Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tanaman sirsak (Annona muricata L) tumbuh apada daerah beriklim tropis dan dapat beradaptasi baik pada dataran rendah sampai 800 m dpl. Perbanyakan tanaman sirsak sangat mudah, yaitu dengan mwenggunakan biji. Namun cara ini tidak dianjurkan karena karakteristik buahnya sering menyimpang dari induknya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
David Andi Wijaya
"Terlepas dari kemajuan teknologi di bidang kanker terutama radioterapi yang sudah dicapai, banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan radiosensitivitas sel kanker untuk meningkatkan rasio terapeutik dan mengatasi radioresistensi sel kanker. Pada telaah ini, kami mengevaluasi mekanisme antikanker ekstrak Annona muricata L. dan senyawa bioaktifnya seperti acetogenin annonaceous, annomuricin, annonacin, curcumin,
dll.; dan lebih jauh mengkorelasikan mekanisme zat tersebut dengan potensi untuk meningkatkan atau mengurangi radiosensitivitas sel kanker berdasarkan pencarian literatur. Berbagai jalur telah dilaporkan dan berdasarkan bukti literatur bahwa kebanyakan dari mereka dapat meningkatkan radiosensitivitas, kami melihat Annona muricata L. memiliki potensi masa depan yang menjanjikan sebagai agen peningkat radiosensitivitas. Studi lanjutan diperlukan untuk mendapatkan bukti yang sahih.

Despite achieved technological advances in cancer treatment especially in radiotherapy,
many efforts are being made in improving cancer cells radiosensitivity to increase therapeutic ratio and overcome cancer cells radioresistance. In the present review, we evaluate the anticancer mechanism of Annona muricata L. extract (mainly leaves extract) and its bioactive compound such as annonaceous acetogenins, annomuricin, annonacin, curcumin, etc.; and further correlate them with the potential of the mechanism to increase or to reduce cancer cells radiosensitivity based on literature investigation. Various
pathways were reported and based on the literature evidence that most of them could lead to increased radiosensitivity, we see that Annona muricata L. has a future promising potential as a radiosensitizer agent. Further studies are needed to establish more valid
evidence.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naya Luvy Alifa
"Pada penelitian ini, telah berhasil dilakukan sintesis nanopartikel TiO2, nanopartikel YMnO3, dan nanokomposit TiO2/YMnO3 menggunakan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dalam sistem dua fasa. Nanomaterial hasil sintesis telah dikarakterisasi menggunakan instrumen Spektroskopi FTIR, Spektrofotometer UV-Vis DRS, XRD, dan TEM. Hasil karakterisasi UV-Vis DRS dari nanopartikel TiO2, nanopartikel YMnO3, dan nanokomposit TiO2/YMnO3 menghasilkan nilai energi celah pita sebesar berturut-turut sebesar 3,34 eV; 1,58 eV; dan 2,38 eV. Hasil karakterisasi TEM nanokomposit TiO2/YMnO3 menunjukkan ukuran rata-rata partikel sebesar 67,48 nm. Aktivitas fotokatalitik nanopartikel TiO2, nanopartikel YMnO3, dan nanokomposit TiO2/YMnO3 diujikan terhadap zat warna malasit hijau dengan penyinaran cahaya tampak selama 120 menit dengan persentase degradasi berturut-turut sebesar 58,73%; 88,21%; dan 95,34%. Perhitungan kinetika laju reaksi fotodegradasi malasit hijau menggunakan nanokomposit TiO2/YMnO3 menunjukkan kecocokan dengan kinetika reaksi orde satu semu.

In this study, TiO2 nanoparticles, YMnO3 nanoparticles, and TiO2/YMnO3 nanocomposites were synthesized using soursop leaf extract (Annona muricata L.) in a two-phase system. The synthesized nanomaterials were then characterized using FTIR Spectroscopy, DRS, XRD, and TEM UV-Vis Spectrophotometer. The results of UV-Vis DRS characterization of TiO2 nanoparticles, YMnO3 nanoparticles, and TiO2/YMnO3 nanocomposites resulted in band gap energy values of 3.34 eV; 1.58 eV; and 2.38 eV, respectively. The results of the TEM characterization of TiO2/YMnO3 nanocomposites showed an average particle size of 67.48 nm. The photocatalytic activity of TiO2 nanoparticles, YMnO3 nanoparticles, and TiO2/YMnO3 nanocomposites were tested for the photodegradation of malachite green dye under visible light irradiation for 120 minutes with percentages of degradation of 58.73%; 88.21%; and 95.34%, respectively. The kinetics of the photodegradation reaction rate of malachite green using TiO2/YMnO3 nanocomposites showed a good compatibility with the pseudo first-order reaction kinetics."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Kaylyn Averil
"Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang memiliki dua subtipe, yaitu DMT1 dan DMT2. Salah satu tata laksana farmakologi terbaru untuk DMT2 adalah inhibitor SGLT2 yang bekerja dengan menghambat protein SGLT2. Saat ini, penelitian-penelitian dilakukan untuk menemukan senyawa baru yang dapat bertindak sebagai inhibitor SGLT2 dari bahan alam, tetapi masih memiliki beberapa kekurangan. Daun sirsak (Annona muricata L) telah diidentifikasi mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah, terutama acetogenin. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi senyawa acetogenin pada daun sirsak sebagai alternatif inhibitor SGLT2.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional secara in silico dengan perangkat lunak DataWarrior untuk memprediksi nilai IC50 dan Molegro Virtual Docker untuk molecular docking.
Hasil
Seluruh senyawa acetogenin daun sirsak termasuk ke dalam kriteria “good activity” berdasarkan hasil prediksi nilai IC50. Tiga senyawa dengan nilai IC50 yang paling rendah adalah annohexocin (8.929 μM), murihexocin (8.71 μM), dan montanacin D (8.977 μM). Montanacin D memiliki rerank score paling negatif pada molecular docking antara protein 7VSI dengan senyawa terpilih (-147.99), sedangkan montanacin D memiliki rerank score paling tidak negatif pada molecular docking menggunakan protein 7WMV (-34.7753).
Kesimpulan
Seluruh senyawa acetogenin daun sirsak memiliki aktivitas penghambatan yang kuat terhadap SGLT2. Berdasarkan molecular docking, senyawa acetogenin daun sirsak berpotensi untuk menjadi alternatif inhibitor SGLT2 dengan montanacin D sebagai senyawa dengan potensi terbaik karena dapat berinteraksi dengan kuat pada situs aktif protein SGLT2 yang ditunjukkan dengan rerank score yang rendah.

Introduction
Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by increased blood glucose levels that have two subtypes, namely DMT1 and DMT2. One of the latest pharmacological treatments for DMT2 is the SGLT2 inhibitor which works by inhibiting the SGLT2 protein. Currently, studies are being conducted to find new compounds that can act as SGLT2 inhibitors from natural ingredients, but still have some shortcomings. Soursop leaves (Annona muricata L) have been identified as containing various bioactive compounds that have the ability to lower blood glucose levels, especially acetogenin. Therefore, this study was conducted to determine the potential of acetogenin compounds in soursop leaves as an alternative SGLT2 inhibitor.
Method
This study used an in silico observational analytical research method with DataWarrior software to predict IC50 values and Molegro Virtual Docker for molecular docking. Results
All acetogenin compounds of soursop leaves are included in the criteria of “good activity” based on the results of the predicted IC50 values. The three compounds with the lowest IC50 values are annohexocin (8.929 μM), murihexocin (8.71 μM), and montanacin D (8.977 μM). Montanacin D has the most negative rerank score in molecular docking between 7VSI protein and selected compounds (-147.99), while montanacin D has the least negative rerank score in molecular docking using 7WMV protein (-34.7753). Conclusion
All acetogenin compounds of soursop leaves have strong inhibitory activity against SGLT2. Based on molecular docking, acetogenin compounds of soursop leaves have the potential to be an alternative SGLT2 inhibitor with montanacin D as the compound with the best potential because it can interact strongly at the active site of SGLT2 protein as indicated by a low rerank score.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Rezka Nur Alima
"Periodontitis merupakan penyakit gigi dan mulut yang dipicu inflamasi kronis serta menjadi sebab utama kehilangan gigi. Bakteri Porphyromonas gingivalis merupakan komponen prominen pada etiologi periodontitis kronis yang membentuk “red complex” bersama dengan bakteri T. forysthia dan T. denticola. Porphyromonas gingivalis secara lokal dapat menginvasi jaringan periodontal dan menurunkan mekanisme pertahanan host, sementara Streptococcus sanguinis merupakan bakteri komensal oral yang berperan sebagai bakteri pioner kolonisasi bakteri pada pembentukan biofilm. Salah satu tanaman yang memiliki nilai ethnomedis dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri adalah daun sirsak (Annona muricata L.) dengan senyawa aktif seperti alkaloid, fenol, flavanoid, dan tannin. Tujuan : Mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirsak terhadap bakteri Poprhyromonas gingivalis dan Streptococcus sanguinis. Metode : Ekstrak etanol daun sirsak disiapkan pada berbagai konsentrasi v/v (60%,50%,25%,12,5%,6,25%,3,125%), lalu dilakukan Uji Kadar Hambat Mininum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada bakteri P. gingivalis dan S. sangunis. Hasil Penelitian : Nilai KHM pada bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis ditetapkan pada konsentrasi ekstrak 25% dan 12,5%, sementara KBM pada bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis adalah 50% dan 60%. Terdapat perbedaan bermakna antara kadar hambat pada kelompok perlakuan bakteri P.gingivalis dan S.sanguinis dengan kontrol positif CHX 0,2% dengan uji Post-Hoc Tukey (p≤0.05). Kesimpulan : Ekstrak etanol daun sirsak efektif menghambat dan membunuh bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis.

Periodontitis merupakan penyakit gigi dan mulut yang dipicu inflamasi kronis serta menjadi sebab utama kehilangan gigi. Bakteri Porphyromonas gingivalis merupakan komponen prominen pada etiologi periodontitis kronis yang membentuk “red complex” bersama dengan bakteri T. forysthia dan T. denticola. Porphyromonas gingivalis secara lokal dapat menginvasi jaringan periodontal dan menurunkan mekanisme pertahanan host, sementara Streptococcus sanguinis merupakan bakteri komensal oral yang berperan sebagai bakteri pioner kolonisasi bakteri pada pembentukan biofilm. Salah satu tanaman yang memiliki nilai ethnomedis dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri adalah daun sirsak (Annona muricata L.) dengan senyawa aktif seperti alkaloid, fenol, flavanoid, dan tannin. Tujuan : Mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirsak terhadap bakteri Poprhyromonas gingivalis dan Streptococcus sanguinis. Metode : Ekstrak etanol daun sirsak disiapkan pada berbagai konsentrasi v/v (60%,50%,25%,12,5%,6,25%,3,125%), lalu dilakukan Uji Kadar Hambat Mininum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada bakteri P. gingivalis dan S. sangunis. Hasil Penelitian : Nilai KHM pada bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis ditetapkan pada konsentrasi ekstrak 25% dan 12,5%, sementara KBM pada bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis adalah 50% dan 60%. Terdapat perbedaan bermakna antara kadar hambat pada kelompok perlakuan bakteri P.gingivalis dan S.sanguinis dengan kontrol positif CHX 0,2% dengan uji Post-Hoc Tukey (p≤0.05). Kesimpulan : Ekstrak etanol daun sirsak efektif menghambat dan membunuh bakteri P. gingivalis dan S. sanguinis."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library