Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tantri Ayu Novrita
"Pembentukkan dispersi padat telah banyak digunakan untuk meningkatkan kelarutan dari bahan obat yang sukar larut. Glibenklamida merupakan salah satu obat yang mempunyai sifat praktis tidak larut dalam air. Sehingga mengakibatkan laju disolusi yang rendah dan menurunkan daya absorbsi pada saluran gastrointestinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan disolusi glibenklamida dari sediaan tablet menggunakan sistem dispersi padat dengan menggunakan pembawa avicel PH 102. Jumlah perbandingan yang digunakan yaitu 1:1, 1:5, 1:10, dan 1:20. Dispersi padat dibuat dengan metode pelarutan. Dispersi padat glibenklamida-avicel dikarakterisasi menggunakan alat Difraksi sinar-X (XRD) dan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan laju disolusi pada perbandingan 1:20 menjadi hampir 10 kali lebih tinggi daripada laju disolusi glibenklamida tunggal. Hasil disolusi tablet glibenklamida dari dispersi padat dan standart pada menit ke 120 masing-masing sebesar 110,88 % dan 98,55 %.
Solid dispersions technique has been widely used in enhancing dissolution rate of poorly water soluble drugs. Glibenclamide is one of the drug that practically insoluble in water which leads to poor dissolution rate and subsequent decrease of its gastrointestinal absorbtion. The purpose of this research is to enhance glibenclamide dissolution rate in tablet prepared by solid dispersion technique using microcrystalline cellulose PH 102 as the carrier in different ratios. The ratios used were 1:1, 1:5, 1:10 and 1:20. Solid dispersions were prepared by solvent method. Glibenclamide-avicel solid dispersion was characterized using X-ray diffractometer (XRD) and differential scanning calorimetry (DSC). Solid dispersion with the drug to carrier ratio of 1:20 showed the highest dissolution rate almost 10 times compared to pure glibenclamide. Dissolution rate showed that tablet consist of solid dispersion is higher than pure glibenclamide tablet with the drugs dissolved percentage in 120 minutes for solid dispersion tablet is 110,88 % and 98,55 % for pure glibenclamide tablet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S33028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Oloan Sahat Torus
"Ekstrak kering herba Pegagan (Centella Asiatic Linn) mempunyai berbagai macam khasiat bagi tubuh dan telah banyak dikembangkan dalam pengobatan alternatif. Sifatnya yang sangat higroskopis merupakan kendala dalam pengembangan bentuk sediaan tablet. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sediaan tablet dari ekstrak kering herba Pegagan dan memperoleh informasi pengaruh Avicel® PH 102 sebagai pengisi terhadap higroskopisitas tablet ekstrak kering herba Pegagan. Sebagai uji pendahuluan dilakukan uji higroskopisitas ekstrak kering herba Pegagan dan juga campuran ekstrak kering Pegagan dengan Avicel® PH 102 sebagai bahan pengisi tablet. Tablet dibuat dengan metode cetak langsung dengan beberapa perbandingan campuran ekstrak kering herba Pegagan dan Avicel® PH 102 sebanyak 4 formula berturut-turut 6:4; 5:5; 4:6; dan 3:7. Tablet dievaluasi menurut Farmakope Indonesia III, serta dilakukan uji higroskopisitas tablet dengan mengamati perubahan bobot tablet selama 6 hari dengan 4 perlakuan yang berbeda. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa Formula D dengan perbandingan ekstrak dan Avicel® PH 102 3 : 7 merupakan formula terbaik dari ketiga formula lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32997
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library