Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
S26975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Finston, Harmon L.
New York: John Wiley & Sons, 1982
541.394 FIN n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juliani K.S. Dhene
"Penunjukkan rumah sakit pemerintah sebagai rumah sakit swadana, memungkinkan rumah sakit mengelola sendiri pendapatan yang diperolehnya. Namun, sebagai sebuah organisasi yang tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan, tapi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat luas, rumah 5akit pemerintah tidak dapat mengenakan tarif dengan sekehendak hatinya. Karena itu, usaha yang dilakukan adalah melakukan efisiensi biaya. Zero Base Budgeting merupakan salah satu tehnik penyusunan anggaran yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat penerapan Zero Base Budgeting di rumah sakit, kemungkinan khususnya rumah sakit pemerintah. Hasil penelitian mencakup faktor-faktor yang dapat menunjang penggunaan Zero Base Budgeting, masalah dan kendala yang mungkin dihadapai dalam aplikasi tehnik tersebut, serta beberapa survei yang telah dilakukan di Amerika Serikat terhadap perusahaan - perusahaan yang telah menggunakan Ze=o Base Budgeting agar memperdalam pandangan kita terhadap tehnik tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Nafri Habib
"Adanya perubahan lingkungan pasar dimana konsumen menuntut customized dan differentiated products memacu perubahan dalam lingkungan manufaktur. Perubahan proses manufaktur ini menyebabkan diperlukannya perubahan sistem akuntansi biaya agar perusahaan dapat menyediakan informasi yang relevan untuk keputusan dan pengendalian manajerial. Sistem biaya yang baru itu disebut Activity Based Costing (ABC). ABC didasarkan pada prinsip bahwa aktivitas merupakan penyebab biaya. Sistem baru ini tidaklah merupakan sistem akuntansi biaya yang terbaik bagi suatu perusahaan dibandingkan dengan akuntansi biaya tradisional karena masih ada beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi agar sistem baru ini dapat menetapkan biaya produk yang Iebih akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang sistem ABC dalam penentuan biaya produk yang Iebih akurat sehingga dapat membantu manajemen perusahaan dalam proses pembuatan keputusan yang lebih baik mengenai biaya produknya. Karena itu akan membandingkan perhitungan biaya produksi ABC dengan perhitungan biaya produksi tradisional. Sebagai studi kasus, maka penulis akan membandingkan penghitungan penetapan biaya tersebut pada suatu industri pembuatan botol, yaitu PT "K". Data diperoleh penulis dengan cara melakukan studi literatur, catatn dan laporan yang berhubungan dengan biaya produk dan melakukan wawancara, ovservasi dengan bagian-bagian terkait dalam organisasi. Tiga bidang kunci ABC adalah product cost differentiation, aktivitas dan cost drivers. ABC mengarahkan kepada pembiayaan transaksi (transaction costing) yang didasarkan pada premis atau asumsi dasar, yaitu aktivitas mengkonsumsi sumber daya dan produk mengkonsumsi aktivitas. Pada akhirnya, skripsi ini yang hanya menghitung biaya produk dari aktivitas yang product driven menunjukkan bahwa dengan data yang ada sistem penghitungan biaya ABC tidal dapat diterapkan dalam waktu dekat pada PT "K"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanus B. Gandawinata
"Gempa bumi adalah bencana alam yang paling banyak mengakibatkan korban jiwa serta harta benda,karena tidak dapat diramalkan kapan dan dimana akan terjadi dengan menganalisa komposisi tanah, daerah patahan, daerah volkanik serta pengalaman terjadinya gempa bumi dapat diperkirakan suatu daerah cukup rentan terhadap bahaya gempa bumi atau tidak. tetapi sejumlah informasi itu tetap tidak dapat diberikan kepastian kapan waktu terjadi dan lokasi gempa yang tepat. Untuk itu dikembangkan beberapa metode penanggulangan gempa bumi, salah satu metodenya adalah base isolation yaitu memasangkan suatu bahan karet dan pelat besi (lead rubber bearing) pada pondasi struktur sehingga dapat memeperbesar priode getar alami struktur dengan demikian efek gempa yang diterima struktur menjadi lebih kecil dibandingkan struktur terjepit beberapa faktor yang mempengaruhi respon suatu struktur terhadap beban gempa adalah faktor tinggi bangunan, keteraturan bangunan, kekakuan struktur , dan redaman strktur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh perubahan denah struktur secara horizontal terhadap efektifitas dari sistem base isolation dalam mereduksi beban gempa yang diterima oleh struktur, variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi denah struktur horizontal, variasi periode isolator, variasi periode gempa, bangunan yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah bangunan 8 tingkat. pada variasi denah struktur horizontal dan periode isolator akan dipakai beban gempa El-Centro sedangkan pada variasi periode gempa, beban gempa yang dipakai adalah gempa sinusiodal.
Dalam penelitian ini, beberapa parameter struktur yang akan dievaluasi pola getar dan partisipasi massa, gaya geser tingkat, simpangan horizontal strktur, rasio simpangan antar tingkat, percepatan total struktur, serta gaya dalam balok dan kolom, parameter dari struktur terisolasi akan dibandingkan dengan perilaku dan respon struktur jepit, selanjutnya rasio efektifitasnya, dihitung.berdasarkan rasio efektifitas ini, akan diperoleh efektifitas dari sistem base isolation dalam mereduksi beban gempa yang diterima pada struktur.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada variasi denah horizontal efektifitas kinerja base isolation dalam mereduksi beban gempa sangat baik dan irregularitas bangunan akibat perubahan denahnya tidak terlalu mempengaruhi efektifitas base isolation pada variasi periode isolator, dapat disimpulkan bahwa memperbesar periode isolator tidak akan secara langsung memperbesar efektifitas base isolation untuk variasi periode gempa pengaruh efektifitas base isolation tergantung pada periode struktur, jika periode gempa mendekati struktur jepit maka efektifitas base isolation akan semakin meningkat tetapi jika periode genpa mendekati periode struktur isolasi maka efektifitas base isolation akan semakin menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurencius Sutedja
"Dalam upaya mereduksi gaya gempa yang diterima oleh struktur, banyak cara yang telah diteliti dan dikembangkan. Salah satunya adalah sistem base isolation. Sistem ini menggunakan prinsip pengendalian periode getar alami struktur menjauhi periode getar predominan gempa yang terjadi agar percepatan gempa yang diterima oleh struktur dapat direduksi seoptimal mungkin. Base isolator yang digunakan dalam penelitian ini adalah LRB (Lead Rubber Bearing). Base isolator ini dipasang pada struktur beton bertulang 8 lantai dengan dinding geser. Struktur dianalisa secara analisa riwayat waktu terhadap gempa EL-Centro dan Sinusoidal dengan variasi posisi dinding geser, penempatan base isolator, periode getar base isolator dan periode getar predominan gempa. Berdasarkan simulasi parameter diatas, akan dibandingkan perilaku dan respon struktur tersiolasi dengan struktur jepit, yang mencakup periode getar alami struktur dan partisipasi massa, gaya geser tingkat, simpangan, rasio simpangan, percepatan total dan gaya dalam balok serta kolom. Dari hasil perbandingan ini, akan dievaluasi efektifitas base isolator pada struktur yang sejenis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini akan bekerja efektif bila base isolator dipasang pada seluruh perletakan. Pengaruh isolasi ini juga memberikan perubahan yang sebanding dengan gaya geser tingkat, percepatan dan gaya dalam balok serta kolom yang terjadi. Isolasi pada sebagian perletakan struktur akan sangat tidak efektif dibandingkan dengan isolasi pada seluruh perletakan struktur jepit. Namun isolasi sebagian cukup efektif dalam mereduksi pengaruh rotasi struktur akibat adanya eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan struktur. Karakteristik base isolator yang efektif adalah tipe isolator yang mempu menjauhkan periode getar alami struktur keluar dari periode getar predominan gempa sehingga percepatan gempa yang masuk ke struktur menjadi kecil.

To reduce the eathquake forces in structure, there are many researches that have been discovered and developed. One of the researches is base isolation system. This system lengthens fundamental period of structure from predominant period of the earthquake subjected to the structure. Therefore structural responses can be reduced optimally. The isolator used in this research is LRB (Lead Rubber Rearing). The isolator is installed on base of 8-story shear wall + frame in concrete structure. Structural analysis is based on time history procedure with El-Centro and Sinusoidal earthquake accelerations, where shear wall an isolator position, isolator period and earthquake predominant period are varied. Those parameters are studied to evaluate and to compare the behavior and responses of the isolated structure with the fixed base structure. Structural behavior and responses to be investigated consist of structural period, mass participation, shear story, displacement, drift, total acceleration and member force. The comparation shows the effectiveness of isolation system in kind of structure. The result shows that base isolation system is very effective if it is installed at the whole supports of the structure. Effectiveness of that system to reduce structural responses such as shear story, total acceleration and member force has the same effect. Partially isolated structure shows less effective result than fully isolated one. However partially isolated structure is quite effective in reducing rotational effect due to eccentricity of center of mass and rigidity. The most effective isolator characteristic is that one which can lengthen fundamental period of structure away from predominant period of earthquake acceleration. Therefore, the acceleration subjected to the structure decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torik
"ABSTRAK
Masalah yang dihadapi oleh Departemen Perencanaan Material saat ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan yang sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada.
Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, maka diusulkan pendekatan MRP (material requirements planning) sebagai alternatif pemecahan masalah. Masukan utama dari metode MRP adalah master production schedule, bill of material, dan inventory records. Proses MRP meliputi : netting, lotting, offsetting dan explosion dengan menggunakan perbandingan tiga teknik lot size yang ekonomis.
Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan akan terjadi penghematan total biaya persediaan sebesar 22,04 %, dan pada akhir periode, persediaan sama dengan nol.
Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

ABSTRACT
In this moment the Department of Material Planning was confronted the problem, there was once to order the planning and inventory control that adapted the company's condition. From it the problem, the object of this research to construct the planning and inventory control as means to improve the system.
After it was calculated and analysis, so the MRP (material requirements planning) approach proposed as alternative problem solving. The primary inputs of MRP were a master production schedule, a bill of material, and an inventory-records file. The MRP process consists : netting, lotting, offsetting, and explosion with used three comparing techniques of economics lot sizing.
With MRP method applied , so economics of total cost inventory was 22.04 %, and then the end period of inventory was zero .
The MRP method could give necessary information as consideration in the decision making.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aktika Chandra
"Pemilihan temperatur preheating yang dipakai dalam pengelasan adapter bucket excavator sangat penting untuk menentukan mampu las pada baja yang akan dilas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan preheating terhadap ketangguhan, kekerasan dan struktur mikro las dengan metode pengelasan GMAW menggunakan elektroda ER70S-6 diameter 1,4 mm. Penelitian ini menggunakan bahan baja paduan rendah cor yang mengandung komposisi kimia C = 0,19 %, Si = 0,541 %, Mn = 1,03 %, Mo=0,248%, P=0,011 %, Ni = 0,884 %, Cr=1,05%, V=0,004%. Bahan diberi perlakuan preheating dengan variasi temperatur yaitu temperatur ruang atau tanpa preheating, temperatur 150°C dan temperatur 3500C. Spesimen dilakukan pengamatan cacat las, pengujian impak, kekerasan dan foto mikro pada daerah logam dasar baja adapter, HAZ baja adapter, logam las, HAZ baja base edge dan logam dasar baja base edge. Sesuai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan variasi perlakuan preheating pada pengelasan adapter bucket excavator terjadi perubahan struktur mikro akibat laju pendinginan yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap ketangguhannya. Ketangguhan paling optimal pada pengelasan adapter bucket excavator adalah pada penggunaan preheating 150°C.

The selection of preheating temperature that use in a weld adapter bucket excavator it is important to determine weldability of steel that will be weld. This research aim to knowing effect of preheating temperature on thoughness and microstructure in welded adapter bucket excavator by GMAW process using welding electrode ER70S-6 with wire diameter 1.4mm. The research use low alloy steel casting with chemical composition C = 0,19 %, Si = 0,541 %, Mn = 1,03 %, Mo=0,248%, P=0,011 %, Ni = 0,884 %, Cr=1,05%, V=0,004%. The material is treated with preheating and the temperature is differentiate to room temperature or no preheating, preheating 150°C and preheating 350°C. Specimen analyze by visual inspection, impact test, hardness test and microscopic photo on adapter steel base metal, HAZ adapter steel, weld metal, HAZ base edge steel and base edge steel base metal. According to result of observation can be summarized that with variation of preheating temperature on weld adapter bucket excavator change the microstructure affected by different cooling rate, thus influence to the toughness of adapter. Optimal toughness in welded adapter bucket excavator is occur at preheating 150°C. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S702
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanudin
"In order to create Sustainable National Growth, financing national growth through our own source of income especially from taxation is a necessity. The Tax Collection role in Indonesia budget has become very dominant and even bigger compared to the amount collected from gas and oil income. This condition emphasizes the big hope that the future development will be significantly determined by the Taxpayer awareness in paying their taxes, also effectiveness and efficiency in tax collection. One of the way to increase the effectiveness of taxation role as source of government financing is to broaden the tax base for Value Added Tax (VAT) until the retailer level.
Retailer is one of the business that does not required a big initial capital funding and the procedures or the bureaucracy for developing this business is simple but at the same time have the potential to grow into a larger business scale. This can happen because of the products sold by retailer depend on Demographic growth, Economical growth, Society culture, Technological Advancement, Globalization, infrastructure, also Law and Regulation. Many of retailers in Indonesia do not come in form of Legal Business Institution. The Tax regulations, especially VAT regulations is not clear enough, thus creating a potential loss in VAT collection since the number of GDP from retailer sector is significant.
The Issue discussed in this thesis is how far the VAT regulation in Indonesia regulates the retailer business specifically the one without legal business institution based on the 2003 integrated survey by Biro Pusat Statistik to broaden the tax base and the comparison with similar treatment from others countries joint in OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) in order to draw suggestion and revision for the Indonesia VAT regulation itself. The Method used in this thesis is Descriptive Studies on Retailer Business data and Theoretical Analysis on current Indonesia VAT regulation,
The result of the research shows that the registration process for retailer business is still not clearly and specifically described in VAT regulation. This is important to give certainty to retailer businessman for their VAT treatment, while the choice to become VAT Subject is based solely on the awareness of the retailer businessman. Treatment among others OECD countries is clearer in regulating the compulsory registration on the similar business even on exclusion for retailer business from VAT. The tax limitation on retailer business in Indonesia is still high where it can be used as tax avoidance on the gross profit margin. The treatment for tax limitation in other countries of OECD is also high but in the same time it give a compulsory registration for Retailer Business. The Tax collection mechanism through VAT Crediting Mechanism is already being regulated in VAT law, but having the choice to report the taxable amount can distort the VAT collection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>