuk kesuksesan perancangan.

Penelitian ini mencoba untuk membuat konsep perancangan sebuah alat pengering kertas daur ulang sederhana yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan menganalisa hal-hal yang sering terjadi pada proses pengeringan, Hasil pengujian menunjukan bahwa dalam 1 jam, alat ini mampu mengeringkan 285 gram air yang terkandung di dalam kertas daur ulang basah.
ABSTRACT
Design has always been important in all engineering practice, the design process involves the application of concepts from engineering science topic coupled with creative touch. The design function leads the definition of the physical form of the product to best meet costumer needs, so understanding costumer needs is a significant step to succesful design.

This research attempts to make a design concept of a recycled paper drying machine that is appropriated with costumer needs and identify features common in dyring process. Test result shows that in I hour this machine is able to dry 285 gram water in wet recycled paper.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library