Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Dewi
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan kausalitas antara bursa global terhadap bursa efek Indonesia dan mengetahui bursa apa yang paling berpengaruh terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah berbagai bursa dari beberapa negara yang akan diwakili dengan menggunakan proxy indeks. Adapun tujuh bursa saham tersebut adalah bursa saham Hongkong (HSI), Jepang (Nikkei 225), Singapura (STI), Australia (AORD), Inggris (FTSE), dan Amerika Serikat (DJIA) dan Indonesia (IHSG).
Penelitian menggunakan metode ekonometrika granger causality dan VAR (Vechtorauthoreggression) dengan periode penelitian Januari 2004 sampai dengan Mei 2009.
Hasil penelitian dengan uji granger causality menunjukan bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah ( Uni-directional causality) dan dua arah (bidirectional causality) terhadap bursa Efek Indonesia. Dan bursa global yang memiliki pengaruh terhadap bursa Efek Indonesia adalah bursa Hongkong dan Jepang.

This research was intended to analyze the causality of word stock exchange to Indonesian stock exchange, and eksplore what stock exchange have significant influence to Indonesian. Seven Stock exchange is represent by Hongkong (HIS), Jepang (nikkei), Singapura (STI), Australia (AORD), Inggris (FTSE), dan Amerika Serikat (DJIA).
The method in this paper, using granger causality and VAR, from January 2004-May 2009.
The result, there are causality granger among the stock Exchange to Indonesia stock exchange. Japan and Hongkong have significant influence to Indonesia stock exchange."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhian Moetomo
"ABSTRAK
Krisis moneter yang memmpa Indonesia, telah melumpuhkan sebagian besar persendian ekonomi nasional, konsumsi nasional yang sempat menjadi harapan penyembuhan, gagal berperan dengan adanya kenaikan biaya produksi. Hal ini menjadikan peningkatan ekspor merupakan salah satu opsi, guna mengembalikan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik. Permasalahannya ialah, eksportir nasional pada umumnya merupakan eksportir tidak langsung, yang mana mereka melakukan impor bahan baku atau barang setengah jadi untuk diproduksi barang dengan nilai tambah tertentu, untuk diekspor kembali. Depresiasi kurs, tak pelak lagi merupakan kendala utama, yang menurunkan daya saing mereka. Kondisi ini pulalah yang menjadikan kebutuhan modal kerja, adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi, bagi kalangan eksportir nasional.
Menanggapi keadaan itu, pemerintah mendirikan suatu Lembaga Pembiayaan Ekspor, yaitu PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) atau siangkatnya BEl, yang berfungsi menjadi media cash loan atau non cash loan bagi eksportir nasional. Namun mengingat risiko default yang relatif masih tinggi untuk kalangan nasabah debitur perbankan di Indonesia, maka dalam operasional sehari-harinya BEl hanya memberikan fasilitas pembiayaan atau penjaminan ekspor tersebut kepada eksportir yang telah menjadi debitur (dengan kolektibilitas lancar) pada beberapa bank devisa yang memang telah diseleksi secara ketat.
Seiring dengan berjalannya waktu, BEl menghadapi beberapa kendala, seperti respon dari beberapa bank komersial terkesan kurang bersemangat di dalam membantu penyaluran fasilitas ini, mengingat resiko dari refinancing misalnya, ditanggung seluruhnya oleh kalangan bank komersial. Selain itu, kondisi pasca krisis, selain menjadikan kalangan bank komersial lebih selektif dan restriktif, juga menunjukkan kecenderungan beralihnya fokus layanan perbankan dari korporasi ke arah retail.
Kendala lain berupa belum adanya perangkat Undang-Undang yang khusus melindungi fungsi BEI, sehingga selama ini EI masih berlindung pada Undang-Undang Perbankan, yang sama sekali tidak mengenal bentuk lembaga pembiayaan ekspor.
Di lain pihak fenomena krisis sekarang ini menjadikan BEI sebagai penawar bagi kebutuhan modal kerja bagi para eksportir. Di saat krisis ekonomi ini berakhir, ketika akses modal kerja menjadi lebih mudah, dan tingkat bunga pinjaman (tingkat bunga global menurun), kemampuan serta daya tahan dari BEI, akan benar-benar diuji.
Atas dasar kondisi ini, tulisan ini akan mencoba untuk menganalisis kondisi actual dari BEI dengan memasukkan unsur kerangka pikir skenario masa depan, guna menelaah kesiapan perusahaan tersebut di dalam menghadapi tantangan di masa depan dengan menggunakan model analisis Five Force Model, analisis SWOT, dan analisis strategi generic. Output dari analisis-analisis di atas, akan disajikan sebagai alternatif strategi manajerial yang dapat diaplikasikan oleh BEI.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor finansial yang mempengaruhi praktik perataan laba. Penelitian ini melibatkan 80 perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil 3 tahun penelitian mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leressae
"Sebagai salah satu bentuk kesusastraan, puisi mengalami masa-masa keemasan di Cina. Puisi samar atau Menglongshi merupakan salah satu jenis puisi di Cina yang sulit diinterpretasikan maknanya dan muncul pada masa Revolusi Kebudayaan (1966-1976). Bei Dao adalah salah satu penyair yang menulis puisi samar berjudul “Xuanyan (Deklarasi)” pada masa itu. Revolusi kebudayaan membuat Bei Dao dan para penyair puisi samar lainnya tidak bebas berekspresi sehingga harus menggunakan berbagai simbol untuk menyembunyikan makna sebenarnya dalam puisi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna situasi zaman yang terkandung di dalam puisi “Xuanyan (Deklarasi)” karya Bei Dao melalui simbol-simbol yang dituangkan ke dalam puisi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis puisi “Xuanyan (Deklarasi)” dan melakukan interpretasi untuk mendapatkan makna simbolik dari puisi ini. Penelitian ini mendapati hasil bahwa puisi “Xuanyan (Deklarasi)” memiliki makna simbolik tentang kritik dan penolakan Bei Dao terhadap segala propaganda dalam Revolusi Kebudayaan.
......As a form of literature, poetry experienced golden times in China. Misty poetry or Menglongshi is a type of poetry in China that is difficult to interpret and emerged during the Cultural Revolution (1966-1976). Bei Dao was one of the poets who wrote the misty poem “Xuanyan (Declaration)” at that time. The cultural revolution made Bei Dao and other misty poets not free to express themselves, so they had to use various symbols to hide the true meaning in their poetry. This study aims to find out the meaning of the current situation contained in the poem "Xuanyan (Declaration)” by Bei Dao through the symbols that are poured into this poem. The research method used is descriptive qualitative, namely analyzing the poem "Xuanyan (Declaration)" and interpreting it to get the symbolic meaning of this poem. This study found that the poem "Xuanyan (Declaration)" has a symbolic meaning about Bei Dao's criticism and rejection of all propaganda in the Cultural Revolution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Verni Asvari Wangi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25489
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiato Wijaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27011
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Noviandini Londang
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27188
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novanda Rizka Aditya
"Skripsi ini membahas tentang pembentukan portfolio yang terdiri dari 10 saham yang mempunyai nilai kapitalisasi pasar terbesar dengan menggunakan metode market capitalization-weighted indexing, equal-weighted indexing, dan diversity indexing. Portfolio yang sudah dibentuk menggunakan metode tersebut, kemudian diukur kinerjanya dengan menggunakan Treynor, Sharpe, Jensen alpha, dan Information Ratio. Dari hasil penilaian kinerja dan penelitian berdasarkan portfolio yang sudah dibentuk menunjukkan metode market capitalizationweighted merupakan metode yang paling bagus untuk digunakan dalam membentuk suatu portfolio
......This study discusses the establishment of portfolio that composed from 10 biggest market capitalization stock with market capitalization-weighted indexing, equalweighted indexing, diversity indexing. Then, the performance of portfolio measured with Treynor, Sharpe, Jensen alpa, and Information Ratio. Based on research and performance analysis, market capitalization-weighted indexing method is the best method that can be used for composing a portfolio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnisa Rizkatya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap likuiditas saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan variabel kontrol yaitu share price, return volatility, trading volume, firm size, company age dan asset tangibility. Penelitian ini menggunakan model ordinary least square (OLS) pada 12 perusahaan anggota Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan corporate governance yang diukur melalui governance index tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham yang diukur dengan quoted spread. Meskipun demikian, variabel lainnya seperti trading volume dan company age berpengaruh signifikan negatif terhadap penerapan corporate governance.
......The purpose of this research is to analyzing the effect of Corporate Governance Perception Index toward stock liquidity for companies listed in Indonesia Stock Exchange with share price, return volatility, trading volume, firm size, company age and asset tangibility as control variable. This research use ordinary least square (OLS) method on 12 companies member of Corporate Governance Perception Index (CGPI) listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2011-2013.
This research show that application of corporate governance measured by governance index have not significant effect with stock liquidity measured by quoted spread. However, another variable such as trading volume and company age have negative significant effect with the application of corporate governance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>