Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endrawaty
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
S25641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiani Safitri
Abstrak :
Traveling salesman problem (TSP) merupakan permasalahan optimasi dimana seseorang akan melakukan perjalanan kesejumlah kota yangdimulai dari kota asal dengan mengunjungi semua kota tepat satu kali dan kembali ke kota asal dengan total biaya atau jarak perjalanannya yang minimal. Dalam tugas akhir ini, algoritma Genetic Ant Colony System (GACS) akan digunakan untuk menyelesaikan TSP. Kemudian akan dibandingkan hasil penyelesaian TSP yang menggunakan algoritma GACS dengan algoritma ACS.
Traveling Salesman Problem (TSP) is an optimization problem in which a person will travel to a number of cities, starting from origin city to visit every city exactly once and return to origin city with minimum total cost or distance. In this undergraduatethesis, GACS algorithm will be used to solveTSP. Then the results will be compare with ACS algorithm.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Sujatmoko
Abstrak :
Kapasitas sistem komunikasi seluler CDMA sangat dipengaruhi oleh interferensi antar user. Penelitian ini akan mengoptimalkan penggunaan kedua teknik tersebut untuk memaksimalkan jumlah user. Hasil yang didapatkan pada penelitian in adalah bahwa baik LSDRMTA dan LSDRMTCMA mampu menempatkan maksimal ke arah user dan minim ke arah penginterferensi.
[s.l.]: [s.n.], 2005
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Altabibi Naufal Syafaq
Abstrak :
Industri Minyak dan Gas memegang peranan penting dalam menyediakan pasokan energi bagi sebuah negara. Salah satu tahapan awal dalam membangun Industri Minyak dan Gas yaitu dengan melakukan pembuatan desain denah sistem perpipaan, salah satu metode yang dipakai dalam pembuatan desain denah sistem perpipaan yaitu dengan menggunakan Pipe Routing. Metode ini mempertimbangkan jumlah steps dan bending paling sedikit serta pipe cost sebagai objective function dari output berupa denah sistem perpipaan yang dihasilkan . Pada penggunaan pipe routing pada penelitian ini, terdapat beberapa batasan seperti sistem penyambungan well dengan well lain harus sesuai dengan diameternya, sistem penalty pada program untuk memberikan nilai kepada pipa agar memilih jalur terpendek serta yang memiliki jumlah penalty paling sedikit serta penggunaan jumlah populasi dan jumlah generasi pada proses optimasi dengan menggunakan Algoritma Genetika. Studi ini menghasilkan output berupa User Interface yang didalamnya menggunakan dua Algoritma, yaitu Algoritma Dijkstra dan Algoritma Genetika. ...... The Oil and Gas Industry plays an important role in providing energy supply for a country. One of the initial stages in building the Oil and Gas Industry is to design a pipeline system design, one of the methods used in the design of a pipeline system design is to use Pipe Routing. This method considers the least number of steps and bending and pipe cost as an objective function of the output in the form of a piping system plan that is generated. In the use of pipe routing in this study, there are some limitations such as connecting systems with other wells must be in accordance with the diameter, the penalty system in the program to provide value to the pipe in order to choose the shortest path and which has the least number of penalties and the use of the population and number of generations in the optimization process using Genetic Algorithms. This study produces output in the form of a User Interface which uses two algorithms, namely the Dijkstra Algorithm and the Genetic Algorithm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Yohana
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam komunikasi radio, diperlukan suatu teknik modulasi yang dapat mengefisiensikan daya dan mengkompensasi pelebarau bandwidth Serta menghasilkan suatu sistem dengan bit error ra (BER) yang kecil. Teknik modulasi yang tepat untuk ketentuan tersebut adalah teknik modulasi kode trellis atau trellis code modulalion (TCM). yaitu teknik modulasi yang mengintegrasikan pengkodean dengan moduIasi_

Agar dapat dihasilkan unjuk kerja sistem yang baik, TCM didesain dengan menggunakan consfrafn length yang panjang. Namun desain tersebut dapat meningkatkan kompleksitas dalam pendekodean. Untuk itu digunakanlah dekoder T-algorfrhm yang dapat mengurangi kompleksitas dekoder Vilerbi algorirhm dalam mendekodekan sinyal pada terminal pcnerima. Dengan dekoder T-algorirhm, TCM dapat didesain dengan menggunakan constrain lenglh yang panjaug tanpa meningkatkan komplelcsitas pendekodean.

Dalam skripsi ini akan dibahas unjuk kerja lrcllis coded quadramre phase shy? keying (TC-QPSK) dengan dekoder T-algorithm pada kanal fading Rayleigh. Metode yang digunakan untuk menghitung unjuk kerja TC-QPSK ini adalali dengan menggunakan exact bound, karena dengan menggunakan exam bound memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pendekatan Chernnf bound.
2001
S39880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mus Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
PT X merupakan perusahaan otomotif yang Salah satu pabriknya melakukan perkaitan produk kendaraan truk dengan berbagai jenis dan varian dan dapat dikategorikan berproduksi dengan konsep mixed production system dimana Varian-varian yang diproduksi menggunakan aliran proses yang sama tetapi dengan struktur produk yang sedikit berbeda. Ditengah berkembangnya kebutuhan industri manufaktur itu sencliri untuk berproduksi dengan procluktifitas tinggi dengan tingkat biaya yang jika mungkin ditekan serendah mungkin mendorong para praktisi di kalangan industri untuk mencari cara yang balk dan elisien untuk mereduksi biaya biaya yang tidak perlu salah satu upayanya adalah dengan mengurangi tingkat persediaan yang terdapat di gudang sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap holding costnya. Pada industri manufaktur yang menerapkan mixed production system hal ini merupakan masalah yang krusial karena rnenyangkut aspek suplai/pengadaan material ataupun komponen yang merupakan Input dalam proses produksi.

Goal Chasing algorithm yang pertama kali dikembangkan di Toyota Corporation merupakan salah satu algoritma pemecahan terhadap masalah yang berkaitan dengan tingkat pemakaian komponen yang berpengaruh terhadap banyaknya persediaan. Hasil dari algoritma ini adalah terciptanya suatu urutan produksi yang tingkat pemakaian komponen aktualnya tetap dan seimbang dengan penggunaan rata-rata per unit produk sehingga lcemuclian dapat diperoleh kondisi dimana tingkat permintaan terhadap suatu komponen/material yang digunakan akan stabil dengan jumlah yang tepat.
2001
S49932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Aditya
Abstrak :
ABSTRACT
Sistem prediksi berbasis citra VNIR telah teruji kemampuannya untuk memprediksi parameter tertentu pada objek, terlebih pada parameter yang sulit diamati secara visual oleh manusia. Kemampuan tersebut tidak lepas dari jumlah fitur yang besar >100 fitur . Namun, jumlah tersebut memberikan beban komputasi yang lebih. Beban yang diperoleh terkadang tidak sepadan dengan performa akhir dari sistem. Diperlukan pemilihan atas fitur-fitur yang digunakan pada sistem. Studi ini membahas pemanfaatan seleksi fitur pada kasus pengukuran kadar karotenoid daun bayam Amaranthus tricolor L. Pengukuran kadar karotenoid dilakukan dengan metode Sims-Gamon. Citra daun bayam diakuisisi pada panjang gelombang 400-1000nm. Citra melalui proses koreksi, segmentasi, dan ekstraksi sebelum digunakan sebagi input. Sistem prediksi memiliki performa dasar PLSR sebesar 0,584 pada R2 , 0,0169 pada RMSE, dan 1,94 pada RPD untuk daun bayam hijau, serta 0,815 pada R2 , 0,013 pada RMSE, dan 2,44 pada RPD untuk daun bayam merah. Penggunaan Algoritma Genetika berhasil memilih 89 dan 86 fitur untuk daun bayam hijau dan merah. Performa sistem setelah seleksi fitur menjadi 0,878 pada R2 , 0,01 pada RMSE, dan 3,05 pada RPD untuk daun bayam hijau, serta 0,962 pada R2 , 0,00596 pada RMSE, dan 5,44 pada RPD untuk daun bayam merah.
ABSTRACT
Prediction system based on VNIR image had been tested at various prediction cases, especially at case which is hard to do inspection by human eyesight. This ability is due to lots of available features 100 features . Unfortunately, that features also give a burden to computational load. However, that load is not always worth the prediction system performance. Number of features to be used is needed to be reduce to a lesser number. In this study, feature selection is used to reduce number of features for predicting carotenoid content at Amaranthus tricolor L. Determination of carotenoid content is done by using Sims Gamon method. Image of amaranth leaf acquire at 400 1000nm. Image of amaranth leaf then processed through correction, segmentation, and extraction before being used as input. Base performance by using PLSR at green amaranth are 0.584 for R2, 0.0169 for RMSE, and 1.94 for RPD. Base performance for red amaranth are 0.815 for R2 , 0.013 for RMSE, and 2.44 for RPD. Genetic Algorithm selected 89 and 86 features for green and red amaranth. After feature selection, performance for green amaranth are 0.878 for R2 , 0.01 for RMSE, and 3.05 for RPD. Performance for red amaranth are 0.962 for R2 , 0.00596 for RMSE, and 5.44 for RPD.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neil Endrigo Cardoso De Miranda
Abstrak :
Proposal tesis ini bertujuan untuk mempelajari referensi yang digunakan oleh Satoshi Nakamoto untuk memahami prinsip-prinsip yang digunakan untuk memecahkan masalah pengeluaran ganda. Masalah pengeluaran ganda merupakan risiko mata uang digital dapat dikeluarkan dua kali. Hal tersebut merupakan masalah unik yang berpotensi pada mata uang digital karena informasi digital dapat digandakan dengan relatif mudah oleh individu yang memahami jaringan blockchain dan memiliki kekuatan komputer yang diperlukan untuk memanipulasinya. Untuk memahami motifnya, semua kutipan yang disebutkan dalam karya tulis Satoshi Nakamoto dianalisis secara mendalam, sehingga kami sampai pada kesimpulan bahwa server stempel waktu yang juga dapat digunakan untuk mengesahkan keaslian serta tanggal penerbitan dokumen digunakan untuk menyelesaikan masalah pengeluaran ganda. Stempel waktu adalah alat yang sangat penting, Kami menganalisis masalah pengeluaran ganda, serta mengapa setiap transaksi memiliki stempel waktu yang unik dan hadiah yang diterima oleh blok hanya dapat diterima setelah 120 blok ditambang. Mengapa transaksi membutuhkan 120 blok agar token dapat diterima, mengapa prinsip stempel waktu yang digunakan dalam dokumen digital diterapkan dalam mata uang kripto untuk stempel waktu untuk menghasilkan blok dan mengapa dokumen digital juga dapat menjadi transaksi moneter. Penolakan atas balasan penolakan layanan merupakan bukti kerja yang disarankan oleh Adam Back dalam bentuk tunai hash, karena merupakan inspirasi untuk membuat protokol yang juga mempelajari secara mendalam untuk menghindari kekurangan dalam kode dan menolak serangan node. Protokol pohon Merkle dianalisa untuk memahami cara kerja protocol sistem distribusi kunci publik. Teori probabilitas dan aplikasinya dianalisis untuk menghitung kemungkinan penyerang membuat rantai lebih cepat daripada node yang sebenarnya, sebagaimana dipahami sebagai satu-satunya cara agar rantai blok dapat berhasil adalah dengan memastikan bahwa node yang sebenarnya ebih kuat daripada node yang dibuat oleh penyerang. Kami juga akan merancang dan membuat rantai blok sederhana untuk memahami prinsip-prinsip utama yang disebutkan di atas yang dikarakterisasi oleh protokol rantai blok menggunakan bukti kerja; mengimplementasikan aplikasi rantai blok sederhana dalam Javscript menggunakan crypto-js dan mendiskusikan alasan di balik kegagalan kami dalam hasil dan kesimpulan kami dalam upaya membuat aplikasi pesan instan menggunakan rantai blok sederhana kami. ......The thesis proposal is to study the references used by Satoshi Nakamoto to understand the principles he used to solve the double-spending problem. The doublespending problem is the risk that a digital currency can be spent twice. It is a potential problem unique to digital currencies because the digital information can be reproduced relatively easily by individuals that understand the blockchain network and have the computer power necessary to manipulate it. To understand his motives all citations mentioned in Satoshi Nakamoto whitepaper were deeply analyzed, where we came to the conclusion that a time stamping server that could also be used to certify the authenticity as well the date of issuing of a document was used to solve the double spending problem. Timestamps was a very important tool, the double spending problem is analyzed in our thesis as well why every transaction has a unique timestamp and the rewards received by blocks can be spent only after 120 blocks mined. Why a transaction requires 120 blocks for the token to be received, why timestamping principles used in a digital document were applied in cryptocurrencies to timestamp generated blocks and why a digital document can also be a monetary transaction. A denial of service counter-measure, a proof-of-work suggested by Adam Back in Hash cash, as it was an inspiration to create the protocol was also deep studied to avoid flaws in the code and deny the attack of a node. Merkle tree protocol analyzed to understand how the protocols for public key distribution systems works. Probability theory and its applications is analyzed to calculate the probability of an attacker creating a chain faster than the honest node, as understood the only way for the Block chain to succeed was to make sure that the honest nodes were more powerful than dishonest nodes, attackers. We will also design and create a simple blockchain to understand the main principles mentioned above that characterizes a blockchain protocol using proof-of-work; implement a simple blockchain application in Javscript using crypto-js and discuss the reasoning behind our failure in our results and conclusion on attempting to create an instant messaging application using our simple blockchain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Voevodin, Valentin V.
Singapore: World Scientific, 1992
004.35 VOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vinky Halim
Abstrak :
Segmentasi dokumen merupakan suatu proses untuk membagi dokumen menjadi bagian-bagian yang homogen atau memiliki keterkaitan yang tinggi. Pada tugas akhir ini digunakan genetic algorithm sebagai metode untuk melakukan segmentasi dokumen. Genetic algorithm merupakan suatu algoritma pencarian solusi terhadap permasalahan dengan search space yang besar dengan menggunakan pendekatan evolusi. Penelitian tentang segmentasi dokumen menggunakan genetic algorithm telah dilakukan oleh Lamprier (Lamprier et al., 2007) terhadap dokumen bahasa Inggris dengan hasil yang memuaskan. Pada penelitian yang dilakukan Lamprier, proses segmentasi dilakukan dengan mengoptimisasi 2 fungsi objektif yaitu internal cohesion dan dissimilarity. Data yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari dokumen artikel media massa Indonesia dan abstrak tulisan ilmiah dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Percobaan ini dilakukan dan dianalisa dari beberapa aspek yaitu aspek fitness function, metode penghitungan similarity, jumlah iterasi, ukuran populasi, jumlah segmen, dan kemiripan antar dokumen penyusun. Selain itu dilakukan pula perbandingan hasil segmentasi antara metode genetic algorithm dengan metode Texttiling. Hasil percobaan yang didapat adalah segmentasi dokumen menggunakan genetic algorithm dengan fitness function SPEA 2, metode penghitungan similarity menggunakan dice coefficient, jumlah iterasi 1000 iterasi, ukuran populasi 50 individu, tipe crossover two point crossover, dan probabilitas mutasi 0.09 memberikan hasil segmentasi terbaik. Pada percobaan untuk membandingkan 2 metode segmentasi yaitu genetic algorithm dan Texttiling diperoleh hasil precision 0.081 dan recall 0.46 untuk metode genetic algorithm dan precision 0.12 dan recall 0.58 untuk metode Texttiling. Dari data hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa hasil segmentasi dengan metode Texttiling lebih baik daripada hasil segmentasi dengan metode genetic algorithm. Hasil ini bertolak belakang dengan apa yang dilaporakan pada penelitian yang dilakukan Lamprier (Lamprier et al., 2007), hal tersebut dipengaruhi oleh data dan penggunaan genetic operator yang lebih kompleks.
Document segmentation is a process to segments text into thematic homogeneous parts. The segmenting process uses genetic algorithm as a method to segment the text. Genetic algorithm is a searching algorithm for problem involving large search space by using evolution approach. Research about document segmentation has been done by Lamprier (Lamprier et al., 2007) for English document and show satisfied results. The segmentation in Lamprier?s research uses internal cohesion and dissimilarity as objective function to be optimized. This experiments use Indonesian mass media articles and abstracts of scientific paper from Lontar System of Faculty of Computer Science University of Indonesia. Experiments have been done and analyzed towards several aspects such as fitness function, similarity calculating method, number of iteration, number of population, number of boundary, and similarity between appended documents. Furthermore the experiment to compare genetic algorithm and other segmentation method (Texttiling) is done in the last experiment. The experiments shows that genetic algorithm using SPEA 2 as fitness function, dice coefficient as similarity calculating method, 1000 iteration, 50 individuals in population, two point crossover, and 0.09 mutation probability gives the best result. When comparing segmentation method between genetic algorithm and Texttiling, genetic algorithm gives precision 0.081 and recall 0.46 in other hand Texttiling gives precision 0.12 and recall 0.58. The results show that Texttiling gives better segmentation than genetic algorithm, this conclusion is diffrent with the conclusion reported by Lamprier?s research (Lamprier et al., 2007). The diffrent is related with data and genetic operator used by Lamprier?s research.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>