Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Vizzi Alvi Fitrah
"Penyakit yang disebabkan oleh infeksi merupakan penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia. Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah salah satu patogen tersering yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Resistensi terhadap antibiotik untuk mengobati S. aureus adalah masalah yang perlu dicari solusinya. Salah satu alternatif yang digunakan sebagai pengobatan adalah ekstrak Nigella sativa Linn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba dari ekstrak Nigella sativa Linn.terhadap bakteri S. aureus. Ekstrak Nigella sativa Linn. diekstrak dari bijinya menggunakan pelarut metanol di Laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan kemudian disiapkan dalam lima konsentrasi berbeda, yaitu 1000 mg/mL, 500 mg/mL, 250 mg/mL, 125 mg/mL, dan 62,5 mg/mL. Masing-masing ekstrak kemudian diuji secara in vitro dengan cara sumuran dan dibandingkan dengan kontrol positif antibiotik siprofloksasin 1 mg/mL dan kontrol negatif akuades. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali dengan pengulangan masing-masing sebanyak empat kali di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Nigella sativa Linn. tidak memiliki efek antibakteri terhadap S. aureus. Faktor yang dapat memengaruhi hasil penelitian diantaranya adalah sifat bahan dasar, pelarut ekstrak, serta pemilihan metode uji.

Infectious disease is the second cause of death in Indonesia. Staphylococcus aureus (S. aureus) is one of the most pathogen that can cause those diseases. The resistance of antibiotic to treat S. aureus is a problem that needs to be resolved. The alternative treatment which can be used is Nigella sativa Linn.’s extract. This research aimed to find out the antimicrobial effect of Nigella sativa Linn.’s extract against S. aureus. Nigella sativa Linn.’s extract was extracted from the seeds using methanol in the Pharmacy Laboratory of Faculty of Medicine Universitas Indonesia (FMUI). The extract then prepared in five different concentrations : 1000 mg/mL, 500 mg/mL, 250 mg/mL, 125 mg/mL, and 62,5 mg/mL. Each extract was tested in vitro using agar well plate method and compared with ciprofloxacin 1 mg/mL as positive control and aquadest as negative control. The experiment was done twice with each repetition as much as four times in Clinical Microbiology Laboratory of FMUI. The result showed that Nigella sativa Linn.’s extract does not have antimicrobial effect against S. aureus. Some factors that may affected the result were characteristic of the seeds, solvent extract, and the test method."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farmedia, 2001
616.5 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Endofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan
tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah
salah satu bentuk organisme endofit yang paling banyak ditemukan.
Beberapa kapang endofit dilaporkan mampu menghasilkan metabolit
sekunder yang memiliki aktivitas antimikroba. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengisolasi kapang endofit dari tanaman Garcinia fruticosa
Lauterb, Garcinia lateriflora Blume, Garcinia cowa Roxb dan menyeleksi
kapang endofit yang memiliki aktivitas antimikroba. Delapan kapang endofit
yang telah berhasil diisolasi dari ketiga tanaman tersebut difermentasi dalam
media cair Potato Dextrose Yeast. Supernatan, ekstrak metanol, etil asetat,
dan butanol dari hasil fermentasi digunakan untuk skrining aktivitas
antimikroba. Skrining aktivitas antimikroba dari ekstrak fermentasi kapang
endofit dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger. Lima isolat kapang
menghasilkan zat yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak fermentasi kedelapan isolat kapang
endofit tidak ada yang menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Candida
albicans dan Aspergillus niger."
Universitas Indonesia, 2007
S32596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoboken, New Jersey : Wiley, 2012
668.4 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Springer, 2015
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atna Permana
"Ruang Lingkup dan Cara penelitian :
Kecenderungan peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik tertentu telah menjadi masalah kesehatan yang perlu dicermati. Masalah tersebut menyebabkan pengobatan menjadi mahal dan tidak efektif Dalam upaya untuk mencari antibiotik yang efektif, salah satu alternatif adalah dengan melakukan kombinasi dua antibiotik, Selaras dengan itu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek kombinasi dua antibiotik dalam hal ini antibiotik fosfomisin dan sulbaktam-sefoperazon. Pengujian dibagi dalam beberapa strategi yaitu : (1). Penentuan KHM masing-masing antibiotik dengan metode tube dilution, (2). Penentuan KHM kombinasi dua antibiotik dengan metode checkerboard titration. (3). Penentuan time kill curve. (4). Penentuan postantibiotic effect (PAE).
Hasil dan Kesimpulan :
Isolat klinik yang digunakan untuk uji kombinasi adalah Pseudomonas aeruginosa (30 galur), Enterobacter aerogenes (30 galur), Escherichia coil (30 galur) dan Staphylococcus aureus (30 galur). Berdasarkan penentuan KEM obat tunggal, ditemukan banyak kuman yang resisten terhadap antibiotik uji, yaitu Pseudomonas aeruginosa 86,7% resisten terhadap fosfomisin dan 33,3% resisten terhadap sulbaktam-sefoperazon; Enterobacter aerogenes 80% resisten terhadap fosfomisin sedangkan Escherichia coil dan Staphylococcus aureus masingmasing 13,3% dan 33,3 % resisten terhadap fosfomisin. Kadar Hambatan Minimum (KHM) kedua antibiotik terhadap isolat klinik yang diperoleh pads penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa berkisar 0,25 - 2048 tg/ml, 66,7% menunjukkan sinergis; Enterobacter aerogenes berkisar 0,125 - 2048 pg/ml , 66,7% menunjukkan sinergis; Escherichia coil berkisar 0,125 - 1024 gg/ml, 66,7% menunjukkan sinergis; dan Staphylococcus aureus berkisar 0,06 - 512 µg/ml, 56,7 % menunjukkan sinergis. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya efek antagonis. Kombinasi fosfomisin dan sulbaktam-sefoperazon mampu menurunkan KHM masing-masing obat, Sedangkan basil PAE yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai PAE antibiotik kombinasi memberikan basil yang lebih lama jika dibandingkan dengan antibiotik tunggal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Reynaldi
"

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan tanaman yang termasuk dalam suku Rutaceae. Tanaman ini diketahui memiliki beberapa kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid dan telah dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar flavonoid total dan efektivitas antimikroba dari ekstrak etanol 96% buah dan daun Andaliman. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan pereaksi aluminium klorida, dengan kuersetin sebagai standar. Uji efektivitas antimikroba dilakukan dengan metode uji koefisien fenol terhadap bakteri Gram-positif aerob Enterococcus faecalis, Gram-positif anaerob fakultatif Streptococcus mutans, dan jamur Candida albicans dengan klorheksidin sebagai kontrol positif. Hasil penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol 96% buah dan daun Andaliman masing-masing adalah 20,84 dan 131,73 mg ekuivalen kuersetin (EK)/gram sampel. Hasil uji koefisien fenol yang dilakukan pada ekstrak etanol 96% buah Andaliman adalah 0 terhadap ketiga mikroba uji. Sedangkan, hasil uji koefisien fenol ekstrak etanol 96% daun Andaliman adalah kurang dari 1 terhadap Enterococcus faecalis, tidak dapat ditentukan terhadap Streptococcus mutans, dan 0 terhadap Candida albicans. Dari hasil keseluruhan uji dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun Andaliman memiliki efektivitas antimikroba terhadap Enterococcus faecalis yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol 96% buah Andaliman. Selain itu, kadar flavonoid total ekstrak etanol 96% buah dan daun Andaliman diduga mempengaruhi efektivitas antimikroba, dimana kadar flavonoid total ekstrak etanol 96% daun Andaliman yang lebih tinggi dari kadar flavonoid total ekstrak etanol 96% buah Andaliman memiliki efektivitas antimikroba yang lebih baik dibandingkan efektivitas antimikroba ekstrak etanol 96% buah Andaliman.


Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) is a plant from Rutaceae family. This plant is known to have several secondary metabolite compounds such as flavonoids and has been reported to have antimicrobial activity. This study was conducted to determine total flavonoid content and antimicrobial effectiveness of 96% ethanol extract of Andaliman fruit and leaves. Determination of total flavonoid content was carried out by AlCl3 reagents with quercetin as standard. Antimicrobial effectiveness test was carried out using phenol coefficient test on Gram-positive aerobic bacteria Enterococcus faecalis, facultative anaerobic Streptococcus mutans, and the fungus Candida albicans with chlorhexidine as positive control. The results from determination of total flavonoid content of 96% ethanol extract of Andaliman fruit and leaves were 20.84 and 131.73 mg quercetin equivalent (QE)/gram sample respectively. The results of the phenol coefficient test obtained from 96% ethanol extract of Andaliman fruit were 0 on all microbes.The phenol coefficient value from 96% ethanol extract of Andaliman leaves is less than 1 for Enterococcus faecalis, cannot determined for Streptococcus mutans, and 0 for Candida albicans. From the overall results of the test it was concluded that the 96% ethanol extract of Andaliman leaves has better antimicrobial effectiveness against Enterococcus faecalis compared to the 96% ethanol extract of fruit. In addition, total flavonoid content of 96% ethanol extract of Andaliman fruit and leaves are thought to affect the effectiveness of antimicrobials where higher flavonoid levels of 96% ethanol extract of Andaliman leaves has better antimicrobial effectiveness compared to ethanol extracts of 96% of fruit.

 

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Helicobacter pylori is a globally significant pathogen that infects half of the population of the world. Its recognition enabled the development of new therapeutic and preventative strategies for serious health conditions such as gastric cancer, of which it is the major causative agent. Providing a broad overview of the current understanding of this pathogen and emphasizing its world health impacts, this book explores a range of topics including virulence factors, vaccine development and obstacles, epidemiology, antibiotic resistance and the role of Nod receptors, with a foreword by Barry Marshall, the Nobel Laureate and co-discoverer of H. pylori. It is an essential resource for researchers, students and medics in infectious and Helicobacter-associated diseases."
Cambridge: CABI, 2010
616.3 HEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shenly Marie Tobias Gazo
"Lichens, a unique symbiosis between a mycobiont and a photobiont organism, are known to produce metabolites that can be tapped as biopesticides for agriculture. Such property of the fruticose lichen Ramalina collected within Guimaras Island, Philippines was investigated in this study. A total of 195 specimens were collected and characterized using conventional morphological and chemical analyses. These lichens were identified as Ramalina farinacea, R. roesleri, and R. nervulosa. To test their potential application in agriculture, nine lichen specimens were extracted with acetone and assayed for its inhibitory activities against test bacteria, fungi, and weedy plants. All nine lichen extracts inhibited Pseudomonas aeruginosa (>19 mm ZOI) while only seven lichen extracts inhibited Staphylococcus aureus (13–19 mm ZOI). No inhibitory activity was observed among the fungal plant pathogens Fusarium oxysporum, F. solani, F. verticillioides, Colletotrichum capsici, and C. gleosporioides, and on the Gram-negative bacteria Escherichia coli and Pectobacterium carotovorum var. carotovorum. A decrease in the root (up to 27% reduction) and shoot (up to 39% reduction) lengths, and leaf chlorophyll content (up to 44% reduction) of rice weeds Fimbristylis miliacea, Leptochloa chinensis and weedy rice (Oryza sp.) were also observed. These results, therefore, suggested that the lichen crude extract from Ramalina is a potential biological control for weed management."
Bogor: Seameo Biotrop, 2019
634.6 BIO 26:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>