Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Efendi
"Kebutuhan energi di perdesaan dapat dihasilkan turbin gas berbahan bakar bioenergi mengingat bahan baku bioenergi cukup tersedia , sehingga dengan tersedianya energi di perdesaan tercipta kegiatan yang sifatnya produktif untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Sektor properti di perkotaan yang merupakan salah satu penyerap energi terbanyak dapat juga menggunakan turbin gas berbahan bakar bioenergi sehingga tercipta bangunan yang dapat mencukupi kebutuhan energinya sendiri dari sumber energi terbarukan, hal ini merupakan konsep Zero Energy Building. Turbin gas yang diharapkan mengatasi ketersediaan energi mempunyai keunggulan yakni intalasi cepat, ukuran sistem, massa, dan biaya investasi relatif lebih rendah; dapat dioperasikan dalam keadaan dingin ; getaran yang dihasilkan jauh lebih kecil; pelumasan yang lebih sederhana; efisiensi mekanis lebih baik; dapat menggunakan bermacammacam bahan bakar; gas buangnya bersih; serta gas buang dari turbin gas dapat dimanfaatkan untuk melakukan destilasi bioetanol. Tetapi, turbin gas juga mempunyai kelemahan-kelemahan, diantaranya efisiensi termal yang rendah; degradasi komponen yang terlalu cepat; dan bencana kegagalan sistem. Kelemahan tersebut diakibatkan ketidakstabilan pembakaran yang disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh ruang bakar tidak tetap. Sehingga muncul pertanyaan apakah bahan bakar yang ada di dalam ruang bakar tersebut sudah terbakar maksimal; karakteristik gas yang dihasilkan oleh proses pembakaran pada ruang bakar; besarnya thermal stress yang dialami oleh ruang bakar tersebut. Metodologi yang dilakukan menjawab pertanyaan tersebut adalah melakukan percobaan dengan menggunakan turbin gas mikro Proto X-1, membuat pemodelan dan simulasi dari ruang bakar, kemudian hasil percobaan tersebut dijadikan sebagai input simulasi model ruang bakar dengan menggunakan perangkat lunak CFDSOF. Sehingga diketahui karakterisitik distribusi temperatur, distribusi bahan bakar, distribusi udara dan distribusi produk gas.
......Energy need in rural area can be filled with the use of bioenergy gas turbine, considering the bioenergy fuel availability with its raw material, which the production of bioenergy fuel can also reduce poverty by employing local laborer. Also, bioenergy gas turbine can also supply the energy need in urban property sector ? the most energy absorber. This condition help the building to meet its own energy needs with renewable energy source, called Zero Energy Building Concept (ZEB). With its advantages, i.e. quick installation, system dimension, weight, low investment cost, cold operation, lower lubricating parts, better mechanical efficiency, fuel variations operating, cleaner exhaust gas, the gas turbines are expected to carry the energy availabilities. Besides, high temperature of the exhaust gas can be used for bioethanol distillation system. However, the gas turbine also have weakness, i.e. low thermal efficiency, rapid components degradation, and system failure which caused by instability combustion as a result of unstable combustor temperature. This conditions arises whether the existing fuel in the combustion chamber is converted to fire; exhaust gas characteristics; thermal stress magnitude of the combustion chamber. A Prototype of Micro Gas Turbine Proto X-1 is designed and combustion CFD simulation has done to answer. Experimental results from the Proto X-1 are used as the input of the combustion CFD simulation which done by CFDSOF software resulting the temperature distribution, fuel distribution, air distribution, and exhaust gas distribution. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Darmawan
"Kebutuhan akan energi yang semakin meningkat menjadikan turbin gas mikro berkembang menjadi alternatif pembangkit daya yang dapat digunakan. Turbin gas Mikro Proto X-2a merupakan turbin gas mikro dengan satu-tingkat kompresor-turbin dimana pembangkitan daya dilakukan melalui aplikasi sebuah runner cross-flow yang dihubungkan ke generator. Runner cross-flow ini digerakkan oleh udara pada sisi masuk kompresor. Pada operasinya, vorteks resirkulasi terbentuk pada bagian dalam runner cross-flow. Karena besaran vorteks ini mempengaruhi unjuk kerja dari runner cross-flow, analisis yang lebih baik diperlukan, yang juga dapat digunakan dan sebagai dasar pengembangan. Perilaku vorteks resirkulasi direpresentasikan lebih detail, dengan menggunakan metode CFD dengan menggunakan model turbulen RNG k-ε. Karakteristik vorteks resirkulasi yang diiringi dengan penurunan temperatur pada bagian dalam runner cross-flow tersebut sesuai untuk penggunaan model turbulen RNG k-ε. Perubahan temperatur tersebut mempengaruhi aliran resirkulasi yang terjadi secara molekular, selain secara konvektif. Pada kondisi ini, analogi Reynolds tidak lagi sesuai untuk digunakan. Oleh karena itu, pemilihan bilangan turbulen Prandtl turbulen ? inverse (α) yang mampu merepresentasikan fenomena aliran tersebut menjadi penting.
Berdasarkan konsep difusivitas pada aliran turbulen, konsep rasio viskositas molekukar dan turbulen pada model turbulen RNG k-ε, pada penelitian ini, nilai α divariasikan menjadi 1; 1,1; 1,2 dan 1;3. Simulasi CFD pada runner cross-flow dilakukan secara tiga-dimensi dengan menggunakan CFDSOF. Jumlah mesh optimum 300 x 147 x 3 dari hasil uji ketergantungan mesh digunakan dengan jenis mesh Body-fitted-coordinate (curved-linear). Eksperimen dilakukan pada sistem turbin gas mikro Bioenergi Proto X-2a yang telah dihubungkan dengan runner cross-flow dan sebuah alternator DC. Parameter karakteristik turbin gas mikro didapatkan, bersama dengan kecepatan poros dan beda temperatur pada casing runner cross-flow.
Data hasil eksperimen (data_1, data_2 dan data_3) secara berturut-turut menghasilkan kecepatan poros runner (N3) dan beda temperatur pada sisi masuk dan keluar (ΔTCR) sebesar 1330 rpm (ΔTCR1 = 0,424oC) , 604 rpm (ΔTCR2 = 0,874oC) dan 659 rpm (ΔTCR3 = 0,936oC). Ketiga data ini dianalisis secara lebih detail dengan CFD. Hasil eksperimen dengan data_3 dengan ΔTCR paling besar menunjukkan bahwa pada kondisi tersebut runner sudah terbebani oleh generator listrik, sistem turbin gas mikro sudah menghasilkan daya listrik 0,54 kWh. Kondisi ini dicapai pada kecepatan kompresor (N1) 78.890 rpm dengan rasio tekanan 1,4 pada efisiensi kompresor 67% dan laju bahan bakar Diesel 2,314 g/s, dengan daya termal yang dihasilkan runner cross-flow sebesar 230 Watt. Secara umum, hasil simulasi CFD menunujukkan bahwa vorteks resirkulasi terbentuk di bagian dalam runner cross-flow pada zona VI hingga VIII (dari sudu jalan ke-14 hingga ke-18).Variasi nilai α yang divariasikan menjadi 1; 1,1; 1,2 dan 1,3 efektif pada beda temperatur runner ΔTCR yang paling besar (ΔTCR3 = 0,936oC) dengan parameter hasil simulasi kecepatan-w dan temperatur statik pada zona resirkulasi (zona VI ? VIII) koordinat (i,j,k = 37-100; 57; 2), pada daerah dekat dinding sudu arah radial pada sudu ke-14 hingga sudu ke-18. Pada data hasil eksperimen lain, variasi nilai α tidak signifikan pada koordinat tersebut. Dari berbagai analisis yang telah dilakukan pada runner cross-flow, terutama pada aliran resirkulasi, besaran bilangan Prandtl turbulen - inverse (α) dapat direkomendasikan nilai optimum α = 1,1. Bilangan α tersebut menjadikan rasio viskositas molekular dan viskositas turbulen sebesar 𝜈0𝜈𝑇=0,8394, yang paling optimum dalam merepresentasikan aliran resirkulasi yang terjadi pada bagian dalam runner cross-flow dengan menggunakan model turbulen RNG k-ε. Hasil ini dapat digunakan untuk analisis dan pengembangan perancangan runner cross-flow.
Increasing of energy needs has lead the development of micro gas turbine as an alternative power generator. The Proto X-2a Bioenergy Micro Gas Turbine is a single-stage compressor-turbine, at which the electricity power generated by application of a cross-flow runner coupled with a DC alternator. This cross-flow runner is driven by inlet compressor air ?a sub-pressure application. Recirculation vortexes which occur during operation inside the cross-flow runner affect the performance ? the cross-flow runner and the Proto X-2a in general. For performance analysis and design development reasons, this condition has triggered more detailed analysis of this type of vortex of the cross-flow runner numerically with CFD method with RNG k-ε turbulence model. Characteristics of recirculation vortexes carried with slighty-decreased temperature inside the cross-flow runner suitable with RNG k-ε turbulence model. Furthermore, the temperature difference inside the cross-flow runner affects the recirculation vortexes since the molecular transport also dominant, beside the convective transport. During this condition, selection of appropriate inverse-turbulent Prandtl number (α) is important to represent the recirculation vortexes.
Inverse-turbulent Prandtl numer (α) varied to 1; 1,1; 1,2 and 1,3 in this research, based on turbulence diffusivity theory, turbulent and molecular viscosity ratio and basic concept of RNG k-ε turbulence model. The CFD simulation done three-dimensionaly with CFDSOF. The mesh-depencency test resulting the optimum mesh was 300 x 147 x 3 cells. The mesh was body-fitted-coordinate (curved-linear type). Experimental data from the Proto X-2a Bioenergy Micro Gas Turbine including the temperature difference and shaft rotational speed of the cross-flow runner is used to CFD simulation. Electricity power generated by a DC alternator coupled to the cross-flow runner is also used to analyzed as a part of the system and temperature difference effect to the runner.
Three experimental data (data_1, data_2 anda data_3) were detailed-numerically analyze. The datas generated the cross-flow runner shaft speed (N3) and temperature difference at cross-flow runner casing; N3 = 1330 rpm (ΔTCR1 = 0,424oC) , N3 = 604 rpm (ΔTCR2 = 0,874oC) dan N3 = 659 rpm (ΔTCR3 = 0,936oC) respectively. Data_3 shows the optimal condition of the system, at which the compressor shaft velocity (N1) was 78.890 rpm, pressure ratio at 1,4, efficiency of 67%, and generated 0,54 kW electricity power with 2,314 g/s Diesel fuel flow rate. At this condition, the cross-flow runner generated 230 W. Recirculation vortexed shows by CFD simulation occur at the inner side of the cross-flow runner, at VIth ? VIIIth zones (14th ? 18th blade) in general for all data. The CFD simulation shows that variation of α effective at data_3, where the temperature difference is the largest (ΔTCR3 = 0,936oC), while the others data shows almost no difference at α variations. More detailed analysis done at recirculating vortexed ? dominated area at i;j;k = 37-100; 57; 2 for data_3, near the radial blade wall with two most affective parameters; w-velocity and static temperature to represent the recirculation flow at recirculation zone. The optimum α is 1,1 since this α variation shows the most logic results compared to the other variation of α. Therefore, for CFD simulation with RNG k-ε turbulence model to a cross-flow runner, is is recomended to use α that represent better recirculation flow, and the optimum ratio between molecular and turbulent viscosity is now 𝜈0𝜈𝑇=0,8394. This result is can be used for both analysis and future design development of cross-flow runner.>/i>"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2092
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library