Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The objective of the experiment is to describe the influence of common carps hypophysis extract administration on gonad development of female tropical eel , Anguilla bicolor bocolor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Devi Pratiwi
"Zona estuari merupakan zona transisi antara lingkungan sungai dengan lingkungan laut. Hal tersebut menjadikan wilayah estuari dihuni oleh berbagai biota yang dalam penelitian ini difokuskan pada estuari Cimandiri, dimana estuari Cimandiri yang menjadi wilayah tangkap larva ikan Sidat (Anguilla spp.) karena banyak ditemukannya larva ikan sidat pada wilayah ini. Pemetaan zona estuari pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya di Estuari Cimandiri namun belum ada yang menggunakan citra Sentinel-2a, maka pada penelitian ini dilakukan pemetaan zona estuari menggunakan citra Sentinel-2a. Pemetaan zona estuari dilakukan berdasar nilai salinitas yang berkisar antara 0,5-30‰. Selain memetakan zona estuari, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis kaitan hasil tangkapan larva ikan Sidat (Anguilla spp.) dengan tingkat salinitas pada bulan basah dan bulan kering. Pembuatan peta zona estuari dilakukan dengan mengaplikasikan Algoritma Cilamaya pada citra Sentinel-2a untuk mendapatkan sebaran nilai salinitas permukaan. Batas zona estuari pada bulan kering terhitung sejak tahun 2017 hingga 2019 memiliki batas paling jauh 1,5 km dari bibir muara sungai Cimandiri yaitu pada tahun 2019. Sementara batas zona estuari paling dekat dengan adalah pada tahun 2017 dengan jarak 0,9 km dari bibir muara Cimandiri. Lokasi penangkapan larva ikan Sidat berada pada wilayah dengan nilai salinitas permukaan 5 - 15‰. Pada bulan basah dimana jumlah curah hujan tinggi, nilai salinitas dan hasil tangkapan akan menurun. Namun sebaliknya pada bulan kering dimana curah hujan rendah, nilai salinitas dan hasil tangkap larva ikan Sidat akan meningkat
......Estuary zone is a transition zone between the river environment and the marine environment. This makes the estuary inhabited by a variety of biota, which in this study is focused on the Cimandiri estuary, where the Cimandiri estuary which is a catching area for eel larvae (Anguilla spp.) due to the abundance of eel fish larvae in this region. Estuary zone mapping has been done in previous research in Cimandiri Estuary but has not use the Sentinel-2a imagery, so in this study estuarine zone mapping using Sentinel-2a imagery. Estuary zone mapping is done based on salinity values ranging between 0.5-30‰. In addition to map the estuary zone, this study also aims to analyze the relationship between eel larvae (Anguilla spp.) catching with salinity levels in the wet and dry months. Estuary zone mapping is done by applying the Cilamaya Algorithm to the Sentinel-2a imagery to get the distribution of surface salinity values. Estuary zone boundaries in the dry months from 2017 to 2019 have the farthest limit of 1.5 km from the mouth of the Cimandiri river mouth in 2019. While the estuarine zone boundaries closest to are in 2017 with a distance of 0.9 km from the mouth of the estuary Cimandiri. Eel larvae catching location is in an area with a surface salinity value of 5-15 ‰. In wet months where the amount of rainfall is high, the value of salinity and catch will decrease. But on the contrary in the dry months where rainfall is low, the salinity value and catch of Sidat fish larvae will increase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ikan sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan bernilai ekonomis penting. Beberapa Negara seperti Jepang, Korea dan Negara-negara di Eropa merupakan pangsa pasar ikan sidat yang potensial. Penyebaran ikan ini di Indonesia sangat luas, salah satunya perairan Danau Poso Sulawesi Tengah. Stok ikan sidat memiliki keterbatasan karena belum dapat dikembangbiakkan dengan sistem budidaya, sehingga ketersediaannya sangat tergantung dari alam. Sampai saat ini aktivitas perikanan terhadap ikan sidat adalah kegiatan pembesaran sampai ukuran bernilai ekonomis. Penelitian dilakukan dari Mei-September 2012 di Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi kualitas air pada sistem pemeliharaan yang sesuai untuk pembesaran larva ikan sidat. Pembesaran larva sidat menggunakan dua sistem pemeliharaan, yaitu sistem bak air diam (kubus) dan bak air mengalir ( raceway) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter konduktivitas (p=0,047), Nitrit (p=0,004), Suhu (p=0,046), Pospat (p=0,049) serta Total Pospat (p=0,032) menunjukkan perbedaan nyata pada dua sistem pemeliharaan tersebut. Hasil analisis PCA menunjukkan pertumbuhan berat (W) dan panjang (L) larva sidat dipengaruhi oleh konsentrasi DO, Suhu, TP, PO4 dan NH4. Rata-rata pertumbuhan panjang larva sidat pada bak air diam 65,59 % (3,19 cm) sedangkan pada bak air mengalir 65,92 % (3,25 cm). Rata-rata pertumbuhan berat larva sidat pada bak air diam 384,49 % (0,756 gr), sedangkan pada bak air mengalir 412,72 % (0,796 gr). Hasil ini menunjukkan bahwa bak uji air mengalir lebih baik untuk pemeliharaan atau pembesaran larva ikan sidat."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deo Saputra Irianto
"Sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis penting, baik untuk pasar lokal maupun luar negeri. Teluk Pelabuhanratu merupakan daerah dengan potensi besar bagi penyediaan benih ikan sidat. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kehidupan ikan sidat adalah salinitas, karena secara alami ikan sidat bermigrasi dari perairan tawar, payau, dan laut atau sebaliknya. Sehingga diperlukan cara untuk menggambarkan persebaran larva ikan sidat (impun) berdasarkan salinitas. Untuk mengetahui nilai salinitas diperoleh dari citra Landsat 8 tahun 2015 dan 2016 menggunakan pendugaan salinitas Algoritma Cimandiri (Supriatna et al., 2016).
Penelitian dilakukan di muara Ci Mandiri, Ci Tepus dan Ci Maja berdasarkan bulan basah dan bulan kering. Keberadaan larva ikan sidat (impun) yang diperoleh dari hasil tangkapan terjadi saat bulan kering dimana hasil tangkapan terbanyak terjadi di mulut muara. Hasil tangkapan berkurang jika semakin jauh dari mulut muara, yaitu pada bagian pantai ke arah laut dan bagian dalam muara sungai dengan nilai salinitas ke arah laut meningkat sedangkan nilai salinitas ke arah sungai berkurang.
......
Eel (Anguilla spp.) is consumed fish that has an important economic value, either for local or international market. Pelabuhanratu Bay is an area with big potension for supplying eel seed. One of important factor which affect an eel existence is salinity, because eel migrate from fresh water, brakish, and sea naturally although the otherwise so that need ways to describe the distribution of glass eel by the salinity. To find out the percentage of salinity, it obtained from Landsat 8 Imagery year 2015 and 2016 using salinity prediction of Algorithm Cimandiri (Supriatna et al., 2016).
The research has been conducted at Ci Mandiri Estuary, Ci Tepus Estuary, and Ci Maja Estuary based on wet month and dry month. The existence of glass eel which is obtained from the catch was occurs on dry month when the most catch was occurs at the edge of estuary. The catch is reduced if it?s farther from the edge of estuary, at the beach towards the sea and the inside of river estuary with the percentage of salinity towards the sea is increase while the percentage of salinity towards the river is decrease."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Identifikasi 100 spesimen sidat tropis genus Anguilla yang dikoleksi
dari tujuh lokasi perairan Indonesia yaitu muara Sungai Batang Antokan
(Sumatera Barat), muara Sungai Cibaliung (Banten), Sungai Mahakam
(Kalimantan Timur), muara Sungai Dumoga (Sulawesi Utara), muara Sungai
Palu (Sulawesi Tengah), muara Sungai Akelamo (Halmahera), dan muara
Sungai Pami (Irian Barat), telah dilakukan selama 6 bulan dari bulan
September 2005--Februari 2006, dengan menggunakan metode PCR-RFLP
(polimerase chain reaction-restriction fragment length polymorphism) pada
gen 16S ribosomal RNA DNA mitokondria. Fragmen DNA hasil amplifikasi
didigesti menggunakan 6 enzim restriksi yaitu AluI, HhaI, MvaI, Bsp1286I,
EcoT14I, dan BbrPI. Identifikasi spesies dilakukan dengan membandingkan
pola haplotipe RFLP yang dihasilkan dengan pola haplotipe hasil penelitian
Aoyama (2000a), Sugeha (2003), Watanabe (2001) dan menggunakan ciri
kunci genetis yang dilaporkan Watanabe (2001). Hasil identifikasi
berdasarkan analisis PCR-RFLP menunjukkan bahwa sedikitnya ada 7
spesies sidat yang menghuni perairan Indonesia, yaitu A. bicolor;
A. marmorata; A. nebulosa; A. borneensis; A. celebesensis; A. interioris; dan
A. obscura, dengan 1 pola haplotipe yang spesifik untuk masing-masing
spesies kecuali untuk A. bicolor yang memiliki 2 pola haplotipe sebagai
penanda subspesies (Aoyama 2001 & Sugeha 2003) serta 2 pola haplotipe
untuk A. celebesensis sebagai penanda adanya variasi intraspesifik (Aoyama
2001 & Sugeha 2003). Selain itu, juga ditemukan 2 pola haplotipe baru yang
belum pernah dilaporkan sebelumnya dan berpeluang sebagai temuan
spesies baru atau fenomena variasi intraspesies pada sidat tropis."
Universitas Indonesia, 2006
S31415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library