Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
"Ia Dipancung Pemuda Sosialis Dalam Revolusi Langkat, Setahun Setelah Proklamasi. Penyair Bergelar Pahlawan Nasional Ini Ditengarai Pernah Menjadi Intel Belanda"
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Tempo Publishing, 2017
928.9 AMI
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Cerita Islam yang diambil dari Hikayat Amir Hamzah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 14-CI.4
Naskah Universitas Indonesia Library
"Cerita Islam yang diambil dari Hikayat Amir Hamzah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 15-CI.5
Naskah Universitas Indonesia Library
"Menak lare merupakan gubahan dari kisah Amir Hamzah"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 16-CI.6
Naskah Universitas Indonesia Library
H.B. (Hans Baque) Jassin, 1917-2000
Jakarta: Gunung Agung, 1986
928.9 JAS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
H.B. (Hans Baque) Jassin, 1917-2000
Djakarta: Gunung Agung, 1962
928.9 JAS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Azizah
"Amir Hamzah merupakan penyair yang sangat menonjol pada zaman Pujangga Baru. Kedua kumpulan sajaknya yang terkenal , Buah Rindu dan Nyanyi Sunyi dapat menampakkan kemampuan Amir Hamzah dalam menciptakan citraan dengan gaya bahasa yang khas, bahasa dengan citraan yang lebih padat. Citraan merupakan unsur penting yang dapat mengungkapkan kemampuan penyair dalam mencipta sajak. Kedua kumpulan sajaknya di atas mengandung berbagai macam citraan yang mencakup citraan lihatan, citraan dengaran, citraan penciuman, dan lain-lain. Amir Hamzah masih mempergunakan juga kata-kata arkais, namun tidak menyebabkan sajaknya mati, karena dipergunakan secara tepat dan lebih padat maknanya. Beberapa sajaknya mengandung citraan yang berkaitan dengan tasawuf. Unsur tasawuf dalam sajak-sajaknya lebih mendalam dan intens dalam Nyanyi Sunyi"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Menak sulub berisi cerita tentang: 1. Sang Amir kemasukan racun; badannya mati setengah; 2. Prabu Kistaham akan membasmi bala tentara Amir; 3. Sang Amir pulih karena bantuan sang pendeta Nukman; 4. Sang Amir pulang ke negeri Medayin; 5. Retna Muninggar akan dinikahkan dengan Prabu Holan Marjaban; 6. Sang Amir sampai di Medayin; 7. Retna Muninggar dikabarkan meninggal; 8. Sang Amir berfikir dan memeriksa apakah sang putri masih hidup; 9. Patih Bestak akan dibanting oleh sang Amir; 10. Sang Amir menyerang Yunan; dll."
Batawi Sentrem: Bale Pustaka, 1933
BKL.0379-CP 56
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina I ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Cina I adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Dewi Adaninggar disarankan untuk bersabar oleh ayah ibunya; 2. Putri Cina hendak melamar Menak Jayengmurti; 3. Putri Cina hendak berangkat; 4. Menak Jayengmurti berperang melawan raja Kemar; 5. Dewi Kisbandiyah, adik raja Kemar diperistri oleh Menak Jayengmurti; 6. Prabu Nuriswan menolong raja Yujana; 7. Menak Jayengmurti menyerang ke Yujana; 8. Putri Cina membuat sebuah pasanggrahan; 9. Amir Jesdi diberitahu tentang rahasia putri Cina; 10. Prabu Kewusnendhar menerima surat tantangan; 11. Raja di Kandhabumi melawan raja di Sidanti; 12. Putri Cina menyusun siasat perang; 13. Marmaya disuruh mengambil raja Kaputren; 14. Marmaya mempersembahkan raja keputren."
Lengkap +
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0630-CP 26
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Bernard Arps
"MS Jav. b. 2 (R) is among the earliest Javanese manuscripts brought to Europe by seafarers. It was presented to the Bodleian Library, Oxford, in 1629. Its text – titled Stories of Amir (Caritanira Amir) – sheds new light on the literary and cultural history of Java and the wider Java Sea world. Probably composed in the 1500s, possibly in Banten, the text contains part of an adaptation of the Malay Hikayat Amir Hamzah, itself a rendition of an eleventh-century text in Persian. The protagonist Hamza was an uncle of the Prophet Muhammad. His epic story used to be told across Islamic Asia in a range of literary and performance genres. The text is Javanized not only in its language but also its poetics and (selectively) its natural and cultural settings. Among other things, Caritanira Amir helps to clarify the relationship between Middle and Modern Javanese, and it problematizes social, political, and religious issues that were evidently of concern in the early modern Java Sea world. Several appear in the excerpt presented here."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library