Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andiek Bagus Wibowo
"Indonesia saat ini mengalami krisis energi listrik nasional. Merupakan hal yang ironis dimana tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif beberapa tahun belakangan ini ketersediaan energi listrik yang merupakan pendorong roda perekonomian dalam kondisi kritis. Pemadaman listrik secara bergilir menyebabkan protes dari masyarakat dan kalangan pengusaha karena terganggunya aktivitas mereka. Mengingat pemadaman yang sering terjadi ini, pihak operator telekomunikasi bargantung kepada peranan generator sebagai backup sumber energi. Generator yang dipergunakan umumnya menggunakan tenaga diesel. Operator telekomunikasi sering menghadapi permasalahan atas terbatasnya pasokan listrik PLN pada suatu wilayah, bahkan besar kemungkinan pula suatu wilayah tersebut belum dilayani oleh jaringan listrik sama sekali. Generator sebagai tenaga penghasil listrik dengan menggunakan gas sebagai sumber energi sudah banyak dipakai oleh masyarakat. Gas tersebut dapat berupa LPG (Liquiefied Natural Gas), Natural Gas, ataupun CNG (Compressed Natural Gas). Harga gas masih cukup murah dibandingkan fossil fuel lainnya seperti solar ataupun bensin. Selain itu gas merupakan energi yang ramah lingkungan. Penelitian ini akan mengkaji jaminan pasokan energi listrik pada BTS dengan membandingkan pemakaian listrik antara konfigurasi PLN dan diesel generator dengan konfigurasi PLN dan gas generator atau konfigurasi gas generator saja. Selain itu juga dilakukan analisa penggunaan tenaga surya sebagai energi yang ramah lingkungan. Energi tenaga surya ini dimaksudkan sebagai energi bagi BTS yang berfungsi sebagai penetrasi terhadap isolasi suatu daerah atau sebagai alternatif dimana pembiayaan jaringan PLN sangat mahal dan tidak feasible.

Indonesia is in the midst of a national electric energy crisis. It is an irony that while Indonesia?s economy has benefited from a constant growth rate in recent years, the availability of electric energy is in a critical condition nationwide. Frequent black-outs has resulted in protests and disappointments from business and community as their activities are constantly interrupted. Frequent black-outs has resulted in telecommunication operator to rely on backup generator as a source of electricity. The most common generator used is powered by diesel fuel generator. Telecommunication operators are accustomed to problems of limited electric energy from the National Electric Company (PLN) and even to the lack of electricity in remote areas. Gas generator are widely used as a source of electric energy. The gas used may be LPG (Liquified Natural Gas), Natural gas or CNG (Compressed Natural Gas). The price of gas is relatively lower than fossil fuels such as diesel oil. In addition, gas is a source of energy which is environmentaly friendly. This research will focus on energy source for BTS telecommunication station and compare electricity usage between PLN configuration with diesel generator and PLN configuration with gas generator or gas generator only without depends on PLN. Furthermore, an analysis of solar power as an alternate environmentaly friendly source of energy will be analyzed. Solar power may become an alternate solution in deeply remote and isolated region where PLN is unable to penetrate."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lainufar Nur Hanifah
"Skripsi ini membahas tentang penerjemahan metafora dalam lirik lagu idol group pria dari Korea Selatan yaitu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur penerjemahan metafora dari bahasa sumber yaitu bahasa Korea ke bahasa sasaran yaitu bahasa Jepang. Data penelitian diambil dari metafora yang terdapat dalam lagu BTS versi bahasa Korea dan lagu tersebut memiliki versi bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan bersifat kualitatif. Penelitian ini dilakukan berdasarkan strategi penerjemahan metafora oleh Peter Newmark dan Mildred L. Larson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima strategi penerjemahan metafora yang digunakan, dalam penerjemahan metafora lirik lagu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang yaitu metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora yang sama, metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora lain, metafora dapat diterjemahkan menjadi non metafora, metafora dapat diterjemahkan menjadi simile, dan metafora dapat dieliminasi. Dari lima strategi penerjemahan metafora di atas, diketahui bahwa strategi penerjemahan metafora yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan metafora menjadi simile.

This thesis discusses the translation of metaphors in the lyrics of male idol group from South Korea, namely BTS from Korean to Japanese. This study aims to find out the metaphor translation structure of the source language which is Korean language to the target language which is Japanese language. The research data is taken from the metaphor contained in the Korean version of the BTS song which has a Japanese version. The method used in this research is descriptive and qualitative analysis. This research is based on metaphor translation strategies by Peter Newmark and Mildred L. Larson.
The results show that there are five metaphor translation strategies used, in translating the metaphorical lyrics of BTS songs from Korean to Japanese, metaphor can be translated into the same metaphor, metaphor can be translated into another metaphor, metaphor can be translated into non metaphor, metaphor can be translated into simile, and metaphor can be eliminated. Out of the five metaphor translation strategies mentioned above, it is known that the most widely used metaphor translation strategy is the translation of metaphors into similes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Brigitta Ludju
"Penelitian ini membahas mengenai pengalaman konsumen yang mengkonsumsi BTS Meal dan merupakan seorang ARMY BTS, atau komunitas fandom penggemar BTS. Pada hari peluncurannya di Indonesia tanggal 9 Juni 2022, McD berhasil menciptakan respon luarbiasa dari masyarakat, melalui menu kolaborasinya bersama BTS yang dinamakan BTS Meal. Meski menu yang ditawarkan adalah menu regular yang dijual McD yaitu 9 buah mcnuggets, french fries, saus chilli, saus cajun dan medium drink, keuntungan McD secara global dilaporkan berhasil mencapai US$ 2,22 miliar atau setara Rp 32,1 T, penjualan bersih McDonald’s’s naik 57% sebesar US$ 5,89 milliar atau setara dengan Rp 85,3 T, dan secara global meningkat 40,5% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia, keberhasilan menu kolaborasi ini terlihat dari penutupan beberapa gerai McD yang tidak sanggup meneruskan penjualan akibat kerumunan yang tercipta, serta ditemukannya beberapa bungkus BTS Meal dijual kembali dengan harga yang fantastis pada platform e-commerce. Selain itu, #BTSMeal juga berhasil menjadi trending topic posisi ketiga di seluruh dunia dengan total 21.000 tweets (Nafasya, 2021). Hal ini membuat peneliti membagi ruang penelitian ke dalam tiga bagian besar yaitu 1) fandom, 2) tindakan komunikasi yang berisi ekspresi simbolik dalam digital fandom, fanatisme dan textual poachers, serta 3) konsumsi dalam perspektif consumer culture theory. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap tiga informan yang tergolong sebagai fans dengan tingkat ultimate loyalty, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pendefinisian diri dalam fandom mendorong aktifitas konsumsi BTS Meal serta 2) dalam konteks budaya konsumsi, fandom hadir sebagai aspek dasar dengan bagian yang cukup besar, dalam mendorong suatu aktifitas konsumsi.

This study discusses the experiences of consumers who consume BTS Meal and are a BTS ARMY, or the fandom community of BTS fans. On the day of its launch in Indonesia on June 9, 2022, McD managed to create an extraordinary response from the community, through its collaboration menu with BTS called BTS Meal. Although the menu offered is the regular menu that McD sells, namely 9 mcnuggets, french fries, chilli sauce, cajun sauce and medium drink, McD's global profit is reported to have reached US$ 2.22 billion or equivalent to Rp. 32.1 T, net sales McDonald's's rose 57% to US$ 5.89 billion or equivalent to Rp 85.3 T, and globally increased 40.5% from the previous year. In Indonesia, the success of this collaboration menu can be seen from the closing of several McD outlets that were unable to continue sales due to the crowds created, as well as the discovery of several packs of BTS Meal being resold at fantastic prices on e-commerce platforms. In addition, #BTSMeal also managed to become the third position trending topic worldwide with a total of 21,000 tweets (Nafasya, 2021). This makes the researchers divide the research space into three major parts, namely 1) fandom, 2) communication actions that contain symbolic expressions in digital fandom, fanaticism and textual poachers, and 3) consumption in the perspective of consumer culture theory. The paradigm used is constructivist with a qualitative approach and a case study research strategy. Data were obtained from interviews with three informants classified as fans with the ultimate level of loyalty, observation and literature study. The results of this study indicate that 1) self-definition in fandom encourages BTS Meal consumption activities and 2) in the context of consumption culture, fandom is present as a basic aspect with a large enough share, in encouraging a consumption activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angki Dina Ardiyanti
"ABSTRAK
Dalam era deregu5j ini, pelayanan bank terhadap
nasabah semakin ditingkatkan.Banking Terminal System (BTS,
merupakan salah satu Cara untuk dapat meningkatkan
pelayanan kepada nasabah. Selain BTS mempercepat pelayanan
kepada nasabah, BTS dapat pula memberikan informasi yang
lebih cepat dan tepat kepada manajer, sehingga memudahkan
manajer untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan
menguntungkan Tujuan penulis adalah mengevaluasi BTS yang
sedang dijalankan oleh BDN, untuk mengetahuf apakah BTS
dapat dipakai untuk aplikasi sistem informasi manajemen,
mengingat bahwa dalam deregulasi ini kebutuhan informasi
terus berkembang. Sedangkan bila BTS kurang dapat mengikuti
tuntutan dan perubahan lingkungan, khususnya deregulasi,
maka dapat mengakibatkan organisasi tidak dapat
meningkatkan persaingannya. Kegunaan dan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan umpan balik kepada organisasi
BDN mengenai efektivitas dan BTS dalam membantu pencapaian
tujuan organisasi.
Dalam rnengevaluasi BTS yang sudah berjalan ini,
metode anailsa yang dilakukan oleh penulis pertama kali
adalah melakukan identifikasi sistem yang akan diteliti,
kedua adalah memahami sistem, bagaimana pengoperasiannya,
Prosedur sistem, teknik pengendaliannya. Input?output nya.
Dari kedua langkah tersebut penuIis, memperoleh permasalahan
yang ada. Langkah ketiga adalah menganalisa sistem yang ada
sekarang dan menelusuri sumber Penyimpangan atau
permasalahan yang ada. Kemudian melakukan langkah keempat
yaitu merekomendasi kan alternatif pemecahan masalahnya.
Dari hasil penelitian penulis memperoleh
- permasalahan bahwa, dengan adanya dereguIasi menyebabkan
kebutuhan Informasi yang diinginkankan oleh manajemen di
kantor pusat berubah. Perubahan informasi ini mempengaruhi
5 komponen Sistem informasi manajemen dan menimbulkan
masalah sebagai berikut.
? perangka keras: CPU nya tidak selalu mampu untuk membuka
dan menjalankan program yang mengakses file?file tambahan
atau file yang lebih besar yang dibutuhkan setelah
deregulasi.
- perangkat lunak: untuk mengakomodasi perubahan
persyaratan diperlukan restrukturisasi beberapa file
sedangkan pekerjaan restrukturisasi mengandung resiko
yang tinggi karena menyangkut perubahan sumber program.
BON mengatasinya dengan mengembangkan sistem yang
terpisah dan menggunakan perangkat keras yang berlajnan
data : dengan terdapatnya beberapa sistem yang mendukung
informasi manajemen, maka data yang sama perlu dijnput
beberapa kali, sehingga tidak semua data yang dlbutuhkan
oleh SIM disediakan oleh BTS. Hal ini rnengakibatkan
adanaya duplikasi pekerjaan.
manusia: masalahnyaa lebih kepada kurangnya konsentrasu
pejabat untuk mengjkuti dan melaksanakan prosedur.
- prosedur: dengan terdapatnya beberapa sistem saat ini
menyebabkan ada beberapa prosedur yang harus
diperhatikan, yaitu prosedur untuk BTS dan PC.
Berdasarkan hasil evaluasi, untuk menghadapi setiap
perubahan kebutuhan/requirement yang mempengaruhi sistem
pengolahan transaksi dan pembentukan sistem informasi
manajemen yang terpadu, maka ada beberapa alternatif
perbaikan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1. BTS dan beberapa program aplikasi tambahan seperti saat
ini. Sistem pengolahan transaksi ini kurang mendukung
pembentukan SIM yang terpadu karena timbulnya beberapa
sistem, data yang tidak konsisten satu dengan lainnya
(inconsistency data) dan data yang berlebihan
(redundancy data), sebagai akibat data yang sama
disimpan pada file dengan sistem yang berbeda.
2. Merombak keseluruhan BTS untuk mengadaptasi dan
mengakomodasikan semua perubahan requirement baru.
Perombakan menyeluruh ini membutuhkan waktu, tenaga,
dan biaya yang tidak seditkit, serta resiko kegagalan
yang tlnggi. Permasalahan akan timbul kemball apabila
terjadi perubahan requirement yang tidak dapat
diantisipasi kembali seperti saat ini, dimana BTS yang
ada tidak dapat memberikan keleluasaan untuk penambahan
field.
3. Penyempurnaan Sistem Menajemen Database.
- Dengan sebuah Sistem manajemen database kita dapat
menisain Struktur file secara leblh mudah dan dapat
menyediakan atau mempersiapkan suatu data base yang
dapat. dìgunakan oleh sejumlah program aplikasi yang
berlainan
? Sistem dapat memberikan kemudahan pemrogram untuk
meningkatkan produktivitasnya.
? SIstem ini juga menghindarkan kelebihan data, dimana
data yang sama tidak disimpan oleh beberapa sistem
yang berlainan, karena masing-masing memiliki file
yang berbeda.
Untuk rnengatasi permasalahan yang timbul pata BTS
akibat perubahan requirement di masa mendatang dalam upaya
membentuk suatu sistem informasi manajemen yang terpadu dan
efektif, penulis menyarankan untuk mengadakan suatu
penyempurnaan sistem manajernen database dengan struktur
file yang berhubungan (relational file), karena dengan
sistem ini semua file dapat diintegrasikan dan mampu
memberikan kemudahan kepada pemrogram untuk meningkatkan
produktivitasnya guna mengadapatasi dan mengakomodasikan
setiap perubahan lingkungan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yurianto
"Untuk menghemat energi dan memelihara kondisi BTS dari kerusakan, diperlukan suatu manajemen energi dan sistem data logger. Untuk mendapatkan suatu penghematan yang baik dari sebelumnya, beberapa sistem harus diganti dengan sistem yang memiliki penghematan energi yang lebih baik dari sebelumnya. Sistem energi yang baik adalah sistem sistem yang dapat mengatur energi yang dibutuhkan oleh sistem. Penggunaan beberapa sensor untuk pengaturan energi dan sistem data logger untuk meyimpan data merupakan solusi yang baik untuk penghematan energi. Sistem yang telah dibuat mampu mengendalikan sistem penerangan dan sistem pendingin untuk nilai suhu dan intensitas cahaya yang telah ditentukan sebelum sistem ini bisa digunakan. Data logger yang dirancang pada sistem ini mampu menyimpan data selama 311 hari. Kata kunci: BTS, pengaturan energi, data logger.

For energy saving and protecting BTS condition from damage, it is needed management energy and data logger system. To obtain energy saving that is better than before, some systems must be change with systems that have better energy saving than before. A good energy system is the system can regulate energy that is needed by system. Using some sensors for energy management and data logger is a good solution for enegy saving. This system could control lighting system and cooling system for temperature value and lighting value that was defined before this system could be used. Data logger was designed for this system can store data for 311 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1086
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joessianto Eko Poetro
"BTS merupakan komponen jaringan telekomunikasi seluler yang berhubungan langsung dengan pelanggan yang berada dalam jangkauannya. Untuk mengurangi akumulasi panas dari radiasi matahari dan peralatan BTS, diperlukan sistem pendingin guna meningkatkan kinerja dan umur peralatan BTS. Sistem pendingin BTS menyerap hampir setengah dari konsumsi energi listrik BTS.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi energi pada BTS, dengan melakukan modifikasi dc cooler menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini, akan dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan sistem pendingin dan teknologi termoelektrik. Kemudian merancang prototip dc cooler dengan modifikasi casing, fan, dan heatsink. Selanjutnya prototip-prototip tersebut diuji untuk mengetahui kinerjanya. Hasil pengujian dianalisis dan dibandingkan dengan COP (Coefficient Of Performance) dc cooler awal.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa penggunaan casing panjang yang menutupi seluruh heatsink dan penggunaan fan dengan daya lebih kecil dapat meningkatkan COP sebesar 10.46 %. Dan dapat menghemat energi listrik sebesar 18.5 KWH perunit selama satu tahun.

BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year;BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29726
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati Ayu Syafitri
"Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan ISAK 31 terhadap perusahaan penyewaan menara Base Transceiver Station (BTS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ISAK 31 terbit karena di Indonesia terdapat perbedaan perlakuan akuntansi menara BTS yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi dengan perusahaan penyewaan menara BTS sehingga laporan keuangan tidak dapat dibandingkan. ISAK 31 mengatur bahwa menara BTS merupakan aset tetap dengan memperjelas definisi dan memberikan batasan mengenai bangunan. Pada perusahaan yang tercatat pada BEI terdapat 1 dari 7 perusahaan yang belum menerapkan ISAK 31. Pada perusahaan yang diteliti juga terdapat 1 dari 7 perusahaan yang merubah metode pengukuran menara BTS.

This research aims to analyze the impacts of implementation of ISAK 31 on tower Base Transceiver Station (BTS) rental listed companies on the Indonesia Stock Exchange. ISAK 31 is published because in Indonesia there are differences in accounting treatment of BTS towers owned by telecommunications companies with BTS tower rental companies so that financial statements are not comparable. ISAK 31 stipulates that BTS towers are fixed assets by clarifying the definition and providing limits on buildings. The result from this research found that 1 of 7 companies still haven’t implement ISAK 31. There’s also 1 of 7 companies changed their method on measuring BTS tower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Elsa Kawatu
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaktivitas BTS dan ARMY dalam ruang virtual melalui aplikasi ‘Weverse’. Penelitian ini didasari atas pemikiran computer mediated communication (CMC) yang mempengaruhi komunikasi interpersonal antarindividu dan menghasilkan model komunikasi hyperpersonal. Era digital memungkinkan seseorang menggunakan multimodalitas untuk menyampaikan pesan atau makna kepada orang lain. Aplikasi digital Weverse merupakan salah satu contoh penggunaan multimodalitas dimana pengguna dapat menyampaikan pesan berupa tulisan yang dilengkapi dengan gambar atau video. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis teks multimodal dan menggunakan metode studi literatur berbasis data sekunder dengan fokus khusus pada tiap karakteristik komunikasi hypersonal, yaitu pengirim pesan, penerima pesan, pesan asinkronus, dan umpan balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaktivitas BTS dan ARMY dalam ruang virtual Weverse mampu menghasilkan komunikasi hyperpersonal yang memiliki tingkat keintiman lebih dari komunikasi tatap muka. Namun, interaktivitas ini mampu menimbulkan celah bagi kapitalisme yang dimanfaatkan oleh perusahaan pembuat ruang virtual tersebut.

This study aims to analyze the interactivity of BTS and ARMY in a virtual space through an application called ‘Weverse’. This research is based on the idea of computer mediated communication (CMC) which affects interpersonal communication between individuals and produces a hyperpersonal communication model. The digital era allows a person to use multimodality to send messages or meanings to others. The Weverse application is an example of the use of multimodality where users can send messages in the form of text equipped with images or videos. This research uses a qualitative approach to analyze multimodal texts and uses a literature study method based on secondary data. The results showed that the interactivity between BTS and ARMY in the virtual space ‘Weverse’ is able to produce hyperpersonal communication that is more intimate than face-to-face communication. However, this interactivity is also able to create a gap for capitalism that is exploited by the company that creates the virtual space."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andrie Surya
"Tesis ini menganalisa efek arus kas pada pelaksanaan penyediaan aset tetap telekomunikasi yang berupa menara telekomunikasi dengan transaksi sale and leaseback dan pengelolaan sendiri dengan studi kasus pada PT Bakrie Telecom Tbk. Dengan asumsi-asumsi serta data yang dipergunakan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penyediaan menara telekomunikasi melalui transaksi sale and leaseback dengan perjanjian sewa guna usaha finansial memberikan arus kas yang lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan sendiri menara telekomunikasi.

The main focus of this study is to analyze the cash flow effects on telecommunication tower fixed asset capital budgeting by compare of sale and leaseback transaction and independent tower management. Case study was done at PT Bakrie Telecom Tbk. With all of the assumptions and data, this study concluded that capital budgeting by sale and leaseback transactions give better cashflow than independent management."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Thertada
"Proyek BTS memiliki Karakteristik yang khusus dalam pelaksanaan dan manajemennya. Karakteristik tersebut terkadang menimbulkan masalah tersendiri. Sehingga terkadang proyek BTS terjadi Cost Overrun dari Rencana Anggaran Pelaksanaan yang telah ditentukan. Ini mengakibatkan perusahaan kontraktor telekomunikasi mulai mengambil pekerjaan lain. Sedangkan pembangunan Proyek BTS sangat banyak, diakarenakan jaringan telekomunikasi selular berkembang pesat setiap tahunnya. Oleh karena itu tujuan penelitian untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi Rencana Anggaran Pelaksanaan dan besarnya terjadi Cost Overrun. Penulis mendapatkan ternyata faktor faktor yang dominan menyebabkan terjadinya cost overrun dipengaruhi oleh Eskalasi harga material, kegagalan subkontraktor, Peraturan Pemerintah, Kondisi cuaca, kondisi alam, dan terjadi kehilangan material.

Base Transceiver Station Project have special Characteristic in execution and management. Sometimes characteristic generate problem at execution this projects. So that sometimes the project of BTS happened Cost Overrun of Cost Budgetting which have been determined.This matter because of small advantage and difficulty of work by contractor. While development of Project of BTS continue to expand, because of cellular telecommunications network rapidly grow every year. Therefore the target of research to know factor factor influencing Cost Budgetting and level of happened Cost Overrun. Writer get in the reality dominant factor factor cause the happening of overrun cost influenced by Eskalasi material price, failure of subkontraktor, Regulation of Government, Wheater condition, condition of nature, and happened losing of material."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T40757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>