Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dalam tahun-tahun terakhir, berbagai parameter tipologi telah dipakai untuk mengklasifikasikan konstruksi klausa relatif pada bahasa-bahasa di dunia, termasuk, misalnya, urutan kata dan cara-cara di mana elemen nominal (seperti pronominal resumtif) dipakai untuk menyatakan peran sintaktik/semantik dari nomina induk nasonal dalam kalimat relatif. Parameter klasifikatori seperti ini penting untuk memahami variasi Kros-linguistik pada pembentukan klausa relatif dan kendala-kendala yang ada pada variasi tersebut. Makalah ini mengkaji parameter yang terkait lebiih jauh, yakni apakah verba dapat menyatakan peran sintaktik/semantic seperti ini. Contoh-contoh yang solid dari strategi ini disajikan baik dari bahasa-bahasa Austronesia (Kambera, Tukang Besi, Nias) maupun bahasa-bahasa non-Austronesian (Turki, Lhasa Tibet, Dolakha Newari, Ute, Cuszco Quechua, Macushi, dan Apurna). Akan tetapi, sejumlah bahasa yang semula-mula tampak memiliki strategi permarkkahan verba ternyata tidaklah demikian halnya. Bahasa-bahasa ini mencerminkan interaksi dari sistem Vois yang luas dengan kendala-kendala yang kuat pada asesibilitas terhadap relativisasi. Hal ini digambarkan dengan contoh-contoh dari bahasa Austronesia seperti bahasa Indonesia, Malagasi, Tagalog, dan Seediq
Jakarta: Masyarakat Linguistik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia,
410 LIJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In the past, linguists focused their studies on the description of the varieties of Lamaholot spoken in coastal communities. This article introduces Central Lembata Lamaholot, a Lamaholot variety spoken in the central mountains on the island of Lembata in the Indonesian province Nusa Tenggara Timur (NTT), which possesses features in the nominal and pronominal domains not found in other varieties of Lamaholot described so far. Alienable nouns in Central Lembata have morphological plural and specificity marking, and one sub-set of the alienable nouns has two alternating forms which are functionally different. Furthermore, free and bound pronouns in Central Lembata Lamaholot are intertwined with aspect and mood marking. The comparative analysis of these features of Central Lembata Lamaholot shows that they are partly retentions from an earlier stage of the language and partly internal innovations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
909 UI-WACANA 18:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Schapper, Antoinette
Abstrak :
This paper examines gender agreement in three little-known languages of the Aru Islands and places them within the larger pattern of “neuter gender” in eastern Indonesia. For each language, I look first at the variety of agreement targets that are controlled by gendered nouns. Secondly, I look at the semantics of nouns that control agreement. I show that whilst having a strongly semantic base involving animacy, gender in Aru languages is a grammatical category in which many nouns denoting certain types of entities that lack discernable biological animacy are assigned to the same gender as that of animate referents. I conclude by considering the system of gender in proto-Aru.
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library