Latar belakang: Hemodialisis merupakan salah satu tatalaksana penting yang dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 atau penyakit ginjal stadium akhir. Komplikasi akses hemodialisis lebih rendah pada penggunaan akses hemodialisis autogen dibandingkan dengan penggunaan akses prostetik. Maturitas fistula arteriovena sangat menentukan keberhasilan suatu akses vaskular untuk hemodialisis. Pemeriksaan Volume flow pada draining vein yang sesuai dengan kriteria K/DOQI dapat menentukan maturitas suatu akses fistula arteriovena (FAV) . Pada penelitian ini diharapkan volume flow pada arteri brachialis dapat mewakili volume flow pada draining vein dalam menentukan maturitas suatu FAV. Subjek dan Metode : subjek adalah pasien pasien dengan PGK stadium 5, sudah menjalani pembuatan FAV brachiosefalika usia 6 minggu dan sudah menjalani hemodialisa. Pada pasien diukur volume flow arteri brachialis dan draining vein dengan usg Doppler probe linier. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang untuk mendapatkan hubungan volume flow arteri brachialis dengan maturitas FAV brachiosefalika. Hasil : FAV brachiosefalika (n=80) usia 6 minggu dievaluasi. Pada FAV brachiosefalika matur, didapatkan rerata volume flow arteri brachialis (1901±1030) sedangakan yang tidak matur didapatkan rerata volume flow arteri brachialis (563±152). Sedangkan rerata volume flow draining vein pada FAV brachiosefalika matur (2707±1717) lebih tinggi dari tidak matur (500±73). Pada arteri brachialis didapatkan cut-off sebesar 700 ml/mnt dengan sensitifitas 98,44 %, spesifisitas 87,5 %, positive predictive value 96,92 %, negative predictive value 93,33 % dan akurasi 96,25 %. Kesimpulan : volume flow arteri brachialis > 700 ml/mnt, memiliki nilai predictor yang baik untuk menilai maturasi FAV brachiosefalika, sehingga didapatkan nilai yang lebih akurat dan cepat dalam menilai maturasi suatu FAV.