Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Widia Wati
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan stress. Relaksasi dengan terapi murotal Al-Qur’an merupakan terapi yang dapat mengatasi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi murotal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre-post with control group. Jumlah sampel 39 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu 20 orang dalam kelompok intervensi dan 19 orang pada kelompok kontrol, pemilihan responden purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji Anova repeated measure. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murotal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl (p=0,029, ). Kesimpulan penelitian ini, terapi murotal Al-Qur’an efektif menurukan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. ......Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause stress. Murotal Qur'an relaxation therapy is a therapy that suggested to reduce hyperglycemia. This study aimed to examine the effect of murotal Qur'an therapy on blood glucose levels. This study design was quasi-experimental pre-post with control group. Number of samples are 39 people who were divided into two groups: the intervention group consist of 20 people, and 19 people in the control group, the selection of participants with purposive sampling. Statistical tests were using repeated measure Anova test. The results of this study found there was an effect of murotal Qur'an therapy to decrease blood glucose levels (p = 0.029, ? = 0.05). In conclusion, murotal Qur'an therapy effectively to decrease blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Inung Sylvia
Abstrak :
Reiki merupakan terapi komplementer untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terapi ini menggunakan energi alami yang disalurkan pada tubuh pasien dengan tujuan menyelaraskan energi yang tidak seimbang dalam tubuhnya. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Reiki terhadap penurunan glukosa darah dan mengidentifikasi apakah faktor stres dan berat badan (obesitas) berperan dalam penurunan KGD pasien Diabetes Melitus tipe 2 dilakukan di Klub Diabetes sebuah RS di Jakarta. Desain penelitian pre-eksperimental dengan pendekatan one-group pretest-posttest design. Sejumlah 18 sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Terapi dilakukan selama tiga puluh hari dengan dua metode, secara langsung dan jarak jauh. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara glukosa darah sebelum dan setelah intervensi Reiki (p= 0,000; α= 0,05). Penelitian ini menyarankan penggunaan Reiki dalam asuhan keperawatan.
Reiki is one of the complementary therapies that are used to decrease blood glucose level. The therapy transfers natural energy into the patient`s body to synchronize the energy imbalance in the body. The research to examine the effect of Reiki and the role of the stress and weight factor to decrease blood glucose level of DM type 2 patients was held in a hospital-based diabetic club in Jakarta. The design of this study was pre-experimental with the one-group pretest-posttest design. Eighteen patients were selected with the purposive sampling technique. Reiki therapy was performed in 30 days using two methods: direct and distant healing method. The result revealed that there was a significant difference in random blood glucose level before and after the Reiki intervention (p= 0.000; α= 0.05). It is recommended to incorporate the Reiki therapy in nursing care.
Palangkaraya; Depok: Poltekkes Kemenkes Palangkaraya ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2011
610 JKI 14:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Agung Handriawan
Abstrak :
Latar Belakang: Bekerja di lingkungan offshore berpotensi menimbulkan stres kerja. Menurut penelitian sebelumnya stres kerja dapat meningkatkan kadar glukosa darah, Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi adanya hubungan antara kadar glukosa darah puasa tinggi dan DM dengan stres kerja serta faktor risiko lainnya pada pekerja offshore. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 156 orang responden. Variabel yang diteliti adalah usia, indeks massa tubuh, lingkar perut, dislipidemia,tekanan darah, jabatan pekerjaan, masa kerja, dan stres kerja. Data diperoleh dari penilaian tingkat stress melalui Survei Diagnostik stres dan hasil medical check up tahun 2017. Analisis data menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Prevalensi glukosa darah puasa tinggi dan diabetes mellitus sebesar 12.2 . Berdasarkan uji Fisher terdapat hubungan yang bermakna antara usia, dislipidemia, jabatan pekerjaan dan masa kerja dengan kadar glukosa darah puasa tinggi dan Diabetes Mellitus , namun pada analisis multivariat hanya faktor jabatan pekerjaaan supervisor merupakan yang paling dominan mempengaruhi dgn OR=7,051 95 CI 1,963-25,325. Tidak ditemukan adanya hubungan antara hasil SDS dengan kadar glukosa darah tinggi dan DM. Kesimpulan dan saran: Faktor risiko paling dominan terhadap glukosa darah puasa tinggi dan diabetes mellitus adalah faktor jabatan pekerjaan oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu skrining hasil MCU untuk pekerja khususnya jabatan supervisor, melakukan pemeriksaan berkala kadar glukosa darah, memperbanyak aktivitas fisik ketika bekerja dilapangan serta program peningkatan kesadaran kesehatan, terutama mengenai pencegahan penyakit Diabetes Mellitus. ......Background: Working in offshore environments where workers are placed in remote locations will potentially cause work stress. According to previous researches, work stress can increase blood glucose levels. This study aims to prove Relation of High Fasting Blood Glucose level and DM with Job Stress and Other Risk Factors In Offshore Workers. Method: This study used cross sectional design with total 156 respondents. The studied variables were age, body mass index, abdominal circumference, dyslipidemia, and blood pressure as well as job risk, job position, working period, and work stress. The tools used to evaluate the stress level were Stress Diagnostic Survey and results of periodic Medical Check up in 2017. The analysis of research data used univariate, bivariate and multivariate analysis with logistic regression. Study Results: The prevalence of high fasting blood glucose anad Diabetes Meliitus is 12,2 . Using Fisher statistic test, an association was found between age, dyslipidemia, job position,woking period and high fasting blood glucose or diabetes mellitus. But multivariate analyses showed that only job title supervisor is the most dominant influential factor Oradj 7,051 95 CI 1,963 25,325. There was no correlation between SDS results with high fasting blood glucose level and DM. Conclusion and Suggestion: The employee's job function is the most dominant factor in high fasting blood glucose Diabetes Mellitus, therefore it is important to conduct several activities such as screening on MCU record, particularly on Supervisors conducting routing blood glucose check increasing physical activities at work and carrying out the health awareness program, especially awareness on DM prevention.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Inung Sylvia
Abstrak :
Terapi Reiki merupakan salah satu terapi komplementer untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2. Terapi ini menggunakan energi alami yang disalurkan pada tubuh pasien DM tipe 2 dengan tujuan menyelaraskan energi yang tidak seimbang dalam tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Reiki terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di Klub Diabetes Instalasi Rehabilitasi Medis RSUP Fatmawati, Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pendekatan the one-group pretest-posttest design (before and after) menggunakan teknik purposif sampling untuk pengambilan sampelnya. Sampel berjumlah 18 responden. Terapi Reiki dilakukan dengan dua metode, secara langsung dan dari jarak jauh (distant healing) yang diberikan selama 30 hari. Terapi Reiki dilakukan oleh peneliti dibantu oleh praktisi Reiki khususnya dalam transfer energi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah glukometer. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara KGDS sebelum dan setelah intervensi Reiki (p=0,000). Disarankan pemberian asuhan keperawatan menggunakan terapi komplementer Reiki dalam membantu mengatasi masalah kesehatan pasien.
Reiki therapy is one of the complementary therapy that is used to decrease blood glucose level of Type 2 Diabetes Mellitus patient. The therapy employs nature energy which was transferred into patient body to synchronize the imbalance energy in the body. This research was aimed to examine the effect of Reiki in decreasing blood glucose level of patient with Type 2 Diabetes Mellitus at Diabetes Club in Medical Rehabilitation Instalation Fatmawati Hospital, Jakarta. Research design in this study was pre-experimental with the one-group pretest-posttest design (before and after). Purposive sampling technique was employed in sample selection and 18 patients participated in this study. Reiki therapy was performed in two methods, directly and by distant healing, which is done for 30 days. The therapy was conducted by the researcher and helped by Reiki practitioner, especially in the energy transferring. To measure blood glucose level glucometer was instrument. The result revealed that there was a significant difference in casual blood glucose levels before and after Reiki intervention (p=0,000). It is recommended to employ Reiki as a complementary therapy in nursing care.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Djaya
Abstrak :
Tujuan : untuk memperoleh data profil lipid dan kadar glukosa darah penderita SH, serta hubungannya dengan asupan makanan dan status gizi. Tempat : RS Sumber Waras, Jakarta Barat. Bahan dan Cara : Setelah mendapat izin dari Komite medik RS Somber Waras, maka dilakukan penelitian dengan desain cross sectional pada 140 penderita SH(100 laki-laki dan 40 perempuan) yang sesuai dengan kriteria penerimaan. Data yang dikumpulkan meliputi umur, jenis kelamin, analisis asupan makanan selama 3 hari di RS, antropometri (TLT&LLA), USG dan pemeriksaan laboratorium darah (profil lipid, kadar glukosa puasa & 2 jam PP). Uji statistik yang digunakan adalah t-test, Mann Whitney, Kolmogorov-Smimov dan uji korelasi Pearson /Spearman rank. Hasil : Subyek penelitian berjumlah 140 orang (100 laki-laki dan 40 perempuan), 59,3 % subyek memenuhi kriteria Child C, dengan menggunakan parameter AOLA menunjukkan 70,98% subyek Child B dan 75,90% subyek Child C memiliki status gizi muscle wasting. Pada pemeriksaan profit lipid didapatkan hasil kadar kolesterol total <200mg/dL,.LDL < 130 mg/dL, HDL < 40 mg/dL dan trigliserida < 200 mg/dL pada subyek Child B dan C. Profit lipid Child C lebih rendah dari Child B ( semakin luas kerusakan jaringan hati, terdapat gangguan sintesis lipid). Tidak terdapat hubungan bermakna antara profil lipid dengan status gizi, tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan jumlah asupan makanan. Terdapat korelasi positif antara kadar trigliserida dengan jumlah asupan makanan subyek Child B dan korelasi positif antara kadar HDL dengan jumlah asupan makanan subyek Child C. Terdapat korelasi positif antara kadar glukosa darah puasa dengan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. KES1MPULAN : Rendahnya profil lipid pada subyek Child B dan C diduga karena asupan makanan yang kurang dari kebutuhan dan status gizi muscle wasting, disamping kerusakan sel hati yang luas, menyebabkan defisiensi sejumlah enzim LCAT dan hepatic lipase. Ditemukannya peningkatan kadar glukosa darah 2 jam post prandial (>I44mg/dL) pada subyek Child B dan C.
Objective : to obtain data about the lipid profile and blood sugar level in patients with cirrhosis hepatic and its relation to the food intake and nutritional status. Place: Sumber Waras Hospital, West Jakarta Materials and methods: after receiving permission from the Medical committee of Sumber Waras hospital. Crosses sectional study was done with 140 cirrhosis hepatize patients (100 males and 40 females) as the subjects fulfilling the criteria set for the study. The data colleted consisted of age,sex,analysis of 3 days food consumption in the hospital, anthropometric measurements('[SF&MUAC), USG and blood laboratory examination (lipid profile, blood sugar fasting & 2 hours post prandial). The following tests were used for data analysis t -test, Mann whitney, Koimogorov-Smirnov and Pearson/Spearman rank. The results: Of the 140 subjects 59,3% fulfilled Child C critera who, based on MAMA parameter, were classified as Child B subjects (70,98 %) and Child C subjects (75,90) with muscle wasting. The lipid profile was as follows. Total cholesterol < 200mg/dL; LDL < 130 mgldL, HDL < 40 mg/dL and triglyceride <200 mg/dL in Child B and C subjects. The lipid profile of Child C subjects was lower than Child B(in extensive liver tissue damage synthesis is disturbed). There is no significant relation between the lipid profile and nutritional status, and between nutritional status with food intake. There is positive correlation between blood triglyceride level and food intake of Child 13 subjects and between blood HDL level with food intake of Child B subjects. There was also positive con-elation between fasting blood glucose level and 2 hours post prandial blood sugar. Conclusion: the low level of lipid profile of subject Child B and C subjects are assumed to be related insufficient food intake and muscle wasting besides extensive liver tissue damage which lead to a deficiency of a number of LCAT enzymes and hepatic lipase. The increase in the 2 hours post prandial blood glucose level (>140 mg/dL) of the Child B and C subjects.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T1475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina
Abstrak :
Asupan serat dalam menu harian penyandang diabetes masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan serat dalam makanan selingan penyandang diabetes melitus (DM) 2 terhadap kadar glukosa darah. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain menyilang alokasi acak pada 7 laki-laki dan 13 perempuan di Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih Jakarta. Subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok: kelompok kontrol mendapat anjuran diet DM dan kelompok perlakuan mendapat anjuran diet DM dan pemberian makanan selingan yang mengandung serat 6 gram/hari selama 3 minggu. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial dilakukan pada awal dan akhir perlakuan. Status gizi obes didapatkan pada 55% subyek. Sebagian besar subyek tidak mematuhi anjuran diet DM: asupan lemak tinggi sedangkan asupan serat 7,0–13,7 g/hari. Pada awal penelitian, kadar glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial serum kedua kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna. Setelah periode perlakuan, perubahan kadar glukosa darah tidak bermakna, namun terlihat cenderung menurun pada kelompok perlakuan. Kesimpulan: pada penyandang DM tipe 2, pemberian makanan selingan yang mengandung serat 6 gram selama 3 minggu tidak menurunkan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial serum. ......Fiber intake in the daily menu of diabetes patients was observed to be lower than recommendation. The aim of this study was to evaluate the effect of fiber supplementation as snack on blood glucose levels in type 2 diabetic subjects. This randomized, cross-over controlled clinical trial involved 7 men and 13 women, who visited to Family Doctor Clinic Kayu Putih in Jakarta. Subjects were assigned into two groups: control group who got diabetic diet recommendation, while treatment group got diabetic diet recommendation and snack containing 6 grams fiber/day for three weeks. Fasting blood glucose (FBG) and 2 hours postprandial blood glucose (PPBG) levels were assessed before and after intervention. Fifty five percent of the subjects were obese. Majority of subjects could not comply with diabetic regiment: high in fat, while fiber intakes was around 7.0–13.7 g/day. At baseline, FBG and PPBG levels were comparable. After intervention period, blood glucose level did not changed significantly, but tend to decrease in the treatment group. In conclusion: snack containing 6 grams of fiber for three weeks did not decrease FBG and PPBG of type 2 diabetic subjects.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Wati
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan stress. Relaksasi dengan terapi murotal Al-Qur?an merupakan terapi yang dapat mengatasi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi murotal Al-Qur?an terhadap kadar glukosa darah pada DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre-post with control group. Jumlah sampel 39 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu 20 orang dalam kelompok intervensi dan 19 orang pada kelompok kontrol, pemilihan responden purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji Anova repeated measure. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murotal Al-Qur?an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl (p=0,029, ∝= 0,05). Kesimpulan penelitian ini, terapi murotal Al-Qur?an efektif menurukan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause stress. Murotal Qur'an relaxation therapy is a therapy that suggested to reduce hyperglycemia. This study aimed to examine the effect of murotal Qur'an therapy on blood glucose levels. This study design was quasi-experimental pre-post with control group. Number of samples are 39 people who were divided into two groups: the intervention group consist of 20 people, and 19 people in the control group, the selection of participants with purposive sampling. Statistical tests were using repeated measure Anova test. The results of this study found there was an effect of murotal Qur'an therapy to decrease blood glucose levels (p = 0.029, α = 0.05). In conclusion, murotal Qur'an therapy effectively to decrease blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evennia
Abstrak :
Kacang kedelai merupakan sumber isoflavon terbanyak dan salah satu produk olahannya ialah susu kacang kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian susu kacang kedelai terhadap kadar glukosa darah mencit putih jantan galur ddY yang dibebani glukosa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 ekor mencit putih jantan galur ddY yang terbagi dalam 5 kelompok, yaitu kontrol normal (CMC 0,5% 0,5 ml/20 g BB), kontrol pembanding (Metformin HCl 13 mg/20 g BB), dan 3 variasi dosis uji (0,325 g kedelai/20 g BB; 0,65 g kedelai/20 g BB; 1,3 g kedelai/20 g BB) yang diberikan dalam bentuk susu kacang kedelai. Mencit terlebih dahulu diukur kadar glukosa darah puasa, kemudian diberikan larutan uji. Tiga puluh menit setelah perlakuan, kadar glukosa darah diukur kembali, kemudian diberikan glukosa 2 g/kg BB per oral. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pembebanan glukosa. Kadar glukosa darah diukur dengan menggunakan glukometer ACCU-CHEK® Active. Pemberian susu kacang kedelai dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan galur ddY yang dibebani glukosa pada semua dosis (0,325; 0,65; 1,3 g kacang kedelai/20 g BB mencit), namun penurunan kadar glukosa darah yang terbaik terlihat pada dosis 1 (0,325 g kacang kedelai/20 g BB mencit).
Soybean is most abundant source of isoflavones and one of soy products is soybean milk. This study was made to investigate the effect of soybean milk administration towards blood glucose level in glucose loaded male ddY mice. A completely randomized design was conducted using 25 male ddY mice that were divided into 5 groups; normal control (CMC 0,5% 0,5 ml/20 g b.w.), drug control (Metformin HCl 13 mg/20 g b.w.), and 3 different treatment doses (0,325 g soybean/20 g b.w.; 0,65 g soybean/20 g b.w.; 1,3 g soybean/20 g b.w.) which were given in soybean milk. Fasting blood glucose was measured and mice were treated based on their groups. Thirty minutes after treatment, blood glucose level was measured again and then mice were loaded glucose 2 g/kg b.w. orally. Blood glucose level was measured at 30, 60, 90, and 120 minutes postload glucose. Blood glucose level was measured by using ACCU-CHEK® Active meter. Administration of soybean milk lowered blood glucose level in glucose loaded male ddY mice treated with 0,325; 0,65; 1,3 g soybean/20 g b.w., but treatment with 0,325 g soybean/20 g b.w. showed the best reduction of blood glucose level.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42758
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prawita Lintang Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Daun alpukat (Persea americana Mill) dan buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk berbagai penyakit, salah satunya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah kombinasi ekstrak etanol daun alpukat dan buah oyong pada mencit. Dua puluh empat ekor mencit putih jantan galur ddY yang dibagi dalam enam kelompok. Mencit dipuasakan ±16 jam, kemudian diukur kadar glukosa darah puasa, lalu diberikan ekstrak daun alpukat, ekstrak buah oyong, ekstrak kombinasi, metformin HCl, dan larutan CMC 0,5%. Tiga puluh menit setelahnya, diukur kembali kadar glukosa, lalu diberikan glukosa 2 g/kg bb peroral. Pengukuran dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian glukosa. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer Accu-Chek Active®. Pemberian kombinasi ekstrak 1, daun alpukat 50 mg/kg bb dan buah oyong 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna secara statistik pada setengah jam setelah pemberian glukosa, sedangkan kombinasi ekstrak 2, daun alpukat 100 mg/kg bb dan buah oyong 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada satu jam setelah pemberian glukosa.
Abstract
Avocado leaves (Persea americana Mill ) and ridge gourd fruit (Luffa acutangula (L.) Roxb) is a plant that empirically used for various diseases, one of them is diabetes. The aim of this research was to know the blood glucose lowering effect of combination extract ethanol avocado leaves and ridge gourd fruit on mice. Twenty-four of ddY mice white male which was divided into six groups. Each mice was fasted for ±16 hours, then measured blood glucose levels of fasting, and administered extract avocado leaves, extract ridge gourd fruit, extract combinations, metformin HCl, and CMC liquid 0,5%. Thirty minutes later, measured back glucose levels, and administered glucose 2 g/ kg bw orally. Blood glucose then was measured in 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose administration. Blood glucose was measured using Accu-Chek Active® glucometer. Combination extract 1, avocado leaves 50 mg / kg bb and ridge gourd fruit 200 mg/ kg bw was able to lower glucose levels in 30 minutes after glucose administration, while combination extract 2, avocado leaves 100 mg / kg bw and ridge gourd fruit 200 mg/ kg bw was able to lower blood glucose levels in one hour after glucose administration.
Universitas Indonesia, 2012
S42765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>