Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Meidika Dara Rizki, author
ABSTRAK
Latar Belakang: Pematangan spermatozoa di epididimis terjadi melalui interaksi antara spermatozoa dengan protein yang disekresikan oleh sel epitel yang melapisi duktus epididimis. Sekresi protein tersebut menciptakan microenvironment yang diregulasi oleh gen-gen tertentu. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa gen yang terlibat dalam pematangan spermatozoa pada umumnya terekspresi secara spesifik di epididimis dan...
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Parisudha, author
ABSTRAK
Latar Belakang : Proses pematangan spermatozoa terjadi melalui interaksi spermatozoa dengan protein yang disekresikan ke lumen oleh sel-sel epitel epididimis. Sekresi protein akan menciptakan lingkungan yang mendukung proses pematangan spermatozoa. Namun gen penyandi protein yang terlibat dalam proses pematangan spermatozoa di epididmis masih belum banyak diketahui. Berdasarkan penelitian sebelumnya, gen-gen...
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andika Setyoadi, author
Latar Belakang: Beberapa gen yang terekspresi spesfik di epididimis diduga
terlibat dalam proses pematangan sperma. Karakteristik gen yang terlibat dalam
pematangan sperma selain ekspresinya spesifik di epididimis juga dipengaruhi
oleh androgen, faktor testikuler, dan terekspresi pada saat masa pubertas. Salah
satu famili gen yang cukup banyak ditemukan terekspresi...
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Muliawati, author
ABSTRAK
Proses pematangan spermatozoa terjadi karena adanya interaksi antara protein dengan membran plasma spermatozoa. Walaupun proses pematangan spermatozoa ini sangat penting, namun gen yang berperan dalam sekresi protein di epididimis ini masih banyak yang belum dikarakterisasi. Gen-gen yang berperan dalam proses pematangan spermatozoa umumnya merupakan protein sekretorik, terekspresi pada segmen spesifik,...
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Cut Yasmin, author
Latar Belakang : Proses pematangan sperma terjadi karena adanya interaksi antara sel sperma dan protein yang disekresikan oleh sel epitel yang melapisi saluran epididimis, sehingga menyebabkan perubahan morfologi dan biokimia pada membran spermatozoa. Sekresi protein pada saluran epididimis ditentukan oleh gen-gen yang diekspresikan secara spesifik di region tertentu misalnya pada...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Syaifiyatul H., author
[ABSTRAK
Latar belakang: Pematangan sperma di epididimis terjadi melalui interaksi
antara protein yang disekresikan oleh epitel dengan spermatozoa. Proses tersebut
diregulasi oleh androgen dan lingkungan spesifik di region epididimis. Androgendependent
gene yang hanya terekspresi di region tertentu namun tidak terekspresi
di region lain menimbulkan dugaan peran androgent reseptor (AR) koregulator.
Gelsolin (Gsn) adalah AR koregulator ditemukan...
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eka Novita, author
ABSTRAK
Latar Belakang: Beberapa studi menyebutkan bahwa penilaian kelainan yang terjadi pada prostat adalah dengan mengukur jumlah Androgen Receptor AR pada setiap kasus dan dipakai sebagai evaluasi terhadap keberhasilan terapi hormonal baik pada hiperplasia prostat/benign prostat hyperplasia BPH maupun adenokarsinoma prostat /adenocarcinoma prostate CaP . AR memerankan peran dalam proses pertumbuhan,...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58868
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mawin Mahen, author
Epididimis adalah bagian sistem reproduksi laki-laki yang berperan penting dalam proses pematangan sperma. Proses ini berlangsung karena adanya interaksi antara protein yang disekresikan oleh sel-sel epitel epididymis dengan sperma. Banyak gen yang mengatur protein-protein tersebut belum dipahami sepenuhnya, contohnya Serpina1f. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi signal peptide sebagai dasar informasi...
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Produksi androgen yang berlebihan menyebabkan terjadinya perubahan pada kulit wanita berupa hirsutisme dan akne. Pemberian hormon antiandrogen seperti siproteron asetat dapat menghilangkan dampak kelebihan androgen terhadap kulit. Kerontokan rambut juga dapat disebabkan oleh hormon androgen yang tinggi dan kadar estrogen yang rendah. Pemberian hormon antiandrogen dan pemberian hormon estrogen dapat...
Medical Journal Of Indonesia, 13 (4) October December 2004: 258-263, 2004
MJIN-13-4-OctDec2004-258
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nainggolan, Evelyn Lina, auhor
[ABSTRAK
Latar Belakang Prevalensi akne vulgaris (AV) pada perempuan dewasa tinggi dengan morbiditas psikososial bermakna. Akne vulgaris yang timbul saat remaja dan berlanjut hingga umur lebih dari 25 tahun disebut sebagai AV menetap (AVM). Hormon androgen memiliki peranan terpenting dalam patogenesis AVM. Indeks Androgen Bebas (IAB) adalah metode yang bagus untuk...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library